Daftar isi
Hewan bertulang belakang atau vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki tulang belakang atau sumsum tulang belakang sebagai bagian dari kerangka tubuhnya. Tulang belakang tersebut memberikan dukungan struktural dan melindungi sumsum tulang belakang, yang merupakan pusat pengendalian saraf.
Vertebrata terbagi menjadi lima kelas utama yaitu mamalia, burung, reptil, amfibi, dan ikan. Keberadaan tulang belakang memberikan struktur dan fleksibilitas, memungkinkan vertebrata untuk beradaptasi dan berkembang dalam berbagai lingkungan.
Beberapa hewan yang memiliki tulang belakang antara lain sebagai berikut.
1. Singa
Sebagai vertebrata, singa memiliki tulang belakang yang membentang sepanjang tubuhnya. Tulang belakangnya berfungsi sebagai poros utama yang mendukung tubuh singa, memungkinkannya untuk bergerak dan beraktivitas.
Selain itu, tulang belakang melindungi sumsum tulang belakang, bagian sentral sistem saraf yang mengontrol berbagai fungsi tubuh. Keanggotaan singa dalam kelompok vertebrata juga mencakup ciri-ciri lain yang umum di antara hewan-hewan tersebut.
Seperti adanya tengkorak dan kerangka internal yang memberikan bentuk dan kekuatan pada tubuh. Ini adalah sifat-sifat khas vertebrata yang membedakannya dari hewan invertebrata.
2. Gajah
Gajah adalah hewan vertebrata atau bertulang belakang serta termasuk dalam kelas Mammalia dan ordo Proboscidea. Seperti hewan vertebrata lainnya, gajah memiliki tulang belakang yang membentuk kerangka tubuhnya.
Tulang belakang pada gajah memiliki peran penting dalam mendukung bentuk tubuh mereka, memberi kemudahan untuk kaki-kaki besarnya dan membentuk bagian dari sistem kerangka tubuh yang membantu aktivitas sehari-hari.
Kemudahan tersebut termasuk berjalan, makan, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Selain itu, tulang belakang juga melindungi sumsum tulang belakang, bagian sentral sistem saraf, yang mengontrol berbagai fungsi tubuh gajah.
3. Ikan Paus
Ikan paus termasuk dalam kelompok vertebrata atau hewan bertulang belakang. Meskipun istilah ikan sering kali merujuk pada makhluk hidup yang hidup di dalam air dan biasanya memiliki sisik, paus adalah mamalia laut yang memiliki ciri-ciri vertebrata.
Ikan paus memiliki tulang belakang, dapat menyusui anak-anaknya, dan memiliki sistem saraf pusat yang terlindungi oleh tulang belakang. Sebagai mamalia, paus memiliki kesamaan struktural dengan hewan bertulang belakang lainnya seperti manusia, meskipun telah beradaptasi untuk hidup sepenuhnya di dalam air.
Tulang belakang tersebut memberikan struktur dan dukungan utama bagi tubuh ikan paus, hal itu dapat memungkinkan tubuhnya tetap dalam bentuk yang memungkinkan pergerakan dan aktivitas dalam air. Selain itu memberikan tempat untuk organ-organ internal ikan paus, seperti jantung, paru-paru, dan organ-organ pencernaan serta membantu dalam fungsi organ dan pemeliharaan keseimbangan internal.
4. Burung Elang
Tulang belakang memainkan peran penting dalam kemampuan burung elang untuk melakukan manuver udara dan terbang dengan kecepatan tinggi. Fleksibilitas tulang belakang memungkinkannya untuk menyesuaikan sayap dan ekor untuk mengendalikan arah dan ketinggian penerbangan.
Kemudian, melindungi sumsum tulang belakang, bagian sistem saraf yang mengirimkan sinyal saraf untuk mengendalikan berbagai fungsi tubuh, termasuk pergerakan dan reaksi terhadap lingkungan. Tulang belakang juga memberikan tempat untuk melekatnya otot dan struktur tubuh lainnya.
Serta memungkinkan burung elang untuk memiliki kekuatan dan kestabilan yang diperlukan untuk berburu dan bertahan hidup. Dengan berbagai fungsi itu, tulang belakang pada burung elang mendukung kehidupan dan adaptasi mereka dalam lingkungan mereka, terutama dalam konteks terbang dan berburu mangsa.
5. Kuda
Kuda adalah hewan vertebrata dan kuda termasuk dalam kelas Mammalia dan ordo Perissodactyla. Sebagai hewan vertebrata, kuda memiliki tulang belakang yang membentuk tubuh serta sebagai pelindung dari organ vitalnya.
Dengan adanya tulang belakang, kuda bisa melakukan berbagai gerakan seperti berlari, berjalan, dan berdiri. Selain itu, tulang belakang juga melindungi sumsum tulang belakang, sebagai tempat melekatnya otot atau sistem saraf, yang mengontrol berbagai fungsi tubuh kuda.
6. Kucing
Kucing memiliki kerangka internal yang mencakup tulang-tulang, termasuk tengkorak dan tulang-tulang ekstremitas, yang memberikan bentuk pada tubuhnya. Sama seperti yang lainnya, tulang belakang melindungi sumsum tulang belakang, bagian sentral sistem saraf yang mengendalikan fungsi tubuh dan respons terhadap lingkungan.
Salah satu alasannya kucing memiliki kerangka utama yang mencakup tulang-tulang, termasuk tengkorak dan tulang-tulang ekstremitas, yang memberikan bentuk dan dukungan pada tubuh. Dengan memiliki tulang belakang, kucing dapat menjalankan fungsi tubuh, bergerak dengan fleksibel, dan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
7. Kura-kura
Tulang belakang pada kura-kura adalah bagian integral dari kerangka internal dan berperan dalam memberikan dukungan struktural serta melindungi sistem saraf pusat. Meskipun kerangka kura-kura umumnya lebih kaku daripada vertebrata lainnya, tulang belakang pada kura-kura memiliki tingkat fleksibilitas yang memungkinkan gerakan tubuh, terutama di bagian ekor.
Tulang belakang berhubungan dengan cangkang kura-kura, yang memberikan perlindungan tambahan dan membentuk struktur pelindung untuk organ-organ vital kura-kura. Dengan demikian, tulang belakang kura-kura adalah komponen penting dalam kerangka tubuh mereka, mendukung mobilitas dan melindungi organ-organ internal.
8. Ular
Ular juga termasuk dalam kelompok vertebrata atau hewan bertulang belakang. Seperti halnya kura-kura, manusia, dan banyak hewan lainnya, ular memiliki tulang belakang atau vertebrata sebagai bagian dari kerangka tubuh mereka.
Tulang belakang tersebut memberikan kemudahan bergerak untuk tubuhnya dan melindungi sumsum tulang belakang, yang merupakan bagian sentral sistem saraf hewan vertebrata. Kemudian struktur tulang belakang ular mendukung kemampuannya untuk merayap di permukaan berbagai jenis tanah.
Baik di daratan atau di dalam air serta kerangka rusuk yang fleksibel dan otot yang dikembangkan membantu ular dalam gerakan dan pengambilan mangsa. Oleh karena itu, tulang belakang yang dimiliki ular dapat mempermudah kehidupannya dalam berbagai lingkungan dan beradaptasi dengan kebutuhan khusus gerakannya yang unik.
9. Kambing
Kambing memiliki tulang belakang sebagai bagian dari kerangka tubuhnya. Tulang belakangnya tersebut sangat membantu struktur tubuh kambing dan melindungi sumsum tulang belakang, yang merupakan bagian sentral sistem sarafnya.
Tulang belakang membentuk sumbu utama tubuh, yang membantu dalam penyusunan organ-organ internal dan mempertahankan keseimbangan tubuh kambing. Meskipun tidak sefleksibel tulang belakang pada beberapa hewan lain, pada kambing memungkinkan gerakan tubuhnya yang diperlukan untuk beradaptasi dengan berbagai kegiatan sehari-hari.
Sebagai vertebrata, kambing termasuk dalam kategori hewan yang memiliki tulang belakang, bersama dengan sebagian besar hewan lainnya seperti manusia, mamalia, burung, reptil, dan ikan.
10. Anjing
Anjing memiliki tulang belakang yang sangat penting dalam kelangsungan hidup dan fungsionalitas tubuhnya. Tulang belakang membentuk sumbu utama tubuh, mendukung kaki-kaki anjing dan kepala. Hal itu akan memberikan fungsi tubuh yang diperlukan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, termasuk berburu, bermain, dan berinteraksi dengan lingkungan.
Selain itu, menjadi bagian dari sistem kerangka yang terhubung dengan otak dan organ-organ lain di dalam tubuh anjing, berperan dalam koordinasi gerakan dan fungsi tubuh. Melalui peran-peran tersebut, tulang belakang pada anjing sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup dan kualitas hidupnya.
11. Harimau
Harimau termasuk dalam kategori vertebrata, yang mencakup hewan-hewan yang memiliki tulang belakang. Hewan-hewan tersebut memiliki karakteristik khusus, termasuk keberadaan tulang belakang yang membedakannya dari hewan invertebrata.
Harimau memiliki kerangka utama yang melibatkan tulang belakang bersama dengan tulang-tulang lainnya, seperti tengkorak dan tulang kaki yang membentuk tubuh. Tulang belakang memberikan fleksibilitas yang diperlukan untuk harimau bergerak dengan lincah dan efisien di lingkungan yang beragam.
Fleksibilitas itu yang akan memungkinkan harimau untuk melacak, merayap, dan mengejar mangsa dengan kecepatan dan ketangkasan.
Bagian terpenting yaitu dapat membantu harimau beradaptasi dengan medan yang berubah-ubah selama proses berburu. Kemampuan untuk merespon secara cepat terhadap kontur tanah dan rintangan yang dihadapinya.
12. Monyet
Monyet yang memiliki tulang belakang yang membantu dalam kelangsungan hidupnya. Tulang belakang membantu dalam menjaga keseimbangan tubuh monyet,.Terutama selama monyet melakukan aktivitas di pohon atau bergerak di antara cabang-cabang.
Serta berjalan atau berlari, tulang belakang membantu dalam menyusun tubuh monyet sehingga dapat melakukan gerakan. Selain itu, tulang belakang mendukung gerakan dan tindakan monyet saat mereka berburu, mencari makanan, atau berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
13. Sapi
Sebagai hewan vertebrata, tulang belakang pada sapi memberikan tempat untuk melekatnya otot-otot sapi, yang mendukung gerakan tubuh, termasuk aktivitas seperti berjalan, berlari, dan berdiri.
Meskipun tulang belakang sapi kurang fleksibel dibandingkan dengan beberapa hewan lain seperti kucing atau monyet, namun tetap mendukung gerakan tubuh yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, fungsi tulang belakang yang dimilikinya dapat melindungi sumsum tulang belakang, dan memberikan penopang untuk otot dan bentuk tubuhnya.
14. Burung Camar
Pada burung camar, tulang belakng yang dimilikinya memberikan fleksibilitas yang diperlukan untuk melakukan gerakan terbang serta memungkinkan burung camar untuk membungkuk dan meluruskan tubuhnya dengan cepat, memungkinkan manuver yang diperlukan selama penerbangan.
Tulang belakang juga berperan dalam memberikan stabilitas saat burung camar mendarat dan berjalan di permukaan, seperti pantai atau perairan. Adaptasi tersebut mendukung kehidupan burung camar di berbagai habitat, termasuk garis pantai dan daerah air.
Selain itu seperti yang dilakukan burung pada umumnya, tulang belakang tersebut dapat memungkinkannya untuk melakukan manuver yang diperlukan untuk menghindari bahaya atau mengejar mangsa.
15. Ikan Pari
Ikan pari memiliki tulang belakang yang berbeda dengan vertebrata darat, ikan pari termasuk dalam kelompok hewan yang disebut chondrichthyes atau ikan bertulang rawan. Tulang belakang pada ikan pari lebih lentur dan terbuat dari tulang rawan, berbeda dengan vertebrata darat yang memiliki tulang belakang yang terbuat dari tulang yang keras.
Keberadaan tulang rawan membantu mengurangi bobot tubuh ikan pari. Hal itu juga memungkinkan ikan pari untuk tetap mengapung di dalam air dengan lebih mudah. Selain itu, mendukung gerakan sirip dan ekor ikan pari.
Sirip dan ekor berperan dalam mengarahkan pergerakan ikan pari, dan fleksibilitas tulang rawan memungkinkannya menggerakkan bagian tubuh tersebut dengan leluasa. Dengan struktur tulang belakang yang disesuaikan dengan kebutuhan hidup di laut, ikan pari dapat bergerak dengan efisien dan lebih cepat dalam mengejar mangsa, menghindari pemangsa, serta beradaptasi dengan lingkungan laut yang dinamis.
16. Katak
Katak adalah contoh amfibi yang memiliki tulang belakang atau vertebrae. Mereka merupakan kelompok hewan yang mengalami metamorfosis, di mana tahap awal mereka adalah bentuk larva yang hidup di air, dan kemudian berubah menjadi bentuk dewasa yang dapat hidup di daratan.
Proses metamorfosis pada katak melibatkan perubahan struktural dan fungsional tubuh, termasuk adaptasi pada sistem pernapasan dan perubahan morfologi kaki untuk mendukung kehidupan di daratan. Dalam tahap awal, katak berenang dan bernapas dengan insang.
Sementara dalam tahap dewasa mereka menggunakan paru-paru untuk bernapas dan memiliki kaki yang lebih berkembang untuk bergerak di daratan. Tulang belakang pada katak berperan penting dalam mendukung struktur tubuh dan gerakan selama proses metamorfosis serta dalam kehidupan dewasa mereka di daratan.
17. Salamander
Salamander memiliki tulang belakang serta dapat hidup di berbagai habitat, termasuk air dan daratan. Salamander memiliki sifat amfibi, yang berarti mengalami siklus hidup yang melibatkan metamorfosis. Sebagian besar salamander memiliki tahap awal hidup sebagai larva air yang bernapas dengan insang, dan kemudian berubah menjadi bentuk dewasa yang dapat hidup di daratan dan bernapas dengan paru-paru.
Tulang belakang pada salamander mendukung bentuk tubuh mereka dan memainkan peran penting dalam mobilitas dan kehidupan sehari-hari. Dengan perubahan morfologis yang terjadi selama metamorfosis, tulang belakang salamander membantu menyesuaikan tubuhnya agar sesuai dengan kebutuhan lingkungan hidup yang beragam.
Pengetahuan tentang hewan vertebrata menjadi bagian dari kurikulum pendidikan biologi. Sehingga dapat membantu pelajar dalam memahami dasar-dasar biologi, keanekaragaman hayati, dan ekologi.