Sosiologi

11 Contoh Hubungan Sosiologi Dengan Ekonomi

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hubungan sosiologi dengan ekonomi sering dikaitkan berdasarkan perilaku individu dalam masyarakat terhadap kegiatan ekonomi. Berbagai aspek ekonomi seperti produksi, konsumsi, dan distribusi.

Aspek tersebut merupakan konsep dasar yang dikembangkan oleh ilmu ekonomi dalam ranah sosial. Aspek-aspek tersebut dalam penerapannya, masing-masing memiliki tata cara dalam melihat dan mempelajari perilaku individu dalam masyarakat.

Berbagai pola dan sistem interaksi individu dalam masyarakat menimbulkan interaksi sosial. Dalam memenuhi kebutuhannya, mereka melakukan proses ekonomi.

Proses tersebut dilakukan dengan melakukan prinsip dasar sosiologi, yaitu konsep interaksi sosial. Pada prosesnya di masyarakat, peran nilai dan norma dalam interaksi sosial ini sangatlah penting.

Hal tersebut dilakukan demi menjaga hubungan antar masyarakat terutama kaitannya dengan masalah perekonomian yang kerap muncul. Dengan demikian muncullah bentuk-bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat.

Berikut terdapat sebelas contoh hubungan sosiologi dengan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.

1.Bidang Produksi

Contoh dalam bidang produksi yaitu, ketika melakukan proses kegiatan jual beli. Proses kegiatan antar individu dalam masyarakat tersebut merupakan kegiatan secara langsung antara penjual dan pembeli.

Pada masyarakat modern, pola produksi dikerjakan dengan cara yang sangat maju. Mekanisme mereka menjadi lebih terorganisir. Kegiatan produksi tersebut meningkatkan pendapatan masyarakat.

Hasil produksi akan ditawarkan dalam berbagai cara, baik offline maupun online. Misalnya saat terjadi transaksi di warung kecil, di toko besar, melalui media online atau di manapun.

2. Bidang Konsumsi

Dalam bidang konsumsi tercermin ketika seseorang telah melakukan proses jual beli. Secara ekonomi individu menikmati hasil yang telah mereka kerjakan. Baik bagi pembeli maupun penjual, mereka sama-sama saling menikmati hasil interaksi sosial secara ekonomi.

Selera konsumen yang berlaku dalam masyarakat inilah yang mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat. Misalnya, jagung adalah makanan pokok masyarakat Madura.

Hal tersebut menyebabkan jagung menjadi komoditas ekonomi utama di Madura. Dengan demikian, maka akan mempengaruhi pembentukan pasar dalam memenuhi permintaan dan penawaran masyarakat.

3. Bidang Distribusi

Dalam bidang distribusi interaksi sosial sering terjadi saat penjual menawarkan produk atau jasa mereka kepada pembeli. Penjual akan menerapkan berbagai teori sosiologi yang mereka miliki. Hal tersebut akan sangat berguna dalam kehidupan sosial mereka demi mencapai kegiatan ekonomi.

4. Bidang Perilaku Ekonomi

Dalam bidang perilaku ekonomi, uang menjadi satu-satunya alat analisis individu dalam kegiatan sosialnya. Dengan kata lain, orientasi perilaku masyarakat dalam konteks ekonomi secara sosial diukur dengan uang.

Banyak hal yang dilakukan individu untuk menghasilkan uang. Mereka mulai melakukan interaksi sosial dengan menghubungi pencari kerja, menjual produk mereka sendiri, dan bekerja sama dengan individu lainnya untuk menciptakan inovasi baru demi menghasilkan uang.

5. Bidang Persepsi

Persepsi masing-masing individu tentu berbeda-beda. Persepsi atau sudut pandang inilah yang membuat hubungan sosial dan ekonomi sebagai satu kesatuan.

Hal tersebut dapat dilihat melalui perilaku individu dalam kelompok kerja. Dalam konteks ekonomi, suatu pekerjaan yang dibebankan kepada kelompok tertentu harus berhasil dalam satu tujuan.

Berbagai persepsi terhadap suatu pekerjaan dari individu inilah yang nantinya akan dijadikan tolak ukur individu dalam menerapkan ilmu sosial dan ekonomi mereka.

6. Bidang Modernisasi

Bidang modernisasi terjadi seiring pesatnya perkembangan ekonomi. Contohnya, sikap masyarakat petani terhadap teknologi pertanian yang mendukung produksi.

Keputusan mereka dalam memilih teknologi yang ditawarkan dilakukan berdasarkan interaksi sosialnya dengan berbagai pihak.

7. Bidang Rasionalitas Masyarakat

Contoh dalam bidang rasionalitas masyarakat, yaitu ketika individu memutuskan akan memilih menggunakan produk tertentu. Pilihan rasionalitas masyarakat ini dipengaruhi oleh logika dan rasionalisasi pikiran mereka.

Misalnya, ketika petani memilih menggunakan pupuk modern karena pupuk kandang tidak tersedia lagi. Pada masyarakat tradisional hal tersebut merupakan rasionalitas yang sulit dihadapi.

8. Bidang Tanggungjawab Individu

Bidang tanggungjawab individu ini lebih spesifik terhadap peranan masing-masing individu. Peranan individu secara ekonomi dalam susunan keluarga  mempresentasikan hubungan sosial tertentu.

Secara sosial, dalam susunan keluarga tradisional peran laki-laki merupakan pemegang tanggungjawab ekonomi terbesar.

9. Bidang Etnis

Bidang etnis dalam ilmu sosiologi terjadi antara berbagai kelompok ras dalam melakukan kegiatan ekonomi. Tingkat interaksi dalam kelompok etnis tertentu berpengaruh langsung terhadap akses dan derajat pengetahuan anggotanya tentang fluktuasi pasar.

Contohnya,untuk menyiasati agar tidak membeli produk dengan harga yang tinggi, individu cenderung memilih membeli produk di tempat dari anggota etnis yang sama.

10. Bidang Struktur dan Strata Masyarakat

Bidang struktur dan strata masyarakat ini merupakan cerminan tingkatan kelompok masyarakat berdasarkan kelas dan status sosial mereka.

Berbagai dampak negatif dan positif perubahan sosial yang berkembang di masyarakat membuat struktur dan strata masyarakat berubah drastis.

Individu cenderung egois dalam meningkatkan harga diri mereka secara ekonomi. Dalam masyarakat industri, persaingan ekonomi juga semakin ketat. Mereka berlomba-lomba untuk menyejahterakan diri masing-masing.

Akibatnya, suatu kelompok pada akhirnya akan memaksa kelompok lain bekerja lebih keras. Hal tersebut dilakukan agar menghasilkan surplus ekonomi meskipun hasilnya melebihi hasil yang diharapkan.   

11. Motivasi Sosial

Motivasi sosial dalam ekonomi memberi pengaruh yang besar bagi anggota masyarakat untuk menentukan pembelian. Misalnya, ketika penggunaan handphone merk X menjadi sebuah tren di kalangan masyarakat. Dan ini sangat memicu motivasi anggota masyarakat untuk menentukan pilihan pembelian mereka terhadap handphone merk X.

Contoh di atas merupakan contoh interaksi antara individu dengan individu dalam kehidupan bermasyarakat yang memengaruhi motivasi sosial individu.

Dalam kehidupan sehari-hari, sadar maupun tidak sadar kita selalu dihadapkan dengan keadaan yang mengharuskan kita melakukan interaksi sosial dalam kehidupan ekonomi.

Berbagai faktor pendorong interaksi sosial dalam kehidupan memicu masyarakat untuk lebih pintar menerapkan interaksi sosial  dengan para pelaku ekonomi.

Demikianlah penjelasan mengenai hubungan sosiologi dengan ekonomi beserta contohnya.