Sebagai makhluk sosial, manusia tidak lepas dari interaksi sosial. Sebelum bicara lebih jauh tentang interaksi sosial, perlu dipahami mengenai definisi interaksi sosial itu sendiri.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
Lingkungan masyarakat adalah lingkungan yang paling luas dalam kehidupan sosial.
Sehingga, tak heran jika manusia dengan mudah terlibat interaksi sosial di lingkungan masyarakat.
Bahkan, dapat ditemukan interaksi sosial dalam segala bidang di lingkungan masyarakat, baik bidang ekonomi, pendidikan, politik, hingga sosial budaya.
Interaksi Sosial dengan Bentuk Kerjasama
- Persatuan pemuda seluruh daerah berkumpul untuk membahas pekan olahraga nasional.
- Ibu-ibu yang berkumpul di rumah salah satu warga untuk mengikuti demo masak.
- Seluruh warga dari berbagai RT berkumpul di balai desa untuk menonton wayang kulit.
- Seluruh warga berkumpul di masjid besar desa untuk melakukan halal bihalal.
- Pengobatan gratis dari Yayasan untuk seluruh warga desa.
- PMI membantu warga desa dalam evakuasi korban bencana tanah longsor.
- Ibu-ibu PKK berkumpul untuk melakukan senam rutin.
- Para anggota karang taruna yang bekerjasama mempersiapkan acara peringatan HUT RI.
- Bapak-bapak komplek berkumpul di pos kamling untuk mengadakan ronda.
- Acara kerja bakti membersihkan selokan di sepanjang kelurahan untuk mencegah terjadinya demam berdarah.
- Seorang warga yang beragama nasrani turut serta dalam merayakan idul fitri dan bersilaturahmi ke rumah para warga yang merayakannya.
- Polisi bekerjasama dengan warga untuk menertibkan jalannya konser musik di lapangan desa .
- Perwakilan warga kampung A dan kampung B yang bertanding voli dalam rangka pekan olahraga daerah.
- Pak Kepala Desa yang memberikan pidato dalam acara pembukaan pekan olahraga desa.
- Sosialisasi oleh BNN tentang bahaya narkoba di hadapan para warga desa.
- Para warga mengunjungi rumah keluarga yang berkabung untuk melayat.
- Para kepala rumah tangga yang menghadiri kenduri di rumah Pak RT untuk membahas iuran dana kematian.
Interaksi Sosial Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, interaksi sosial dibagi menjadi dua, yaitu interaksi yang bersifat positif dan interaksi yang bersifat negatif
Di lingkungan masyarakat, dua sifat interaksi ini akan sangat mudah ditemukan, lantaran luasnya lingkup sosial.
Interaksi Sosial Bersifat Positif
Interaksi sosial yang bersifat positif adalah interaksi sosial yang mengarah pada hal yang positif, seperti kerjasama, akomodasi, akulturasi, dan asimilasi.
Beberapa contoh interaksi sosial yang bersifat positif di lingkungan masyarakat, antara lain:
- Umat nasrani yang mengunjungi rumah para warga untuk turut serta merayakan hari raya idul fitri.
- Para warga yang bekerjasama dalam menertibkan jalannya acara musik di lapangan.
- Seorang pemuda yang mempersilakan ibu hamil untuk duduk terlebih dahulu di dalam bus yang telah penuh.
Interaksi Sosial Bersifat Negatif
Interaksi sosial yang bersifat negatif adalah interaksi sosial yang cenderung mengarah pada timbulnya perpecahan dan meregangkan solidaritas kelompok, seperti kompetisi, konflik, dan kontravensi.
Beberapa contoh interaksi sosial yang bersifat negatif di lingkungan masyarakat, antara lain:
- Seseorang yang menerobos antrian pembayaran di kasir, sehingga menimbulkan keributan.
- Dua kubu warga desa yang terlibat baku hantam karena tidak menerima hasil pertandingan secara sportif.
- Seorang warga yang memprofokasi warga lain untuk melakukan demo dengan tujuan yang tidak jelas.
Interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi jika tidak ada kontak sosial dan komunikasi.
Maka dari itu, kontak sosial dan komunikasi adalah syarat utama terjadinya interaksi sosial.
Sehingga, semua aktivitas manusia dalam hidup bermasyarakat selalu diawali oleh adanya kontak sosial dan komunikasi.