Peristiwa G30S/PKI merupakan Gerakan 30 september yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia dengan tujuan utama yaitu menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno dan mengganti lambang Pancasila menjadi komunis. Peristiwa ini telah menimbulkan berbagai dampak negatif dalam kehidupan sosial, politik dan juga perekonomian di indonesia.
Berikut ini dampak-dampak negatif dari peristiwa G30S/PKI, diantaranya yaitu:
Dampak Sosial Politik
Peristiwa G30S PKI memberikan banyak sekali dampak negatif salah satunya yaitu dalam bidang sosial dan politik. Dampak ini sangat amat dirasakan oleh Indonesia, termasuk pemerintah dan masyarakat. Berikut dampak sosial politik yang dirasakan, diantaranya:
- Akibat G30S PKI ini kondisi politik di Indonesia semakin tidak stabil dan banyak munculnya berbagai pertentangan pada lembaga tinggi negara.
- Banyaknya aksi demonstrasi secara besar-besaran oleh rakyat dan juga mahasiswa yang menuntut pembubaran terhadap PKI beserta ormas-ormasnya. Tuntutan tersebut dikenal sebagai Tritura atau Tiga Tuntutan Rakyat, yang berisi pembubaran PKI, pembersihan kabinet Dwikora dan juga unsur-unsur PKI, serta penurunan harga-harga barang.
- Banyaknya aksi demonstrasi tersebut disebabkan juga oleh sikap pemerintah yang belum mengambil keputusan mengenai pembubaran PKI, sehingga hal tersebut menyebabkan kemarahan para rakyat.
- Pada 11 maret 1966, diselenggarakan sidang kabinet ini untuk membahas ricuhnya politik nasional, namun sayangnya sidang ini tidak bisa diselesaikan dengan baik karena muncul pasukan tidak dikenal yang berada di luar gedung sidang yang dianggap membahayakan keselamatan Presiden Soekarno.
- Tidak hanya dampak politik sosial saja yang dirasakan, namun peristiwa ini juga membuat presiden soekarno kehilangan wibawanya di mata rakyat Indonesia.
Itulah dampak negatif di bidang sosial politik. Dan pada akhirnya, Presiden Soekarno mengeluarkan surat perintah sebelas maret atau yang dikenal sebagai Supersemar. Dimana, Presiden Soekarno memberikan perintah kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil tindakan yang dianggap penting agar terjamin keamanan dan ketertiban dalam pemerintahan dan jalannya revolusi.
Dampak Ekonomi
Bukan dalam bidang politik dan sosial saja, namun peristiwa G30S/PKI juga berdampak buruk pada perekonomian di Indonesia. Dampak yang dirasakan setelah terjadinya peristiwa G30S/PKI ini yaitu tingginya kenaikan inflasi serta diikuti dengan kenaikan harga barang pokok maupun sekunder.
Oleh sebab itu, pemerintah mengatasi masalah tersebut dengan mengeluarkan dua kebijakan ekonomi. Dua kebijakan ekonomi tersebut, yaitu :
- Mengadakan devaluasi pada rupiah lama menjadi rupiah baru, seperti Rp.1000 menjadi Rp.100
- Menaikkan harga bahan bakar menjadi empat kali lipat namun kebijakan kedua ini justru menyebabkan kenaikan harga barang yang semakin sulit dikendalikan.
Tidak hanya dua dampak negatif tersebut saja, namun peristiwa ini memiliki cukup banyak dampak negatif seperti:
- Banyaknya pahlawan kebanggan bangsa Indonesia yang gugur dengan tidak manusiawi. Ada 7 pahlawan yang gugur dalam peristiwa G30S/PKI ini diantaranya yaitu, Jendral Ahmad Yani, Letnan Jendral TNI anumerta R. Suprapto, Letjen S.Parman, Letjen M.T Haryono, Mayor Jendral DI Panjaitan, Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo, dan Kapten (Anumerta) Pierre Tendea. Pahlawan yang gugur tersebut diberikan gelar sebagai pahlawan revolusi berdasarkan keputusan Presiden tahun 1965.
- Hubungan diplomatik dengan negara-negara komunis juga menjadi renggang. Peristiwa G30S/PKI ini membuat hubungan diplomatik Indonesia dengan China menjadi renggang.
- Peristiwa G30S/PKI ini tentu sudah menodai ideologi dan kedaulatan negara Indonesia. Pasalnya, salah satu tujuan peristiwa ini yaitu untuk mengganti ideologi Pancasila menjadi Komunis sehingga sama saja telah menodai ideologi bangsa Indonesia
Peristiwa G30S/PKI ini memang memunculkan banyak dampak negatif bagi negara dan masyarakat, namun disisi lain peristiwa G30S/PKI ini juga memiliki dampak positifnya, yaitu:
- Dapat lebih waspada terhadap serangan baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang bertujuan untuk menyerang NKRI.
- Kedudukan Pancasila semakin kuat dengan adanya peristiwa G30S/PKI ini.
- Peristiwa G30S/PKI ini juga membuat masyarakat lebih menyadari bahwa Pancasila merupakan jati diri bangsa Indonesia.