Daftar isi
Revolusi industri 5.0 merupakan konsep industri yang mengaju pada pengembangkan teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan memperkuat peran dan kontribusi industri kepada masyarakat.
Revolusi 5.0 ini berfokus pada penggabungan teknologi canggih dan manusia, serta kebutuhan yang pengembangan sistemnya lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan pada lingkungan produksi.
Dampak Positif Revolusi Industri 5.0
1. Meningkatkan keselamatan karyawan
Revolusi industri 5.0 tidak hanya menguntungkan bagi perusahaan atau era terbaru saja. Namun, berdapak postitf juga terhadp para pekerja. Hal ini karena revolusi industri 5.0 yang memiliki teknologi AI, teknologi augemented reality, dan robot kolaboratif dapat meningkatkan keselamatan para pekerja. Sehingga hal tersebut tentu dapat membantu dan mengurangi risiko kecelakaan serta cedera yang terjadi di tempat kerja.
2. Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi
Revolusi industri 5.0 merupakan konsep industri yang mengaju pada pengembangkan teknologi canggih, dengan menciptakan teknologi AI, robot atau sistem jaringan. Hal tersebut meningkatkan produktifitas dan efisiensi dalam bekerja, karena membuat pekerjaan yang biasa di lakukan dengan manual dapat semakin terotomatis, sehingga menghemat biaya dan juga waktu, serta kualitas produk dan layanan yang semakin meningkat.
3. Meningkatkan Konektivitas dan Akses
Resolusi industri 5.0 ini menciptakan sebuah kombinasi sensor canggih dan metode analisis, sehingga perusahaan dapat berpusat mengambil dan mengevaluasi data untuk mendeteksi potensi masalah dan memulai tindakan pencegahan. hal tersebut yang dapat meningkatkan konektivitas dan skes yng emakin membaik.
4. Adanya Lapangan Pekerjaan Baru
Tidak hanya menciptakan teknologi canggih berbasis robot atau teknologi augemented reality, industri 5.0 juga berdampak positif bagi para pelamar pekerjaan. Industri 5.0 juga dapat menciptakan pekerjaan yang lebih efiseien dan juga bermutu.
Sehingga para pekerja membutuhkan kreativitas dan keterlampilan dalam memecahkan masalah dalam pekerjaannya. Hal tersebut menjadikan kesempatan bagi para pelamar karena adanya lapangan pekerjaan baru dengan berbagai kreativitas dan keterlampilan.
Dampak Negatif Revolusi Industri 5.0
Selain dampak positif, ada juga dampak negatif dari revolusi industri 5.0 ini, yaitu
1. Membutuhkan biaya awal yang tinggi
Revolusi industri 5.0 menerapkan teknologi industri 5.0 seperti Al, Augmented reality, collaborative robots, dan blockchain. Hal ini karena teknologi industri 5.0 dapat menciptakan sistem produksi yang lebih adaptif terhadap perubahan permintaan pasar dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang terbatas. Sehingga membutuhkan investasi awal yang signifikan dan biaya awal yang tinggi.
2. Terganggunya pekerjaan manufaktur tradisional
Manufaktur tradisional biasanya dilakukan dengan cara manual dan menggunakan alat dan teknologi sederhana. Sedangkan revolusi industri 5.0 menggunakan teknologi robot dan otomatisasi yang menyebabkan terjadinya pergeseran pekerjaan. Oleh karena itu, pekerja membutuhkan pelatihan ulang untuk mengontrol dan menggunakan teknologi industri 5.0
3. Adanya ancaman cyber security
Pada era industri 5.0 yang menggunakan teknologi canggih, dimana teknologi tersebut bergantung pada sistem digital atau internet yang saling terhubung. Hal tersebut dapat menyebabkan adanya risiko ancaman cyber security pada sistem digital yang kemungkinan terjadi lebih tinggi, seperti pembobolan data-data perusahaan.
4. Sistem yang kompleks
Setiap industri pasti mempunyai sisi dampak negatifnya, termasuk industri 5.0 ini. Walaupun menggunakan teknologi yang canggih, tetapi sistem pada industri 5.0 bersifat kompleks. Artinya, tidak sembarangan pekerja dapat mengelolanya, melainkan harus mempunyai pengetahuan dan keahlian khusus dalam bidang teknologi. Sehingga sistem teknologinya dapat dikelola secara lebih kompleks.
5. Kekhawatiran sosial
Industri 5.0 menyebabkan peningkatan secara otomatisasi yang dapat menimbulkan kekhawatiran sosial dampak negatif dari revolusi industri 5.0 dapat menyebabkan peningkatan dalam otomatisasi yang menimbulkan kekhawatiran sosial bagi beberapa pihak terkait dampaknya terhadap pekerja, seperti kehilangan pekerjaan dan penggunaan teknologi canggih.
Cara Mengatasi Revolusi Industri 5.0
Berikut ini cara mengatasi revolusi industri 5.0, yaitu:
1. Memiliki kesiapan mental
Revolusi industri 5.0 yang berjalan dengan cepat membuat mudah stres. Oleh karena itu dibutuhkannya kesiapan mental dalam menghadapi tekanan yang terjadi di lingkungan kerja maupun sosial. Memiliki kesiapan mental dalam kemampuan mengelola emosi, mengatasi stres, dan menjaga kondisi fisik untuk tetap sehat menjadi prioritas utama dalam menghadapi revolusi industri 5.0 ini.
2. Keterampilan digital
Memiliki keterampilan digital dalam industri 5.0 akan mampu beradaptasi dengan dinamika lingkungan kerja maupun masyarakat. Keterampilan digital mencakupi literasi teknologi, analisis data, inovasi digital, keterampilan komunikasi, keterampilan kewirausahan dan sebagainya.
3. Pendidikan yang relevan
Untuk bersaing dalam era 5.0 ini, maka dibutuhkan pendidikan yang relevan baik secara formal atau nonformal. menambah wawasan bisa dengan mengikuti kursus online, workshop, seminar maupun pelatihan bersertifikat yang mempunyai kaitan dengan minat dan bidang pekerjaan yang sedang dijalani.
4. Memiliki pemahaman teknologi dan inovasi
Harus memiliki pemahaman dan inovasi mengenai teknologi yang secara luas dan terbaru. Seperti peemahaman mengenai teknologi AI dan blockchain yang bisa memabntu dalam membuat keputusan menjadi lebih efiseien dan juga efektif.
5. Memiliki sikap adaptif
Sikap adaptif adalah sikap seseorang yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan. Hal ini tentu sangat dibutuhkan dalam era industri 5.0, karena adanya perkembangan dunia kerja dan masyarakat yang tidak terduga.
Sikap adaptif dalam industri 5.0 yaitu selalu berpikir dengan kreatif, mampu memecahkan masalah di dalam individu maupun didalam team, dan mempunyai kemampuan baru, serta terus mengembangkan keterlampilan baru.