10 Dampak Tsunami bagi Lingkungan dan Manusia

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tsunami berasal dari bahasa Jepang yaitu Tsu yang berarti pelabuhan dan Nami yang berarti gelombang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa tsunami adalah gelombang laut yang menghantam pelabuhan.

Tsunami merupakan rangkaian gelombang yang mampu menjalar dengan kecepatan hingga lebih dari 900 km per jam yang utamanya diakibatkan oleh gempa Bumi yang terjadi di dasar laut. Selain gempa bumi, tsunami juga bisa disebabkan oleh letusan gunung api dasar laut (vulkanis), longsor dasar laut, bahkan jatuhnya meteor ke laut. 

Tahukah kamu bahwa kecepatan gelombang tsunami tergantung dengan kedalaman laut tempat terjadi peristiwa tersebut. Semakin dalam lautan maka semakin cepat dan panjang gelombang yang dihasilkan.

Namun, semakin dangkal perairan maka semakin lambat kecepatan dan semakin pendek panjang gelombang yang mengakibatkan tingginya juga semakin meningkat. Hal ini yang bersifat merusak.

Karena hal tersebut, perahu-perahu di tengah laut jarang merasakan adanya gelombang tsunami karena mereka berada di atas permukaan laut yang dalam sehingga gelombang yang ada relatif masih panjang.

Dampak Tsunami Terhadap Lingkungan dan Manusia

  • Kerugian Harta Benda

Semua bencana pasti akan menimbulkan kerugian harta benda, termasuk tsunami. Seperti yang kita ketahui, tsunami menghempas semua yang dilewatinya, baik bangunan seisinya, kendaraan, maupun material-material lainnya.

Hal ini mengakibatkan kerugian yang ditimbulkan akibat bencana ini mencapai milyaran bahkan triliunan rupiah karena semuanya harus dimulai dan dibuat ulang kembali. Sebanyak 500.000 orang tercatat kehilangan tempat tinggal pada peristiwa tsunami Aceh.

  • Mandeknya Perekonomian

Sektor ekonomi di daerah bencana akan mengalami kerugian yang signifikan mengingat gelombang laut tersebut menghancurkan segala yang dilewatinya. Hal ini membuat perekonomian di daerah bencana menjadi terhenti seketika baik karena sektor yang ada sebelumnya telah rusak maupun karena manusianya yang belum mampu untuk menjalankan kegiatan perekonomian seperti semula.

  • Banyaknya Korban 

Dikutip dari Kompas.com, jumlah korban tsunami yang terjadi di Aceh pada tahun 2004 adalah mencapai 230.000 jiwa, baik dari warga Indonesia sendiri maupun dari warga di negara lain yang terdampak tsunami ini.

Selain korban meninggal dan luka-luka, masih banyak pula korban hilang dan korban meninggal yang belum teridentifikasi hingga sekarang. Selain kerugian secara fisik, para korban juga mengalami kerugian secara mental atau psikis karena dahsyatnya bencana tersebut.

  • Banjir

Tsunami yang menerjang daratan akan menyebabkan banjir di permukaan selama beberapa hari. Hal tersebut karena air laut yang dibawa tidak langsung surut sehingga diperlukan waktu yang cukup lama untuk air laut tersebut kembali ke lautan.

Lamanya proses surutnya air laut tersebut menyebabkan daerah terdampak mengalami banjir selama beberapa hari.

  • Pencemaran Air 

Bencana ini juga menyebabkan pencemaran pada air permukaan dan air tanah. Hal tersebut dikarenakan hantaman gelombang laut yang besar akan merusak fasilitas-fasilitas pembuangan yang mengakibatkan pada terlepasnya sejumlah material limbah seperti dari saluran air kotor, septik tank, hingga tangki bahan kimia.

Selain itu, tercampurnya semua material tersebut dengan mayat manusia dan bangkai hewan juga makin memperburuk kondisi air tanah dan air permukaan yang ada di wilayah terdampak.

Semua material yang tersapu oleh gelombang tsunami akan bercampur menjadi satu. Mulai dari sampah, pepohonan, reruntuhan bangunan, kendaraan, alat-alat pembantu pekerjaan manusia, semuanya berkumpul menjadi satu dan menghasilkan limbah yang jumlahnya begitu besar ketika air laut surut. 

Tidak hanya pencemaran air, tsunami juga menyebabkan pencemaran udara dari bau yang dihasilkannya. Bau ini dihasilkan dari mikroorganisme patogen seperti jamur, virus, dan bakteri yang berasal dari berbagai sumber seperti akumulasi dari limbah yang dihasilkan dari bencana tsunami ini.

Maka, seringkali daerah yang terdampak bencana ini memiliki bau yang kurang sedap dibandingkan dengan daerah terdampak bencana alam yang lain.

karena sifatnya yang merusak, ekosistem yang ada di wilayah terdampak baik di darat maupun di laut pun terkena imbasnya. Ekosistem pantai, terumbu karang, hingga persawahan dan perkebunan pun turut menjadi tumbal atas bencana ini. 

Ekosistem yang rusak pun perlu waktu yang lama untuk pulih kembali mengingat ekosistem tersebut sudah ada sejak lama dan melalui proses yang panjang pula.

  • Kerusakan dan Kehilangan Lahan 

Kerusakan lahan terjadi pada lahan-lahan yang digunakan sebagai mata pencaharian seperti perkebunan dan persawahan maupun lahan-lahan yang dilindungi dan dirawat seperti hutan.

Sedangkan, kehilangan lahan akan terjadi pada daerah-daerah sepanjang garis pantai dan daerah sekitarnya yang biasa disebut sebagai abrasi. Abrasi tersebut terjadi karena adanya pengikisan tanah akibat ombak atau arus laut yang dikenal sebagai erosi

  • Perubahan Lingkungan Atmosfer

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh seorang Peneliti Bidang Aplikasi Klimatologi dan Lingkungan Lilik Slamet S., diketahui bahwa gelombang tsunami yang terjadi di Aceh melepaskan sejumlah senyawa DMS yang menyebabkan adanya perubahan pada jumlah aerosol yang merupakan inti pembentuk awan dan hujan.

Secara sederhana, tsunami yang terjadi akan membuat lingkungan atmosfer atau variabilitas curah hujan berubah yang menyebabkan terjadinya variasi iklim. 

fbWhatsappTwitterLinkedIn