Edukasi

Desain Penelitian: Karakteristik – Jenis dan Contohnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setiap penelitian membutuhkan tata cara yang jelas agar hasilnya juga baik dan dapat memberi manfaat yang berguna bagi ilmu pengetahuan. Tata cara tersebut dalam sebuah penelitian disebut sebagai desain penelitian. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut terkait desain penelitian.

Pengertian Desain Penelitian

Menurut Lestari (2021), desain penelitian merupakan pedoman, prosedur, ataupun teknik yang digunakan dalam merencanakan penelitian yang berguna sebagai panduan untuk membangun strategi terkait metode penelitian bagi peneliti.

Sedangkan menurut Zimmatillah (2019), desain penelitian didefinisikan sebagai sebuah rencana dan struktur penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti mendapatkan jawaban atas pertanyaan dalam penelitiannya secara valid, objektif, cepat, dan efisien.

Selain itu, Sangadah (2014) berpendapat bahwa metode penelitian dapat diartikan dalam arti sempit, yakni proses pengumpulan dan analisis penelitian serta dalam arti luas, yaitu rancangan dalam penelitian yang meliputi proses perencanaan hingga pelaksanaan penelitian.

Terakhir, menurut Fachruddin (2009), desain penelitian adalah rancangan penelitian yang digunakan dengan tujuan untuk memberi pegangan yang jelas dan terstruktur bagi peneliti dalam melakukan penelitiannya.

Karakteristik Desain Penelitian

  • Netralitas
    Sebuah penelitian tentunya harus bersifat objektif berdasarkan fakta yang ditemukan. Untuk mendapatkan data yang objektif, setiap proses dalam penelitian tersebut tidak boleh mengandung bias atau dengan kata lain netral. Oleh sebab itu, dalam desain penelitian pastinya terdapat struktur dan standar tertentu yang harus dipenuhi terlebih dahulu.
  • Reliabilitas
    Reliabilitas merupakan keandalan dari penelitian. Artinya, hasil dari setiap pengukuran relatif sama jika diukur dalam waktu berbeda. Dengan adanya keandalan ini, menunjukkan bahwa desain penelitian sudah dapat dipercaya mampu memberikan hasil yang ilmiah.
  • Validitas
    Validitas adalah kebenaran dari suatu penelitian. Kebenaran ini dapat berupa kebenaran alat ukur, kebenaran alat ukur mengukur variabel yang ingin diukur, serta kebenaran dari penelitian itu sendiri. Desain penelitian yang baik akan semakin meningkatkan validitas dari hasil penelitian yang akan didapat nantinya.
  • Generalisasi
    Meskipun generalisasi belum tentu dapat dicapai oleh seluruh jenis desain penelitian, tetapi karena setiap penelitian harus dapat memberikan manfaat sehingga diharapkan hasil dari penelitian yang sudah didesain tetap dapat menjadi petunjuk bagi fenomena lainnya yang berkaitan.

Jenis Desain Penelitian

Jenis desain penelitian terbagi menjadi dua, pertama berdasarkan bentuk datanya sehingga masih lebih umum dan kedua berdsarkan tujuannya sehingga sudah lebih khusus.

Berdasarkan Bentuk Data Penelitian

  • Kuantitatif
    Desain penelitian kuantitatif dilakukan apabila proses pengumpulan data dapat dianalisis secara numerik baik bentuk datanya ordinal maupun interval. Pada umumnya penelitian kuantitatif dapat menunjukkan pola, prediksi, serta hubungan sebab-akibat yang mampu digeneralisasikan sesuai dengan populasi sampel. Biasanya data diambil menggunakan kuesioner.
  • Kualitatif
    Desain penelitian kualitatif tidak menggunakan data yang berbentuk numerik, melainkan berbentuk naratif, gambar, video, maupun bentuk lainnya. Dengan desain ini, data yang diperoleh dapat lebih mendalam, tetapi kurang dapat digeneralisasikan sebab subjeknya tidak terlalu banyak. Biasanya data diambil menggunakan wawancara atau interview.
  • Mixed Method
    Mixed method atau metode campuran adalah gabungan dari desain kuantitatif dan kualitatif. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data yang lebih komprehensif karena memberikan keuntungan dari kedua desain dalam satu penelitian sekaligus.

Berdasarkan Tujuan Penelitian

  • Penelitian Deskriptif
    Desain penelitian deskriptif adalah penelitian yang hasilnya berupa gambaran atau karakteristik tertentu terkait suatu fenomena. Tujuan dari penelitian ini bukan untuk menjelaskan  pengaruh, melainkan lebih kepada memberi penjelasan berdasarkan fakta yang ditemukan.
  • Penelitian Eksplanatori
    Desain penelitian eksplanatori bertujuan untuk memberikan penjelasan mendasar secara rinci terkait pola fenomena yang belum memiliki landasan teoritis sebelumnya. Diharapkan dengan adanya studi eksplanatori ini dapat menjadi panduan bagi penelitian selanjutnya 
  • Penelitian Korelasional
    Desain penelitian eksplanatori tujuannya memberikan informasi terkait hubungan di antara variabel. Hubungan tersebut berarti terdapat kecenderungan bahwa variasi pada suatu variabel diikuti oleh variasi pada variabel lainnya. Namun, hubungan tersebut belum tentu bersifat dua arah.
  • Penelitian Kausal-Komparatif
    Dalam desain penelitian kausal-komparatif, tujuannya tidak hanya untuk melihat hubungan, tetapi juga pengaruh pada variabel tergantung dari variabel bebasnya. Bedanya dengan penelitian eksperimental adalah kondisi variabel apa adanya sebelum penelitian dilaksanakan dan tidak ada perlakuan dari peneliti. 
  • Penelitian Eksperimental
    Desain penelitian eksperimental merupakan jenis penelitian yang dilakukan dengan adanya manipulasi terhadap subjek, termasuk adanya upaya kontrol secara ketat terhadap faktor-faktor luar agar tidak mencemari variabel yang sedang diteliti. Tujuan dari penelitian eksperimental adalah menemukan hubungan sebab-akibat antara setidaknya dua variabel.
  • Penelitian Diagnostik
    Desain penelitian diagnostik digunakan apabila tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi faktor penyebab secara mendetail dari suatu masalah atau fenomena. Dengan kata lain, desain penelitian ini berusaha menemukan alasan dibalik suatu hal, termasuk untuk menemukan solusi dari permasalahan tersebut.
  • Penelitian Studi Kasus
    Desain penelitian studi kasus umumnya digunakan untuk menyelidiki suatu fenomena dengan menekankan pada proses historis suatu variabel. Tujuan dari desain penelitian ini adalah menjelaskan sebab dan kausalitas, tetapi bukan untuk menggambarkan atau menguji masalah yang sebenarnya.
  • Penelitian Longitudinal
    Desain penelitian longitudinal adalah penelitian yang dilakukan dalam periode tertentu dengan pengukuran secara berkala pada subjek. Umumnya, penelitian ini bertujuan melihat perbedaan, perbandingan, maupun perkembangan seiring berjalannya waktu

Contoh Desain Penelitian

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2021) dengan judul Pandangan Ekonomi Islam terhadap Perilaku Konsumen dalam Belanja Makanan Melalui Aplikasi Online di Masa Pandemi COVID-19. Studi tersebut menggunakan desain berjenis kualitatif deskriptif. Metodenya adalah dengan melakukan wawancara dan dokumentasi pada mahasiswa.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Sangadah (2014) dengan judul Akurasi Interpretasi Pesan Komunikasi Nonverbal Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan dan Jenis Kelamin. Studi tersebut menggunakan desain penelitian berjenis eksperimen yang melibatkan kelompok eksperimen dan kontrol dengan subjek adalah mahasiswa dari ilmu saintek dan ilmu psikologi.

Kesimpulan Pembahasan

Demikianlah penjelasan mengenai definisi, karakteristik, jenis, serta contoh dari desain penelitian. Kesimpulannya, desain penelitian adalah prosedur yang digunakan dalam melaksanakan penelitian sebagai pedoman bagi peneliti dari perencanaan hingga pelaksanaan.

Terdapat empat karakteristik desain penelitian, yakni netralitas, reliabilitas, validitas, dan generalisasi. Jenis dari desain penelitian terbagi dua, yakni berdasarkan bentuk data dan tujuan penelitian. Misalnya kuantitatif, kualitatif, deskriptif, eksperimental, dan longitudinal.

Contoh desain penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2021) adalah dengan desain kualitatif deskriptif menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Kemudian contoh lain ada pada penelitian Sangadah (2014) yang menggunakan desain eksperimental dengan kelompok kontrol dan eksperimen.