Daftar isi
Korea Utara merupakan salah satu negara yang terletak di Asia Timur dan memiliki ibu kota bernama Pyongyang. Negara yang bertetanggan dengan Korea Selatan ini dikenal dengan kebijakan yang kejam daripada negara lainnya.
Selain itu, negara ini juga sangat tertutup dari negara luar sehingga tidak mudah untuk dilihat atau diekspor dari luar. Hal itu dikarenakan Korea Utara tidak membiarkan apapun informasi tentang negaranya ketahuan oleh negara luar atau sebaliknya.
Namun di balik itu, ternyata Korea Utara masih menyimpan banyak fakta unik yang belum diketahui oleh banyak orang. Apa sajakah itu? Simak pembahasan selengkapnya.
Fakta pertama dari negara Korea Utara adalah perihal mata uangnya. Pasalnya, negara ini menggunakan dua mata uang yakni Won dari Yuan China dan Yen dari Jepang. Digunakannya mata uang tersebut bertujuan untuk mengontrol usaha pasar swasta.
Pada 2009, Korea Utara menilai kembali uang tersebut dengan uang kertas seribuan menjadi uang kertas 10 won. Tidak hanya itu, pemerintah Korea Utara juga membatasi dengan ketat jumlah mata uang lama yang akan digunakan.
Gerakan tersebut ternyata efektif untuk merusak berbagai rekening tabungan orang. Namun, Korea Utara juga sedang mengatur kesimbangan keuangan yang mereka miliki.
Salah satu fakta yang cukup dikenal dari Korea Utara adalah aturan model rambut masyarakatnya. Mungkin aturan ini terdengar aneh bagi kita yang bukan masyarakat Korea Utara. Namun, bagi masyarakat Korea Utara ini tidak boleh sembarangan mengganti model rambut mereka.
Mereka hanya dibolehkan memilih satu dari 28 model rambut yang sudah disediakan. Kebanyakan dari mereka pun menggunakan model rambut yang mirip dengan Kim Jong Un.
Selain model rambut, foto atau selfie di Korea Utara juga memiliki aturan yang sangat ketat. Pasalnya, ketika kita berkunjung ke Korea Utara maka kita tidak boleh memotret di sembarang tempat dengan menggunakan kamera video. Hal ini dikarenakan jika ketahuan memotret tanpa seizin pihak bersangkutan, maka akan diberi hukuman yang cukup berat oleh pemerintah setempat.
Wah, ketat banget kan? Perlu diingat, Korea Utara merupakan negara yang tidak membebaskan negaranya untuk bisa diekspos dari negara luar. Oleh sebab itu, bagi siapa saja yang berkunjung ke negara ini maka sangat dilarang untuk mengambil foto atau video sembarangan. Apalagi jika memotret berbagai kegiatan masyarakat Korea Utara dan pemerintahannya.
Seperti yang kita ketahui, Korea Utara dikenal dengan negara yang menganut teori masyarakat sosialis egaliter. Teori tersebut menjadikan negara ini membagi masyarakatnya ke dalam tiga kelas sosial (strata sosial). Kelas pertama merupakan kelas atas terdiri dari keluarga pahlawan perang.
Sementara kelas kedua yaitu kelompok biasa dan tidak loyal yang lebih memihak kepada Jepang sebelum terjadi perang dunia II. Kelompok ini juga terdiri anggota keluarga yang melarikan diri dari Korea Utara.
Kelompok yang tidak loyal dipaksa bekerja dari pertambangan dan pertanian. Kemudian kerja mereka akan menghasilkan pendapatan terhadap negara. Meskipun demikian, namun banyak masyarakatnya yang memilih kabur dan melarikan diri ke negara lain seperti Korea Selatan.
Korea Utara juga menjadi salah satu negara yang padat penduduk. Hal ini dilihat pada data bulan Juli 2010, bahwa penduduk Korea Utara telah mencapai 25 juta orang.
Dari jumlah tersebutlah kemudian Korea Utara menjadi negara dengan penduduk terbanyak ke -54 di dunia. Namun lebih sedikit dari China yang menjadi negara penduduk terbanyak dengan 1,4 miliar dan Amerika Serikat di posisi ketiga.
Mungkin cukup mengagetkan karena negara ini termasuk negara yang cukup kecil dan tertutup terkait informasi kependudukannya. Bahkan banyak pula informasi yang mengatakan Korea Utara ini memang tidak mengontrol angka kelahiran.
Salah satu tradisi yang hingga kini masih dijalankan adalah penyembahan kepada Kim Jong-II. Korea Utara telah menyatakan dirinya sebagai salah satu negara komunis. Namun, mereka juga secara resmi menyembah Kim Jong II.
Bagi kamu yang belum tahu, Kim Jong II merupakan pemimpin de facto Korea Utara. Pemimpin resminya yaitu Kim II-Sung yakni ayah dari Kim Jong II dan telah meninggal sejak tahun 1994. Berdasarkan cerita masyarakat, Kim II-Sung ini lahir di Gunung Paektu seperti Dewa Mistis. Pasalnya gunung tersebut merupakan gunung keramat.
Berbeda dengan negara sebelahnya yakni Korea Selatan, Korea Utara ternyata tidak merayakan natal atau perayaan Merry Christmas. Alasannya adalah sama seperti di atas karena negara in menganut paham komunis.
Sehingga mereka tidak meyakini berbagai agama yang ada di dunia ini. Sebagai gantinya, mereka memperingati hari kelahiran Presiden Kim Jong-II pada tanggal 24 Desember di setiap tahunnya.
Bahkan pada 25 Desember lalu, ketika menjelang perayaan Natal Presiden Korea Utara yakni Kim Jong Un mendekas masyarakatnya untuk merayakan ulang tahun neneknya yakni Kim Jong Suk yang lahir pada malam natal, 24 Desember.
Fakta unik lainnya yang tak kalah mengejutkan dari Korea Utara adalah negara ini pernah membuat sebuah terowongan rahasia. Terowongan ini dibangun dengan tujuan untuk memata-matai negara tetangganya yakni Korea Selatan pada tahun 2014.
Akan tetapi, cara membuat terowongan yang hingga ke Korea Selatan ternyata diketahui oleh negara tetangganya tersebut. Namun Korea Utara harus beralasan bahwa pembuatan terowongan itu memang ditujukan untuk mencari batu bata. Di balik itu, terowongan ini juga kadang digunakan oleh masyarakat Korea Utara sebagai jalan untuk kabur.
Seperti yang sudah kita ketahui, bendera Korea Utara memiliki gambar bintang merah di dalam pita merah dan juga dua pita putih dan biru yang lebih tipis di bagian atas dan bawahnya. Bendera ini telah dipakai oleh negara Korea Utara sejak tahun 1948.
Namun, tahukah kamu makna dari bendera tersebut? Bintang merah mengartikan sosialisme, pita merah mengartikan revolusi dan pita putih mengartikan kesucian, kekuatan serta gengsi. Selain itu, pita biru pada bendera mengartikan kedaultan, kedamaian dan persahabatan.
Bahkan bendera ini termasuk dalam bendera yang selalu berkibar di dunia. Oleh sebab itu, jika kita berkunjung ke Korea Utara sangat mudah menemukan bendera negaranya tersebut.
Korea Utara telah membuat zona waktunya sendiri yang dikenal dengan Waktu Pyongyang. Nama waktu tersebut diambil dari ibu kotanya yang jaraknya hanya sekitar 30 menit di belakang Korea Selatan dan Jepang.
Korea Utara menggunakan waktu Pyongyang mulai pada 15 Agustus untuk merayakan peringatan yang ke-70 tahun yakni pembebasan Korea dari sekutu Jepang. Bahkan waktu Pyongyang ini merupakan zona waktu yang digunakan sebelum era pemerintahan Jepang di Korea.