Daftar isi
Perdagangan internasional merupakan sebuah kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan perdagangan dan dilakukan antar negara yang berbeda. Aktivitas ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari setiap pihak yang terlibat, khususnya demi menjaga perputaran roda perekonomian negara-negara tersebut.
Ada berbagai jenis aktivitas yang ada dalam lingkup perdagangan internasional, mulai dari ekspor-impor, package deal, konsinyasi, border crossing, dan lainnya. Setiap negara memiliki strategi masing-masing dalam menjalankan kegiatan perdagangan internasional.
Di samping itu, ada beberapa faktor yang seringkali menjadi hambatan dalam proses perdagangan internasional. Inilah 7 faktor penghambat perdagangan internasional yang harus kamu ketahui!
1. Pengaruh Inflasi
Faktor penghambat perdagangan internasional yang pertama adalah tingkat inflasi di suatu negara. Ketika inflasi di suatu negara meningkat secara relatif dibandingkan negara yang berdagang dengannya, ekspor yang dilakukan negara tersebut ke negara lain akan menurun.
Di sisi lain, konsumen dan perusahaan lokal akan cenderung untuk membeli barang dari luar negeri karena inflasi dalam negeri yang cukup tinggi. Itulah alasan mengapa inflasi bisa memberikan dampak yang begitu signifikan pada aktivitas perdagangan internasional.
2. Penurunan Pendapatan Nasional
Pendapatan suatu negara yang menurun bisa memberikan hambatan terhadap perdagangan internasional. Negara yang pendapatannya lebih rendah dari negara lain kemungkinan akan mengalami kesulitan dalam melakukan transaksi di aktivitas perdagangan internasional.
Ketika pendapatan dari suatu negara menurun, tingkat konsumsi dari barang-barang oleh masyarakat juga menurun. Penurunan tingkat konsumsi barang juga bisa mencerminkan penurunan permintaan untuk barang-barang asing. Hal ini tentunya akan menghambat aktivitas perdagangan internasional dan membuat kondisi negara menjadi memburuk.
3. Kebijakan Pemerintah
Dalam aktivitas perdagangan internasional, kebijakan pemerintah yang tidak tepat bisa juga memberikan hambatan dan pengaruh yang signifikan. Tentunya, pemerintah selalu memiliki pengaruh yang besar dalam neraca perdagangan di negaranya.
Kebijakan ekspor atau impor yang tidak tepat, serta kurangnya penegakan hukum terhadap pembajakan atau perdagangan ilegal bisa menjadi hambatan yang serius. Oleh karena itu, pemerintah harus jeli dan cerdas dalam membuat kebijakan dalam aktivitas perekonomian.
4. Kurangnya Subsidi
Beberapa pemerintah di suatu negara memberikan subsidi kepada perusahaan lokal mereka untuk bisa menghasilkan produk dengan biaya yang relatif lebih rendah dibandingkan pesaing global. Oleh karena itu, perusahaan tersebut bisa mendapatkan permintaan ekspor yang lebih tinggi.
Sebagai contoh, ada banyak perusahaan di China yang mendapatkan pinjaman gratis ataupun tanah gratis dari pemerintah. Oleh sebab itu, mereka bisa menekan biaya operasi hingga lebih rendah dan bisa menjual produk dengan harga yang relatif murah.
Tak heran jika banyak perusahaan asal China yang bisa menangkap konsumen dari pasar global dengan skala yang besar. Kita juga tidak sulit menemukan berbagai macam barang yang diproduksi China digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Pembatasan Impor
Setiap negara berhak untuk menerapkan pengenaan pajak atas barang-barang impor sehingga membuat harga barang asing bagi konsumen di dalam negeri menjadi meningkat. Penerapan tarif ini tentunya akan berdampak langsung pada proses perdagangan internasional.
Selain penerapan tarif pajak bagi barang impor, pemerintah juga bisa menetapkan pemberlakuan kuota atau batas maksimum impor. Kebijakan impor yang tidak tepat bisa menjadi salah satu faktor penghambat perdagangan internasional.
Biasanya, pembuatan kebijakan dari aktivitas impor juga dilakukan dengan memperhatikan kepentingan industri domestik. Hal ini tentunya dilakukan untuk menjaga keseimbangan perekonomian di negara tersebut, mengingat industri lokal juga berperan sebagai penggerak roda perekonomian.
6. Pembajakan
Pembajakan merupakan sebuah masalah yang sangat sulit untuk diselesaikan di berbagai negara, termasuk Indonesia sendiri. Dapirada harus mengeluarkan uang untuk mendapatkan sesuatu, beberapa orang memilih untuk mendapatkannya secara gratis walaupun dengan cara yang ilegal.
Sebagai contoh adalah peredaran film dan aplikasi bajakan yang sangat mudah ditemukan di internet. Tak sedikit orang yang merasa bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar untuk dilakukan. Padahal, dalam pembuatan film ataupun sebuah apikasi tentunya dibutuhkan modal yang tidak sedikit dan ada banyak hal yang dikorbankan.
Selain menghargai pembuat film, aplikasi, dan beberapa hal lain, membeli secara resmi juga akan membantu perekonomian serta arus perdagangan internasional suatu negara. Tentunya, pendapatan negara juga akan bertambah dari pajak proses transaksi yang dilakukan.
7. Nilai Tukar
Setiap negara memiliki mata uang yang bisa dibandingkan dengan mata uang lain melalui penggunaan nilai tukar. Dari nilai tukar tersebut, kemudian sebuah mata uang bisa digunakan sebagai fasilitas dalam transaksi internasional.
Nilai tukar mata uang yang rendah dari suatu negara terhadap negara lain akan menjadi penghamat aktivitas perdagangan internasional dari negara tersebut. Sebaliknya, semakin kuat nilai tukar mata uang suatu negara akan membuat negara tersebut mengadakan aktivitas perdagangan internasional dengan lancar.