Seni

Futurisme : Pengertian, Konsep, Ciri dan Contohnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Beragam seni yang tersebar di seluruh dunia, seni rupa menjadi salah satu seni dasar. Menurut KBBI, seni rupa merupakan seni pahat serta seni lukis. Sedangkan menurut Aristoteles, seni rupa merupakan hasil karya menurut peniruan alam, tapi mempunyai sifat yang ideal.

Lebih lanjut, unsur seni rupa memang cukup sederhana, yaitu titik dan garis. Titik dan garis, kemudian berkembang menjadi bangun datar, bangun ruang, tekstur hingga tata warna dan cahaya. Kesemua unsur-unsur seni rupa tadi, yang kemudian menjadi tampak dalam bentuk seni pahat dan seni lukis.

Pengertian Futurisme

Futurisme merupakan aliran seni rupa yang bertujuan melupakan masa lalu serta menatap masa depan (future) dengan menggunakan sudut pandang Dinamisme Universal. Sehingga tidak cuma menggunakan suatu konsep ataupun tema dari satu sisi saja tapi menggambarkannya menurut secara keseluruhan sudut, mulai dari suara, gerak, pencahayaan, sampai aspek internal subjek sama seperti pikiran manusia.

Secar konkretnya, misalkan binatang kuda digambarkan dengan empat kaki saja pada karya seni aliran klasik. Tapi itu pada karya lukisan aliran futurisme, bisa digambarkan memiliki 20 kaki bahkan lebih. Hal ini dikarenakan realitas dinamis, sehingga kuda tidak bisa dilukiskan sebagai subjek diam. Karena ketika tidak diam, kuda terlihat mempunyai banyak kaki.

Menurut perspektif secara dinamisme universal ala futurisme, saat kuda berlari kencang, maka kakinya akan terlihat bertambah banyak, karena energinya akan menggema. Sehingga akan menimbulkan aura riuh, bahkan tubuh dan rambutnya mempunyai beragam bentuk yang tidak sama saat keadaannya diam.

Kebangkitan Aliran Futurisme

Munculnya aliran Futurisme sebenarnya bermula sejak abad ke-19 lebih tepatnya pada tahun 1876 di Mesir. Di abad ke-20 aliran Futurisme berhasil di angkat serta di terapkan di tahun 1909 pada negara Eropa terutama di negara Italia. Semuanya di wujudkan di Eropa sebagai pertumbuhan seni rupa modern kala itu.

Hingga di abad ke-20 terjadi Revolusi dan perubahan diikuti munculnya ilmu pengetahuan terbaru beserta tekhnologi, kehadiran tekhnologi inilah yang kemuan berpengaruh terhadap kehidupan manusia dan sengaja di desain guna mempermudah aktivita manusia sehari-harinya. Perubahan ini juga yang mempengaruhi dunia seni. Banyak para seniman menjadi kurang puas karena perkembangan karya seni pada saat itu.

Banyak seniman yang kemudia berusaha mencari cara baru agar bisa mengembangkan seni yang dapat mengimbangi perubahan tekhnologi pada kehidupan saat itu. Salah satu seniman Italia yang mencetusnya adalah Filippo Tommaso Marineti. Di tanggal 20 Februari 1909, Mareneti memplubikasikan pernyataannya akan aliran Futurisme ke awak media Figaro di Paris.

Pernyataan ini berisi akan lahir suatu aliran seni baru yang merupakan aliran seni masa depan yang dalam bahasa Italinya yaitu “le Futurisme”, sedangkan seni masa lampau akan binasa atau “le Passeisme”. Lalu berdasarkan manifesto futurisme tulisannya, manifesto berkata jika “bangsa Italia sudah memasuki babak lebih modern seperti mobil dengan kecepatan tinggi”.

Lalu dalam pagelaran seni rupa lebih tepatnya di tanggal 11 Februari 1910 untuk pertama kalinya aliran seni Futurisme Seni Lukis berhasil di publikasikan diserta tanda tangan manifesto beberapa seniman. Seniman itu antara lain adalah Gino Sevirini, Carlo Carra, Giacomo Balla, Umberto Boccioni, dan Luigi Russolo. Lalu di tanggal 20 Februari 1910 seniman Fillipo Tommaso Marineti menyatakan lahirnya seni masa depan atau aliran Futurisme.

Kemudian di tanggal 3 Maret 1910 banyak di terapkannya aliran ini untuk menciptakan banyak karya seni. Hal ini menjadi pertanda jika seni masa lalu berganti menjadi seni masa depan mengikuti perkembangan zaman pada kehidupan manusia

Berhubungan dengan hal tersebut, diharapkan jika seni bisa melupakan masa lalu dan menyambut kecepatan serta energi mekanik. Sehingga keindahan baru akan semakin menambah semaraknya dunia, keindahan akan gerak, bahkan laju mobil akan dihiasi pipa besar seperti ular beserta desir nafasnya.

Futurisme yang bermula dari gerakan sastra, yang menyebar serta masuk ke cabang senian lain, misalkan musik, seni lukis, desain, seni patung, serta arsitektur. Futurisme bisa dianggap muncul karena situasi yang muncul sebagai akibat perang dunia ke-1.

Pergerakan seni serta kebudayaan mempunyai misi agar bisa meninggalkan kenangan buruk serta rasa pesimistis yang muncul karena peristiwa mengerikan dan berusaha menanggalkan nilai lama yang sudah mengikutinya.

Konsep dan Tema Futurisme

Konsep dari seni futurisme berdasarkan akan pemikiran jika energi alam perlu ditampilkan pada karya seni dengan sensasi dinamis untuk menimbulkan kesatuan yang realitis (menurut Prawira, 2016, hlm. 95). Jika ingin menampilkannya bisa melalui penggunaan cahaya serta gerak.

Tidak hanya itu, ada cara lain untuk merubah keterbatasan agar jadi sesuatu yang dinamis, dengan menerapkan bentuk kubis yang terinspirasi dari kubisme. Serta menyusun kata ataupun teks melalui ilmu tipografi. Tipografi sendiri yang menyusun keindahan teks, tidak cuma menghiasinya dalam bentuk lebih dekoratif.

Tema utama menurut manifesto futurisme yaitu “Dinamisme Universal” untuk mencari sensasi-sensasi seperti optik, gerak, eksistensi mesin, industri, hingga pencapaian manusia dalam mempelajari teknologi pada masa itu. Semuanya merupakan bagian yang selama ini jarang mendapat perhatian oleh seniman aliran klasik.

Misalkan buat menggambarkan seorang perempuan yang berada di jendela, seniman juga akan memasukkan unsur disekitarnya seperti: kebisingan kendaraan disekitarnya, kehidupan dan aktivitas yang terlihat dari jendela, bahkan asosiasi yang timbul pada pikiran perempuan tersebut.

Ciri Aliran Futurisme

Menurut pengertian, tema serta konsep yang sudah dijelaskan di atas, bisa disimpulkan jika aliran futurisme memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  1. Meninggalkan tradisi seni klasik
  2. Memakai beragam teknik dan gaya baru agar bisa mengikuti perkembangan zaman.
  3. Menghapuskan sisa kehancuran batin karena perang dunia
  4. Menerapkan sistem dinamisme universal agar tidak cuma melihat sebuah konsep hanya dari satu sisi, tapi bisa dari keseluruhan aspek hingga hal-hal yang terabaikan.
  5. Memiliki beragam elemen keseharian yang lebih modern baru, misalkan mobil, industri, serta beragam teknologi mekanik lainnya yang tengah berkembang pesat.
  6. Mempunyai tema bersifat dinamisme universal
  7. Kondisi objek bergerak yang digambarkan dengan berlebihan
  8. Menolak sensasi teknologi, optik, hingga kehebatan mesin.
  9. Menimbulkan gambar sintesa untuk fase – fase sejajar
  10. Lukisan merupakan suatu rumusan artistik yang perlu mengingat kompleksnya sebuah realitas.
  11. Mempertunjukan bentuk realitas yang terlihat berbeda, yang jauh dan yang dekat, benda yang terasa dan terlihat, menembus, serta diwujudkan pada waktu bersamaan.
  12. Menyatukan karakter akan elemen yang beragam kedalam suatu acuan, sehingga penyusunannya karya menjadi satu kesatuan.
  13. Mempunyai ide baru seperti ekstrim, ketertutupan, hingga ketidaksabaran sehingga berhubungan langsung terhadap nilai futurisme
  14. Karakteristik yang melingkupi garis yang tidak rata sehingga mengkomunikasikan energi menurut geraknya.
  15. Pandangan akan karya yang lebih mementingkan masa depannya.

Tokoh Futurisme

Seperti yang telah dikemukakan di atas, futurisme merupakan aliran pergerakan seni dan budaya secara umum. Sehingga tidak ada salahnya untuk mencantumkan berbagai seniman dalam disiplin ilmu seni lainnya seperti sastrawan dan desainer. Beberapa tokoh yang paling berpengaruh dalam aliran ini adalah sebagai berikut.

1. Fortunato Depereo

Fortunato Depereo adalah seorang pujangga sekaligus pelukis yang fokus dialiran futurisme. Selain menekuni kesastraan serta seni lukis. Fortunato Depereo bekerja sebagai desainer grafis yang mengerjakan banyak mendesain gambar untuk komersial seperti koran hingga majalah demi menakahi dirinya.

Sebagai desainer grafis, Depereo senang beraktivitas di tengah kota New York yang mengelola beragam periklanan untuk banyak perusahaan. Depereo termasuk salah satu legendaris di bidang ilustrator karena menjadi langganan membuat cover untuk majalah Vogue hingga The Newyorker untik beragam publikasi. Sampai sekarang The Newyorker memakai gaya ilustrasi seni yang beraliran sejenis.

2. Lucio Venna

Lucio Venna adalah seorang ilustrator yang lahor di Venice dan pindah ke Florence di tahun 1912. Venna bekerja sebagai ilustrator Emilio Notte, sehingga bertemu dengan Filippo Marinetti yang merupakan seorang pencetus futurisme. Karyanua sering dipakai sebagai cover-cover “Grand Sport” pada tahun 1930-1932

Bahkan digunakan untuk periklanan Debenham & London, Freebody serta pernah berkolaborasi dan menjabat sebagai direktur artistik pada Scena Illustrata. Ditahun 1917, Venna beserta Emilio Notte mengeluarkan buku berjudul “The Basic Linear Geometrics”. Lalu mulai tahun 1922 Venna sering sekali mengeluarkan karya seni lukisnya. Berikut ini merupakan lukisan futurisme karya Venna.

3. Nocolay Diuldherof

Nocolay Diuldherof merupakan seorang tipografer kelahiran Bulgaria. Dhiuldherof berhasil menempuh pendidikan di Vienna School of Arts and Craft pada tahun 1920 hingga 1921. Serta masuk The New School of Art di Dresdenn pada tahun 1922. Serta pernah beberapa bulan bersekolah di Johannes Itten, Bauhaus (Jerman).

Terkenal sebagai seorang desainer ternama karena berhasil merancang beragam produk seperti lampu, keramik, hingga kaca. Diuldherof juga seoranh anggota pergerak pada umumnya, serta bekerja untuk perusahaan periklanan buat Unica, Cinzano, hingga Campari.

Diuldherof juga ikut berpartisipasi di salah satu event Futurisme besar pada Turin International Exhibition dirahun 1929. Ditahun yang sama, di kota Turin, keberhasilan karya futurisme pada seni grafisnya dipamerkan untuk jangka waktu cukup lama.

4. Filippo Tommaso Marinetti

Filippo Tommaso Marinetti merupakan seorang penyair kelahiran Mesir tahun 1876. Marinetti merupakan tokoh utama dalam aliran futurisme. Terkenal denga pernyataannya saat mengumandangkan untuk memmbangkitkan futurisme sebagai berikut :

” Menyerang masa lalu serta menjunjung tinggi untuk kehidupan masa kini telah berubah secara nyata berkat teknologi moder dan ilmu pengetahuan”

5. Carlo Carra

Carlo Carra merupakan seorang pelukis studio dan sebagai saksi akan kehebatan karya Post Impressionist mulai dari Constable, Cezanne, Gauguin, hingga Turner. Turut serta sebagai pendukung tradisi seni di Italia serta pernah melukis di Giotto. Tapi pada akhirnya Carlo Carra memiliki memmbesarkan dan ikut berperan di pergerakan futurisme.

6. Gino Severini

Gino Severini merupakan seniman futurisme yang fokus pada kubisme dan cahaya. Sama seperti Carlo Carra, Severini pernah belajar langsung dan ikuy para pelukis impresionis. Sehinga pernah mempelajari beragam teori warna yang mengubah persepsi pelukis impresionis dalam kebebasan warna menjadi faktor mandiri dan tidak cuma menjadibuat benda lainnya.

Itulah beberapa tokoh dan contoh seni rupa aliran futurise, banyak sekali ditemui di kehidupan sehari-hari. Tapi perlu diingat jika seni rupa dikategorikan menurut fungsinya, sebagai seni rupa murni serta seni rupa terapan.

Beragam fungsi seni seperti menampilkan keindahan serta nilai estetika tinggi, yang seringkali mengabaikan fungsionalitasnya. Ada juga seni rupa yang menggabungkan fungsionalitas dengan keindahan sehingga dapat dipakai untuk kegiatan sehari-hari.