Biologi

Hormon Adrenokortikotropik: Pengertian – Fungsi dan Cara Kerjanya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setelah membahas mengenai hormon adiponektin, kali ini kita akan membahas seputar Hormon Adrenokortikotropik.

Apa itu Hormon Adrenokortikotropik?

Hormon adrenokortikotropik atau dalam bahasa Inggris disebut adrenacorticotropic hormon dan disingkat ACTH  adalah salah satu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari. Kelenjar pituitari termasuk kelenjar yang berukuran kecil yakni hanya sebesar kacang polong namun memiliki peran yang sangat penting dalam mengatur berbagai hal dalam tubuh.

Kelenjar pituitari atau hipofisis ini terletak di bagian dasar otak dan sangat dekat dengan hipotalamus. Hipotalamus sendiri adalah area kecil bagian dari otak yang menghasilkan berbagai bahan kimiawi yang berperan untuk mengendalikan sel-sel serta organ tubuh.

Meskipun berukuran kecil, kelenjar pituitari dikenal dengan sebutan masternya kelenjar karena menghasilkan berbagai hormon penting yang berperan dalam proses pertumbuhan, hormon masa pubertas, metabolisme serta berbagai sistem dan fungsi organ dalam tubuh. Salah satu hormon yang dihasilkan adalah adrenokortikotropik.

Adrenokortikotropik atau ACTH adalah hormon yang mengandung 39 asam amino sehingga membentuk rantai polipeptida yang panjang. Hormon ini merangsang kinerja kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon-hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal seperti kortisol dan aldosterone. Kedua hormon tersebut adalah hormon yang membantu menjaga kadar gula darah dan tekanan darah agar tetap stabil. 

Karena hubungannya sebagai penghasil atau sekresi hormon kortisol, maka penyakit yang berhubungan dengan keberadaan hormon kortisol juga dipengaruhi oleh hormon ACTH. Ketika tubuh mengalami kelebih hormon kortisol maka seseorang akan menderita salah satu penyakit yang disebut chusing syndrome sedangkan ketika tubuh kekurangan hormon kortisol maka terdapat penyakit yang disebut Addison.

Hormon kortisol berperan penting terhadap tanggapan yang diberikan tubuh pada suatu situasi tertentu. Ketika mengalami stress, hormon kortisol dalam tubuh akan cenderung mengalami peningkatan. Tingginya kadar hormon kortisol akan membuat seseorang menjadi gelisah dan mengalami perasaan cemas.

Hormon ACTH digolongkan ke dalam hormon tropik jika didasarkan pada sifat kerjanya dalam melakukan stimulasi organ target. Hormon tropik ini adalah hormon yang untuk mensekresikan hormonnya perlu bekerja dengan memengaruhi kelenjar endokrin hormon lain. Dimana ACTH disekresikan oleh hipofisis untuk melakukan stimulasi disintesisnya hormon kartisol yang terletak di bagian kortek adrenal.

Karakteristik Hormon Adrenokortikotropik

Karakteristik dari hormon ACTH beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Bersifat tropik hormon yang berarti hormon yang harus memengaruhi kinerja kelenjar endokrin lain untuk dapat memproduksi hormonnya.
  • Berbentuk dari asam amino yang panjang sehingga membentuk rantai polipeptida yang panjang. Polipeptida ada rangkaian asam amino yang membentuk menjadi rantai. Panjang dan pendeknya bergantung pada jumlah asam amino penyusunnya.
  • Berperan dalam pengaturan kadar gula dan tekanan darah.
  • Dapat digunakan sebagai tes tingkat stress dan kegelisahan. Karena hormon ACTH membantu melepaskan hormon kortisol yang mengendalikan respon tubuh pada situasi tertentu.
  • Disintesis di dalam retikulum endoplasma dengan bantuan kendali dari hormon CRH (Corticotropin Releasing Hormon).  

Fungsi Hormon Adrenokortikotropik

Hormon ACTH memiliki peranan dan fungsi yang saling mendukung dan berkaitan dengan hormon lain dan organ dalam tubuh. Berikut beberapa fungsi yang dijalankan oleh hormon ACTH :

  • Merangsang kinerja kelenjar adrenal untuk menjalankan fungsinya melepaskan hormon kortisol dan aldosterone. Dimana aldosteron berfungsi mengatur tekanan darah dan elektrolit dalam tubuh dan kortisol mengendalikan kadar gula darah dan sistem metabolisme.
  • Fungsi lain ACTH dalam merangsang kelenjar andrenal adalah untuk memproduksi glukokortikoid yang merupakan hormon yang dihasilkan untuk melakukan metabolisme karbohidrat.
  • Berperan dalam meningkatkan konsentrasi asam lemak yang terdapat dalam darah.
  • Pada hewan yang dapat berubah warna seperti bunglon, pengaturan sel warna melanin atau melanophore juga berada di bawah kendali ACTH.
  • Sebagai tes hormon untuk memeriksa kinerja kelenjar hipofisis anterior dan membantu mencari penyebab penyakit kelebihan dan kekurangan produksi hormon kortisol.

Cara Kerja Hormon Adrenokortikotropik

Berikut uraian singkat mengenai cara kerja dari hormon ACTH:

  • Hormon CRH (Corticotropin Releasing Hormon) yang dilepaskan oleh hipotalamus akan mensekresi ACTH yang terdapat dalam kelenjar pituitari.
  • Ketika ACTH sudah aktif, ACTH akan melakukan rangsangan dan stimulasi proses pengubahan dari kolesterol menjadi pregnenolone. Pregnenolone adalah zat yang menjadi bahan baku atau bahan awal dari hormon steroid.
  • Pregnenolone kemudian akan menghasilkan beberapa hormon lainnya seperti kortisol, androgen adrenal dan adrenokortikosteroid.
  •  ACTH kemudian akan bereaksi bersama reseptor hormon spesifik yang terletak di membrane sel korteks adrenal.

Kesimpulan Pembahasan

Adrenokortikotropik atau yang disingkat dengan ACTH adalah hormon yang dihasilkan di dalam kelenjar hipofisis atau kelenjar pituitari. Kelenjar ini berada di bagian dasar otak sehingga keberadaannya sangat penting. Selain itu, kelenjar ini juga menghasilkan hormon lainnya yang penting dalam keberlangsungan berbagai sistem dalam tubuh.

Salah satu fungsi dan peran utama dari hormon ACTH adalah merangsang kelenjar adrenal untuk dapat melepaskan berbagai hormon. Hormon yang akan dilepaskan oleh kelenjar adrenal karena bantuan ACTH salah satunya adanya hormon kortisol dan aldesteron. Kedua hormon ini nantinya akan berperan dan membantu proses metabolisme, mengatur kadar gula dalam darah dan tekanan darah.

Karena hormon ACTH membantu merangsang pelepasan hormon yang mengatur kadang gula dan tekanan darah, maka keberadaan hormon ACTH dapat menjadi indikasi dalam pengukuran kesehatan.