Tubuh manusia memang terdiri dari air dengan persentase mencapai 70% atau lebih sebagai unsur penyusun tubuh paling utama. Kelangsungan hidup manusia pun didukung oleh organ-organ, sel-sel, dan jaringan-jaringan penting di dalam tubuh mulai dari bagian kepala, leher, batang badan, kedua lengan, dan kedua kaki.
Selain air menjadi kebutuhan utama tubuh beserta organ, sel dan berbagai jaringan tubuh, hormon juga merupakan bagian yang tidak sebaiknya disepelekan. Hormon sama pentingnya dengan berbagai organ lain, sebab sebagai senyawa kimia yang tubuh hasilkan, hormon inilah yang membuat tubuh berfungsi.
Setiap tubuh manusia dalam kondisi normalnya, terdapat tujuh jenis hormon utama yang mendukung kelangsungan hidup manusia, yakni antara lain :
- Hormon pertumbuhan, yakni hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari di otak yang mendukung pertumbuhan tubuh pada masa kanak-kanak hingga remaja. Sementara pada orang dewasa, hormon ini adalah penjaga metabolisme.
- Hormon aldosteron, yakni hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal dan berperan penting dalam menetralkan kadar ion natrium atau garam serta kalium dalam tubuh supaya tetap seimbang.
- Hormon kortisol, yakni hormon yang juga dihasilkan dari kelenjar adrenal pada ginjal dengan peran besar dalam memberi efek stres ketika tubuh manusia sedang dalam kondisi stres. Ini menjadi alasan mengapa hormon kortisol juga dinamakan hormon stres.
- Hormon paratiroid, yakni hormon yang diproduksi dari kelenjar paratiroid dengan fungsi utama mengatur kadar kalsium di dalam darah dan mendukung kontraksi otot hingga proses bekuan darah.
- Hormon tiroid, yakni hormon yang diproduksi dari kelenjar tiroid di mana hormon ini bertugas menjaga keseimbangan metabolisme tubuh, mendukung produksi protein, mengatur suhu tubuh, pengatur pemanfaatan karbohidrat dan lemak, serta mengatur detak jantung.
- Hormon insulin, yakni hormon yang dihasilkan dari sel beta pankreas yang berguna sebagai penurun tingkat kadar gula darah, asam amino, dan asam lemak bebas sekaligus mendukung proses penyimpanannya.
- Hormon reproduksi, yakni hormon yang ada pada tubuh pria maupun wanita agar fungsi seksual dan kesuburannya baik. Pada pria adalah hormon testosteron, sementara pada wanita adalah hormon progesteron dan estrogen.
Hormon estrogen merupakan pembahasan kali ini, yakni salah satu hormon yang dihasilkan di dalam tubuh wanita, berikut penjelasan lebih lanjut baik dari segi pengertian maupun fungsi-fungsinya.
Pengertian Hormon Estrogen
Hormon estrogen merupakan jenis hormon reproduksi wanita selain hormon progesteron. Hormon estrogen diketahui sangat dapat berpengaruh terhadap libido, suasana hati, hingga daya ingat wanita sehingga jika sampai kekurangan hormon ini, dampaknya akan berbahaya bagi tubuh wanita.
Namun sebagai hormon reproduksi sendiri, hormon estrogen adalah hormon yang membuat wanita dapat mengalami siklus menstruasi secara normal dan mengalami kehamilan yang lancar. Namun saat masuk masa menopause, kadar hormon ini akan mengalami penurunan sangat banyak sehingga dapat berakibat pada timbulnya masalah-masalah kesehatan.
Diproduksi oleh ovarium, hormon estrogen pada masa-masa menuju atau pasca menopause akan menunjukkan adanya siklus menstruasi yang berubah. Bentuk tubuh wanita pun biasanya ikut berubah, begitu pula terjadinya penurunan gairah seksual, menandakan begitu besarnya peran hormon estrogen pada wanita.
Fungsi Hormon Estrogen
Tanpa hormon estrogen, proses reproduksi wanita dan fungsi tubuh wanita tidak akan berjalan dengan normal. Berikut adalah fungsi hormon estrogen baik untuk kesehatan reproduksi maupun kesehatan fungsi organ lain dalam tubuh.
1. Mengatur Siklus Menstruasi
Pada usia pra-remaja maupun remaja, yakni kisaran usia 9-15 tahun, anak-anak perempuan yang masuk masa pubertas didukung oleh hormon estrogen. Biasanya hal ini ditandai dengan kemunculan rambut kemaluan hingga pembentukan payudara.
Selain hormon estrogen, hormon androgen dan hormon progesteron turut bekerja sama agar masa pubertas berjalan dengan baik bagi para anak perempuan. Selain tanda-tanda pubertas tadi, salah satu yang juga terjadi secara alami pada anak perempuan adalah menstruasi.
Bahkan di usia produktif wanita, yakni antara 15-49 tahun, hormon estrogen biasanya terus meningkat. Peningkatan ini terjadi pada proses menstruasi atau ovulasi. Oleh karena itu, kondisi hormon estrogen yang normal di dalam wanita mampu mendukung kehamilan dari sini.
Proses ovulasi sendiri adalah menebalnya lapisan dinding rahim untuk membuat sel telur matang dan siap ketika terjadi pembuahan oleh sperma. Penebalan lapisan dinding hanya bisa terjadi ketika kadar hormon estrogen cukup di dalam tubuh wanita usia produktif.
Sel telur yang tidak dibuahi sel sperma akan meluruh dan keluar dari vagina dalam bentuk darah kental. Keluarnya sel telur biasanya bersamaan dengan lapisan dinding rahim di mana proses ini yang kita sebut sebagai siklus menstruasi dan ketika menstruasi usai, kadar hormon estrogen juga normal kembali.
2. Mendukung Kesuburan dan Kehamilan
Hormon estrogen juga berfungsi membantu proses kesuburan maupun kehamilan. Seperti dijelaskan sebelumnya, sebelum masa ovulasi hormon estrogen akan meningkat dan di waktu bersamaan cairan di bagian leher rahim (serviks) akan menjadi lebih encer.
Oleh sebab itu, proses pembuahan biasanya terjadi begitu mulus pada masa-masa ini mempertemukan sel sperma dengan sel telur. Sel telur yang berhasil dibuahi membuat wanita berpotensi besar untuk hamil.
Cairan pada servis menjadi lebih encer berkat peran hormon estrogen, gunanya agar meningkatkan elastisitas vagina. Pada waktu berhubungan intim dengan pasangan dan penetrasi terjadi, vagina tidak akan merasa sakit dan terasa lebih nyaman.
Selain berpengaruh terhadap kesuburan dan kelancaran siklus ovulasi, hormon estrogen juga berperan besar pada waktu kehamilan. Peningkatan kadar hormon ini akan terjadi selama seorang wanita tengah mengandung.
Jika kadar hormon estrogen normal, maka rahim akan terjaga tetap kuat dan ternutrisi dengan baik. Namun bila hormon estrogen meningkat terlalu berlebihan, beberapa gejala seperti mual-mual atau morning sickness serta pembesaran payudara berpotensi dialami.
3. Mendukung Proses Menyusui
Selain membantu agar tubuh wanita subur dan mengalami kehamilan yang normal, hormon estrogen tetap berperan bahkan usai wanita melahirkan. Proses menyusui bayi pun memerlukan fungsi hormon estrogen karena hormon ini mengontrol laktasi pada ibu.
4. Memicu Gejala Menopause
Seiring pertambahan usia wanita, hormon estrogen mengalami penurunan, ada yang secara perlahan dan ada pula yang secara signifikan. Ketika kadar hormon estrogen menurun, ini merupakan tanda bahwa seorang wanita akan mengalami gejala-gejala menopause segera.
Gejala menopause tidak sekadar berupa perubahan bentuk tubuh, menurunnya gairah seksual, dan siklus menstruasi yang berubah drastis. Tidak sedikit wanita yang mengalami gangguan kesehatan lain, seperti nyeri sendi dan otot, masalah pada saluran kemih, kolesterol naik, kekeringan pada kulit, hot flashes, susah tidur, hingga kerontokan rambut parah (yang bisa menjadi awal kebotakan).
5. Menjaga Kesehatan Jantung
Hormon estrogen sebagai hormon reproduksi tidak hanya mengatur segala yang berkaitan dengan sistem reproduksi, tapi juga berperan penting untuk kesehatan jantung. Fungsi estrogen yang berkaitan dengan jantung, sistem kardiovaskular, dan tekanan darah diantaranya :
- Menstabilkan tekanan darah agar terhindar dari risiko tekanan darah tinggi.
- Menyehatkan jaringan kardiovaskular.
- Menjaga kadar trigliserida tetap rendah.
- Menurunkan risiko sumbatan di pembuluh darah.
- Menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan HDL (kolesterol baik).
- Mencegah fibrosis jantung.
- Membuat gen-gen yang bermanfaat di jaringan jantung lebih aktif.
- Mencegah stres oksidatif di bagian jantung.
- Mencegah serangan jantung
- Mengurangi risiko timbul plak-plak di arteri koroner yang memicu penyempitan pembuluh darah.
6. Memaksimalkan Kesehatan Tubuh
Hormon estrogen juga menawarkan manfaat sebagai penjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, diantaranya :
- Mengurangi risiko gangguan kesehatan pada tulang.
- Memperkuat otot panggul.
- Menjaga kesehatan rambut dan kulit.
- Mendukung proses pembekuan darah agar tetap normal.
- Menghindarkan dari gangguan suasana hati.
Cara Kerja Hormon Estrogen
Hormon estrogen yang dihasilkan oleh tubuh ada tiga jenis dengan cara kerja berbeda-beda, yakni meliputi estrone, estradiol, dan estriol. Ketiganya merupakan hasil pembentukan dua bagian penting di dalam tubuh wanita, yakni kelenjar adrenal dan ovarium.
- Estrone
Dari ketiga jenis estrogen yang dihasilkan oleh tubuh, estrone adalah tipe estrogen yang lebih lemah. Hormon yang berasal dari ovarium dan jaringan lemak ini diproduksi lebih banyak pada saat wanita sudah memasuki masa menopause.
- Estradiol
Estradiol merupakan jenis hormon estrogen yang berperan utama mengatur siklus haid agar tetap normal dan stabil. Sebutan lain hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal, payudara dan ovarium ini adalah 17 beta-estradiol.
Tanpa hormon estrogen jenis estradiol, persiapan kehamilan tidak akan berjalan lancar, sebab hormon ini yang bertugas menjaga ketebalan dinding rahim bagi wanita saat program hamil. Selama mengandung, plasenta tidak hanya menghasilkan hormon hCG, tapi juga estradiol.
- Estriol
Estriol adalah jenis hormon estrogen yang juga dibutuhkan oleh para ibu hamil agar kondisi kehamilan tetap baik dan rahim tetap sehat. Keberadaan estriol membuat persiapan persalinan lebih lancar, termasuk pasca persalinan dan proses menyusui.
Maka ketika estriol di dalam tubuh berkadar terlalu tinggi atau bahkan terlalu rendah, hal ini dianggap tidak normal dan berpotensi meningkatkan risiko gangguan kehamilan. Terapi hormon diperlukan jika estriol berkadar rendah agar janin tidak terkena dampak negatifnya.
Tubuh tidak selalu menghasilkan jumlah hormon estrogen yang sama setiap saat. Menjelang haid dan selama hamil, estrogen akan meningkat, sebaliknya saat haid usai dan pasca persalinan maka estrogen akan menurun dengan sendirinya, termasuk pada masa menjelang menopause.
Walau hormon estrogen dihasilkan di dalam tubuh wanita tidak selalu stabil, ada beberapa cara yang mampu mendongkrak kadarnya. Pola hidup sehat adalah kunci supaya kadar hormon estrogen tetap normal sehingga sistem reproduksi dan kesehatan tubuh menyeluruh tetap baik.