Daftar isi
Hujan merupakan salah satu peristiwa alam yang sering terjadi di daerah kita, Indonesia sebagai negara sub tropis dengan hanya memiliki dua musim, hujan dan kemarau.
Tapi tahukah kamu, ada jenis hujan yang juga berbahaya lho!? ya, Hujan asam. Bagaimana Hujan Asam dikatakan berbahaya? Mari simak penjelasannya dibawah ini.
Hujan asam adalah karakteristik hujan yang memiliki sifat asam lemah dengan pH dibawah kadar normal (sekitar pH 6).
Hujan asam terjadi sebagai akibat penggabungan Karbondioksida (CO2) di udara dan air yang sebagai akibatnya terbentuklah hujan asam ini.
Pada dasarnya NO dan CO2 banyak ditemukan dihujan biasa, namun apa yang membedakannya dengan hujan biasa lainnya?
Kalau kamu tinggal didaerah perkotaan dan kamu memiliki mobil yang dibiarkan terkena hujan selama beberapa hari, kamu akan melihat kondisi mobil kamu yang cat nya tergerus dan mengalami kerusakan.
Untuk di Indonesia sendiri, hujan yang terjadi memiliki pH 6. Hujan asam ini sering terjadi di daerah perkotaan, karena terjadinya polusi udara yang merusak lapisan udara di atasnya dan sebagai sejarah awal akibat revolusi industri di Inggris dan Perancis.
Sejarah awal hujan asam ini dimulai sejak abad 17, tertulis dalam sebuah buku karya Robert Boyle tahun 1960 yang isi buku nya banyak menggambarkan peristiwa aneh itu.
Dimulai ketika terjadinya revolusi industri besar besaran di Perancis dan Inggris yang memaksa negara untuk memakai batu bara dan minyak sebagai energi pada mesin nya, yang akibatnya terjadi peningkatan gas SO2, HCl, dan Nox yang merusak udara.
Hujan asam merupakan sebuah istilah yang dipakai untuk menjelaskan fenomena yang terjadi.
Siapa yang menamai jenis hujan ini dengan hujan asam?
Istilah ini pertama kali diucapkan ilmuwan bernama Robert Angus Smith tahun 1872.
Dampak skala besar akhirnya benar benar terjadi di Amerika Utara yang mana banyak pohon-pohon serta ekosistem alamnya yang rusak akibat hujan asamnya, serta kondisi danau di Skandanavia yang terkontaminasi dan menyebabkan banyak ikan yang mati. Terjadi pada tahun 1960-an.
Berikut akan dijelaskan beberapa bentuk karakteristik Hujan Asam:
Pada dasarnya sifat hujan asam yang merusak akibat peningkatan pembuangan asap pembakaran di udara yang dilakukan oleh industri-industri besar.
Efek yang ditimbulkan juga merupakan daerah yang sering terjadi hujan, yaitu daerah pegunungan dan hutan yang megakibatkan jumlah makhluk hidup berkurang secara drastis dan akibat dari pada itu menganggu ekosistem yang sudah ada hidup disana.
Berkurangnya jumlah nutrisi yang dapat dihasilkan tumbuh-tumbuhan juga berakibat pada pertumbuhan pohon, dimana jamur yang tumbuh disekitar pohon muncul sebagai akibat hujan asam, menghambat pertumbuhan pohon itu sendiri.
Dari sisi negatifnya yang sangat banyak, terdapat sisi positif dari Hujan Asam itu sendiri yang tidak banyak diketahui khalayak umum karena tentu saja ini sebagai akibat dampak negatifnya yang justru sangat banyak.
Adapun manfaat atau dampak positif yang diberikan oleh Hujan asam ini adalah membantu larutnya mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh hewan dan tumbuhan.
Mineral ini dibutuhkan saat makhluk hidup mengkonsumsi makanannya dan sebagai sumber energi tambahannya.
Ya, ternyata hujan asam ini memiliki satu dampak positif bagi makhluk hidup.
Tapi, kita tetap harus menjaga lingkungan jangan sampai malah merugikan diri sendiri dan makhluk hidup lainnya.
Sudah barang pasti penyebab hujan asam ini adalah produk asap pembuangan yang dilakukan oleh industri-industri dan juga adanya pengrusakan lingkungan hidup melalui polusi udara yang ditimbulkan oleh asap pembakaran dan kendaraan bermotor.
Sulfur dan Nitrogen menjadi senyawa utama penyebab dari hujan asam itu sendiri.
Aktivitas berlebihan yang dilakukan mesin-mesin industri menciptakan polusi udara melalui cerobong asap.
Hal ini tentu menuai kecaman sebagai akibat kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dan satu hal lagi adalah pencemaran lingkungan yang terjadi akibat dari pembakaran yang menghasilkan karbon monoksida dan karbon dioksida berlebih di udara.
Kendaraan bermotor juga menjadi penyebab hujan asam ini. Tingkat polusi yang ditimbulkan mengakibatkan kadar keasaman hujan semakin tinggi sehingga membuat indeks pH tidak normal lagi.
Aktivitas manusia yang membakar sampah dan membuang sampah sembarangan juga menjadi pemicu penyebab dari hujan asam itu sendiri.
Tingkat aktivitas yang sangat berlebihan memicu kerusakan lingkungan secara masif.
Berikut akan dijelaskan proses yang terjadi pada Hujan Asam:
Pada dasarnya hujan asam bisa terjadi secara alami, yaitu proses letusan oleh gunung berapi dan proses biologis lainnya yang terjadi pada sungai, rawa, dan pegunungan.
Akan tetapi dampak terbesar yang menimbulkan Hujan asam adalah aktivitas tak ramah lingkungan yang sering dilakukan oleh industri-industri besar.
Berikut dampak yang paling sering timbul akibat hujan asam dan sangat berdampak negatif bagi kelangsungan hidup makhluk hidup:
Secara hukum, langkah pencegahan pun diambil, yaitu dengan membuat peraturan bernama Clean Air Act pada tahun 1970 oleh Amerika Serikat untuk mengontrol emisi SO2 dan Nox di udara dan pada tahun 1990 dilakukan amandemen untuk memperketat aturan ini.
Dengan upaya ini saja sudah dapat mengurangi emisi SO2 dari 23,5 juta ton menjadi 16 juta ton.
Harapannya tidak terjadi emisi berlebihan di tahun-tahun selanjutnya. Berbagai upaya hukum terus dilakukan hingga pada tahun 2010 gencar dilakukan untuk mengurangi efek yang dihasilkan atau ditimbulkan oleh banyak industri di dunia.
Berikut juga akan dijelaskan cara-cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mengurangi penyebaran hujan asam: