3 Imbuhan dalam Bahasa Jawa Beserta Contoh dalam Kalimatnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam Bahasa Jawa, penggunaan imbuhan (wuwuhan) termasuk paramasastra atau tata Bahasa Jawa untuk membentuk suatu kata. Imbuhan digunakan untuk mengubah kata dasar (tembung lingga) menjadi kata jadian (tembung andhahan) untuk menyesuaikan bentuk kalimatnya.

Ada tiga jenis imbuhan, yaitu ater-ater (awalan), panambang (akhiran), dan seselan (sisipan). Berikut adalah penjelasan dan contoh dari masing-masing jenis imbuhan dalam Bahasa Jawa.

1. Ater-ater

Ater-ater atau awalan adalah imbuhan yang letaknya ada di awal kata.  Ater-ater terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

  • Ater-ater Anuswara

Ater-ater anuswara biasanya digunakan sebagai awalan predikat (wasesa) pada kalimat aktif (ukara tanduk). Ater-ater anuswara terdiri dari: a/ma, an/n, am/m, any/ny, ang/ng

contohnya:

Ater-ater + Kata dasar (Tembung Lingga)Kata berimbuhan (Tembung Andhahan)Contoh kalimat
ma + gurumaguruPendekar kuwi maguru nang padepokan   (Pendekar itu berguru ke padepokan)  
n + tontonnontonDimas lagi nonton bal-balan   (Dimas sedang melihat sepak bola)  
m + panganmanganRika mangan bakso karo kancane   (Rika makan bakso bersama temannya)  
ny + sapunyapuSaben sore aku nyapu latar   (Setiap sore aku menyapu halaman)  
ng + gawanggawaSinta nggawa oleh-oleh saka Bali   (Sinta membawa oleh-oleh dari Bali)
  • Ater-ater Tripurusa

Ater-ater tripurusa biasanya digunakan sebagai awalan pada predikat (wasesa) dalam kalimat pasif (ukara tanggap). Ater-ater tripurusa terdiri dari: dak, ko/kok, di

contohnya:

Ater-ater + Kata dasar (Tembung Lingga)Kata berimbuhan (Tembung Andhahan)Contoh kalimat
dak + tukudaktukuKembange wis daktuku kabeh   (Bunganya sudah kubeli semua)  
kok + tuliskoktulisTugase apa wis koktulis ing buku?   (Tugasnya apa sudah kau tulis di buku?)  
di + pangandipanganIwake dipangan kucing amarga lali ora ditutupi   (ikannya dimakan kucing karena lupa tidak ditutupi)  
  • Ater-ater yang lain

ka, sa, pa, pi, pra, pari, tar, kuma, kami, kapi

Ater-ater + Kata dasar (Tembung Lingga)Kata berimbuhan (Tembung Andhahan)Contoh kalimat
Ka + wacakawacaSurate ora sengaja kawaca aku   (Suratnya tidak sengaja terbaca olehku)  
Sa +wengisawengiBapak sampun rawuh sawengi   (Bapak sudah datang semalam)  
Pa + karyapakaryaBu Guru maringi tugas gawe pakarya marang murid-muride   (Bu Guru memberi tugas membuat prakarya kepada murid-muridnya)  
Pi + tuturpituturKita kudu njaga tingkah laku lan pitutur   (kita harus menjaga tingkah laku dan kata-kata)  
Pra + tandhapratandhaMendunge peteng bisa dadi pratandha ate udan deres   (Mendung yang gelap bisa menjadi tanda akan hujan deras)  
Pari + warapariwaraing kana ana papan pariwara

(disana ada papan pengumuman)  

2. Seselan

Seselan adalah sisipan, yaitu suatu kata imbuhan yang diletakkan ditengah suatu kata. Biasanya sisipan berada setelah huruf pertama dari sebuah kata.

Dalam Bahasa Jawa ada 4 macam sisipan, yaitu : in, um, l, dan r

Kata dasar (Tembung Lingga)Kata berimbuhan (Tembung Andhahan)Contoh kalimat
tulungt + in + ulung = tinulungKita kudu gelem tulung-tinulung marang liyan   (kita harus mau tolong-menolong terhadap orang lain)  
tindakt + um + indak = tumindakDadi wong kudu tansah tumindak becik   (Jadi orang harus selalu berbuat baik)  
siwers + l + iwer = sliwerApa mataku sing sliwer, cah iku tak kira kancaku

(Apa mataku yang salah lihat, anak itu kukira temanku  
kelipk + r + elip = krelipCahya bintang pating krelip bengi iki.   (Cahaya bintang kemerlip malam ini)  

3. Panambang

Panambang atau akhiran adalah imbuhan yang berada di akhir kata. Beberapa jenis akhiran dalam kaidah Bahasa Jawa antara lain: i, ku, mu, e, an, a, na, ana, en, ne, ing, ake

Kata dasar (Tembung Lingga) + PanambangKata berimbuhan (Tembung Andhahan)Contoh kalimat
Pikir + iPikiriMasalah iku aja nganti mbok pikiri nemen-nemen   (Masalah itu jangan sampai terlalu kamu pikirkan)  
Buku + kuBukukuSing sampule werna abang iku bukuku   (yang sampulnya berwarna merah itu bukuku)  
klambi + muKlambimu    Klambimu apik tenan, tuku dek ndi to?   (Bajumu bagus banget, beli dimanakah?)  
Gawa + anGawanWingi pakde teka nggawa gawan iki.   (kemaren Pakde datang membawa oleh-oleh ini)  
Tuku + aTukuaTukua dek warunge Bu Wati wae ya, le   (Belilah di warungnya Bu Wati saja ya, Nak)  
Jupuk + naJupuknaTulung jupukna ember ing mburi   (tolong ambilkan ember di belakang)  
Sapu + anaSaponanaJogane saponana ya, Nduk   (Lantainya sapukan ya, Nak)  
Pangan + enPanganenRoti bakar ing meja iku panganen mumpung sik anget   (Roti bakar di meja itu makanlah mumpung masih hangat)  
Dalan + neDalaneYen wayah sore dalane dadi jare tenan   (Jika waktu sore jalannya jadi sangat ramai)  
Jero + ingJeroningNekermu tak dele ana ing jeroning omplong   (Nekermu aku taruh di dalam kaleng)  
Tuku + akeTukokakeAku tukokake panganan ing kana ya   (aku belikan makanan disana ya)

Itulah tiga macam imbuhan dalam Bahasa Jawa. Adakalanya dalam membentuk kata berimbuhan kita menggunakan satu jenis imbuhan, tapi bisa juga menggunakan gabungan dari dua jenis imbuhan bersama-sama.

Contohnya :

  • Daktukokake  (aku belikan), kata berimbuhan ini dibentuk dengan menggunakan awalan atau ater-ater dak- dan akhiran atau panambang -i secara bersamaan.
fbWhatsappTwitterLinkedIn