Daftar isi
Aktivitas sel, jaringan, dan organ manusia sangat dipengaruhi oleh keberadaan hormon-hormon yang produksi oleh bermacam-macam sistem hormon atau kelenjar. Dari sekian banyak sistem hormon yang ada dalam tubuh manusia, ada satu kelenjar utama yang menaungin sistem hormon manusia yaitu kelenjar pituitari.
Dalam pembahasan kali ini, akan dijabarkan lebih lengkap mengenai kelenjar pituitari yang bertugas memproduksi berbagai hormon penting untuk kelangsungan hidup manusia.
Istilah pituitari sendiri berasal dari kata Pituita yang berarti lendir atau sekret kental. Dan hipofisis berasal dari dua kata, yakni hipo yang artinya dibawah dan physis yang artinya tumbuh. Kelenjar pituitari atau yang dikenal dengan sebutan kelenjar hipofisis ini merupakan kelenjar yang mengendalikan banyak sekali fungsi tubuh.
Kelenjar pituitari merupakan sistem kelenjar kompleks yang memproduksi dan mensekresi hormon peptida. Kelenjar ini terbagi atas 3 bagian, yaitu lobus anterior, intermedia, dan lobus posterior. Seluruh aktivitas dalam kelenjar pituitari adalah dibawah kendali hipotalamus.
Kelenjar pituari juga merupakan kelenjar yang paling banyak memproduksi hormon dalam tubuh manusia. Kelenjar yang terletak di dasar otak besar (hipotalamus) ini juga berperan dalam mengatur kinerja sistem hormon lainnya sehingga kelenjar ini juga dikenal sebagai Master of Glands.
Adapun ciri-ciri dari kelenjar pituitari adalah:
Sebagai “master of glands”, kelenjar pituitari memiliki sejumlah fungsi penting bagi tubuh, yakni:
Mekanisme kelenjar pituari adalah sebagai berikut:
Pada bagian ini terdapat neurosecretory dan pembuluh darah. Pada neurosecretory ada hormon khusus yang disebut neurohormones. Neurohormones yang berasal dari hipotalamus akan mengalir melalui pembuluh darah menuju sel target yang ada di dalam anterior dan akan terjadi respon seluler. Selanjutnya anterior akan merespon dan membentuk hormon baru yang akan menyebar melalui pembuluh darah sebagai hormon hipofisis anterior.
Pada bagian posterior yang menghasilkan hormon oksitosin pada dasarnya tidak diproduksi oleh posterior sendiri, akan tetapi merupakan hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus yang disimpan di dalam hipofisis posterior untuk nantinya dilepaskan ke dalam darah saat diperlukan.
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari dibedakan berdasarkan bagian yang memproduksinya.
Bagian ini dominan mengasilkan hormon yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan, reproduksi, dan stres. Adapun jenis hormon yang dihasilkannya adalah:
Hormon yang Dihasilkan | Fungsi |
STH (Somatotrof Hormone) atau GH (Growth Hormon) | Memacu pertumbuhan dan mengatur metabolisme lipid dan karbohidrat. |
LTH (Luteotropic Hormone) atau Lactogenic Hormone disebut juga prolactin | Menstimulasi kelenjar mammae atau kelenjar susu dalam memproduksi air susu. Merangsang ovarium untuk memproduksi hormon estrogen dan hormon progesteron |
SH (Thyroid Stimulating Hormone) atau Thyrotropin. Biasa disebut juga Treotrop | Memacu sekresi pada kelenjar tiroid |
ACTH (Adrenocorticotropic Hormone) atau Adrenotropin atau Corticotropin | Memacu kerja kelenjar adrenal |
Gonadotropic atau Hormon Kelamin, terdiri atas: FSH (Folicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone) atau ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone) | FSH berfungsi untuk memengaruhi pembentukan folikel sel ovum dan berperan dalam proses spermatogenesis. LH berfungsi untuk merangsang sekresi hormon testosteron dan proses ovulasi |
Pada bagian ini diproduksi hormon MSH (Melanotropin Stimulating Hormone) atau Intermedin yang berfungsi dalam pembentukan melanin atau pigmen kulit dan mengatur penyebarannya.
Hormon-hormon yang dihasilkan pada bagian ini adalah sebagai berikut:
Hormon | Fungsi |
Oksitosin (Oxytocin) | Memacu kontraksi otot polos pada dinding uterus saat persalinan serta erangsang kontraksi sel-sel kontraktil pada kelenjar susu |
vasopresin | Mengatur tekanan darah dengan melebarkan atau menyempitkannya atau disebut vasodilatasi. |
ADH (Antidiuretic Hormone) | Mengatur ekskresi urin dan reabsorpsi air dari tubulus ren. |
Sebagai sistem hormon utama yang mempengaruhi kinerja kelenjar lain dan bertugas menghasilkan sejumlah hormon penting bagi tubuh, gangguan pada kelenjar pituitari tentunya akan menimbulkan banyak masalah serius. Masalah tersebut bisa muncul ketika kelenjar pituitari mensekresi hormon kurang atau lebih dari jumlah normal yang dibutuhkan. Selain itu, gangguan pada kelenjar pituitari juga bisa terjadi akibat beberapa kondisi tertentu seperti:
Berikut ini adalah beberapa masalah yang bisa ditimbulkan akibat kinerja kelenjar pituitari yang terganggu:
Kesimpulan yang bisa diambil dari pembahasan yang telah disampaikan di atas adalah: