Daftar isi
Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa sistem imun manusia sangat penting dalam menunjang kelangsungan hidupnya. Sistem imun ini sangat berperan dalam menjaga kesehatan tubuh serta memproteksi tubuh dari berbagai serangan virus dan bakteri. Pusat imun tubuh pada manusia terdapat pada kelenjar timus yang memproduksi sel darah putih.
Pada pembahasan kali ini, akan dibahas mengenai kelenjar timus yang sering disebut sebagai pusat kekebalan tubuh manusia.
Apa itu Kelenjar Timus?
Kelenjar ini memiliki dua fungsi penting bagi tubuh, yaitu fungsi endokrin dengan menghasilkan hormon dan juga fungsi limfatik yang berkaitan dengan sistem imunitas tubuh.
Kelenjar timus terdiri atas dia bagian yakni bagian luar (cortex) dan bagian dalam (medulla). Cortex pada kelenjar timus dibentuk dari epitel dan sel limfosit, sementara medulla dibentuk dari sel epitel.
Keunikan kelenjar timus dibandingkan sistem kelenjar lainnya adalah bahwa perkembangan kelenjar ini berbeda-beda sesuai rentang usia manusia. Ketika baru lahir, ukuran kelenjar timus pada bayi hanya seberat 10 gram saja. Kelenjar timus kemudia terus berkembang dan mencapai maksimum saat seseorang menginjak usia pubertas. Setelah melewati tahap pubertas, kelenjar timus pun perlahan menyusut dan mengeras serta digantingan oleh jaringan lemak.
Ciri-ciri Kelenjar Timus
Ciri-ciri kelenjar timus yaitu:
- Terdiri atas 2 lobus yang berwarna kemerah-merahan dan berselaput kapsul fibrosa yang berwarna abu-abu
- Berbentuk seperti kupu-kupu.
- Pada bayi beratnya adalah sekitar 10 gram dan menjadi 30 sampai 40 gram pada saat remaja.
- Kelenjar timus pada bayi berukuran 5-6 mm dengan tebal 6 mm.
- Kelenjat timus berangsur menyusut saat manusia mencapai masa dewasa.
Fungsi Kelenjar Timus
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kelenjar timus memiliki dua fungsi utama, yaitu:
- Fungsi Endokrin
Dalam sistem endokrin, kelenjar timus berfungsi untuk memproduksi beberapa hormon, yaitu hormon Timopoietin dan Timulin, hormon Timosin, dan hormon Timik. Fungsi dari masing-masing hormon ini akan dijelaskan pada pembahasan berikutnya. - Fungsi Limfatik
Dalam sistem limfatik, kelenjar timus menjadi pusat pematangan Limfosit T atau Sel T. Sejumlah sel T, yaitu sel progenitor, akan berpindah dari sumsum tulang belakang ke kelenjar timus untuk melalui proses pematangan sebelum kemudian berubah menjadi Sel T spesifik. Diantara Sel T spesifik yang dihasilkan adalah:- Sel T pembunuh (sitotoksik), yang berfungsi untuk membunuh sel-sel yang terinfeksi.
- Sel T pembantu, yang berperan dalam produksi antibodi yang dihasilkan oleh sel B serta membantu aktivasi sel T lain untuk menyerang patogen penyebab penyakit.
- Sel T regulator, yang berperan untuk menekan aktivitas sel B dan sel T agar tidak melebihi batas normal.
Cara Kerja Kelenjar Timus
Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa kelenjar timus menjadi tempat pematangan Limfosit T. Limfosit merupakan sel darah putih atau leukosit. Ketika leukosit sudan matang, maka leukosit akan berpindah dari kelenjar timus menuju limpa, kelenjar getah bening, dan organ limfatik lainnya untuk menjalankan perannya dalam mekanisme pertahanan tubuh.
Hormon yang diproduksi Kelenjar Timus
Kelenjar timus menghasilkan sejumlah hormon, yaitu sebagai berikut:
- Hormon Timopoietin dan Timulin yang berperan dalam proses perubahan sel T menjadi sel-sel spesifik
- Hormon Timosin yang berfungsi untuk memperkuat respon imun serta merangsang hormon dari kelenjar hipofisis.
- Hormon Timik yang memiliki fungsi seperti timosin dan berperan dalam meningkatkan respon imun terhadap virus.
Cara Stimulasi Kelenjar Timus
Kelenjar timus pada manusia telah ada sejak manusia dilahirkan, sehingga stimulasi kelenjat timus sudah bisa dilakukan sejak manusia masih bayi.
- Colostrum
Berdasarkan berbagai penelitian, diketahui bahwasanya pertumbuhan kelenjar timus bisa distimulasi dengan pemberian ASI (Air Susu Ibu) pertama yang mengandung colostrum. Konsumsi colostrum disinyalir bisa membantu mengoptimalkan pertumbuhan kelenjar timus pada bayi. - Pijat Bayi
Memberikan tekanan lembut pada bagian dada bayi dipercaya bisa menstimulasi kerja kelenjart timus untuk membentuk antibodi pada bayi. - Pelukan
Memeluk bayi selain bisa memberi efek positif bagi perkembangan emosi bayi, menguatkan bonding atau kelekatan ibu dan bayi, juga bisa menstimulasi kelenjar timus. - Pola Hidup Sehat
Sebagaimana diketahui bahwa kelenjar timus memiliki peran dalam sistem imunitas tubuh. Sehingga untuk membuat kelenjar ini bisa terus memproduksi antbodi, bisa dilakukan dengan jalan melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan imunitas atau antibodi tubuh. Diantaranya adalah dengan menerapkan pola hidup sehat dengan makan makanan bergizi seimbang, istirahat cukup, serta berolahraga secara rutin.
Gangguan Pada Kelenjar Timus
Beberapa jenis gangguan yang bisa terjadi pada kelenjar timus antara lain:
- Hipoplasia (Aplasia) Timus, yaitu mutasi genetik pada kelenjar timus yang menyebabkannya tidak bisa berkembang sempurna. Kondisi ini sering dikatikan dengan penyakit lainnya, seperti sindrom DiGeorge dan juga HIV AIDS.
- Hiperplasia Timus, yakni pembengkakan kelenjar timus atau pada foliker limfoid yang terletak di dalam kelenjar timus. Kondisi hiperplasia timus biasanya terjadi pada orang yang menderita autoimun seperti Graves, Lupus, dan Myasthenia Gravis.
- Kista Timus, yakni kista yang tumbuh pada kelenjar timus.
- Timoma, yaitu tumor yang berasal dari sel epitel kelenjar timus.
Kesimpulan Pembahasan
Kesimpulan dari pembahasan diatas adalah:
- Kelenjar timus (Thymus) merupakan sistem kelenjar yang berada di bagian rongga dada atas, tepatnya di belakang tulang dada manusia.
- Kelenjar timus memiliki peran ganda, yaitu dalam sistem endokrin dan sistem limfatik.
- Dalam sistem endokrin, kelenjar timus menghasilkan sejumlah hormon seperti Timopoietin dan timulin, Timosin, dan Timik.
- Dalam sistem limfatik, kelenjar timus berperan sebagai pusat pematangan sel Limfatik T
- Beberapa jenis gangguan pada kelenjar limfatik, diantaranya adalah Hipoplasia Timus atau Aplasia Timus, Hiperplasia Timus, Kista Timus, dan juga Timoma.