Klausa Bebas: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contoh

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Saat membahas mengenai tata bahasa indonesia memang tak akan ada habisnya. Salah satu pokok bahasan yang ada dalam tata bahasa adalah klausa.

Klausa memiliki peranan penting dalam bahasa Indonesia. Jika kita ingin menulis, maka kalian akan memerlukan yang namanya klausa.

Di dalam tata bahasa, klausa memiliki banyak jenisnya. Salah satu jenis dari klausa adalah klausa bebas. Apa itu klausa bebas dan bagaimana ciri beserta contohnya? Mari kita bahas selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Klausa Bebas

Sebelum membahas mengenai klausa bebas, alangkah baiknya kita mengetahui apa itu klausa. Klausa merupakan gabungan kata yang terdiri atas subjek dan juga prediket.

Klausa tidak berdiri sendiri melainkan akan ditemani dengan pelengkap agar kalimat yang dibuat semakin memiliki makna. Biasanya klausa ini dilengkapi dengan objek, pelengkap dan keterangan. Klausa belum bisa dikatakan sebuah kalimat jika tidak ditambah hal-hal pelengkap tadi.

Banyak ahli yang mengemukakan pendapat mengenai pengertian klausa. Salah satunya adalah Rusmaji yang menyatakan bahwa klausa adalah unsur kalimat sebab sebagian besar terdiri dari dua unsur klausa.

Sedangkan Ramlan mengatakan bahwa unsur inti dari klausa adalah Subjek (S) dan Predikat (P). Namun, keberadaan Subjek pada klausa kerap kali ditiadakan.

Sementara itu, Arifin menafsirkan klausa adalah satuan gramatikal yang terdiri dari gabungan kata dengan minimal terdiri atas subjek dan juga predikat. Dari klausa atau gabungan kata inilah yang kemudian akan melahirkan sebuah kalimat.

Setelah memahami klausa, maka kita akan membahas mengenai klausa bebas. Klausa bebas merupakan jenis klausa yang pembagiannya berdasarkan pada struktur.

Klausa bebas merupakan klausa yang memiliki unsur yang lengkap sehingga memiliki peluang menjadi kalimat utama yakni kalimat yang memiliki subjek dan predikat.

Klausa bebas tidak memerlukan konjungsi atau dalam kata lain klausa ini dapat berdiri sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, klausa bebas adalah jenis klausa yang memiliki peluang untuk menjadi kalimat utama. Makanya, klausa ini sering juga dinamakan dengan klausa utama atau induk kalimat.

Ciri-Ciri Klausa Bebas

Untuk membedakan antara klausa bebas dengan jenis klausa lain, kita dapat melihat ciri-ciri yang ada pada klausa ini. Klausa bebas paling tidak memiliki dua ciri utama. Adapun ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut.

  • Terdapat subjek dan predikat

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa klausa bebas ini terdiri dari subjek dan predikat. Hal inilah yang kemudian membuat klausa bebas berpotensi menjadi kalimat utama.

  • Tidak terdapat konjungsi atau kata penghubung

Konjungsi atau kata penghubung memiliki fungsi untuk menghubungkan antar kata. Namun, dalam klausa bebas, konjungsi ini tidak diperlukan. Atau dalam kata lain, klausa ini dapat berdiri sendiri.

Selain dua ciri utama di atas, klausa bebas biasanya diikuti dengan kata kerja atau verba. Namun, bukan hanya diikuti kata kerja, klausa bebas juga sering diikuti dengan adjektiva atau maupun adverbia. Contohnya seperti Panji marah sekali, Adikku masih kecil, Dia keras kepala dan contoh-contoh lainnya.

Contoh Klausa Bebas

Setelah mengetahui apa itu klausa bebas dan ciri-cirinya, agar semakin paham kita akan membahas contohnya. Contoh-contoh klausa bebas sejatinya kerap kita temui dalam teks atau bacaan.

Hanya saja kita tidak menyadari hal tersebut. Ciri dari keberadaan klausa bebas tadi adalah terdiri dari subjek dan predikat.

Maka dari itu, jika menemukan kedua ciri tersebut dapat dikatakan bahwa hal tersebut adalah contoh klausa bebas. Adapun contoh-contoh klausa bebas yang dapat menjadi bahan referensi adalah sebagai berikut:

  1. Aku ingin bebas
  2. Dia menangis
  3. Ayah marah sekali
  4. Amira sangat pintar
  5. Adik tertawa
  6. Kakak menyapu
  7. Adikku masih kecil
  8. Kakakku gagah berani
  9. Andi berteriak
  10. Ayu tersenyum
  11. Kami menyapa
  12. Anna memanggilku
  13. Anak-anak harus menghormati orang tua
  14. Harimau itu menggigit
  15. Kakek lari pagi
  16. Diana menyiram bunha
  17. Jeffri melompati pagar
  18. Jalanan sunyi senyap
  19. Burung-burung berkicau
  20. Kami menyanyi

Itulah beberapa contoh klausa bebas. Agar lebih paham, kita akan mengupas salah satu contohnya. Misalnya Ibu menyapu. Kata ibu di sini adalah sebagai subjek, sementara menyapu adalah sebagai predikat.

Tanpa memerlukan kata penghubung atau konjungsi kita sudah dapat memahami makna dari kata tersebut. Contoh kedua adalah Kami menyanyi.

Kami sebagai subjek sedangkan menyanyi sebagai predikat. Dua kata tersebut merupakan gabungan yang terdiri dari subjek dan predikat. Keduanya boleh ditambahkan pelengkap, atau keterangan waktu, tempat dan lainnya.

Perbedaan Klausa Bebas dan Klausa Terikat

Klausa bebas dengan klausa terikat merupakan jenis dari klausa berdasarkan strukturnya. Kedua klausa ini memiliki beberapa perbedaan yang terlihat. Adapun perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Klausa bebas merupakan klausa yang terdiri dari subjek dan predikat. Sementara itu, klausa terikat adalah klausa yang hanya terdiri dari subjek atau predikat saja. Bahkan klausa ini bisa tidak memiliki keduanya.
  2. Klausa bebas memiliki potensi sebagai kalimat karena terdiri dari subjek dan predikat. Jika ingin menjadikannya kalimat, maka tinggal menambahkan keterangan atau objek. Berbeda halnya dengan klausa terikat. Pada klausa terikat tidak memiliki peluang atau potensi menjadi kalimat. Hal ini dikarenakan klausa ini hanya terdiri dari salah satu subjek atau predikat saja. Sehingga, tidak memungkinkan menjadi kalimat yang utuh.
  3. Pada klausa bebas tidak memerlukan adanya konjungsi. Sementara pada klausa terikat, memerlukan atau harus diawali dengan konjungsi subordinatif. Hal ini dikarenakan klausa terikat tidak dapat berdiri sendiri.

Itulah sejumlah perbedaan antara klausa bebas dan klausa terikat. Intinya, jika klausa bebas tidak memerlukan aturan khusus lain seperti penggunaan konjungsi atau lainnya. Atau dapat dikatakan klausa ini bersifat bebas.

Sementara itu, klausa terikat seperti namanya klausa ini memiliki beberapa aturan yang mengikat. Seperti tidak dapat berdiri sendiri dan harus diawali dengan konjungsi subordinatif.

Itulah informasi mengenai klausa bebas. Semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua terutama sebagai upaya perbaikan dalam menulis bahasa Indonesia yang baik dan benar. Terlebih bahasa Indonesia ini merupakan bahasa Nasional dan bahasa persatuan. Maka, sudah selayaknya kita mempelajari dengan benar.

fbWhatsappTwitterLinkedIn