Daftar isi
Masih membahas pelajaran akuntansi, jika sebelumnya kita membahas mengenai jurnal penyesuaian.
Kali ini kita membahas mengenai jurnal pembelian. Lebih jelasnya, simak pembahasan berikut ini:
Pengertian Jurnal Pembelian
Jurnal pembelian adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian barang dagang atau barang lain secara kredit.
Sehingga pembelian barang secara tunai akan dicatat dalam jurnal khusus pengeluaran kas.
Setiap terjadi pembelian kredit barang dagang, akan dicatat pada debet akun Pembelian dan kredit akun Utang Dagang.
Bila transaksi ini terjadi berulang-ulang, akan lebih praktis disediakan kolom khusus untuk Pembelian dan Utang Dagang.
Sedangkan transaksi pembelian kredit barang lainnya, misalnya untuk pembelian perlengkapan dan peralatan, maka akan dicatat pada kolom debet akun perlengkapan dan kredit akun Utang Dagang.
Bila transaksi ini juga terjadi berulang-ulang, bisa dibuatkan kolom tersendiri untuk perlengkapan.
Fungsi Jurnal Pembelian
Berikut adalah beberapa fungsi dari jurnal pembelian:
1. Memungkinkan pembagian pekerjaan
Jurnal umum yang mencatat semua transaksi pada satu jurnal sulit membagi pekerjaan secara baik.
lain halnya dengan jurnal khusus.pembagian pekerjaan ini bisa dilakukan dengan baik karena terdapat beberapa jurnal sesuai dengan jenis transaksinya.
jadi, bagi beberapa jenis perusahaan yang besar sangat mungkin satu orang menangani satu atau dua jurnal.
Bisa jadi hanya satu orang pegawai yang diberi tugas mencatat jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas.ini akan mendorong adanya spesialisasi dalam penanganan suatu pekerjaan sehingga hasilnya semakin baik.
2. Memudahkan posting ke akun buku besar
Salah satu tujuan penyelenggaraan jurnal khusus yaitu supaya lebih mudah atau lebih praktis melakukan posting ke buku besar.
3. Memungkinkan pengendalian internal yang lebih baik
Pengendalian internal akan lebih baik jika hanya satu orang petugas yang Menangani satu atau dua jurnal khusus.bandingkan dengan satu orang yang menangani semua jurnal.
Bentuk Jurnal Pembelian
Berikut adalah bentuk kolom jurnal pembelian.
Cara Membuat Jurnal Pembelian
Berikut adalah 3 cara membuat jurnal pembelian:
- Untuk pembelian barang dagang atau barang lainnya secara tunai akan dicatat dalam jurnal pengeluaran kas, sedangkan pembelian kredit akan dicatat dalam debit akun pembelian dan kredit akun utang dagang. Apabila transaksi ini terjadi berulang-ulang, maka lebih praktis disediakan kolom khusus untuk pembelian dan utang dagang.
- Untuk transaksi pembelian kredit barang lainnya, misalnya untuk pembelian perlengkapan dan peralatan produksi, maka dicatat pada kolom debit akun perlengkapan dengan kredit akun utang dagang. Dan bila transaksi terjadi berulang-ulang, bisa dibuatkan kolom tersendiri untuk perlengkapan.
- Untuk pembelian barang lain yang bersifat tidak berulang-ulang, tidak perlu dibuatkan kolom khusus, namun cukup ditampung pada kolom serba-serbi.
Contoh Jurnal Pembelian
Tanggal | Transaksi |
---|---|
5 Juli | Faktur No. M01. Dibeli sejumlah barang dagang dari UD MELATI seharga Rp 1.200.000 dengan syarat n/30. |
8 Juli | Faktur No. L015. Dibeli perlengkapan toko dari UD. Laksana seharga Rp 600.000. |
12 Juli | Faktur No. 025. Dibeli barang dagang dari UD. Mekar seharga Rp 2.000.000, dengan syarat 2/30, n/30. |
15 Juli | Faktur No. 204. Dibeli dari Toko Mawar diantaranya: 1. Mesin ketik seharga ………….. Rp 400.000 2. Perlengkapan kantor seharga ……… Rp 200.000 |
22 Juli | Faktur No. M35. Dibeli barang dagang dari UD. Melati seharga Rp 2.300.000, dengan syarat 2/10, n/30. |
24 Juli | Faktur No. L 065. Dibeli perlengkapatn toko seharga Rp 400.000 dari UD. Laksana |
28 Juli | Faktur No. 209E. Dibeli barang dagang dari PT. Kemuning seharga Rp 3.000.000 dengan syarat 3/10, n/60. |