7 Macam Majas Perumpamaan dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Jenis – jenis majas dalam bahasa Indonesia ada banyak antara lain majas anafora, majas penegasan, majas eufemisme.

Majas perumpamaan atau majas asosiasi adalah gaya bahasa yang membandingkan mengenai dua hal yang berbeda, secara umum menarik kesimpulan terhadap persamaan dari keduanya sebagai bahan perbandingan.

Majas perumpamaan juga menjelaskan suatu hal dengan mengungkapkan hal yang lain sebagai perbandingan, namun dinyatakan sebagai hal yang sama.

Majas perumpamaan termasuk ke dalam kelompok majas perbandingan. Majas perbandingan dimaksudkan untuk meningkatkan kesan pada suatu kalimat dan pengaruhnya terhadap pendengar dan pembacanya.

Beberapa jenis majas perbandingan selain majas asosiasi atau perumpamaan adalah:

1. Majas Personifikasi

Majas yang membandingkan benda – benda mati hingga seolah – olah memiliki sifat seperti manusia. Majas ini membuat kesan bahwa benda mati dapat melakukan hal – hal yang dapat dilakukan benda hidup.

Contoh : Rumput di halaman rumah berbisik ketika tertiup angin sore hari.

2. Majas Metafora

Majas yang mengungkapkan perbandingan analogis antara dua hal berbeda. majas ini juga bisa diartikan sebagai majas yang dibuat dengan frasa yang tidak berarti secara implisit.

Namun, secara eksplisit dapat mewakili maksud lain yang didasarkan pada persamaan atau perbandingan. Secara simpel, majas ini digunakan sebagai kata kiasan untuk mengungkapkan sesuatu.

Contoh : Aku mendengar raja hutan mengaum di kejauhan.

3. Majas Simbolik

Majas yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu dengan menggunakan simbol dari binatang, benda atau tumbuhan. Simbol yang digunakan pada umumnya dapat dipahami oleh banyak orang .

Contoh: Perselisihan antara kedua rekan bisnis itu tidak juga kunjung selesai setelah mencapai meja hijau.

4. Majas Alegori

Majas yang digunakan untuk menjelaskan maksud tertentu secara tidak langsung dengan arti non harfiah namun masih berkaitan. Majas alegori menjelaskan satu hal secara tersirat dengan perbandingan hal yang lainnya. Majas ini mirip dengan metafora, namun membandingkan secara keseluruhan atau utuh.

Contoh: Perjalanan hidup manusia ibarat sungai yang mengalir menyusuri tebing dan berbatu – batu, namun tidak dapat ditebak kedalamannya.

5. Majas Simile

Membandingkan secara eksplisit antara dua hal menggunakan kata penghubung layaknya, ibarat, umpama, bak, bagai, dan seterusnya. Contoh : Hari ini wajahmu sangat cerah bak mentari yang bersinar di pagi hari.

6. Majas Metonimia

Menggunakan majas ini untuk menyebutkan satu kata dengan kata lainnya yang masih berhubungan erat. Untuk mudahnya, menggunakan merk atau nama khusus dari suatu benda sebagai pengganti benda aslinya yang lebih umum.

Contoh : Kakakku memenangkan undian berhadiah dari kapal api.

7. Majas Sinekdoke

Gaya bahasa yang menyebutkan sebagian untuk menggantikan keseluruhan atau sebaliknya.

Contoh : Aku belum melihat cuping hidungnya seharian ini (totem pro parte). Keluarga tetanggaku terpaksa angkat kaki dari rumahnya karena menunggak uang sewa selama enam bulan (pars pro toto).

Simak juga pembahasan mengenai majas antitesis, contoh majas repetisi dan paralelisme, dan majas paradoks.

Contoh Majas Perumpamaan

Macam – macam majas perumpamaan dan contohnya bisa disimak pada pembahasan berikut ini.

  1. Hatinya sudah mengeras bagai batu.
  2. Senyum gadis itu menawan laksana bunga yang baru mekar.
  3. Anak itu menangis sangat lama sehingga suaranya parau bagai kaset rusak.
  4. Binar matanya bak bintang di langit malam.
  5. Anak itu otaknya encer bagai santan kelapa.
  6. Sulitnya mencari jalan keluar dari masalah ini, seperti benang kusut saja.
  7. Wajahnya bersinar indah bagaikan purnama.
  8. Wajahnya pucat bagai kapas mendengar berita itu.
  9. Bibirnya merah merona laksana kelopak mawar yang baru mekar.
  10. Tubuhmu bak gitar spanyol yang memesona banyak pria.
  11. Otakmu pandai sekali bagai Einstein.
  12. Kakak beradik itu bak pinang dibelah dua walaupun bukan saudara kembar.
  13. Tidak usah dengarkan, dia bicara seperti tong kosong.
  14. Larinya sangat kencang laksana busur lepas dari panah.
  15. Suaranya keras sekali seperti gelegar petir.
  16. Mereka seperti perangko, kemana – mana selalu berdua.
  17. Senyumnya sangat manis seperti gula jawa.
  18. Dia bagaikan mesin, tidak pernah merasa lelah.
  19. Ototnya kuat seumpama kawat baja.
  20. Rambut hitam gadis itu bak mayang terurai.
  21. Bak gayung bersambut, idenya tentang pekerjaan mendapatkan tanggapan baik dari rekan sekantor lainnya.
  22. Tidak ada manusia yang sempurna layaknya tak ada gading yang tak retak.
  23. Sudah lama dia tidak muncul bagaikan ditelan bumi.
  24. Seperti air di daun talas, pendirian orang itu kerap berubah – ubah.
  25. Percuma aku berbicara denganmu, seperti bicara dengan tembok.
  26. Hidup manusia akan berjalan seumpama roda yang berputar, ada saat di atas dan ada saatnya dibawah.
  27. Menanggapi orang yang pernah menyakitimu sama saja bak menabur garam di lautan.
  28. Dia jangkung sekali bak pohon pinus yang tidak pernah ditebang.
  29. Mengapa gugup sekali? Tubuhmu bagaikan sekaku tiang.
  30. Para pejuang terus mempertahankan kemerdekaan dengan semangat bak api yang menyala – nyala.
  31. Seperti ombak yang menari di lautan, rambutnya sangat ikal.
  32. Hutangnya sangat banyak bagaikan ular yang melilit lehernya.

Jika diterapkan dalam kalimat, majas perumpamaan menggunakan beberapa kata penghubung seperti bagai, seperti, seumpama, bak, dan laksana.

Majas asosiasi atau perumpamaan mirip dengan majas simile dilihat dari kata hubung yang digunakan, namun bedanya pada majas simile perumpamaan atau perbandingannya diungkapkan secara lebih langsung atau eksplisit.

Sedangkan pada majas perumpamaan atau asosiasi, perbandingan diungkapkan secara implisit sehingga harus ditafsirkan sendiri oleh pembacanya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn