Macam-Macam Majas Dalam Cerpen dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Majas merupakan gaya bahasa yang biasa digunakan penulis dalam membuat karya sastra. Pada karangan bebas seperti cerpen, novel, maupun puisi seringkali kita temukan gaya bahasa penulis menggunakan majas.

Hal tersebut akan mempermudah penulis menemukan unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam cerpen yang dibuatnya. Majas dalam cerpen dibuat agar menambahkan nilai keindahan terhadap cerpen itu sendiri.

Penggunaan majas dalam cerpen membuat pembaca lebih tertarik membacanya. Hal tersebut dikarenakan majas mampu mempengaruhi sudut pandang pembaca.

Seperti hal dalam jenis-jenis majas, majas dalam cerpen penggunaannya sangat beraneka ragam. Penulis harus mampu meletakkan majas di bagian yang tepat pada suatu cerpennya.

Dengan demikian, pembaca pun akan lebih tertarik membacanya. Majas dalam cerpen diciptakan untuk mewakili perasaan hati di suatu cerpen dalam keadaan tertentu.

Berdasarkan jenis cerpen, penggunaan majas merupakan salah satunya. Majas digunakan untuk memperkuat efek terhadap ide pokok yang dibahas pada cerpen.

Berikut terdapat macam-macam majas yang sering kita temui dalam cerpen.

1. Majas Perbandingan

Majas perbandingan dalam cerpen digunakan untuk membandingkan sesuatu dalam cerita. Perbandingan dilakukan secara langsung untuk memberi kesan yang menarik bagi pembaca.

Macam majas perbandingan yang sering digunakan dalam cerpen yaitu:

  • Simile.

Yaitu majas yang membandingkan sesuatu secara eksplisit atau secara langsung. Majas simile memiliki ciri khas dari simile ini adalah dengan menggunakan kata Meskipun, bagaikan, seperti, laksana, dan sebagainya.

Contohnya : Meskipun makanan ini tergolong dengan harga yang murah namun rasanya seperti makanan yang disajikan pada sebuah restoran mewah

  • Metafora.

Merupakan majas yang membandingkan dua hal secara langsung dalam bentuk yang kiasan singkat tanpa konjungsi. Majas metafora Misalnya: bunga desa, buaya darat, jantung hati, kambing hitam dan sebagainya.

Contohnya : Eko selalu saja mencari kambing hitam dari masalah yang ia hadapi.

  • Personifikasi.

Merupakan bahasa kiasan yang menggambarkan benda mati seolah-olah memiliki sifat hidup (sifat manusia). Dalam personifikasi kata kiasan yang sering digunakan misalnya daun kelapa melambai-lambai, pasir berbisik, langit menangis, dan sebagainya.

Contohnya : Sepi, gelap mencekam, hanya tersisa tubuh yang dipeluk malam, menggigil kedinginan

  • Depersonifikasi.

Merupakan majas yang melekatkan suatu benda mati pada manusia. Penggunaan majas depersonifikasi biasanya menggunakan kata-kata meluas, menyemut, mematung, membatu, dan sebagainya.

Contohnya : Dia tetap saja mematung padahal polisi sudah berusaha keras mengintrogasinya.

2. Majas Pertentangan

Majas pertentangan dalam cerpen seringkali digunakan untuk memperkuat pengaruh gagasan utama. Majas pertentangan paradoks yang sering digunakan dalam cerpen yaitu:

Merupakan majas yang mengandung makna melebih-lebihkan sesuatu. Tujuan majas hiperbola dalam cerpen tentu saja untuk meningkatkan kesan dan pengaruh cerita bagi pembaca.

Contohnya : Ayahnya bekerja mati-matian memeras keringat untuk membiayai sekolah anak-anaknya.

  • Litotes.

Merupakan majas yang mengandung makna merendah. Dengan kata lain majas litotes merupakan kebalikan dari hiperbola.

Selain itu, penggunaan majas litotes dan ironi sering dikaitkan satu sama lain karena kemiripannya meskipun sebenarnya berbeda.

Kata yang sering digunakan pada majas litotes yaitu tak berarti, hanya sedikit, dan sebagainya.

Contoh : ya hanyalah orang biasa yang tidak pantas menerima penghargaan ini.

  • Ironi.

Merupakan majas yang di dalamnya mengandung makna sindiran. Kata-kata majas ironi yang digunakan dalam cerpen biasanya merupakan kebalikan dari kenyataan sebenarnya. Dalam beberapa cerpen, majas sindiran sering kita temukan di sana.

Contohnya : Harga handphone itu adalah harga yang sangat terjangkau oleh semua kalangan masyarakat hingga aku tidak sanggup membelinya.

3. Majas Pertautan

Majas pertautan dalam cerpen digunakan untuk menautkan sesuatu cerita dengan hal lain. Tujuannya adalah untuk memberi kesan yang menarik bagi pembaca.

Berikut terdapat majas pertautan yang sering digunakan dalam cerpen.

  • Metonimia.

Metonimia dalam cerpen berisi kiasan yang menyatakan kelekatan satu sama lain dalam cerita. Hubungan kelekatan ini bisa berupa penemu degan pemiliknya, atau sesuatu yang selalu melekat pada diri seseorang.

Contohnya : Rumah pak bokir menggunakan Sanyo untuk menyedot air

Arti kata sanyo adalah nama merk sebua mesin air.

  • Sinekdoke.

Dalam cerpen digunakan untuk menyatakan keseluruhan (pars pro toto) atau menggunakan keseluruhan cerita untuk sebagian (totem pro parte).

Contohnya : Dari mana saja kau sudah tidak pulang selama seminggu. Ibu terus bertanya dimana kamu sebenarnya, namun tidak ada satupun orang rumah yang tahu.

  • Alusio.

Dalam cerpen digunakan untuk memberikan sugesti kepada pembaca mengenai suatu tempat, peristiwa, atau tokoh.

Contohnya : Harga bahan kebutuhan pokok yang naik namun tidak diiringi dengan kenaikan upah pekerja membuat pendapatan lebih besar pasak.

Contoh lainnya dalam cerpen

Agarkita lebih mendalami penerapan macam-macam majas dalam cerpen, mari kita simakcontoh kutipan cerpen berikut.

Kutipan cerpen “Seragam”, karya Tukang Kliping (Kumpulan cerpen Kompas, 12 Agustus 2012)

Ketika kemudian dengan keramahan yang tidak dibuat-buat dipersilakannya saya untuk masuk, tanpa ragu-ragu saya memilih langsung menuju amben di seberang ruangan. Nikmat rasanya duduk di atas balai-balai bambu beralas tikar pandan itu. Diapun lalu turut duduk, tapi pandangannya justru diarahkan ke luar jendela, pada pohon-pohon cengkeh yang berderet seperti barisan murid kelas kami dahulu saat mengikuti upacara bendera tiap isnin. Saya paham, kejutan ini pastilah membuat hatinya diliputi keharuan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Dia butuh untuk menetralisirnya sebentar.

Saya tersenyum. Hanya sebentar kecanggungan di antara kami sebelum kata-kata obrolan meluncur seperti peluru-peluru yang berebutan keluar dari magasin.

Bertemu dengannya, mau tidak mau mengingatkan kembali pada pengalaman kami dahulu. Pengalaman yang menjadikan dia, walau tidak setiap waktu, selalu lekat diingatan saya. Tentu dia mengingatnya pula, bahkan saya yakin rasa yang diidapnya lebih besar efeknya. Karena sebagai seorang sahabat, dia jelas jauh lebih tulus dan setia daripada saya.

Kalimat“nikmat rasanya duduk di atas balaibalai..” merupakan penggunaan majas perbandingan. Kata “nikmat” umumnya digunakan untukmenunjukkan cita rasa yang dibandingkan terhadap sesuatu. Kemudian pada kalimat“pohon-pohon cengkeh yang berderetseperti barisan murid kelas kami”,  menggunakan majas personifikasi.

Kalimat “hatinya diliputi keharuan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata”, menggunakan majas hiperbola. Kalimat “Dia butuh untuk menetralisirnya sebentar”,  kata “menetralisir “ menggunakan kalimat majas personifikasi.

Kalimat “kata-kata obrolan meluncur seperti peluru-peluru”,  menggunakan majas personifikasi. Kalimat “Pengalaman yang menjadikan dia, walau tidak setiap waktu, selalu lekat diingatan saya”, menggunakan majas sinekdoke. Kemudian kalimat “rasa yang diidapnya lebih besar efeknya”, menggunakan majas hiperbola. Kalimat terakhir “dia jelas jauh lebih tulus dan setia daripada saya”,  menggunakan majas litotes.

Demikianmacam-macam majas yang biasa digunakan dalam cerpen beserta contohnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn