5 Negara dengan Tingkat Rasisme Terendah

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Rasisme adalah fenomena sosial yang terjadi karena adanya perbedaan perilaku dan ketidaksetaraan yang didasarkan oleh warna kulit, suku, ras dan asal-usul seseorang yang menjadikan adanya batasan atau pelanggaran atas hak dan kebebasan seseorang.

Rasisme menjadi salah satu konsep buruk yang memandang bahwa satu ras tertentu lebih rendah dan lebih unggul daripada ras lainnya. Keberadaan rasisme telah ada dalam sepanjang sejarah manusia, dan tersebar luas di seluruh penjuru dunia. Bahkan rasisme dapat menyebabkan peperangan, perbudakan, kemunculan seta keruntuhan bangsa-bangsa yang berdampak dalam kehidupan sehari-hari.

Walaupun keberadaannya sudah tersebar luas, dan hampir di setiap negara ada rasisme. Namun ada beberapa negara yang tingkat rasismenya sangat rendah. Berikut ini 5 negara dengan tingkat rasisme terendah, diantaranya:

1. Belanda

Belanda adalah negara yang tidak asing lagi di telinga warga indonesia, dalam sejarah kemerdekaan indonesia yang menjadi salah satu negara penjajah indonesia pada masa sebelum kemerdekaan. Namun pada era saat ini, negara yang disebut sebagai negara kincir angin menjadi salah satu negara yang memiliki tingkat rasisme terendah didunia.

Negara yang terletak di sepanajang pinggiran Eropa Barat, dan sebagain besar terdiri dari daratan rendah pesisir yang dipenuhi oleh kincir angin sebagai khasnya itu, menurut World Values dan Eurobarometer Survey, Belanda mendapatkan nilai yang tinggi dalam sikap toleransi, dan kelompok minoritas menjadi bagian penting dalam masyarakat di negara kincir angin ini.

2. Kanada 

Kanada merupakan negara yang menempati sekitar dua perlima Benua Amerika Utara, yang menjadikannya negara terbesar kedua di dunia setelah Rusia. Kanada menjadi salah satu negara yang tingkat rasismenya rendah.

Hal ini karena warga negara Kanada bangga mendukung semua warganya untuk saling menghormati budaya mereka sendiri. Pada tahun 1971, Kanada mengangkat kebijakan nasional multikulturalisme, yang merayakan keberagaman negaranya.

3. Selandia Baru

Selandia Baru menjadi negara dengan zona bebas nuklir sejak tahun 1980. Negara Selandia Baru menjadi negara yang memimpin pemeliharaan perdamaian dan keamanan global. Dan merupakan anggota organisasi internasional utama, Perserikatan Bangsa-bangsa, organisasi untuk kerjasama ekonomi dan pembangunan, kerja sama ekonomi Asia Pasifik, dan forum kepulauan Pasifik. 

Selandia Baru adalah negara yang memiliki penduduk dengan banyak keyakinan berbeda. Negara ini sanagt terbuka dan masyarakatnya bebas beribadah serta mengamalkan kepercayaannya di negara yang terkenal dengan keindahan alamnya. 

4. Swedia

Kerajaan Swedia terletak diantara Norwegia di Barat dan Laut Baltik Timur, membentang di sebagaian besar Semenanjung Skandinavian dan salah satu negara terbesar di Uni Eropa berdasarkan daratan. Di Swedia pelayanan kesehatan, serta pendidikan perguruan tinggi gratis dan penduduknya mempunyai harapan hidup terpanjang di dunia. 

Negara Swedia menjadi salah satu negara dengan tingkat rasisme terendah karena memiliki peraturan untuk melindungi kebebasan dalam menjalankan agama sendiri atau bersama orang lain, serta melarang diskriminasi berdasarkan agama.

5. Denmark

Denmark menjadi negara kelima dengan tingkat rasisme terendah. Denmark terletak disebelah barat daya dari Swedia dan selatan dari Norwegia. Negara dengan julukan Nordic Country yang artinya negara yang terletak di utara dan menjamin kebebasan beragama untuk masyarakatnya.

Selain itu, setiap orang yang berada di Denmark bebas membentuk kumpulan orang untuk beribadah sesuai dengan keyakinan mereka, namun dengan ketentuan yang tidak bertentangan dengan moral yang baik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn