8 Negara Paling Sering Dilanda Kekeringan 

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info
negara paling sering dilanda kekeringan

Sebagian besar Bumi yakni 71 persen dari permukaan Bumi adalah wilayah perairan. Itulah sebabnya Bumi merupakan planet yang sangat cocok sebagai tempat tinggal makhluk hidup

Wilayah-wilayah perairan tersebut tersebar ke seluruh penjuru Bumi di berbagai negara. Namun sayangnya masih ada beberapa tempat di dunia ini yang kerap mengalami kekeringan seperti negara-negara berikut ini. 

1. Texas

Texas adalah negara bagian dari Amerika Serikat yang memiliki luas wilayah terbesar kedua setelah Alaska. Salah satu wilayah daratan utama AS ini mengalami kekeringan sejak tahun 1950. Kekeringan terparahnya terjadi pada tahun 2011 di mana negara ini mengalami kerugian baik ekonomi maupun lingkungannya. 

Akibat kekeringan tersebut sebanyak lebih dari 5, 5 juta pohon mati kekurangan air dan sebagian lagi sengaja dimusnahkan oleh pemerintah setempat karena dianggap membahayakan warga. Untuk melakukan hal tersebut Texas harus mengeluarkan biaya sebesar 560 juta USD. 

Peternak di Texas pun terpaksa harus melelang binatang ternaknya karena kekurangan tanaman dan bahan baku produksi pakan ternak. Total kerugian Texas mencapai 5 Milyar USD.

2. New South Wales

New South Wales merupakan negara bagian dari Australia yang memiliki luas 801,150 km². Negara bagian tertua ini mengalami kekeringan sejak tahun 1965. Pemerintahan NSW menyatakan bahwa hampir seluruh wilayahnya mengalami kekeringan dan 25 persen diantaranya dalam kondisi parah. 

Jumlah penduduk New South Wales yang merupakan yang terpadat di Australia Sebagian dari mereka adalah petani yang paling merasakan dampak kekeringan karena mengalami kekurangan air sehingga gagal panen. Para petani NSW harus membeli gandum dan jerami dari negara lain yang tentunya membutuhkan biaya tak sedikit. 

Kekeringan berkepanjangan di NSW terjadi akibat rendahnya curah hujan yang hanya turun 10 milimeter di wilayah bagian  barat, barat laut dan tengah negara. 

3. Vietnam 

Vietnam adalah negara anggota ASEAN yang dilalui sungai terpanjang di Asia Tenggara yakni sungai Mekong. Namun Vietnam dilanda kekeringan pada tahun pada tahun 2016 yang merupakan krisis air terburuk sejak 90 tahun terakhir. 

Fenomena kekeringan tersebut merupakan dampak dari El Nino yang terjadi antara tahun 2015-2016. El Nino menyebabkan kadar garam atau salinitas pada tanah meningkat sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dan petani pun gagal panen. 

Tanah yang mengalami peningkatan salinitas yakni seluas 2,2 juta hektar yang berlokasi di delta sungai Mekong. Untuk mengurangi dampak dari kekeringan bagi para petani, pemerintah mengulurkan bantuan sebanyak 3,8 juta USD.  

Kekeringan di negeri Lumbung Padi ini juga pernah terjadi pada tahun 1940 dimana pada saat ini terjadi bencana kelaparan bersih hingga kelaparan yang cukup parah.

4. Djibouti

Djibouti atau Jibuti merupakan salah satu negara di Afrika Timur yang merdeka pada 27 Juni 1977. Negara dengan penduduk sebanyak 988.002 jiwa ini terus mengalami kekeringan dikarenakan permukaan tanahnya tidak memiliki sumber air yang permanen seperti sungai maupun danau air tawar. 

Warga Djibouti harus menunggu hujan dan kemudian menggali tanah untuk memenuhi kebutuhan air. Sayangnya Djibouti tidak memiliki curah hujan yang cukup bahkan cenderung sangat rendah. Oleh sebab itu negara Tanduk Afrika ini terus mengalami krisis air. 

Akibat dari kekeringan ini sebagian warga terlantar, kelaparan dan juga kehilangan pekerjaan.

5. Somalia

Somalia merupakan negara di Tanduk Afrika lainnya yang juga mengalami kekeringan.  Hal tersebut sudah dialami oleh negara yang dahulu bernama Republik Demokratik Somali ini sejak tahun 1981. 

Kekeringan yang terjadi di Somalia terjadi akibat fenomena El Nino yang juga menyerang negara lain di Afrika bagian timur dan selatan. Bencana alam tersebut menyebabkan hampir seluruh warga negaranya mengalami dehidrasi, kelaparan, malnutrisi, diare, kolera, hingga kematian.

Korban jiwa akibat bencana ini paling buruk terjadi pada tahun 2010-2015 dimana sebanyak 260.000 orang serta disusul tahun 1992 sekitar 220.000 orang tewas. Bencana ini juga menjadi pemicu perang saudara yang berlangsung pada tahun 1990 sampai 1992.

6. China

Pada tahun 2011 China bagian tengah dan selatan dilanda kekeringan terburuknya sejak 50 tahun terakhir. Kekeringan ekstrim ini mendatangkan penderitaan tak hanya untuk manusia tetapi juga para binatang. 

Air danau dan sungai yang menyusut membuat 3,29 juta orang penduduk dan 950.000 ternak di lima provinsi menjadi korban kekeringan. Bahkan ratusan kapal dilarang melintas di Provinsi Jiangsu karena debit air sungai yang menun drastis. 

Di Shanghai yang merupakan kota terpenting di China hanya turun hujan sekitar 132,9 mm. Curah hujan tersebut menjadi yang paling rendah sejak 1873. 

Akibat dari kekeringan ini juga dirasakan pada bendungan Tiga Ngarai yang menjadi sumber tenaga listrik bagi warga di sekitarnya. 

7. Brazil 

Republik Federal Brasil atau lebih dikenal sebagai Brazil saja merupakan negara bagian dari Amerika Serikat yang berada di Amerika Selatan. Negara dengan penduduk terbanyak serta paling luas ini sedang mengalami bencana kekeringan terparahnya sejak 1930. 

Kekeringan di negeri Samba terjadi akibat meningkatnya suhu Bumi. Dampaknya adalah warga Sao Paulo, Rio de Janeiro, dan Minas Gerais harus menghemat air. Tak hanya itu Brazil juga kehilangan tenaga listrik tenaga airnya. 

Waduk dan bendungan di Brazil banyak mengalami penyusutan air seperti di Waduk Furnas yang menyusut hingga 15 meter.

Meski demikian negara dengan populasi penduduk 212,6 juta ini masih memiliki cadangan air hingga 6 bulan kedepan. 

8. Indonesia

Indonesia menjadi salah satu negara yang sering mengalami kekeringan. Bencana tersebut melanda beberapa provinsi dan yang paling parah dialami oleh Nusa Tenggara Timur. Sebanyak 851 desa di pulau yang menjadi habitat kadal terbesar ini merasakan dampak kekeringan tersebut. 

Sebagian besar sungai dan sumber air di sana mengering. Warga pun harus membayar untuk mendapatkan 1 jerigen air. Kekeringan di Indonesia umumnya diakibatkan oleh perubahan iklim sehingga mengalami musim kemarau yang panjang. 

Beberapa provinsi lain di Indonesia yang juga mengalami kekeringan antara lain Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Aceh, Bali, dan NTB. 

fbWhatsappTwitterLinkedIn