Nomina Majemuk: Pengertian – Ciri dan Jenisnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setelah membahas mengenai verba majemuk, kali ini kita akan membahas mengenai nomina majemuk. Sama seperti verba yang dapat mengalami proses pemajemukan, nomina juga dapat dimajemukkan. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan berikut ini.

Pengertian Nomina Majemuk

Nomina menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan kelas kata yang dalam bahasa Indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak, misalnya rumah adalah nomina karena tidak mungkin dikatakan tidak rumah, biasanya dapat berfungsi sebagai subjek atau objek dari klausa.

Sementara majemuk berarti terdiri atas beberapa bagian yang merupakan kesatuan. Dengan demikian, nomina majemuk dapat dipahami sebagai nomina yang terdiri dari dua kata atau lebih yang dihasilkan melalui proses penggabungan kata atau pemajemukan.

Sama seperti verba majemuk yang dapat disalahartikan sebagai idiom, nomina majemuk juga dapat disalahartikan sebagai idiom bahkan sebagai frasa nomina. Oleh karena itu, perlu dipahami kembali bagaimana cara membedakan idiom, frasa nomina dan nomina majemuk.

Ciri-ciri Nomina Majemuk

Berikut ini adalah ciri-ciri nomina majemuk yang dapat membedakannya dengan idiom dan frasa nomina.

  • Ciri pertama, makna atau arti nomina majemuk masih dapat ditelusuri dari makna komponen pembentuknya, berbeda dengan idiom yang maknanya tidak dappat ditelusuri secara langsung dari komponen pembentuknya.
  • Ciri kedua, urutan komponen pembentuknya tidak dapat dibolak balik atau dipertukarkan, berbeda dengan frasa nomina yang urutan komponennya tergantung dari kaidah sintaktik kata tersebut di dalam kalimat.
  • Ciri ketiga, pada umumnya nomina majemuk terdiri dari dua kata, berbeda dengan idiom yang dapat terdiri dari lebih dari dua kata.

Jenis Nomina Majemuk

Nomina majemuk dibedakan berdasarkan bentuk morfologisnya dan hubungan antarkomponennya. Berdasarkan bentuk morfologisnya, nomina majemuk dibedakan menjadi nomina majemuk dasar,nomina majemuk berafiks dan nomina majemuk dari bentuk bebas dan bentuk terikat.

Selain itu, berdasarkan hubungan komponennya, nomina majemuk dibedakan menjadi nomina majemuk setara dan nomina majemuk bertingkat.

Berdasarkan Bentuk Morfologisnya

Nomina majemuk berdasarkan bentuk morfologisnya dibagi menjadi nomina majemuk dasar dan nomina majemuk berafiks. Berikut penjelasan mengenai kedua jenis nomina majemuk tersebut.

1. Nomina Majemuk Dasar

Nomina majemuk dasar adalah nomina majemuk yang komponen penyusunnya terdiri dari kata dasar. Kata dasar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kata-kata yang menjadi dasar bentukan kata yang lebih besar, misalnya jual menjadi dasar bentuk jualan kata jualan menjadi dasar bentukan kata berjualan.

Berikut ini contoh nomina majemuk dasar: uang muka, uang pangkal, unjuk rasa, tata tertib, anak cucu, suami istri, suka duka, ganti rugi, wajib pajak, doa restu, lomba lari, peran serta, lalu lintas.

Agar lebih jelas mengenai nomina majemuk dasar, berikut ini contoh nomina majemuk dasar di dalam sebuah kalimat:

  • Uang muka yang harus Anda bayar untuk membeli rumah ini sebesar 15% dari harga rumah.
  • Pak Herman belum bisa membayar uang pangkal anaknya.
  • Para mahasiswa dan buruh sedang melakukan unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di depan gedung DPR .
  • Semua siswa harus mematuhi tata tertib sekolah.
  • Menanam pohon dari sekarang dapat memberi manfaat untuk diri kita sendiri serta anak cucu kelak.
  • Merek adalah pasangan suami istri paling rukunyang saya kenal.
  • Apa saja suka duka yang Ibu rasakan selama menjadi pedagang sayur keliling?
  • Pemilik kendaraan meminta ganti rugi kepada kami karena kecelakaan kemarin.
  • Para wajib pajak terkadang tidak menyadari diri mereka disebut sebagai wajib pajak.
  • Sebelum melakukan sesuatu ada baiknya kita memohon doa restu dari orang tua kita.
  • Hari ini akan diadakan lomba lari di sekolah kami.
  • Salah satu peran serta warga negara dalam mempertahankan pancasila adalah mengembangkan sikap toleransi kepada orang lain khususnya mengenai perbedaan agama.
  • Kita harus mematuhi peraturan lalu lintas saat berkendara.

2. Nomina Majemuk Berafiks

Nomina majemuk berafiks merupakan nomina majemuk yang salah satu atau kedua komponennya mengandung afiks. Nomina majemuk berafiks dapat dipahami sebagai nomina majemuk yang salah satu atau semua komponennya berafiks. Afiks tersebut dapat berupa prefiks atau sufiks.

Berikut ini contoh nomina majemuk berafiks: sekolah menengah, orang terpelajar, penyakit menular, pedagang eceran, pekerjaan sambilan, kakak beradik.

Agar lebih jelas mengenai nomina majemuk berafiks, berikut ini contoh nomina majemuk berafiks di dalam sebuah kalimat:

  • Pada masa kolonial atau masa penjajahan, sekolah menengah hanya diperuntukkan bagi kalangan tertentu saja.
  • Orang terpelajar dan ilmuan ternyata memiliki pengertian yang berbeda.
  • Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular.
  • Dia bekerja sebagai pedagang eceran.
  • Selain bekerja sebagai karyawan di salah satu penerbitan, dia juga melakukan pekerjaan sambilan sebagai pedagang baju secara online.
  • Mereka adalah kakak beradik.

3. Nomina Majemuk dari Bentuk Bebas dan Bentuk Terikat

Nomina jenis ini tersusun atas dua komponen yang salah satu komponennya merupakan unsur terikat. Komponen atau unsur terikat yang dimaksud adalah unsur yang tidak dapat berdiri sendiri. Penulisan nomina jenis ini ditulis menjadi satu kata.

Berikut ini contoh nomina majemuk dari bentuk bebas dan bentuk terikat: hipertensi, infrastruktur, kontraindikasi, pascasarjana, pascapanen, prasangka, semifinal, paranormal, reboisasi, mahaguru, praduga, subbab dan sebagainya.

Agar lebih jelas mengenai nomina majemuk dari bentuk bebas dan bentuk terikat, berikut ini contoh nomina majemuk jenis tersebut di dalam sebuah kalimat:

  • Ibunya ternyata memiliki riwayat hipertensi, jadi besar kemungkinan dia juga mengalami hipertensi.
  • Sekolahnya memang bagus karena memiliki infrastruktur yang memadai.
  • Kontraindikasi merupakan petunjuk (indikasi) yang berlawanan dengan yang ada.
  • Kakaknya akan melanjutkan pendidikan ke program pascasarjana.
  • Penanaman kacang tanah pascapanen memberi manfaat ganda.
  • Agar hidup semakin bahagia, maka kita harus hidup dengan prasangka baik.
  • Tim kami dan tim mereka akan bertemu di semifinal.
  • Karena merasa sering diganggu makhluk halus di rumahnya, dia memanggil paranormal ke rumahnya.
  • Pemerintah sedang mengusahakan reboisasi hutan dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan Hubungan Antarkomponennya

Berdasarkan hubungan antarkomponennya, nomina majemuk dibedakan menjadi nomina majemuk setara dan nomina majemuk bertingkat. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini.

1. Nomina Majemuk Setara

Nomina majemuk setara merupakan nomina majemuk yang komponen-komponennya memiliki kedudukan yang sama. Nomina majemuk setara atau koordinatif adalah nomina majemuk yang hubungan antarkomponennya setara. Struktur nomina majemuk setara tidak boleh dipertukarkan, atau tidak boleh diubah.

Contoh nomina majemuk setara: doa restu, ibu bapak, lalu lintas, suka duka, doa restu, suami istri, anak cucu.

2. Nomina Majemuk Bertingkat

Nomina majemuk bertingkat adalah nomina majemuk yang hubungan kompoonen-komponennya bertingkat atau tidak setara. Pada nomina majemuk bertingkat salah satu komponenya berfungsi sebagai induk, sedangkan komponen lainnya berfungsi sebagai pewatas.

Berikut ini contoh nomina majemuk bertingkat, yaitu: ganti rugi, sepak bola, unjuk rasa, uang muka, anak kandung, sekolah menengah,orang terpelajar, penyakit menular, pedagang eceran, pekerjaan sambilan, ganti rugi, uang pangkal.

fbWhatsappTwitterLinkedIn