Ekonomi

Pelatihan Kerja: Pengertian – Tujuan dan Contohnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Pelatihan Kerja, berikut pembahasannya.

Pengertian Pelatihan Kerja

Menurut KBBI pelatihan adalah  proses, cara, perbuatan melatih, kegiatan atau pekerjaan melatih. Sedangkan kerja adalah melakukan sesuatu untuk mencari nafkah.

Menurut PP No.31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional, Pelatihan kerja adalah seluruh kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.

Secara umum pelatihan kerja merupakan proses mengajarkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan bekerja (vocational) serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Tujuan Pelatihan Kerja

Berikut ini adalah beberapa tujuan pelatihan kerja:

  • Meningkatkan produktivitas
    Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas perusahaan adalah dengan memanfaatkan teknologi. Kita tahu, teknologi berkembang dengan amat pesat, sehingga pelatihan dan pengembangan karyawan dalam hal penguasaan teknologi terbaru dapat membantu mereka mengejar perkembangan yang cepat itu.
  • Memperbaiki kualitas
    Pelatihan dan pengembangan karyawan tidak hanya akan meningkatkan produktivtas karyawan, melainkan juga membantu mereka memberikan layanan atau menghasilkan produk yang lebih baik. Kualitas yang lebih baik ini pada akhirnya akan mempertahankan klien/pelanggan dan menggaet klien/pelanggan baru.
  • Efektivitas waktu belajar
    Ketika karyawan mengikuti program pelatihan dan pengembangan secara rutin, kemampuan mereka bertambah secara bertahap. Karyawan dengan kemampuan yang bagus bila terus diasah akan lebih cepat dalam mempelajari dan mempraktikkan hal-hal baru. Semakin cepat karyawan menguasai hal-hal baru, artinya semakin besar pula kesempatan bagi perusahaan untuk menjadi yang terdepan dalam persaingan bisnis.
  • Meningkatkan kualitas SDM karyawan
    Perusahaan akan berkembang baik, jika mampu mempertahankan karyawan-karyawannya dalam waktu cukup lama. Merekrut SDM baru akan lebih membutuhkan waktu daripada memberikan pelatihan dan pengembangan kemampuan karyawan yang sudah ada.
  • Mentransfer skill dan kaderisasi
    Karyawan pada suatu saat akan memasuki usia pensiun. Pelatihan dan pengembangan karyawan secara berkala memberikan kesempatan bagi karyawan-karyawan senior untuk meneruskan ilmu, keterampilan, atau keahlian kepada junior-junior mereka.

Fungsi Pelatihan Kerja

Ada banyak manfaat yang bisa kita ambil dengan mengikuti pelatihan kerja. Diantaranya adalah:

  • Mewujudkan pelatihan kerja nasional yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga kerja
  • Memberikan arah dan pedoman dalam penyelenggaraan, pembinaan, dan pengendalian pelatihan kerja
  • Mengoptimalkan pendayagunaan dan pemberdayaan seluruh sumber daya pelatihan kerja.
  • Untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan bisnis dan operasional-operasional industri sejak hari pertama masuk kerja
  • Untuk mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru agar menjadi kompeten.
  • Untuk mempersiapkan promosi ketenagakerjaan serta mempersiapkan tenaga kerja pada jabatan yang lebih tinggi yaitu tingkatan kepengawasan atau manajerial.

Manfaat Pelatihan Kerja

Banyak sekali manfaat yang akan diperoleh oleh perusahaan yang rutin melaksanakan pelatihan kerja pada karyawannya, diantaranya terwujudnya sumber daya manusia yang mampu bekerja lebih efisien, kompetitif, dan keterlibatan yang lebih tinggi dengan tempat kerja.

Karyawan yang mendapatkan program pelatihan dan pengembangan karyawan akan lebih loyal terhadap perusahaan.

Pelatihan dan pengembangan kayawan secara berkala juga akan mendorong karyawan lebih terlibat dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya. Dia akan lebih bersemamgat, percaya diri, dan punya inisiatif-inisiatif baru dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Pelatihan dan pengembangan karyawan yang rutin juga memungkinkan terjadinya evaluasi terus-menerus terhadap karyawan, keterampilan, dan proses bekerjanya. Yang paling utama, pelatihan dan pengembangan pada akhirnya juga akan mempengaruhi budaya perusahaan.

Jenis-jenis Pelatihan Kerja

Onboarding

Program pelatihan dan pengembangan ini dikhususkan untuk menyambut karyawan baru. Perusahaan memberikan apapun yang karyawan butuhkan untuk dapat melakukan pekerjaan mereka.

Biasanya ada sesi-sesi untuk mengenalkan karyawan baru kepada struktur organisasi perusahaan, tujuan, proses, prosedur, aturan, prinsip, norma, harapan, kontrol, dan sistem yang berlaku di perusahaan.

Manajemen Resiko

Pelatihan dan pengembangan jenis ini didesain untuk mengurangi risiko atau mengimplementasikan proses manajemen risiko. Materi program biasanya memasukkan poin-poin seputar keselamatan kerja, keamanan informasi, dan kepatuhan.

Manajemen Keahlian

Perusahaan memerlukan proses untuk mengidentifikasi keahlian karyawan. Ini juga dibutuhkan untuk mengembangkan area-area di mana ada kesenjangan di dalamnya. diperlukan

Pelatihan dan pengembangan jenis ini dapat dilakukan dalam beragam tingkatan, termasuk dengan memantau talenta-talenta yang ada di perusahaan atau dalam sebuah tim kerja.

Perencanaan Karir

Program pelatihan dan pengembangan jenis ini dapat disesuaikan dengan minat dan ambisi masing-masing individu karyawan untuk meningkatkan kepuasan kerja dan keterlibatan mereka di tempat kerja.

Manajemen Pengetahuan

Jenis ini adalah di mana perusahaan melakukan proses pengembangan, mempertahankan, pemanfataan, serta transfer pengetahuan dari karyawan yang lebih senior ke junior.

Pengalaman

Dalam program pelatihan dan pengembangan jenis ini, karyawan diberikan kesempatan untuk merasakan langsung pengalaman yang akan memberikan manfaat bagi karir mereka, sekaligus kontrubusi mereka kepada perusahaan.

Di dalam program ini, karyawan biasanya akan memperoleh penugasan baru dan lebih kreatif, yang berbeda atau bahkan berlawanan dengan penugasan-penugasan rutinnya.

Diklat

Program pelatihan dan pengembangan karyawan jenis ini bisa berupa pemberian pelatihan internal atau mengirimkan karyawan mengikuti pelatihan di luar perusahaan atau juga memberikan kesempatan (beasiswa) untuk mengambil pendidikan formal lanjutan. Tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan tujuan karir karyawan.

Aspek pelatihan kerja

Ada beberapa aspek dalam pelatihan kerja, yaitu :

  • Jenis Pelatihan. Berdasarkan analisis kebutuhan program pelatihan yang telah dilakukan, maka perlu dilakukan pelatihan peningkatan kinerja karyawan dan etika kerja bagi tingkat bawah dan menengah. 
  • Tujuan Pelatihan. Tujuan pelatihan harus konkret dan dapat diukur, oleh karena itu pelatihan yang akan diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kerja agar peserta mampu mencapai kinerja secara maksimal dan meningkatkan pemahaman peserta terhadap etika kerja yang harus diterapkan. 
  • Materi. Materi pelatihan dapat berupa: pengelolaan (manajemen), tata naskah, psikologis kerja, komunikasi kerja, disiplin dan etika kerja, Kepemimpinan kerja dan pelaporan kerja. 
  • Metode Yang Digunakan. Metode pelatihan yang digunakan adalah metode pelatihan dengan teknik partisipatif yaitu diskusi kelompok, konferensi, simulasi, bermain peran(demonstrasi) dan games, latihan dalam kelas, tes, kerja tim dan study visit (studi banding). 
  • Kualifikasi Peserta. Peserta pelatihan adalah karyawan perusahaan yang memenuhi persyaratan seperti karyawan tetap dan staf yang mendapat rekomendasi pimpinan. 
  • Kualifikasi Pelatih. Instruktur yang akan digunakan dalam memberikan materi pelatihan harus memenuhi kualifikasi persyaratan antara lain: mempunyai keahlian yang berhubungan dengan materi pelatihan, mampu membangkitkan motivasi dan mampu menggunakan metode partisipatif. 
  • Waktu (Banyaknya Sesi). Banyaknya sesi materi pelatihan terdiri dari 67 sesi materi dan 3 sesi pembukaan dan penutupan pelatihan kerja. Dengan demikian jumlah sesi pelatihan ada 70 sesi atau setara dengan 52,2 jam. Makin sering petugas mendapat pelatihan, maka cenderung kemampuan dan keterampilan karyawan semakin meningkat.

Prinsip Pelatihan Kerja 

Adapun prinsip-prinsip yang menjadi penentu keberhasilan pelatihan kerja antara lain adalah sebagai berikut: 

  • Materi yang diberikan secara sistematis dan berdasarkan tahapan-tahapan. 
  • Tahap-tahapan tersebut harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai. 
  • Pelatih, pengajar atau pemateri harus mampu memotivasi dan menyebarkan respon yang berhubungan dengan serangkaian materi pelajaran. 
  • Adanya penguat (reinforcement) guna membangkitkan respon yang positif dari peserta. 
  • Menggunakan konsep pembentukan (shaping) perilaku.

Contoh Pelatihan Kerja

Berikut beberapa contoh pelatihan kerja yang sering kita temui :

  • Program pelatihan karyawan
    Adapun bentuknya bisa berupa training karyawan yang dilakukan di luar perusahaan (dengan cara mengirimkan karyawan ke sebuah lembaga pelatihan, baik pemerintah maupun swasta) maupun di dalam perusahaan (seperti pengoperasian alat produksi).
  • Program Pendidikan
    Misalnya adalah pendidikan khusus. Program pengembangan karyawan ini biasanya ditujukan bagi karyawan terbaik perusahaan yang dirasa perlu mengembangkan ilmu dan pendidikannya, mengingat pendidikan sebelumnya masih belum sesuai. Contohnya, karyawan lulusan D3 diberikan beasiswa untuk melanjutkan kuliah S1 dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya.
  • Program Magang
    Program magang kerja ini dapat dilakukan di luar maupun di dalam perusahaan. Adapun tujuan program magang kerja secara internal ini ialah untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan di divisi lainnya dalam satu perusahaan. Magang kerja eksternal sendiri biasanya, dapat dilakukan di perusahaan lain atau perusahaan induk. Contohnya, seorang karyawan di sebuah perusahaan tertentu dikirim ke luar negeri seperti Jepang untuk magang secara langsung di perusahaan induknya dalam jangka waktu tertentu.
  • Job Enrichment
    Pada dasarnya, program ini adalah penambahan tanggung jawab dan tugas dalam posisi yang sama. Contohnya karyawan memperoleh tugas untuk menggantikan pimpinannya yang melakukan dinas luar kota atau cuti. Pemilihan karyawan yang mengikuti program ini biasanya dilihat dari kualitasnya dan paling menonjol dari karyawan lainnya. Walaupun demikian, ada pula perusahaan yang mengadakan job enrichment ke semua karyawannya yang satu level atau satu tingkat dengan tujuan untuk memeratakan kesempatan cara mengembangkan karyawan.
  • Retraining (Pelatihan Ulang)
    Pelatihan ulang atau retraining yaitu memberikan keahlian yang dibutuhkan oleh karyawan untuk menghadapi tuntutan kerja yang berubah-ubah. Melalui hal ini, karyawan dapat lebih percaya diri dalam menyelesaikan pekerjaan. Hal ini biasanya dilakukan untuk pelatihan bagi karyawan lama.