Sebenarnya terdapat banyak macam majas seperti majas perumpamaan dan majas sindiran. Di dalam sastra indonesia setiap jenis majas berbeda – beda dalam penggunaan dan pengertiannya. Berikut ini akan dijelaskan mengenai majas personifikasi lebih lanjut.
Pengertian majas menurut kamus besar bahasa Indonesia atau KBBI adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain; atau dalam bentuk kiasan.
Pengertian Menurut Para Ahli
Awal yang perlu kita ketahui terlebih dahulu adalah apa sih pengertian majas itu. Menurut para ahli di bawah ini mengemukakan pendapat mereka masing – masing mengenai majas, simak penjelasan di bawah ini.
1. Dr. H. G. Tarigan
Menurut Dr. H. G. Tarigan, majas adalah suatu cara untuk mengungkapkan pikiran melalui gaya bahasa secara khas, untuk memperlihatkan jiwa dan kepribadian dari seorang penulis itu sendiri.
2. Goris Keraf
Ia mengatakan bahwa majas adalah suatu gaya bahasa yang ada di dalam karya sastra yang disampaikan secara jujur, sopan santun, dan menarik.
3. Aminuddin
Menurut Aminuddin, majas merupakan gaya bahasa yang digunakan seorang penulis dalam memaparkan gagasannya sesuai dengan tujuan dan efek tertentu yang ingin dicapai
4. Luxemburg
Menurut Luxemburg, pengertian majas adalah suatu gaya bahasa yang memberikan ciri khas pada sebuah teks. hal tersebut maksudnya adalah pada saat tertentu suatu teks dapat di ibaratkan seperti individu yang berbeda dengan individu yang lain.
Majas personifikasi jika ditinjau dari arti personifikasi yang diambil dari kata person yang berarti orang, atau meng – orangkan.
Umumnya majas personifikasi digunakan untuk membuat pembaca beranggapan seakan – akan suatu benda itu hidup dan bergerak seperti manusia pada normalnya.
Sering kali majas ini menggunakan kata sifat yang dimiliki manusia untuk menunjangnya.
Ciri – ciri majas personifikasi
Berikut ini beberapa ciri-ciri dari majas personifikasi adalah sebagai berikut :
- Gaya bahasa ini memberikan pilihan kata yang menggambarkan suatu sifat manusia kepada suatu benda mati
- Gaya bahasa yang membandingkan benda mati ataupun benda hidup, sehingga seolah-olah hidup seperti manusia.
- Gaya bahasa yang menggambarkan tentang situasi dengan bayangan angan ataupun citra yang terasa nyata.
Contoh majas personifikasi
Contoh majas personifikasi tentu sangat berbeda dengan contoh majas alergori , contoh majas aliterasi dalam puisi , dan contoh majas asindeton. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat bersama contoh – contohnya di bawah ini.
- Pohon Cemara di balik bukit itu seraya memanggil – memanggil dengan berangguk – angguk tertiup hembusan angin.
- Alarm handphone setiap pagi selalu berteriak memekakkan telingaku.
- Badai tsunami yang terjadi di kota itu mengamuk dan menyapu bersih seluruh warung di sepanjang pesisir pantai.
- Pasir – pasir di gurun seraya berbisik.
- Salju pertama turun dan langsung menyelimuti pekarangan belakang hotel tersebut.
- Tembok yang berbisik selalu mengantarkan kabar dengan cepat.
- Ombak berlomba – lomba mendatangi pesisir pantai untuk menyapa senja.
- Rumput sembari bergoyang dan berbisik dengan tertiup angin.
- Pena itu menari – nari di atas secarik kertas yang sudah usang, seraya ia menikmati hangatnya cahaya lilin yang meneranginya.
- Bulu – bulu itu berlari kesana kemari terhempas oleh angin.
- Tas itu sudah lama teronggok di pojok ruangan seraya menunggu seseorang untuk menjemputnya, namun sudah setahun ini sudah tidak ada yang menjemputnya hingga penampilannya kusam seperti tidak terawat.
- Speaker di ruangan tersebut sudah berteriak – teriak memekakkan telinga hingga kaca jendela bergetar.
- Koin – koin tersebut berputar – putar bergeming seraya tidak ingin menapakkan kakinya di tanah.
- Pintu itu selalu berdenyit seakan memberi tahu penjaga rumah jika ada yang memasuki areanya.
- Lantai kayu yang sudah tua tersebut selalu berdesis seakan tidak kuat menahan beban yang menginjaknya.
- Pohon – pohon tumbang terbengkalai memenuhi seluruh pekarangan akibat hujan badai minggu ini.
- Ilalang – ilalang berayun – ayun memanggil para pendaki gunung sindoro untuk melepas penat dan lelah di pos terakhir.
- Kereta keranda tersebut memekikkan telinga ketika di dorong seraya ia menahan kakinya untuk bergerak.
- Air – air hujan sore ini mengamuk menghantam keca jendela dengan keras seolah ia ingin menerjang memasuki lamunanku.
- Beribu – ribu ombak menggulung cahaya matahari terbenam seakan ingin melahapnya agar sinar rembulan dapat memasuki lautannya.
- Badai topan mengamuk merusak jalan raya utama sancoko street dengan menumbangkan pohon sehingga aspal jalanan remuk karena akar pohon yang keluar.
Demikian pembahasan kita kali ini, sampai jumpa di kesempatan selanjutnya.