18 Pengertian Novel Menurut Para Ahli

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam hidup, setidaknya kita pernah membaca 1 buku novel. Sebut saja, novel Harry Potter karya J.K. Rowling, Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer atau novel-novel seru dan menarik karya Tere Liye.

Novel yang sering kita baca atau temui di toko-toko buku, pasti berisi ratusan halaman dan sangat tebal. Berbeda dengan cerpen yang isinya ringkas dan tipis, bahkan seringkali jika dijadikan buku, bentuknya menjadi kumpulan cerpen. Meski memiliki bentuk yang sangat tebal dan padat, jalan cerita novel tergolong seru dan layak dibaca hingga selesai. 

Jika novel memang semenarik itu, lantas apa sih sebenarnya novel itu? Berikut pengertian novel menurut para ahli.

1. Menurut Aristoteles

Dalam pandangan Aristoteles, novel merupakan wujud dari segala hal yang berbentuk universal atau konsep-konsep yang umum. Meski begitu, novel bukanlah jiplakan dari dunia nyata.

2. Menurut Mursal Esten

Esten mengartikan novel sebagai sebuah karya sastra yang proses penulisannya bersinggungan dengan kenyataan yang ada di dalam masyarakat. Hal tersebut berbentuk realitas objektif yang berupa peristiwa, norma, nilai, pandangan hidup dan aspek lain yang ada di masyarakat.

3. Menurut Rene Wellek & Austin Werren

Wellek dan Werren berpendapat, novel adalah salah satu jenis sastra yang memiliki unsur bentuk dan unsur isi. Unsur bentuknya meliputi fakta, sarana dan tema cerita. Sementara unsur isi berisi ide dan emosi yang berkaitan di dalamnya.

4. Menurut Abrams

Dalam pengertian Abrams, ia menjelaskan makna novel dari asal katanya dalam bahasa Italia yakni ‘novelia’, yang berarti sebuah barang baru yang kecil. Hal tersebut kemudian dimaknai sebagai sebuah cerita yang berbentuk prosa.

5. Menurut Robert Scholes

Scholes mengartikan novel sebagai sebuah cerita yang berhubungan dengan sebuah kejadian nyata atau bisa jadi fiksional, yang tergambar dalam pikiran penulis dan merupakan hasil dari pengamatan realitas.

6. Menurut Tarigan

Dalam mendefinisikan novel, tarigan berpendapat bahwa novel adalah sebuah cerita berbentuk prosa yang masuk dalam kategori fiktif dengan panjang tertentu. Novel yang sering disebut roman ini, menggambarkan para tokoh yang berperan didalamnya, menjelaskan gerak dan adegan nyata yang representatif, dengan penggambaran alur yang kusut atau kacau.

Menurutnya, novel harus menyajikan cerita yang bergantung pada tokoh dan menghadirkan lebih dari satu impresi, efek serta emosi di dalamnya.

7. Menurut Paulus Tukam

Tukam mengartikan novel dengan sangat singkat. Menurutnya, novel adalah salah satu jenis karya sastra berbentuk prosa, yang dibangun dengan unsur-unsur intrinsik di dalamnya.

8. Menurut Nurgiyantoro

Novel merupakan sebuah karya prosa yang ditulis berdasarkan khayalan penulisnya atau fiksi, dengan bentuk yang tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek.

9. Menurut Drs. Jakob Sumardjo

Sumardjo menyebut, novel adalah bentuk sastra yang sangat populer di dunia. Ini adalah salah satu sastra yang paling banyak dicetak dan beredar di masyarakat luas.

10. Menurut Sayuti

Sayuti berpendapat bahwa pengertian novel selalu dipertentangkan dengan cerpen. Perbedaan di antara keduanya ialah cerpen lebih pada isinya yang intens, sementara novel lebih luas. Ia menyebut, novel yang bagus berisi cerita yang memuat kompleksitas, yakni kemampuan untuk mendeskripsikan cerita secara penuh dan menciptakan dunia yang utuh di dalamnya.

11. Menurut Nurhadi

Novel adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya memuat berbagai nilai-nilai kehidupan seperti budaya, sosial, moral dan pendidikan.

12. Menurut Drs. Rostamaji

Rostamaji mendefinisikan novel sebagai suatu jenis karya sastra yang terbentuk oleh unsur instrinsik dan unsur ekstrinsiknya. Menurutnya, kedua unsur tersebut lah yang berpengaruh dan penting dalam penulisan novel.

13. Menurut Abdul Roni

Novel merupakan bentuk karya sastra yang isinya mencerminkan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat. Nilai-nilai tersebut meliputi nilai budaya, sosial, pendidikan dan moral.  

14. Menurut Agus Priantoro

Agus berpendapat bahwa sastra adalah sebuah karya yang isinya terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik yang saling berpengaruh satu sama lain.

15. Menurut Yuni Pratiwi

Yuni mendefinisikan novel sebagai sebuah sastra yang isinya mengandung nilai-nilai budaya, sosial, pendidikan dan moral.

16. Menurut Virginia Wolf

Virginia menjelaskan novel sebagai sebuah eksplorasi yang merenungkan dan melukiskan bentuk-bentuk tertentu yang memiliki pengaruh, ikatan, hasil dan berkaitan dengan hubungan manusia.

17. Menurut Wikipedia

Novel merupakan sebuah karya yang berbentuk prosa dan fiktif, dengan penulisan naratif dan cerita.

18. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Novel adalah sebuah karangan prosa yang panjang, berisi rangkaian cerita kehidupan suatu tokoh dengan orang-orang di sekelilingnya. Dalam penulisannya juga menonjolkan watak dan sifat setiap tokohnya.

Unsur-Unsur Novel

Seperti yang disebut beberapa pengertian di atas, novel memiliki 2 unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

1. Unsur Instrinsik

Sebuah karya novel harus terdiri dari beragam unsur intrinsik, diantaranya adalah:

  • Tema. Ini adalah ide pokok atau masalah utama yang melatarbelakangi terciptanya jalan cerita di dalam novel. Contoh tema adalah cerita percintaan, mistis, fiksi ilmiah dan sebagainya.
  • Latar. Unsur yang satu ini adalah suatu bagian yang menjelaskan jalan cerita. Latar terbagi beberapa macam, yakni waktu (pagi, siang, sore), tempat (di rumah, di sekolah, dan lainnya), sosial budaya, dan lainnya.
  • Sudut pandang. Ini merupakan cara penulis mendeskripsikan jalan ceritanya. Sudut pandang terbagi menjadi 2, yaknii sudut pandang orang pertama (aku, kami) dan sudut pandang orang ketiga (dia, mereka).
  • Alur. Dalam menjelaskan jalan cerita yang terjadi di dalam novel, diperlukan alur untuk menggambarkannya. Alur terbagi menjadi tiga, yaitu alur maju (ceritanya dimulai dari masa kini ke masa depan), alur mundur (dari masa lalu ke masa kini) dan alur campuran (gabungan dari alur maju dan mundur).
  • Tokoh. Gambaran orang yang berperan dan hidup di dunia novel. Tokoh terbagi menjadi 3, yakni antagonis (tokoh yang berperan jahat), protagonis (tokoh utama yang berperan baik) dan tokoh tirtagonis (sosok netral dalam cerita).
  • Penokohan. Berbeda dengan tokoh, penokohan adalah cara penulis menjelaskan karakter yang ada di dalam novel. Cara tersebut dibagi dua, yaitu penokohan analitik dan penokohan dramatik.
  • Gaya Bahasa. Cara penulis berkata-kata dalam tulisannya. Contoh dari gaya bahasa seperti puitis, baku, santai, dan sebagainya.
  • Amanat. Ini adalah pesan atau nilai yang dapat diambil dari keseluhan cerita yang ditulis dalam novel. Misalnya, amanat untuk patuh kepada orangtua, berbuat baik kepada sesama, dan sebagainya.

2. Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur yang berada di luar unsur intrinsik. Hal ini meliputi latar belakang penciptaan novel, biografi penulis, unsur sosial, budaya dan nilai-nilai lainnya yang dimiliki penulis. Penafsran unsur-unsur ini dapat mengakurasi pemaknaan isi dari novel yang dibuat oleh novelis. Secara jelas berikut unsur ekstrinsik novel:

  • Latar Belakang Masyarakat
  • Nilai dalam Cerpen
  • Situasi Sosial Saat Novel Dibuat
  • Sikap Penulis
  • Kondisi Psikologis Penulis dan Pembaca
  • Keadaan Lingkungan Penulis.

Ciri-Ciri Novel

Berikut ciri-ciri novel yang didalamnya termasuk syarat suatu karya disebut novel.

  • Jumlah kata lebih dari 10.000 kata.
  • Berisi lebih dari 100 halaman.
  • Durasi bacanya membutuhkan waktu lebih dari 2 jam.
  • Memiliki lebih dari satu impresi, efek dan emosi.
  • Alur ceritanya rumit dan kompleks.
  • Skalanya lebih luas dan umum daripada cerpen.
  • Ditulis dengan narasi dan deskripsi untuk mejelaskan latar atau kondisi ceritanya.
  • Sifatnya realistis.

Jenis Novel

Jenis novel terbagi menjadi 3, yaitu:

1. Berdasarkan Fiksi dan Non Fiksi

  1. Novel Fiksi. Cerita yang dtulis dalam novel ini bersifat fiktif atau hasil dari imajinasi penulisnya. Contoh novel jenis ini adalah Harry Potter karya J.K. Rowling.
  2. Novel Non-Fiksi. Ceritanya berasal dar kisah nyata atau sifatnya alamiah. Contohnya adalah novel Sokola Rimba karya Butet Manurung.

2. Berdasarkan Genre Cerita

  1. Novel Romantis. Novel yang isinnya menitikberatkan pada kehidupan percintaan tokohnya. Contohnya, novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye.
  2. Novel Horror. Ceritanya tentang hal-hal berbau mistis atau menyeramkan. Contoh novel Kisah Tanah Jawa: Jagat Lelembut karya Kisah Tanah Jawa.
  3. Novel Misteri. Isi ceritanya tentang mengungkap sebuah misteri atau teka-teki yang terjadi. Contoh novel genre ini adalah Sherlock Holmes karya Conan Doyle.
  4. Novel Komedi. Novel yang isinya tentang humor yang memancing tertawa. Contoh novel ini adalah Marmut Merah Jambu karya Raditya Dika.  
  5. Novel Inspiratif. Novel yang ditulis untuk membangkitkan motivasi dan membuat pembacanya terinspiasi dari kisah hidup tokoh utamanya. Contoh novel ini adalah Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi.

3. Berdasarkan Isi dan Tokoh

  1. Novel Teenlit. Novel yang sasaran dan latar belakang tulisannya adalah remaja. Contoh dari novel ini adalah Perahu Kertas karya Dewi Lestari.
  2. Novel Chicklit. Novel yang menceritakan tentang kisah perempuan muda dan masalah yang dihadapinya. Contoh novel jenis ini adalah The Midnight Library karya Matt Haig.
  3. Novel Songlit. Novel yang dibuat berdasarkan cerita dari lagu. Contoh novelnya adalah Into The Magic Shop karya James D.
  4. Novel Dewasa. Novel yang isinya tentang cerita orang dewasa. Contoh novel ini adalah Fifty Shades of Grey kara E. L. James.

Struktur Novel

Novel memiliki beragam struktur dalam pembentukannya, yaitu:

  • Abstrak. Struktur yang satu ini merupakan ringkasan atau sinopsis cerita yang biasanya diletakkan di awal novel. Melalui abstrak, pembaca dapat mengetahui bagaimana deskripsi singkat novel yang akan dibaca.
  • Orientasi. Setelah abstrak, ada orientasi yang merupakan bagian pengenalan dan penjelasan tentang latar waktu dan suasana. Di bagian ini pula, penulis mulai menjelaskan penokohan atau perwatakan yang ada di dalam novel.
  • Komplikasi. Ini adalah bagian di mana alur cerita mulai bergerak ke arah konflik. Di bagian ini, ada penjelasan cerita yang dirunut berdasarkan sebab akibat, sehingga mucnul peristiwa-peristiwa baru yang mengarah ke konflik.
  • Evaluasi. Dalam tahap ini, konflik yang telah muncul dan bertebaran di tahap komplikasi, mulai menunjukkan pola dan mengarah ke titik tertentu.
  • Resolusi. Di bagian resolusi, konflik yang ada di tahap sebelumnya telah mereda dan menghasilkan solusi yang terbaik untuk semua tokoh yang ada di dalamnya.
  • Koda. Bagian ini merupakan bagian terakhir atau penutup cerita dalam penulisan novel.
fbWhatsappTwitterLinkedIn