6 Penggunaan Huruf Tebal yang Perlu Dipahami

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Selain kata atau kalimat yang dicetak miring, kita pasti menemukan huruf, kata, atau kalimat yang dicetak tebal. Huruf tebal merupakan huruf yang ditulis, diketik, atau dicetak dengan tebal atau berat. Huruf tebal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan huruf yang dicetak tebal atau berat. Tujuan suatu huruf, kata atau kalimat dibuat tebal adalah menekankan perbedaan daripada kata yang lainnya.

Dalam cetakan komputer, huruf tebal dicetak tebal (bold), sedangkan pada tulisan tangan atau ketikan manual, huruf tebal digantikan dengan ditulis dengan garis bawah ganda.

Berikut ini huruf tebal digunakan untuk:

1. Huruf Tebal Digunakan untuk Menuliskan Judul Buku

Contohnya:

  • HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
  • ASAS-ASAS LINGUISTIK UMUM
  • HUJAN
  • PENGANTAR STUDI SEMANTIK DAN PRAGMATIK

2. Huruf Tebal Digunakan untuk Menuliskan Daftar Isi

Contohnya:

DAFTAR ISI

  • BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………… 1
    • 1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………….. 1
    • 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….. 3
    • 1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………. 3
    • 1.4 Manfaat……………………………………………………………………………….. 4
  • BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………………………… 5
    • 2.1 Kalimat…………………………………………………………………………………5
    • 2.2 Kalimat Majemuk……………………………………………………………….6

3. Huruf Tebal Digunakan untuk Menuliskan Judul Bab dan Sub Bab

Contohnya:

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Morfologi merupakan bidang linguistik yang mempelajari morfem dan kombinasi-kombinasinya (Kridalaksana:2008). Menurut Ramlan (1985), morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk- beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik. Dalam morfologi kata dipandang sebagai satuan terbesar, sedangkan satuan terkecil ialah morfem. Proses morfologi dalam bahasa Indonesia terbagi atas tiga proses yakni, proses pembubuhan afiks (afiksasi), proses pengulangan (reduplikasi), dan proses pemajemukan (komposisi) (Ramlan, 1987: 51-52) …………………….dst.

4. Huruf Tebal Digunakan untuk Menuliskan Daftar Tabel, Daftar Lambang, Daftar Singkatan, Lampiran, dan Indeks

Contohnya:

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Perbedaan Derivasi dan Infleksi ………………………………………7

Tabel 2 Kata Berimbuhan ……………………………………………………………… 8

Tabel 3 Perbedaan Kalimat dan Klausa ………………………………………. 9

DAFTAR LAMBANG

a Kecepatan 20

b vektor 35

INDEKS

semiotics 3, 25, 47, 31

sentence 34, 50, 65, 66

sentence meaning 34

DAFTAR SINGKATAN

BI : Bahasa Indonesia

O : objek

S : subjek

Prep : preposisi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup ………………………………….. 78

Lampiran 2 Daftar Kehadiran ………………………………………….. 79

Lampiran 3 Rancangan ……………………………………………………….80

5. Huruf Tebal Digunakan utuk Menuliskan Lema, Sublema, Lambang Bilangan yang Menyatakan Polisemi pada Kamus

lema adalah entri dalam kamus atau kata atau frasa masukan dalam kamus di luar definisi atau penjelasan lain yang diberikan dalam entri. Sementara, sublema atau subentri adalah masukan kamus berikut keterangannya yang merupakan bagian yang diturunkan dari lema.

Contohnya:

guna n 1 manfaat: belajar menari tentu ada –nya …. 2 fungsi: apakah — awalan “ber-” pada kalimat itu? …. 3 kebaikan: tidak tahu membalas —

menggunakan v memakai: tidak baik ~ kekerasan

tergunakan v dapat digunakan: koran bekas dari barang tidak berguna menjadi barang ~

berguna v mendatangkan kebaikan (keuntungan): olah raga rutin sangat ~ bagi kesehatan kita

kegunaan n 1 faedah: saya tidak tahu~ barang itu 2 kepentingan: untuk ~ umum

6. Huruf Tebal Digunakan untuk Menuliskan Kata yang Ditulis Miring

Huruf tebal juga dapat digunakan pada kata yang telah ditulis miring. Perhatikan contoh berikut ini.

  • Suku kata logi pada biologi menunjukkan ilmu yang dipelajari yaitu ilmu mengenai keadaan dan sifat makhluk hidup seperti manusia, binatang, dan tumbuhan.
  • Dalam penamaan suatu spesies makhluk hidup terdiri dari dua kata, yaitu nama genus dan nama penunjuk spesiesnya, misalnya Homo pada Homo Sapiens yang menunjukan genus.

Catatan: huruf tebal tidak digunakan untuk penegasan huruf atau kata tertentu yang bertujuan untuk menegaskan dari bagian lainnya karena kegunaan tersebut merupakan kegunaan huruf miring.

Penggunaan antara huruf miring dan huruf tebal seringkali terbalik. Oleh karena itu, di bawah ini disajikan beberapa contoh kesalahan penggunaan huruf tebal dan huruf miring.

Misalnya:

  • Buah tangan, tangan panjang, besar kepala, merupakan beberapa contoh idiom dalam bahasa Indonesia. (salah)
    • Buah tangan, tangan panjang, besar kepala merupakan beberapa contoh idiom dalam bahasa Indonesia. (benar)
  • Negara itu telah mengalami empat kali kudeta. (salah)
    • Negara itu telah mengalami empat kali kudeta. (benar)
  • Penulisan kata turunan berimbuhan awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya, misalnya imbuhan ber-. (salah)
    • Penulisan kata turunan berimbuhan awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya, misalnya imbuhan ber-. (benar)
  • Metanil Yellow merupakan salah satu pewarna buatan yang berbahaya jika dikonsumsi manusia. (salah)
    • Metanil Yellow merupakan salah satu pewarna buatan yang berbahaya jika dikonsumsi manusia. (benar)
  • Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan menggunakan huruf kapital. (salah)
    • Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan menggunakan huruf kapital. (benar)
  •  Kata nusantara bersal dari kata nusa yang artinya pulau dan antara yang berarti lain atau seberang. (salah)
    • Kata nusantara bersal dari kata nusa yang artinya pulau dan antara yang berarti lain atau seberang. (benar)
  • Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia merupakan buku rujukan mengenai penggunaan bahasa Indonesia khususnya dalam ragam tulisan. (salah)
    • Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia merupakan buku rujukan mengenai penggunaan bahasa Indonesia khusunya dalam ragam tulisan. (benar)

fbWhatsappTwitterLinkedIn