Sumber Daya Alam merupakan segala sesuatu yang berasal dari alam, dapat diambil dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan mahkluk hidup terutama bagi manusia. Sumber daya alam dapat berasal dari bumi atau tanah, biosfer dan atmosfer.
Sumber Daya Alam (SDA) berdasarkan pemulihannya ada dua jenis, yaitu renewable resources dan unrenewable resources, keduanya memilki manfaat dan pengolahan yang berbeda.
Renewable resources adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui dalam waktu yang cepat serta dapat dibudidayakan. SDA yang dapat diperbarui adalah SDA hewani dan hayati.
Pertanian, perkebunan , hutan dan peternakan adalah beberapa contoh SDA yang dapat diperbarui. SDA jenis ini sangat mudah didapatkan dan dimanfaatkan sebagai kebutuhan primer manusia.
Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbarui ini merupakan SDA yang proses terbentuknya jutaan tahun. Semua SDA unrenewable adalah bahan-bahan yang berupa mineral, gas bumi, minyak bumi dan batu bara serta juga nuklir.
SDA yang tidak dapat diperbarui dimanfaatkan sebagai energi dan bahan bakar. Sejak revolusi industri, ketergantungan industri terhadap SDA unrenewable semakin tinggi. Tak hanya industri, namun juga menjadi energi untuk rumah tangga, misalnya saja gas bumi dan penggunaan energi minyak bumi yang diolah menjadi bensin sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.
SDA yang dapat diperbarui juga dapat menjadi bahan bakar atau sumber energi, misalnya saja Pembangkit Listrik Tenaga Air yang banyak ditemui di wilayah Jawa. Saat ini di beberapa wilayah juga sudah mulai memanfaatkan sinar matahari sebagai energi listrik.
Selain SDA yang tidak dapat diperbarui, Indonesia juga memiliki kelapa sawit yang menjadi komoditas utama meskipun merupakan SDA hayati, artinya dapat diperbarui, namun penanaman kelapa sawit juga menimbulkan masalah keseimbangan alam.
Meskipun sumber daya alam memberikan manfaat bagi kehidupan, namun pemanfaatan SDA tanpa melakukan tindakan pembaruan dan eksploitasi berlebihan SDA, terutama yang tidak dapat diperbarui juga dapat memberi dampak buruk bagi manusia, baik dampak di jangka panjang maupun jangka pendek.
Dampak jangka panjang dari eksploitasi alam mungkin yang sedang kita alami saat ini, misalnya saja bencana alam tanah longsor dan banjir, karena ke dua bencana alam tersebut diakibatkan oleh manusia. Pembukaan hutan yang berlebihan tanpa penanaman kembali dan pengalihan fungsi hutan bukit menjadi bangunan hotel dan tempat wisata menjadi penyebab utamanya.
Selain bencana alam dan pencemaran, kelangkaan sumber daya alam juga dapat terjadi sebagai dampak pemanfaatan SDA. Kelangkaan merupakan kondisi di mana SDA dalam jumlah yang terbatas dan tidak dapat mencukupi kebutuhan masyarakat.
Kelangkaan SDA yang umum di alami di berbagai wilayah menjadi pertanda umum bahwa sumber daya yang tersedia lebih kecil dibandingkan jumlah kebutuhan masyarakat. Ada beberapa penyebab yang menimbulkan kelangkaan sumber daya alam, berikut penjelasannya.
Pertumbuhan penduduk di sebuah negara semestinya diikuti dengan sumber daya yang jumlahnya juga mampu mencukupi kebutuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi akan diikuti juga dengan naiknya kebutuhan hidup.
Sumber daya alam yang tersedia, misalnya sayur dan ikan jumlahnya hanya tersedia sedikit dan tidak dapat mencukupi kebutuhan rata-rata perhari masyarakat.
Kemampuan produksi dipengaruhi beberapa faktor lain, misalnya tenaga kerja, modal, trasnsportasi dan distribusi. Jika faktor-faktor tersebut tidak dapat menunjang sempurna jalannya produksi, maka jumlah produksi juga terbatas.
Jika SDA terbatas di suatu wilayah, misalnya saja LPG atau gas alam yang semestinya didistribusikan ke berbagai wilayah terhambat karena kurangnya angkutan, maka akan menimbulkan kelangkaan.
Contoh lain misalnya sayuran langka di kota, hal ini dapat disebabkan minimnya kemampuan produksi (panen) di desa, bisa jadi karena kurang tenaga kerja atau hasil pertanian yang tidak layak.
Perbedaan letak geografis membuat adanya perbedaan kondisi alam di tiap wilayah. Hal ini akan membuat adanya perbedaan sumber daya alam yang dimiliki tiap daerah juga berbeda, setiap wilayah memiliki potensi SDAnya masing-masing.
Kelangkaan SDA juga dapat diakibatkan kondisi geografis, misalnya saja di pulau Kalimantan bisa jadi mengalami kelangkaan bawang merah, hal ini karena bawang merah tidak dapat ditanam di tanah Kalimantan.
Faktor bencana alam adalah faktor penyebab kelangkaan yang tidak dapat diduga oleh manusia. Bencana alam dapat melumpuhkan segala sendi kehidupan, mulai dari infrastruktur, Sumber Daya Alam itu sendiri dan sangat mungkin mengakibatkan korban jiwa.
Selain bencana alam, satu hal yang baru bagi kehidupan manusia modern di seluruh penjuru dunia, yaitu pandemi Covid-19. Pandemi ini tidak dapat diduga datangnya, dan sulit dicegah serta tidak tahu kapan akan berakhir.
Pembatasan sosial di kurun waktu hampir 2 tahun dan peraturan-peraturan baru juga menjadi penyebab kelangkaan SDA. Tak hanya kelangkaan SDA, namun banyaknya jumlah orang yang sakit juga menghambat proses produksi.