8 Peran Soekarno dalam BPUPKI

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

BPUPKI merupakan singkatan dari badan penyelidik usaha-usaha kemerdekaan Indonesia yang dibentuk oleh pemerintah Jepang pada 1 Maret 1945 dengan nama Dokuritu Zyunbi Tyoosa-kai. Secara resmi pengumuman berdirinya BPUPKI disampaikan oleh Kumakichi Harada sebagai perwira tinggi dari Jepang.

Sebagai organisasi yang disetujui oleh pemerintahan Jepang yang menduduki area Jawa, BPUPKI merupakan alat pendekatan yang digunakan oleh pemerintah Jepang agar mendapatkan dukungan dari Indonesia. Sebagai gantinya, Jepang berjanji akan membantu Indonesia untuk urusan kemerdekaan yang telah direncanakan para pejuang dan nasionalis Indonesia.

Selain fokus pada kemerdekaan, tugas BPUPKI secara umum berkaitan dengan penyelidikan terkait kegiatan ekonomi, sosial, politik, hingga tatanan pemerintahan yang akan diterapkan di Indonesia setelah merdeka.

Dalam pelaksanannya, BPUPKI memiliki jumlah anggota hingga 67 orang yang terdiri dari pejuang kemerdekaan Indonesia, termasuk Soekarno dan beberapa orang Jepang. Meskipun sebagai anggota, Soekarno memberikan peran yang tidak sedikit terhadap perjuangan persiapan kemerdekaan.

Berikut terdapat beberapa diantaranya yang diambil berdasarkan data dua kali sidang BPUPKI sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamirkan.

1. Memberikan gagasan dasar negara

Pada sidang pertama BPUPKI yang berlangsung dari 29 Mei 1945 hingga 1 Juni 1945, Soekarno berperan memberikan gagasannya mengenai dasar Negara Indonesia. Sebagai bangsa yang merdeka, Soekarno memahami gagasan dasar Negara sebagai hal dasar yang wajib dimiliki oleh Negara yang telah merdeka.

Berdasarkan ide tersebut, Soekarno menyampaikan idenya terkait gagasan dasar Negara yang tertuang dalam Pancasila. Lebih lanjut, Pancasila berisi lima sila yang bertujuan untuk mewujudkan Indonesia menjadi Negara demokratis sebagai bangsa yang merdeka demi mencapai keadilan social seluruh rakyat Indonesia.

2. Memberikan gagasan bentuk Negara

Soekarno berperan menyampaikan persetujuannya terkait bentuk Negara setelah merdeka dalam sidang BPUPKI yang pertama. Sistem Negara berbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang disetujui oleh hampir seluruh anggota BPUPKI termasuk Soekarno.

Pembentukan konstitusi sebagai Negara yang merdeka menjadi hal utama yang disampaikan Soekarno dalam sidang BPUPKI yang pertama. Bersama anggota lainnya, Soekarno memberikan gagasannya terkait Undang-Undang yang mendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai paham yang menjiwai konstitusi suatu Negara yang merdeka.

3. Memberikan gagasan pancasila

Pada sidang di hari ke-4 di 1 Juni 1945, Soekarno berperan menyampaikan gagasan terkait dasar Negara yang bertumpu pada lima sila. Sila-sila yang terkandung di dalamnya menurut beliau seharusnya mencerminkan kehidupan rakyat Indonesia.

Kelima sila yang dimaksud Soekarno selanjutnya disebut sebagai Pancasila. Sila-sila dalam Pancasila diharapkan dapat menjadi cerminan bangsa yang tertuang dalam Pancasila. Sila-sila yang dimaksud Soekarno yang terdiri dari:

  • Kebangsaan Indonesia
  • Internasionalisme dan peri kemanusiaan
  • Mufakat atau demokrasi
  • Kesejahteraan social
  • Ketuhanan yang maha esa

Lebih lanjut, sebagaimana ide Pancasila dikeluarkan pada tanggal 1 Juni oleh Soekarno, hingga kini Indonesia mengenal tanggal tersebut sebagai hari lahir Pancasila yang diperingati setiap tahunnya oleh bangsa Indonesia.

4. Merubah Ide Trisila

Selain Pancasila, Soekarno juga berperan dalam menyampaikan gagasan lain terkait dasar Negara. Dari ide pancasila yang beliau miliki, lima sila tersebut dianggap masih dapat dipersempit menjadi tiga Sila.

Tiga sila yang dimaksud Soekarno kemudian disebut sebagai Trisila. Tiga sila yang dimaksud berisi Sosionasionalisme, Sosiodemokrasi, dan Ketuhanan yang berkebudayaan.

Soekarno telah menyadari bahwa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku yang memiliki budaya dan kepercayaan tersendiri. Tidak heran jika unsur sosialis dan kebudayaan menjadi ide penting dalam usulan dasar Negara Indonesia.

5. Menciptakan ekasila

Penjelasan Soekarno dalam pidatonya yang panjang dalam sidang BPUPKI yang pertama terkait dasar Negara tidak berhenti sampai Pancasila dan Trisila. Menurut beliau, jika pemahaman isi sila Pancasila terlalu panjang, maka dapat dipersingkat dalam satu sila.

Satu sila yang dimaksud Soekarno kemudian disebut dengan sebutan Ekasila. Dalam Ekasila hanya terdiri atas Gotong Royong dimana hal tersebut merupaka bagian dari budaya masyarakat Indonesia untuk saling membantu demi kebaikan termasuk memperjuangkan kemerdekaan.

Lebih lanjut, Soekarno berperan dalam menjelaskan bahwa dasar Negara kesatuan Republik Indonesia hendaknya berkaitan satu sama lain sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh.

6. Panitia Sembilan

Dalam perjalanannya, sidang BPUPKI tidak berlangsung secara terus menerus maupun secara periodik. Bahkan selama berdiri, sidang BPUPKI tercatat hanya melakukan dua kali sidang resmi.

Sebelum menlanjutkan sidang kedua, BPUPKI mengalami masa rehat dari sidang yang disebut masa reses. Kala itu, dibentuklah Panitia Sembilan yang diketuai oleh Soekarno yang memberikan peran penting dalam BPUPKI.

Panitia Sembilan bertujuan untuk membahas lebih lanjut mengenai gagasan dasar Negara Republik Indonesia terkait dengan ide Pancasila dari Soekarno. Tidak hanya itu saja, Panitia Sembilan juga membahas terkait tujuan dan asas kemerdekaan.

Lebih lanjut, rapat Panitia Sembilan melahirkan Piagam Jakarta yang disetujui oleh seluruh anggota pada 22 Juni 1945. Piagam Jakarta merupakan cikal bakal naskah Proklamasi yang dibacakan oleh Soekarno dalam mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia di 17 Agustus 1945.

7. Panitia perancang Undang-Undang

Sidang resmi kedua BPUPKI yang dilaksanakan pada 10 – 17 Juli 1945 dilakukan setelah rapat Panitia Sembilan berakhir. Dalam sidang tersebut, Soekarno berperan dalam menyampaikan hasil rapat Panitia Sembilan berupa Pancasila dan Piagam Jakarta.

Dalam sidang kedua, BPUPKI lebih fokus pada persetujuan dasar Negara, cakupan wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia, bentuk-bentuk kewarganegaraan, system dan rancangan Undang-Undang, hingga tatanan eknomi.

Selanjutnya, dibentuklah panitia kecil yang terdiri dari bebrapa anggota BPUPKI di dalamnya. Seokarno menjadi ketua panitia perancang Undang-Undang Dasar yang berkaitan dengan konstitusi Negara Republik Indonesia.

8. Menciptakan konsep proklamasi

Setelah panitia perancang undang-undang dasar dibentuk, Soekarno membentuk panitia kecil yang diketuai oleh beliau sendiri. Dalam panitia kecil itu, lebih fokus terhadap pembahasan undang-undang dasar yang selanjutnya disebut Undang-Undang Dasar 1945.

Lebih lanjut, UUD 1945 tersebut disetujui oleh anggota BPUPKI. Peran Soekarno dalam menyampaikan rincian terkait isi di dalamnya yaitu mengenai pernyataan kemerdekaan Indonesia, pembukaan UUD, dan batang tubuh UUD 1945 yang berisi tentang cakupan wilayah, bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia, bentuk Negara yaitu kesatuan, bentuk pemerintahan republik, dan bendera nasional adalah merah putih.

Semua hal tesebut dalam UUD 1945 dan Piagam Jakarta melahirkan konsep proklamasi yang disebutkan oleh Soekarno sebagai cara untuk mengumandangkan kemerdekaan Indonesia.

Beberapa hal di atas merupakan peran Soekarno dalam BPUPKI yang berdampak pada berbagai hal penting di Indonesia. Tidak hanya terkait bentuk pemerintahan, bentuk Negara, tetapi juga bahasa nasional hingga bendera Indonesia yang diterapkan hingga saat ini.

fbWhatsappTwitterLinkedIn