Daftar isi
Tanah merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan mahluk hidup. Bagi manusia tanah adalah salah satu bagian sistem penunjang kehidupannya. Tanpa tanah, kehidupan kita akan sangat sulit. Luas badan tanah di seluruh permukaan bumi sekitar 148.326.000 km², hanya 29% dari seluruh permukaan bumi, 71% sisanya adalah badan air.
Kesadaran akan pentingnya tanah membuat manusia berusaha keras untuk mencari cara untuk melestarikan dan mengembangkan potensi tanah demi kelangsungan hidup yang berkelanjutan. Vasily Dokuchaev (1846-1903) adalah ilmuwan pertama yang menganggap tanah sebagai suatu sistem hidup yang memiliki asal muasal serta sejarah perkembangan.
Vasily menyatakan bahwa tipe tanah tidak hanya dipengaruhi oleh unsur geologisnya saja tapi juga dipengaruhi oleh iklim, faktor biologis dan topografis tanah tersebut. Beliau menciptakan sistem klasifikasi genetik tanah yang pertama di dunia.
Hans Jenny (1899-1992) dalam bukunya Factor of Soil Formation (1941) merumuskan:
S = f(cl,o,r,p,t)
S = Soil (tanah); cl = climate (iklim); o = organism (organisme); r = relief (topografi); p = parent material (bahan induk dan batuan); t = time (waktu).
Dari rumusan tersebut, tanah merupakan hasil bentukan dari bahan induk dan batuan yang dipengaruhi oleh iklim, topografi dan organisme dalam suatu rentang waktu tertentu.
Ilmu Tanah adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang seluruh aspek tanah termasuk unsur fisik, kimia suatu tanah dan pengaruh mikroorganisme dalam pembentukan dan karakteristik tanah, deskripsi dan pemetaan tanah serta asal muasal pembentukan tanah.
Jurusan ini mengintegrasikan proses biologi, fisika dan kimia dalam menilai tingkat kesuburan serta berbagai aspek tanah tersebut, yang nantinya akan berguna dalam pemanfaatan dan manajemen suatu lahan.
Ilmu tanah atau Pedologi memiliki pembagian disiplin ilmu yang lebih spesifik yaitu Fisika tanah, Kimia tanah, Biologi tanah, Konservasi tanah, Mekanika tanah, Pemetaan dan survey tanah, serta Pedometrika.
1. Fisika Tanah
Fisika tanah merupakan disiplin ilmu yang mempelajari kandungan fisik tanah, mengukur, memprediksi dan mengkontrol aspek fisik tanah. Fisika tanah menitik beratkan pada pergerakan zat dan energi dalam tanah. Faktor fisik tanah antara lain adalah pergerakan air, kemampuan tanah untuk menahan air, suhu serta struktur tanah.
2. Kimia Tanah
Kimia tanah mempelajari berbagai komponen mineral dan kimia tanah, serta reaksi dalam tanah termasuk juga proses pembentukannya. Tujuannya untuk menganalisa produk agrikultur apa yang paling tepat ditanam di tanah tersebut agar tanaman dapat memberikan hasil yang terbaik.
3. Biologi Tanah
Biologi tanah menitik beratkan aspek biologis mikroorganisme (bakteri, aracea, virus, parasit dan protozoa) serta fauna yang hidup didalam ekosistem tanah. Mereka meneliti aktifitas mikroba dan biota tanah dan pengaruhnya terhadap kualitas tanah tersebut.
4. Konservasi Tanah
Konservasi tanah mendalami strategi-strategi apa yang bisa dilakukan untuk melestarikan tanah, dalam hal ini melindunginya dari erosi dan kerusakan lainnya seperti perubahan biologi dan kimiawi tanah akibat penggunaan berlebih, salinisasi, pengasaman ataupun kontaminasi lain.
5. Mekanika Tanah
Mekanika tanah merupakan cabang ilmu tanah yang menitik beratkan pada perilaku mekanik tanah. Hal ini perlu dipelajari karena sifat tanah berbeda dengan sifat benda cair maupun benda padat, tanah merupakan benda yang heterogen karena memiliki banyak komponen pembentuk.
6. Pemetaan Serta Survey Tanah
Pemetaan dan survey tanah merupakan disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana menemukan dan mengidentifikasi tanah di suatu tempat, menggali informasi tentang kondisi tanah untuk kemudian melakukan pemetaan lokasi, kondisi tanah serta potensi pemanfaatan tanah tersebut. Hal ini sangat dibutuhkan terutama dalam industri agrikultur, tambang dan juga industri lainnya.
7. Pedometrika
Pedometrika menitik beratkan penggunaan data kuantitatif dalam meneliti penyebaran serta asal tanah, pedometrik saat ini memiliki peran penting dalam proses evaluasi tanah. Hal ini sangat dibutuhkan dalam manajemen kualitas dan kuantitas tanah demi penggunaan tanah yang berkelanjutan.
Seperti yang kita ketahui luas permukaan tanah di bumi semakin mengecil dengan terus meningkatnya permukaan air akibat pemanasan global, untuk itu dibutuhkan upaya-upaya besar untuk melestarikan tanah sehingga dapat terus digunakan secara berkelanjutan demi kelangsungan hidup manusia beserta mahluk hidup lainnya. Untuk itulah jurusan ilmu tanah sangat dibutuhkan saat ini.
Sektor pertanian dan perkebunan biasanya menjadi tujuan utama para lulusan ilmu tanah, namun sektor lain seperti pertambangan juga membutuhkan lulusan ilmu tanah. Dapat dilihat pengaplikasian ilmu tanah sebetulnya cukup luas.
Proyek-proyek pembangunan juga membutuhkan penilaian dan prediksi kondisi tanah di sekitar proyek, karena hal tersebut akan mempengaruhi proses pengerjaan serta konstruksi proyek. Jika kondisi tanah tidak diperhatikan kegagalan konstruksi dapat terjadi, ini membuat ilmu tanah dalam hal ini fisika serta mekanika tanah cukup krusial.
Beberapa instansi pemerintah seperti kementrian lingkungan hidup, kementrian pertanian, kementrian pertambangan dan energi, kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat merupakan beberapa instansi yang membutuhkan lulusan ilmu tanah.
Wirausaha juga dapat menjadi pilihan bagi lulusan ilmu tanah, dengan ilmu dan kemauan wirausaha dibidang pertanian serta wirausaha pendukung pertanian seperti pupuk, konservasi tanah dapat dilakukan.