Akuntansi

Rasio Likuiditas: Pengertian – Rumus dan Contoh Soal

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam menganalisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja perusahaan diperlukan suatu rasio keuangan.

Rasio keuangan terdiri dari berbagai macam jenis, salah satunya yaitu rasio likuiditas.

Pengertian Rasio Likuiditas

Pengertian Secara Umum

Rasio likuiditas atau rasio modal kerja merupakan sebuah perbandingan aktiva lancar dengan kewajiban atau utang lancar.

Rasio likuiditas sering dipakai perusahaan untuk menganalisis suatu laporan keuangan jika tidak ingin perusahaannya likuid.

Perusahaan likuid dapat berbahaya karena bisa menyebabkan kebangkrutan.

Pengertian Menurut Para Ahli

  • Menurut Kasmir
    Rasio likuiditas merupakan gambaran mengenai kemampuan perusahaan dalam membayar utang atau liabilitas jangka pendeknya.
  • Menurut Bambang Riyanto
    Rasio likuiditas merupakan masalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi.
  • Menurut Syafrida Hani
    Rasio likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan yang bisa dibayar atau yang sudah jatuh tempo.

Rasio likuiditas dapat digunakan untuk menganalisis perkembangan terkini, membandingkan dengan perusahaan kompetitor dan mengukur percapaian target serta membuat performa perusahaan terlihat bagus dimata investor.

Tujuan Rasio Likuiditas

Tujuan utama dari rasio likuiditas, yaitu:

  • Untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya yang dilihat ketika jatuh tempo, aktiva lancar milik perusahaan secara keseluruhan, serta tanpa memperhitungkan sediaan atau piutang perusahaan.
  • Untuk dapat mengukur uang kas yang tersedia untuk membayar hutang perusahaan dan membandingkan antara jumlah persediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan.
  • Untuk alat perencana yang berhubungan dengan kas dan kewajiban dimasa yang akan datang.
  • Untuk menggambarkan kelemahan perusahaan dari semua komponen yang terdapat di aktiva lancar dan kewajiban lancar.
  • Untuk memacu pihak internal perusahaan agar dapat memperbaiki atau meningkatkan kinerjanya.

Manfaat Rasio Likuiditas

Manfaat mengetahui rasio likuiditas yang dimiliki perusahaan, yaitu:

  • Agar dapat menyiapkan dan mengantisipasi dana yang diperlukan bila ada kebutuhan yang mendesak.
  • Agar dapat memudahkan melakukan penarikan dana oleh nasabah baik dari lembaga keuangan atau pun jenis bank.
  • Agar mendapatkan persetujuan investasi atau bisnis lain yang dapat menguntungkan bagi suatu perusahaan.

Faktor Mempengaruhi Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Cost of External Financing

Cost of external financing merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan apabila perusahaannya memakai beberapa hal, seperti pendanaan dari luar perusahaan.

Biasanya cost of external financing perusahaan kecil lebih besar dari perusahaan besar.

Karena biasanya perusahaan besar bisa lebih mencapai economic of scale terutama jika dihubungkan dengan biaya tetap ketika melakukan emisi oleh beberapa jenis saham.

2. Current and Future Investment Opportunities

Current and future investment opportunities merupakan faktor yang bisa mempengaruhi manajemen dalam menentukan kebijakan likuiditasnya, baik sekarang atau di masa yang akan datang.

Apabila berhubungan dengan faktor ini pihak manajemen akan mempertimbangkan investasi kedalam bentuk aset tetap atau lancar.

3. Transactions Demand for Liquidity

Transaction demand for liquidity merupakan faktor yang dipertimbangkan oleh manajemen dalam menetapkan likuiditas perusahaan.

Biasanya faktor ini akan berhubungan dengan kas yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melakukan transaksi.

4. Cash Flow Uncertainty

Cash flow uncertainty atau ketidakpastian arus kas merupakan faktor yang menentukan kebijakan manajer dalam menetapkan tingkat likuiditas perusahaan.

Biasanya perusahaan yang memiliki ketidakpastian arus kas yang tinggi akan cenderung melakukan dengan jumlah yang besar dalam aktiva likuid atau lancar.

Selain keempat faktor tersebut, ada juga beberapa faktor yang mempengaruhi risiko likuiditas, yaitu:

  • Dari jenis perusahaan.
  • Jumlah modal yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan perusahaan.
  • Perubahan persediaan yang berhubungan dengan volume penjualan saat ini dan dimasa yang akan datang.
  • Terdapat perubahan nilai sesungguhnya dari aktiva lancar.

Jenis-jenis Rasio Likuiditas

Jenis–jenis dari rasio likuiditas, yaitu:

Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar atau current ratio merupakan rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan seberapa banyak aktiva lancar yang ada untuk menutup utang lancar-nya yang akan jatuh tempo ketika ditagih secara keseluruhan.

Atau bisa dikatakan bahwa rasio lancar merupakan alat untuk mengukur tingkat keamanan margin perusahaan.

Dimana jika semakin besar perbandingan dari aktiva lancar dengan utang lancar, maka akan semakin tinggi juga kemampuan perusahaan menutupi kewajiban utang lancarnya.

Sedangkan jika rasio lancar rendah atau dibawah sektor industri maka sedang terjadi masalah likuidasi karena banyaknya dana menganggur yang dapat mengurangi kemampuan perusahaan.

Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio cepat atau quick ratio merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek dalam perhitungannya mengabaikan persediaan dengan cara mengurangi dari aktiva lancar.

Hal tersebut dikarenakan membutuhkan waktu yang lama untuk dicairkan dibandingkan beberapa aset lainnya yang ada.

Umumnya rasio cepat terdiri dari terdiri dari piutang dan surat-surat berharga.

Jadi jika semakin besar rasio, maka semakin baik juga posisi keuangan perusahaan.

Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio kas atau cash ratio merupakan rasio yang dapat dipakai ketika mengukur seberapa banyak kas yang ada untuk membayar kewajiban jangka pendek.

Kas yang ada tersebut dapat berupa kas ditangan, rekening giro atau tabungan di bank yang dapat diambil kapan saja.

Rasio kas tidak jauh berbeda dengan rasio cepat, dimana jika hasil rasio menunjukkan 1:1 maka akan semakin besar pula perbandingan kas dengan utang.

Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover)

Rasio perputaran kas atau cash turnover merupakan rasio yang menjadi suatu ukuran sampai sejauh mana efisiensi pemakaian kas dapat diusahakan oleh perusahaan.

Sehingga perputaran kas dapat dijadikan sebagai dasar dari tolak ukur kecepatan arus kas dengan kembalinya kas yang sudah diinvestasikan di dalam modal kerja.

Apabila kas perusahaan dapat terjaga, maka perusahaan bisa menghindari kebangkrutan akibat faktor kas yang buruk.

Standar Industri Rasio Likuiditas

Standar industri dari rasio likuiditas, yaitu:

  • Rasio lancar, standar industrinya sekitar 200% atau 2 kali.
  • Rasio cepat, standar industrinya sekitar 150% atau 1,5 kali.
  • Rasio kas, standar industrinya sekitar 100% atau 1 kali.
  • Rasio perputaran cash, standar industrinya sekitar 1000% atau 10 kali.

Rumus Rasio Likuiditas

Rumus dari rasio likuiditas, yaitu:

  • Rumus rasio lancar
Rasio lancar = Aktiva lancar / utang lancar
  • Rumus rasio cepat
Rasio cepat = Current assets – inventory / utang lancar
  • Rumus rasio kas
Rasio kas = kas atau setara kas/ utang lancar
  • Rumus rasio perputaran cash
Rasio perputaran cash = Penjualan bersih / Modal kerja bersih.

Contoh Soal dan Pembahasan

Soal 1

PT. ABC memiliki aktiva lancar sebesar Rp. 100 juta yang terdiri dari bentuk uang tunai Rp. 30 juta dan dalam bentuk rekening giro di bank Rp. 20 juta. Selain itu utang lancar perusahaan sebesar Rp. 70 juta. Berapakah rasio kas perusahaan PT ABC?

Diketahui:
Kas atau setara kas = Rp. 30 juta + Rp. 20 juta = Rp. 50 juta
Utang lancar = Rp. 70 juta

Ditanya: Rasio kas?

Dijawab:

Rasio kas = Kas atau setara kas/ utang Lancar
Rasio kas = 50 / 70
Rasio kas = 0,71 kali.

Soal 2

PT. DEF mempunyai utang usaha sebesar Rp. 400 juta, namun PT.DEF memiliki aktiva lancar yang terdiri dari kas sebesar Rp. 300 juta, surat berharga yang dapat dipasarkan sebesar Rp. 100 juta, persedian sebesar Rp. 200 juta dan piutang usaha sebesar Rp. 200 juta. Berapakah rasio lancar dari perusahaan PT. Def?

Diketahui:
Kas = Rp. 300 juta
Surat berharga yang dapat dipasarkan = Rp. 100 juta
Piutang usaha = Rp. 200 juta
Persediaan = Rp. 200 juta
Utang lancar = Rp. 400 juta

Ditanya : rasio lancar?

Dijawab:

Rasio lancar = aktiva lancar/utang lancar
Rasio lancar = ( kas + surat berharga + piutang usaha + persediaan) / utang lancar
Rasio lancar = (300 + 100 + 200 + 200) / 400
Rasio lancar = 800 / 400
Rasio lancar = 2.

Soal 3

PT. GHJ memiliki aktiva lancar sebesar Rp. 70 juta dan utang lancar sebesar Rp. 110 juta. Maka berapa perhitungan ratio kas?

Diketahui:
Kas : Rp. 70 Juta
Utang lancar : Rp. 110 juta

Ditanya: ratio kas?

Dijawab:

Rasio kas = Kas atau setara kas/ utang Lancar
Rasio kas = 70 / 110
Rasio kas = 0,64.