Daftar isi
Taman Nasional Bunaken adalah kawasan yang melestarikan ekosistem perairan tropis yang terletak di pusat segitiga terumbu karang dunia.
Taman Nasional Bunaken berdiri pada tahun 1991, dengan mempunyai luas kawasan yang mencapai 89.065 hektare.
Taman Nasional Bunaken mencakup beberapa pulau, seperti Pulau Manado Tua, Pulau Naen, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, dan Pulau Mantehage.
Sejarah Taman Nasional Bunaken
Taman Nasional Bunaken dibentuk berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor 730/Kpts-II/1991 yang diteken pada 15 Oktober 1991.
Peresmian Taman Nasional sudaj diresmikan Presiden Soeharto, pada tanggal 24 Desember 1992 di daerah Bongohulawa.
Fungsi utama dari Taman Nasional Bunaken, salah satunya yaitu memberikan perlindungan pada sistem pengawetan flora dan fauna, sertapenyangga kehidupan
Pada awalnya tempat itu disebut Wunakeng yang memiliki arti sebagai tempat tinggal. Tetapi seiring berjalannya waktu, tempat itu juga disebut sebagai Bunaken yang memiliki arti tempat singgah kapal-kapal.
Kondisi Alam Taman Nasional Bunaken
- Letak dan Topografi
Taman Nasional Bunaken memiliki koordinat geografis yaitu 01°37’ – 01°37’ Lintang Utara dan 124°04’ – 124°48’ Bujur Utara. Tempat ini secara administratif terletak di Kecamatan Wori, Kotamadya Manado, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.
Topografi di wilayah Taman Nasional Bunaken sangat bervariasi. Topografinya adalah datar, landai, curam, dan perairan. Dengan adanya gunung tidak aktif di tempat ini yaitu Gunung Manado Tua.
- Iklim dan Hidrologi
Iklim di Taman Nasional Bunaken dipengaruhi oleh iklim muson barat, yang berlangsung pada bulan November sampai Maret. Dimana iklim ini membuat terjadinya angin barat dan angin laut yang tergolong besar, tapi masih taraf aman.
Serta untuk curah hujan sendiri di tempat ini mencapai 2.000 sampai 3.000 mm per tahun, dengan kelembapan udara mencapai 50% sampai 68% per tahun. Sedangkan suhu di taman ini sekitar 260 sampai 310 derajat celcius.
- Ekosistem dan Zonasi
Taman Nasional Bunaken mempunyai ekosistem laut yang meliputi terumbu karang dan padang rumput laut, ekosistem hutan mangrove, ekosistem pantai, dan ekosistem terestrial.
Sedangkan untuk sistem zonasinya taman ini memakai sitem tiga zona utama, yang terdiri dari zona inti, zona pemanfaatan, dan zona lainnya. Zona inti untuk tempat pengelolaan yang khusus untuk pelestarian alam dan perlindungan habitat flora dan fauna.
Tempat Wisata di Taman Nasional Bunaken
Taman Nasional Bunaken di dalamnya memiliki sekitar 22 desa yang dihuni 35.000 penduduk. Dimana tempat ini cocok bagi para pecinta olahraga snorkeling dan diving.
Agar bisa menuju Taman ini, anda harus menyebrangi Kecamatan Molas dulu, lewat Pelabuhan Manado. Dari pelabuhan anda bisa memakai perahu motor menuju pulau yang ada di Taman Nasional Bunaken.
Untuk menuju masing-masing pulau, harus menempuh waktu yang berbeda-beda pula.
Flora dan Fauna Taman Nasional Bunaken
Untuk Flora dan Fauna sendiri, Taman Nasional Bunaken merupakan tempat bagi para satwa dan tumbuhan. Akan tetapi spesies laut merupakan jenis yang dominan di taman ini
- Flora
Taman Nasional Bunaken memiliki terumbu karang yang bermacam-macam. Dimana terumbu karang mencapai 390 spesies di taman ini
Untuk area terumbu karang sendiri, memiliki luas mencapai 8.000 hektar, yang terdiri dari fringing, patch reef, dan barrier.
Sementara itu untuk karang sendiri di taman ini mencapai 70 genus yang didominasi spesies Caulerpa racemosa, Halodule univervis, Thalassodendron ciliatum,Seriattopora sp., Porites sp.,Pocillopora sp., Fungia sp.,serta Herpolitha sp.
Selain itu juga terdapat berbagai spesies alga, seperti Halimeda, Caulerpa, Padina, dll. Untuk spesies rumput laut sendiri terdapat spesies seperti Thalassia hemprichii, Thalassaodendron ciliatum, dll. Untuk jenis tumbuhan sendiri, di taman ini biasanya tumbuh di sekitar terumbu karang atau perairan yang dangkal. Di taman ini juga terdapat hutan bakau.
- Fauna
Untuk jenis-jenis fauna di Taman Nasional Bunaken sendiri sangat didominasi jenis fauna seperti fitoplankton dan zooplankton.
Tetapi juga terdapat fauna seperti ikan duyung (Dugong dugon), kima raksasa (Tridacna gigas), kima pasir (Hippopus hippopus), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea).
Untuk perairan Bunaken sendiri terdapat jenis fauna seperti Euxiphipopsnar vacha sp.,Cypraea sp., Trochus sp., Torbus sp., Conus sp. Sedangkan untuk jenis fauna ikan hias sendiri di taman ini ada banyak.
Oleh karena itu di taman ini terdapat spesies ikan sebesar 91 spesies. Di wilayah daratan sendiri, taman ini terdapat spesies fauna seperti kuskus beruang (Phalanger ursinus), kuskus kerdil Sulawesi (Strigocuscus celebensis), monyet hitam Sulawesi (Macaca nigra), babi Sulawesi (Sus celebensis), tarsius (Tarsius spectrum), dll.
Aktivitas Manusia
Di Taman Nasional Bunaken, terdapat 22 desa yang memiliki penduduk sekitar 35.000 jiwa. Dengan pekerjaan kebanyakan sebagai nelayan dan/atau petani kelapa, pisang, rumput laut, dan ubi jalar yang nanti bakal di ekspor. Sedangkan sebagian lainnya bekerja sebagai pekerja di cottage, nakhoda kapal, dan pemandu wisata.
Konservasi dan Ancaman
Taman ini meskipun mendapat status taman nasional dan pendanaan nya pun cukup. Akan tetapi ternyata taman ini juga mengalami degradasi kecil, yang diakibatkan oleh aktivitas manusia yang ilegal, seperti penambangan terumbu karang, kerusakan akibat jangkar kapal, penggunaan bom, dan sianida dalam menangkap ikan, serta kegiatan menyelam, dan juga pembuangan sampah di taman ini.
Untuk konservasi sendiri, Taman ini diberikan bantuan oleh World Wildlife Fund (WWF). Hal ini terjadi karena taman ini merupakan bagian dari program “Sulu Sulawesi Marine Eco-region Action Plan”.
Dimana konservasi ini dilakukan dengan cara, melakukan patroli terhadap kawasan taman ini. Sehingga membuat pengurangan penggunaan bom dalam menangkap ikan oleh nelayan.