Daftar isi
Taman Nasional Lorentz merupakan Taman Nasional terbesar di Asia Tenggara, tepatnya terletak di Provinsi Papua. Taman nasional ini menjadi tujuan populer untuk hiking menuju puncak Cartenz Pyramids bagi wisatawan khususnya wisatawan mancanegara.
Sejarah Taman Nasional Lorentz
Naman Lorentz diambil dari seorang Dr. H. A. Lorentz, seorang pemimpin ekspedisi pada zaman Belanda sekitar tahun 1909.
Pada tahun 1919, ditetapkan oleh pemerintahan Belanda sebagai Monumen Alam Lorentz.
Kawasan Lorentz direkomendasikan sebagai daerah yang dilindungi pada tahun 1970. Kemudian ditetapkan sebagai cagar alam pada tahun 1978.
Taman Nasional Lorentz ditetapkan sebagai kawasan Taman Nasional pada tahun 1997. Kemudian pada tahun 1999, Taman nasional Lorentz ditetapkan menjadi situs warisan dunia UNESCO.
Pada tahun 2003, Taman Nasional Lorentz dinyatakan sebagai ASEAN Heritage Parks atau Taman Nasional warisan ASEAN.
Sejak tahun 2007, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Taman Nasional Lorentz terletak di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Kondisi Alam Taman Nasional Lorentz
Terletak di Papua bagian selatan dan tengah. Taman Nasional ini termasuk dalam kawasan administratif wilayah Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Asmat, Kabupaten Mimika, Kabupaten Yahukimo, dan Kabupaten Puncak Jaya.
Taman Nasional Lorentz memiliki luas 2.350.000 Ha. Namun berdasarkan petanya, luas taman nasional ini mencapai 2.505.600 ha.
TN Lorentz terletak diantara dua lempeng benua. Hal itu menyebabkan kawasan Taman Nasional Lorentz mengalami pembentukan gunung yang berlangsung secara terus-menerus.
Selain itu adanya patahan besar yang disebabkan proses glasiasi dan pendapat garis pantai yang membentuk kawasan dataran rendah.
Keunikan Taman Nasional Lorentz
Dengan ketinggian 0-4884 mdpl,Taman Nasional Lorentz memiliki gradasi ekosistem. Kawasannya terbentang di sepanjang jajaran pegunungan tinggi di Asia Tenggara.
Pada puncak tertingginya terdapat Puncak Cartenz Pyramid dan salju abadi. Taman Nasional Lorentz menjadi satu dari tiga kawasan tropis di dunia yang memiliki gletser di daerah tropis.
Salju menyelimuti puncak gunung sekitar 5030 mdpl, yang membujur ke perairan pesisir pantai dengan hutan bakau dan perairan Laut Arafura.
Selain itu juga terdapat sungai yang menghilang ke dalam tanah di lembah Baliem. Terdapat spektrum ekologis pada vegetasi Alpin, sub-alpin, dataran rendah, dataran basah, montana dan sub-montana.
Sebanyak 34 jenis vegetasi yang berada di Taman Nasional Lorentz. Beberapa diantaranya seperti hutan gambut hutan rawa hutan sagu pantai pasir berlaku hutan hujan hutan hujan bukit dan hutan kerangas.
Flora dan Fauna Taman Nasional Lorentz
Taman Nasional Lorentz memiliki wilayah yang sangat luas sehingga terdapat banyak flora dan fauna di dalamnya.
Terdapat berbagai jenis flora di Taman Nasional ini seperti baku (Rhizophora apiculata), pandanus julianetti, podocarpus pilgeri, nipah, colocasia esculenta, avicennia marina dan banyak lainnya.
Fauna yang telah teridentifikasi di Taman Nasional Lorentz terdapat 630 jenis burung dan 123 jenis mamalia.
Jenis dua jenis kesuari, 31 jenis merpati, 30 jenis kakaktua, empat megapoda, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu.
Terdapat 20 jenis hewan endemik seperti cenderawasih. Salah satunya cenderawasih ekor panjang dan puyuh salju. Cenderawasih menjadi ciri khas taman nasional ini. Terdapat hewan mamalia seperti kuskus, walabi, kanguru pohon, dan kucing hutan.
Ada beberapa jenis babi hutan seperti babi moncong panjang dan babi duri moncong pendek (tachyglossus aculateus).
Kegiatan dan Destinasi Wisata Taman Nasional Lorentz
Taman Nasional Lorentz wajah di kediaman beberapa suku di Papua dan memiliki destinasi yang menarik. Berikut kegiatann dan destinasi wisata Taman Nasional Lorentz:
1. Mengenal Kebudayaan Suku yang Mendiami Taman Nasional Lorentz < ini di bold
Beberapa suku mendiami taman nasional ini. Ada suku Asmat, Suku Nduga, Suku Amungme, Dani Barat dan Suku Sempan.
Setiap suku memiliki kebudayaan dan rumah adat yang mengagumkan. Kebudayaan beberapa suku yang berada di TN Lorentz diperkirakan sudah ada selama 30.000 tahun. Selain itu juga memiliki keahlian untuk membuat berbagai macam pahatan patung.
Para pengunjung Taman Nasional Lorentz dapat mengenal lebih dekat kearifan lokal suku-suku yang berada di TN Lorentz.
Tentunya harus menghormati setiap kebudayaan dan warga di taman nasional. Juga mematuhi adat istiadat yang berlaku selama berkunjung.
2. Mendaki Puncak Cartenz Pyramids
Salah satu aktivitas yang dapat dilakukan di Taman Nasional Lorentz adalah hiking. Taman nasional populer dikunjungi wisatawan untuk melakukan olahraga hiking.
Selama hiking, pengunjung dapat menikmati perpaduan panorama yang bergama. Mulai dari pegunungan,hutan, lautan, dan gletser di pegunungan Jayawijaya.
Banyak wisatawan lokal dan mancanegara ingin menaklukkan puncak Cartenz Pyramid, yang merupakan salah satu puncak tertinggi.
3. Menikmati Panorama di Lembah Baliem
Lembah Baliem juga menjadi tujuan wisatawan karena panorama alamnya sangat indah. Terletak di Kabupaten Jayawijaya, setiap tahunnya diselenggarakan festival Lembah Baliem.
Akses Transportasi ke Taman Nasional Lorentz
Sejak ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1997, akses menuju Taman Nasional Lorentz dibangun agar memudahkan pengunjung.
Namun akses menuju taman nasional ini masih terbilang sulit. Dibutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang cukup banyak.
Wisatawan bisa mengunjungi Taman Nasional Lorentz pada pukul 08.00hingga 12.00 waktu setempat.
Taman Nasional Lorentz dapat diakses dengan menggunakan transportasi udara maupun laut.
Terdapat 4 pintu gerbang untuk mengunjungi Taman Nasional Lorentz, yaitu:
- Balai Taman Nasional Lorentz di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
- Seksi pengelolaan TN wilayah 1 di Mimika.
- Seksi pengelolaan TN wilayah 2 di Dekai.
- Seksi pengelolaan TN wilayah 3 di Ilaga.
Apabila tujuan mengunjungi Taman Nasional Lorentz untuk mendaki puncak Cartenz, maka dapat langsung menuju distrik Sugapa atau Ugimba. Kemudian berjalan melewati hutan rimba Papua.