Daftar isi
Taman Nasional Wakatobi merupakan salah satu taman nasional yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan. Taman Nasional Wakatobi terletak di pulau Sulawesi dan terkenal sebagai surga bawah laut yang indah.
Kondisi alam taman nasional ini juga sangat unik. Karena wilayah perairan lebih dominan daripada wilayah daratan, maka flora dan fauna juga didominasi oleh spesies akuatik.
Sejarah Taman Nasional Wakatobi
Nama Wakatobi diambil dari empat pulau utama taman nasional ini, yaitu Pulau Wangiwangi, Pulau Kalidupa, Pulau Tomia dan Pulau Binongko. Wakatobi adalah akronim dari suku kata pertama dari empat pulau yang diberi nama WaKaToBi.
Kawasan ini resmi berstatus taman nasional berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 7651/KptsII/2002 tanggal 9 Agustus 2002 dengan nama Taman Nasional Wakatobi termasuk Kepulauan Wakatobi dan luas permukaan airnya 390.000 ha.
Kondisi Alam Taman Nasional Wakatobi
1. Lokasi dan Topografi
Secara administratif, kawasan Taman Nasional Wakatobi meliputi 67 desa dan kelurahan, serta 8 kecamatan di dalam hak fotografi. provinsi dari sulawesi tenggara. Perbandingan permukaan darat dan laut berkisar antara 3-97%.
Ada empat pulau utama di daerah ini seperti yang disebutkan sebelumnya. Namun selain keempat pulau tersebut, ada beberapa pulau kecil lainnya seperti Pulau Anno, Pulau Hoga, dan Pulau Rundumana.
2. Iklim dan hidrologi
Menurut klasifikasi Schmidt dan Fergusson, Taman Nasional Wakatobi memiliki iklim C. Setiap tahun daerah ini mengalami dua musim seperti tropis pada umumnya, musim kemarau, dan hujan dengan suhu antara 19 dan 34 derajat Celcius
Pasokan air di daerah ini, terutama di kelompok pulau, diperoleh dari air tanah. Air sering kali berasal dari gua-gua yang sangat dipengaruhi oleh pasang surut dan naik turunnya permukaan air laut, sehingga rasa air di Wakatobi tidak segar dan semakin dekat ke laut, rasa airnya semakin payau.
Tidak semua pulau di taman nasional ini memiliki sungai. Oleh karena itu, sumber air utama hanya air hujan. Penduduk di pulau ini juga harus mengumpulkan air hujan di tangki untuk menyimpannya untuk kebutuhan sehari-hari keluarga mereka ketika musim kemarau tiba.
3. Geologi dan Tanah
Kepulauan Wakatobi terbentuk dari Zaman Tersier sampai akhir Miosen. Pulau-pulau di daerah ini terbentuk oleh proses geologi yang disebut patahan. Beberapa sesar yang memicu terbentuknya pulau ini adalah sesar menanjak, sesar menurun, dan sesar geser, serta lipatan-lipatan yang tidak terpisahkan dari gaya tektonik.
Jumlah pulau di Nusantara ini adalah 39 pulau besar dan kecil, 3 pantai berpasir dan 5 atol. Jenis terumbu karang yang dapat ditemukan di kawasan ini adalah terumbu karang, tentakel dan atol.
Atol di Taman Nasional Wakatobi memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dengan atol lainnya. Hal ini terkait dengan terbentuknya atol.
Atol taman nasional ini merupakan hasil dari proses tenggelamnya dasar laut yang diawali dengan munculnya pulau-pulau baru dan diikuti dengan munculnya karang di sekitar pulau.
Beberapa atol yang ada di taman nasional ini adalah Atol Kaledupa, Atol Tomia dan Atol Kapota. Atolatol ini merupakan terumbu karang yang mengelilingi pulau dan tumbuh ke atas.
Flora Taman Nasional Wakatobi
Sebagai taman nasional yang sebagian besar terdiri dari badan air, flora dan fauna Taman Nasional Wakatobi didominasi oleh kelompok akuatik daripada terestrial.
1. Flora
Ada lebih dari 112 spesies karang di Taman Nasional Wakatobi. Diantaranya adalah Acropora formosa, Merulina ampliata, Pavona cactus, Fungia molucensis, Stylophora pistillata, Euphyllia glabrescens, Platygyra versifora, Psammocora profundasafla dan Tubastraea pelepah.
2. Satwa
Kelompok ikan yang dijumpai sekitar 93 jenis, antara lain pogopogo (Balistoides viridescens), baronang (Siganus guttatus), takhasang (Naso unicornis), wrasse (Cheilinus undulatus), ikan mas (Lutjanus biguttatus), Heniochus acuminatus, Aphiprion melanopus dan Caesio caerularea.
Wilayah Wakatobi juga merupakan rumah bagi berbagai jenis ikan, yaitu paus sperma (Physeter macrocephalus). Ikan ini biasanya datang berkelompok pada bulan November. Ada juga pari manta raksasa (Raie manta) dan merupakan satu-satunya spesies yang hanya hidup di perairan tropis.
Selain itu, ada burung laut seperti Malayan Plover (Charadrius peronii), Brown Goose (Sula leucogaster plotus) dan Erasia King Shrimp (Alcedo atthis). Ada juga beberapa spesies penyu seperti penyu kepala merah (Caretta caretta), penyu kulit penyu (Eretmochelys imbricata) dan penyu zaitun (Lepidochelys olivacea).
Kegiatan dan Destinasi Wisata
Banyak aktivitas dan atraksi yang dapat Anda kunjungi di Taman Nasional Wakatobi. Meski terkenal dengan pesona alam bawah lautnya, namun daya tarik kawasan ini tidak hanya bawah laut
1. Wisata Bawah Laut Tomia dan Onemohute
Salah satu aktivitas yang paling diminati pengunjung Taman Nasional Wakatobi adalah wisata air. Apalagi kawasan ini sangat terkenal dengan pesona alam bawah lautnya, bahkan disebut-sebut sebagai taman bawah laut terindah. Menariknya, sebagian besar perairan di Wakatobi aman untuk menyelam.
Meski begitu, tempat wisata air yang indah dan ceruk paling populer adalah Onemohute yang terletak di sekitar Pulau WangiWangi dan Roma yang terletak di Pulau Tomia. Di sini, selain scuba diving, pengunjung juga bisa mengikuti kegiatan lain seperti snorkeling.
Pengunjung yang tidak mampu menyelam juga dapat menikmati keindahan alam yang menawan di kawasan ini melalui perahu glass bottom yang memiliki permukaan transparan untuk mengamati ekosistem bawah laut.
Kegiatan lain yang bisa dilakukan adalah snorkeling atau bermain dengan binatang. Biasanya biota laut dan atraksi wisata yang paling menarik adalah lumba-lumba yang sering muncul di atas permukaan laut
Tempat terbaik untuk bersentuhan dengan lumba-lumba adalah di kawasan pelabuhan Mola Raya. Anda dapat mencapai gerbang ini dalam waktu yang relatif singkat, sekitar 20 menit. Sarana transportasi yang digunakan adalah perahu yang bisa disewa di Kota Wanci, WangiWangi.
2. Pantai Pulau Hoga
Jika Anda tidak ingin melakukan wisata air, Anda juga bisa mencoba mengunjungi pantai-pantai di Pulau Hoga. Pantai ini memiliki pasir putih yang sangat lembut dengan campuran air laut yang sangat jernih. Belum lagi pulau yang relatif tenang dan tenteram menambah indah suasana Wakatobi.
Di pulau Hoga sudah dibangun penginapan, jadi kalau mau menginap disini juga sudah lengkap fasilitasnya. Listrik di pulau ini hanya tersedia dari jam 6 sore sampai jam 12 malam, jadi tidak heran jika pulau ini sangat cocok untuk berlibur.
Sambil berjalan di pantai Pulau Hoga, pengunjung juga bisa menunggu hingga matahari terbenam untuk mengagumi matahari terbenam. Pada malam hari, pulau ini bisa berubah menjadi tempat pengamatan bintang yang bagus.
3. Pantai Pulau Anano di Pulau Seribu Penyu
Pulau lain yang menjadi daya tarik wisata terbaik di Taman Nasional Wakatobi adalah Pulau Seribu Penyu. Pulau ini merupakan salah satu pulau kecil di Wakatobi dan tidak berpenghuni atau kosong.
Disebut Pulau Seribu Penyu karena pulau ini merupakan rumah bagi dua spesies penyu yang langka untuk bertelur. Kedua penyu tersebut adalah penyu kulit penyu dan penyu hijau. Jika beruntung, pengunjung bisa menyaksikan proses pelepasan bayi penyu ke laut.
Ada juga pantai pulau Anano dengan pasir putih yang indah. Momen yang paling ditunggu di pantai ini adalah saat matahari mulai terbenam atau sunset yang sangat indah.
4. Pantai Cemara di Pulau Wangi Wangi
Pantai di Taman Nasional Wakatobi selanjutnya adalah Pantai Cemara. Kelebihan dari pantai ini adalah letaknya yang tidak jauh dari pusat kota di pulau WangiWangi. Namun pantai ini dikhususkan untuk kegiatan wisata karena adanya fasilitas seperti tempat makan yang cukup seragam.
Artinya pengunjung yang ingin menikmati suasana tenang dan damai tidak direkomendasikan di sini. Tidak hanya itu, kelebihan dari pantai ini adalah tersedianya kursus menyelam, sehingga pengunjung yang ingin belajar menyelam dapat mencoba di sini. Beberapa permainan air juga tersedia di pantai ini seperti permainan banana boat.
5. Puncak Surga, Pulau Tomia
Istilah surga selalu memberikan sisi menariknya sendiri, termasuk nama sebuah objek wisata. Salah satunya terletak di Taman Nasional Wakatobi yang disebut sebagai Puncak Surga. Puncak ini terletak di pulau Tomia, sebuah bukit berumput dengan pemandangan yang indah.
Di sisi lain, bisa menikmati pemandangan dari Puncak Surga adalah pesona Wakatobi, jadi tempat ini juga bagus untuk berfoto. Saat matahari terbenam, mata akan dimanjakan dengan keindahan matahari terbenam. Meski pengunjung sempat bermalam di kawasan ini, namun mereka akan menyaksikan matahari terbit di pagi hari.
6. Easy Match Pool di Gua Kontamale
Taman Nasional Wakatobi juga memiliki beberapa gua yang tersebar di Pulau WangiWangi, Pulau Kaledupa dan Pulau Tomi. Menurut catatan, ada 12 gua di pulau-pulau itu. Salah satu gua yang paling terkenal dan layak dikunjungi di Wanci, WangiWangi adalah Gua Kontamale.
Gua Kontamale juga dikenal sebagai Gua Telaga. Hal ini karena air di area bibir goa membuatnya menyerupai danau. Tepat di langit-langit gua, terdapat banyak stalaktit yang membentuk gugusan yang indah.
Air di goa ini sangat jernih, sehingga warga sekitar juga memanfaatkan goa Kontamale sebagai sumber air untuk kehidupan sehari-hari seperti mandi dan mencuci. Namun yang paling menarik adalah berkembangnya kepercayaan masyarakat setempat bahwa mandi di kolam ini bisa membuat hidup pasangan menjadi lebih mudah.
Menuju ke Taman Nasional Wakatobi
Ada dua pilihan untuk menuju Taman Nasional Wakatobi, yang pertama adalah melalui laut dan yang kedua adalah melalui udara. Jalur laut menggunakan kapal laut memiliki keunggulan dari segi biaya, lebih murah walaupun menempuh perjalanan jauh. Pelayaran dimulai dari Makassar ke Wakatobi dalam 10 jam.
Sedangkan jika naik pesawat, bisa menggunakan pesawat menuju Wangiwangi, ibu kota Wakatobi. Jadwal penerbangan tersedia setiap hari dari Kendari ke Wakatobi.
Bisa juga untuk penerbangan dari Makassar, namun ongkosnya dua kali lipat dan waktu penerbangan lebih dari 4 jam karena pesawat akan transit terlebih dahulu di Kendari. Sesampainya di Bandara Wangiwangi, Wakatobi, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan taksi atau ojek dengan harga sewa sekitar Rp 500.000.
Fasilitas Taman Nasional
Fasilitas di dalam dan sekitar Wakatobi cukup konsisten dan memenuhi standar internasional. Jalan memadai, sarana transportasi memadai seperti taksi, restoran bersih, akomodasi terjangkau.
Bagi yang ingin menginap di Taman Nasional Wakatobi akan dikenakan tarif yang berbeda, mulai dari Rp100.000 per malam hingga Rp500.000 per malam, untuk menampung wisatawan.