Daftar isi
Pengertian Teks Anekdot
Teks anekdot merupakan salah satu jenis teks yang menceritakan tentang hal lucu namun terdapat sindiran di dalamnya. Biasanya teks anekdot ini dibuat dengan maksud memberikan kritikan namun dengan cara yang lucu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teks anekdot adalah sebuah cerita singkat yang menarik karena lucu dan juga mengesankan, biasanya menceritakan orang penting atau terkenal dan berdasarkan pada kejadian sebenarnya.
Dahulu teks anekdot banyak ditemukan pada beberapa media cetak dan menjadi salah satu kolom favorit bagi para pembaca karena memberikan hiburan tersendiri. Bisa dikatakan jika teks anekdot merupakan cerita fiksi namun disajikan berdasarkan dari kehidupan nyata dan melibatkan tokoh terkenal.
Membuat sebuah teks anekdot tidaklah sulit, hanya saja penulis harus memiliki kreativitas dalam proses pembuatannya. Hal ini sesuai dengan kaidah penulisan teks anekdot yakni teks harus bersifat jenaka namun terdapat sebuah sindiran di dalamnya.
Biasanya teks anekdot mengambil topik politik, lingkungan, hukum, sosial, dan layanan publik. Oleh karena itu membuat teks anekdot tidak dapat sembarangan dan harus sesuai dengan strukturnya.
Tujuan Teks Anekdot
Tidak jauh berbeda dengan teks yang lain, teks anekdot juga mempunyai tujuan yang ditujukan kepada para pembaca melalui cerita lucu namun syarat akan sindiran. Adapun tujuan dari teks anekdot antara lain:
- Memberikan hiburan pada pembaca.
- Menciptakan tawa bagi pembaca.
- Memberikan gambaran karakter atau figur secara singkat dan langsung kepada intinya.
- Sebagai sarana kritik dan sindiran secara tidak langsung.
- Mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum berasal dari kisah singkat itu sendiri atau melukiskan sebuah sifat dengan cara yang lebih ringan.
Fungsi Teks Anekdot
Sebuah teks anekdot dibuat tentunya memiliki fungsi tertentu. Fungsi teks anekdot terbagi menjadi 2 jenis yakni fungsi primer dan fungsi sekunder.
- Fungsi primer, teks anekdot sebagai sarana atau media ekspresi yang berkaitan dengan kemarahan, ketidakpuasan, kejengkelan dan lain sebagainya.
- Fungsi sekunder, teks anekdot dapat menjadi sebuah bahan hiburan, analogi, memberikan contoh untuk menjelaskan sesuatu, hingga menarik perhatian.
Ciri-Ciri Teks Anekdot
Teks anekdot berbeda dengan teks pada umumnya serta mempunyai ciri tersendiri yang harus diketahui. Adapun ciri-ciri teks anekdot antara lain:
- Pada dasarnya teks anekdot adalah sebuah cerita fiksi atau percakapan singkat berdasarkan gambaran realistis.
- Teks anekdot bersifat lucu, menjengkelkan, menggelitik, dan konyol.
- Berisi sebuah sindiran yang disampaikan secara tidak langsung.
- Teks yang mendekati perumpamaan dalam hal ini berupa dongeng.
- Teks anekdot mengandung tokoh, latar belakang peristiwa, pelajaran dan nasihat.
- Menggunakan figur yang dekat dengan kehidupan sehari-hari seperti politikus, selebriti, dan tokoh masyarakat yang tentunya diketahui oleh masyarakat luas.
Struktur Teks Anekdot
Struktur pada teks anekdot tergolong kompleks. Ada beberapa struktur yang harus tercantum pada sebuah teks anekdot dan berikut struktur penjelasannya:
- Abstraksi
Abstraksi merupakan struktur yang berada di paling awal pada teks anekdot. Abstraksi diletakan di awal paragraf yang berfungsi untuk memberikan gambaran secara umum sehingga mempermudah pembaca dalam membayangkan dengan jelas.
- Orientasi
Orientasi adalah sebuah kejadian awal dari suatu cerita atau menjadi bagian yang menjelaskan latar belakang peristiwa dapat terjadi. Bagian ini biasanya disampaikan dengan cukup jelas agar pembaca dapat memahami suasana yang disampaikan.
- Krisis
Krisis yakni bagian yang menjelaskan pokok masalah utama dengan cara yang unik dan tidak biasa atau terjadi pada penulis itu sendiri.
- Reaksi
Reaksi menjadi bagian yang berisi tentang bagaimana penulis menyelesaikan masalah sebagai bagian dari krisis. Dengan kata lain reaksi akan melengkapi penyelesaian masalah dengan cara yang berbeda dan unik.
- Koda
Koda merupakan bagian terakhir atau penutup sebuah cerita pada teks. Berisi mengenai kesimpulan dan ini merupakan bagian yang bersifat opsional.
Kaidah Atau Aturan Teks Anekdot
Teks anekdot tidak dapat sembarangan dibuat, perlu adanya aturan atau biasa disebut sebagai kaidah teks anekdot. Kidah atau aturan bahasa yang berfungsi sebagai panduan bagi para penulis untuk membuat teks anekdot.
Dan berikut ini beberapa kaidah teks anekdot yang perlu diketahui:
- Menggunakan pertanyaan dengan keterampilan bahasa kreatif serta retoris atau efektif.
- Terdapat suatu kata keterangan masa lalu.
- Bisa menggunakan suatu kata predikat atau kata kerja.
- Dapat menuliskan sesuai dengan sebuah struktur, dimulai dari bagian abstrak dan berakhir di bagian koda.
- Menggunakan kalimat berisi perintah.
- Dibuat secara beruntun dan kronologis.
Teknik Membuat Teks Anekdot
Berikut ini beberapa langkah cara membuat teks anekdot, antara lain:
- Menentukan topik terlebih dahulu. Topik merupakan suatu ide atau gagasan cerita yang akan diceritakan nantinya.
- Mencari bahan referensi atau sumber ide. Bahan tersebut dapat diperoleh dari buku, televisi, internet, obeservasi atau imajinasi.
- Tentukan pesan atau moral dan sindiran yang akan disampaikan. Pesan tersebut dapat disampaikan secara implisit atau eksplisit.
- Menentukan unsur lucu, menjengkelkan, atau konyol.
- Membuat alur cerita berdasarkan dengan struktur teks anekdot.
- Mengembangkan teks anekdot.
- Teks anekdot disunting dan kemudian direvisi sesuai dengan hasil suntingan.
- Penentuan judul. Judul yang dipilih harus menarik perhatian pembaca.
Contoh Teks Anekdot Beserta Strukturnya
Abstraksi
Suatu pagi yang cerah keluarga Pak Rudi yang terdiri dari istri dan dua orang anak sedang berkebun di dekat rumah mereka.
Orientasi
Tiba-tiba Aka yang merupakan kakak dari Aji menghampiri kedua orang tuanya dengan tergesa-gesa sambil mengatur nafas. Tentu ibunya merasa bingung dan bertanya kepada Aka.
Ibu: “Ada apa, Aka?”
Krisis
Aka: “Bu, Aji menelan ulat bulu.”
Ibu: “Hah, bagaimana bisa? Kamu hanya ibu minta untuk menjaga Aji. Ayo cepat panggil Ayah agar kita cepat membawanya ke rumah sakit!” kata ibu dengan rasa panik.
Reaksi
Aka: “Ibu, tidak perlu khawatir. Kita tinggal tunggu saja sebentar lagi sampai ulat bulunya mati. Soalnya tadi aku menyuruh Aji untuk meminum racun serangga agar ulat bulu yang berada di dalam perut mati.”
Koda
Sang ibu terlihat semakin panik dan kemudian jatuh pingsan.