Daftar isi
Berdasarkan ilmu sejarah, kehidupan manusia sudah berlangsung sejak sekitar 3-4 juta tahun yang lalu. Selama kurun waktu tersebut manusia telah melewati perkembangan dan perubahan zaman.
Salah satu perubahan zaman besar adalah abad pencerahan atau sering disebut sebagai Zaman Pencerahan atau Masa Pencerahan. Agar kamu lebih memahami tentang abad pencerahan, simaklah pembahasan berikut ini.
Abad Pencerahan atau Masa Pencerahan dalam bahasa internasional disebut sebagai Age of Enlightenment sedangkan dalam bahasa Jerman dikenal dengan istilah Aufklärung. Zaman ini merupakan sebuah gerakan intelektual dan filosofis yang dimulai di Eropa pada abad ke 17 sampai 18.
Gerakan ini adalah kelanjutan dari gerakan atau masa sebelumnya yaitu zaman humanisme renaisans yang berlangsung pada abad ke 14–17. Jika pada abad humanisme renaisans hanya memajukan humaniora, filsafat, politik, seni, sastra serta hukum sedangkan dalam aspek ekonomi masih terbelakang.
Dari Abad Pencerahan ini muncul berbagai macam pemikiran dari para ilmuwan seperti seperti rasionalisme, empirisme, kantianisme, idealisme, positivisme, pragmatisme, fenomenologi, sekularisme, dan eksistensialisme.
Abad Pencerahan juga menegaskan pada pemikiran yang berfokus pada kebahagiaan, kedaulatan akal, dan indera sebagai sumber utama ilmu pengetahuan.
Abad Pencerahan muncul berlandaskan pada berkembangnya ilmu pengetahuan atau disebut juga dengan istilah revolusi ilmiah yang sudah berlangsung pada abad Renaisans.
Ilmu ilmiah inilah yang digunakan untuk merumuskan sebuah persoalan atau masalah dan juga penyelesaiannya. Metode yang digunakan adalah hipotesis, eksperimen atau percobaan dan observasi atau pengamatan.
Latar belakang lainnya adalah adanya perdebatan yang terjadi antara pihak gereja dengan masyarakat. Pihak gereja memaksa masyarakat untuk menerima doktrin dan meninggalkan kebudayaan Yunani serta Romawi Kuno.
Abad Pencerahan merupakan peralihan dari Abad Kegelapan yang memiliki tujuan untuk mencari kebenaran, keadilan dan kebahagian. Ha-hal tersebut tidak didapatkan pada masa sebelumnya dimana banyak terjadi penindasan antar umat beragama.
Orang-orang juga tidak bebas untuk memeluk agama dan kepercayaan yang diyakini bahkan cenderung dipaksa untuk mengikuti ajaran tertentu seperti yang terjadi pada kaum Katolik Roma dan kaum Protestan.
Mengenai kapan dimulainya Abad Pencerahan secara pasti menemui berbagai pendapat teori. Teori yang pertama mengatakan bahwa zaman ini mulai terjadi sejak tahun 1637 oleh filosofi Descartes dengan judul Cogito, ergo sum yang artinya “Saya berfikir, oleh karena itu saya ada”.
Sementara itu pendapat lain mengatakan bahwa akar dari Abad Pencerahan dimulai pada tahun 1860–1730 yakni di Inggris dan Perancis. Berdasarkan pendapat ini tokoh yang mengawali adalah Francis Bacon, Thomas Hobbes, René Descartes, Galileo Galilei, Johannes Kepler, Gottfried Wilhelm Leibniz.
Puncak kejayaan dari Abad Pencerahan diperkirakan terjadi pada tahun 1730–1780. Hal tersebut dirangkum oleh seorang sejarawan dalam bukunya yaitu “Philosophical Dictionary”: “a chaos of clear ideas.”
Buku yang dibuat sekitar tahun 1750–1777 ini berisikan tentang segala sesuatu di alam semesta dapat secara rasional di demistifikasi dan dikatalogkan. Buku ini merangkum ide dan gagasan para ilmuwan pada masa itu yang menegaskan ambisius terhadap pengetahuan manusia.
Pada masa puncak kejayaan ini orang-orang yang semula berkeyakinan Deisme mulai memeluk agama Kristen. Selain itu urusan antara agama dan negara mulai dipisahkan berkat gagasan dari Pierre Bayle.
Abad Pencerahan berakhir pada saat terjadi Revolusi Perancis yakni tahun 1780-1815. Teori lain mengatakan akhir dari Abad Pencerahan terjadi ketika Perang Napoleon yaitu pada 1804 sampai 1815.
Gerakan Abad Pencerahan tidak lepas dari peran para tokoh-tokoh di bawah ini.
Francis Bacon adalah tokoh yang kerap dianggap sebagai pemrakarsa gerakan Abad Pencerahan. Filsuf, negarawan dan penulis asal Inggris ini mencetuskan pemikiran empiris yang menjadi landasan bagi ilmu pengetahuan alam atau sains hingga saat ini.
Ilmuwan yang lahir di Inggris pada tahun 1561 ini mencetuskan gagasan “knowledge is power” yang artinya ilmu pengetahuan dapat digunakan untuk kemajuan hidup manusia. Ia beranggapan bahwa manusia harus memecahkan masalahnya sendiri dan tidak tergantung pada sang pencipta.
John Locke merupakan ilmuwan asal Inggris yang berpengaruh pada Zaman Pencerahan. Pencetus dari sistem pemerintahan Trias Politika ini mengungkapkan pemikirannya dalam buku Two Treatise on Government tahun 1689.
Dalam catatan tersebut John Locke mengemukakan pendapat bahwa manusia diatur oleh hukum kodrat dan masing-masing individu mendapatkan hak-hak yang tidak boleh dirampas darinya atau disebut sebagai unalienable rights.
Pemikiran lainnya yang berasal dari John Locke adalah bahwa manusia mendapatkan pengetahuannya dari pengalaman mereka bukan dari pikiran atau rasio.
Isaac Newton adalah ilmuwan asal Inggris yang ternama dengan karyanya yaitu tentang ilmu gravitasi bumi yang masih berlaku hingga masa sekarang. Ia sangat berperan pada masa Abad pencerahan terutama pada bidang fisika.
Newton mengemukakan teori-teorinya dalam buku yang ia beri judul “Philosophiae Naturalis Principia Mathematica” atau diterjemahkan menjadi “prinsip matematika dari filsafat alam”, buku yang diterbitkan pada 5 Juli 1687 memuat tentang mekanika klasik, hukum gravitasi universal, dan penurunan hukum Kepler.
Jean-Jacques Rousseau adalah filsuf ternama, penulis, dan komposer Perancis yang berperan besar pada Abad Pencerahan. J.J. Rousseau ini dikenal sebagai tokoh yang memperjuangkan demokrasi.
Gagasannya mengatakan bahwa negara yang baik adalah negara yang menjamin kedaulatan rakyat yakni hak kebebasan untuk setiap warga negaranya serta hukum yang benar harus berdasarkan pada hukum yang adil, diciptakan oleh rakyat dan dijalankan oleh rakyat.
Gagasan-gagasan mengenai politiknya tercantum dalam buku yang berjudul The Social Contract yang diterbitkan pada tahun 1762.
Buku tersebut memuat tentang berisi kontrak sosial yang wajib dibuat masyarakat dalam kehidupan di suatu lingkungan, hak-hak kedaulatan, penerapan demokrasi, serta lembaga sosial.
Buah pemikiran Voltaire yang merupakan seorang filsuf asal Perancis memberikan dampak yang signifikan pada Abad Pencerahan.
Salah satu gagasan Voltaire adalah Agama Alamiah yang memenuhi tuntutan akal ialah ketika orang mengasihi Allah dan berbuat adil memiliki niat yang baik terhadap manusia lainnya selayaknya kepada anggota keluarga atau saudara sendiri.
Voltaire sangat pandai dan berwawasan luas sehingga banyak aspek dan bidang pengetahuan yang ia kritisi termasuk dalam hal agama. Ia berpandangan bahwa kekuatan spiritual dan hal-hal takhayul lainnya yang dipercaya oleh gereja merupakan bentuk dari kelemahan jiwa.
David Hume adalah tokoh sejarawan dan filsuf yang sangat berpengaruh pada masa Abad Pencerahan terutama di Skotlandia. Ia merupakan seorang filsuf naturalis pertama pada masa modern.
Gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh Hume merupakan pandangan yang skeptis. Artinya adalah ia menjelaskan segala sesuatu berdasarkan pada pengalaman dari pada rasionalitas.
Karya lainnya dari Hume adalah The History of England yang merangkum sejarah Inggris dalam kurun waktu 60–70 tahun sampai Karya Macaulay.
Pemikiran-pemikiran yang dikemukakan semasa abad pencerahan telah banyak mengubah dunia baik pengaruh baik maupun pengaruh yang negatif. Berikut ini adalah pengaruh positif dan negatif dari Abad Pencerahan.
Abad Pencerahan adalah masa yang banyak mendatangkan manfaat bagi umat manusia diantaranya adalah sebagai berikut.
Pada masa pencerahan segala ilmu pengetahuan berkembang dengan sangat pesat. Para ilmuwan dapat dengan bebas melakukan eksperimen sehingga menimbulkan banyak penemuan-penemuan baru seperti penemuan unsur-unsur oleh Antoine Lavoisier yang merupakan ilmuwan asal Perancis pada tahun 1743 sampai dengan 1794.
Sebelum Abad Pencerahan banyak Hak Asasi Manusia yang terenggut namun berkat adanya gerakan ini orang-orang mendapatkan kembali hak asasi mereka baik secara individu maupun kelompok.
Salah satu yang mempengaruhi HAM pada masa itu adalah adanya Konstitusi Amerika Serikat tahun 1787 dan Bill of Rights dan Deklarasi Kemerdekaan yang dikemukakan oleh Thomas Jefferson.
Salah satu hak asasi manusia yang didapatkan pada abad ini adalah kebebasan beragama. Pada Abad Pencerahan gereja tidak lagi memaksakan doktrin mereka terhadap orang-orang Eropa.
Revolusi Perancis adalah gerakan yang banyak menginspirasi masyarakat di berbagai negara. Aksi ini dilakukan sebagai dampak dari penelaahan yang didapatkan masyarakat Perancis sebagai bentuk protes lantaran pemerintah pada saat itu tidak mampu mengikuti perkembangan zaman dan banyaknya penduduk yang tertindas.
Tak hanya dibidang ilmu pengetahuan dan HAM saja yang berkembang pada Abad Pencerahan tetapi juga pada bidang politik terutama dalam sistem pemerintahan. John Locke mengemukakan sistem Trias Politika yang masih digunakan hingga saat ini.
Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Abad Pencerahan tidak hanya dirasakan oleh negara-negara di Eropa saja. Penemuan dan ide gagasan baru juga disebarkan ke seluruh penjuru dunia tepatnya bersamaan dengan masa kolonial.
Indonesia sebagai negara bekas jajahan bangsa Eropa pun mendapat ilmu pengetahuan tersebut.
Abad Pencerah sangat berdasarkan pada rasio atau akal manusia sehingga menghasilkan berbagai macam ideologi atau pemahaman baru. Gagasan baru yang muncul pada Abad Pencerahan adalah paham liberalisme dan nasionalisme.
Adanya Abad Pencerahan menggeser kedudukan dan peran agama dalam kehidupan masyarakat terutama di Eropa. Hal tersebut dikarenakan para pemikir dan filsuf lebih banyak mengemukakan gagasan secara akal atau rasional.
ada akhirnya gereja Katolik Roma tidak lagi memberikan peran kepada masyarakat secara signifikan. Selain itu pada abad ini pemikiran humanisme, renaisans, dan reformasi Protestan menyerang bangunan intelektual dan politik Kekristenan.