Rasio Rentabilitas: Pengertian – Rumus dan Contoh Soal

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setelah mempelajari rasio profitabilitas, kali ini kita akan membahas mengenai rasio rentabilitas. Berikut pembahasannya.

Pengertian Rasio Rentabilitas

Pengertian Secara Umum

Rasio Rentabilitas disebut juga Profitability Ratio yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat pendapatan keuntungan dibandingkan dengan penjualan atau aktiva pada periode tertentu.

Rasio rentabilitas ini memiliki keterikatan dengan kelangsungan hidup sebuah perusahan.

Pengertian Menurut Para Ahli

  • Alma (2000)
    Rentabilitas mencakup 2 hal yaitu:
    • Perbandingan antara pendapatan suatu perusahaan dengan kekayaan yang ada. Pendapatan tersebut adalah pendapatan netto setelah dikurangi pajak.
    • Perbandingan pendapatan suatu perusahaan dengan kekayaan yang digunakan dalam perusahaan (kekayaan sendiri dan kekayaan atas pinjaman).
  • Riyanto (2001)
    Rentabilitas adalah perbandingan laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipakai untuk mendapatkan laba tersebut dan dinyatakan dalam bentuk persentase.
  • Sutrisno (2003)
    Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan menggunakan seluruh modal yang bekerja di dalamnya.
  • Husnan (2004)
    Adalah rasio yang mengukur kemampuan aktiva perusahaan dalam mendapatkan laba dari operasi perusahaan, karena hasil operasi yang diukur, maka digunakan laba yang sebelum bunga dan pajak.
  • Munawir (2010)
    Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam hal menghasilkan laba selama periode tertentu.

Tujuan Rasio Rentabilitas

Rasio rentabilitas memiliki tujuan bagi bank maupun pihak luar bank yaitu:

  • Untuk menghitung laba yang diperoleh bank dalam satu periode tertentu.
  • Untuk menilai posisi laba bank di tahun sebelumnya, membandingkan dengan tahun sekarang.
  • Menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
  • Untuk menilai besarnya laba sebelum pajak dengan total asset.
  • Mengukur produktivitas seluruh dana bank yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendir.
  • Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana bank yang digunakan baik modal sendiri.

Manfaat Rasio Rentabilitas

Manfaat yang diperoleh yaitu:

  • Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh bank dalam satu periode.
  • Mengetahui posisi laba bank tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
  • Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
  • Mengetahui besarnya laba sebelum pajak dengan total aktiva tetap.
  • Mengetahui produktivitas dari seluruh dana bank yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Jenis-jenis Rasio Rentabilitas

Profit Margin

Rasio ini menilai kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.

Rasio ini juga menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam menekan biaya-biaya atau mengukur efisiensi pada periode tertentu sehingga perbedaan biaya dan beban dalam akuntansi akan terlihat.

Rasio ini menilai dari laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio yang semakin besar menunjukkan kondisi perusahaan semakin baik karena laba perusahaan cukup tinggi.

Profit Margin terdiri atas:

  • Gross Profit Margin
  • Net profit Margin.

Gross Profit Margin disebut juga Margin Laba Kotor, adalah perhitungan yang membandingkan laba kotor perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai dalam periode tertentu yang sama.

Laba kotor yang dicapai ini berupa nominal rupiah dari penjualan. Nilai rasio yang semakin besar berarti kondisi keuangan perusahaan semakin baik.

Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba untuk menggantikan biaya tetap atau biaya operasi lainnya.

Net Profit Margin atau Margin Laba Bersih adalah perhitungan yang membandingkan laba bersih yang dihasilkan perusahaan.

Laba tersebut berasal dari penjualan terhadap efisiensi seluruh kegiatan seperti produksi, administrasi, pemasaran, pendanaan, penentuan harga dan manajemen pajak.

Semakin tinggi rasio ini berarti kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba juga tinggi pada tingkat penjualan tertentu.

Return On Investment (ROI)

ROI adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan berupa laba bersih setelah pajak (EAT) agar bisa menutup investasi yang dikeluarkan.

Rasio ini menilai jumlah laba bersih setelah pajak yang dihasilkan dibandingkan dengan setiap satu rupiah investasi yang dikeluarkan.

Semakin besar ROI menunjukkan kondisi perusahaan semakin baik.

Return On Assets (ROA)

ROA adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dengan menggunakan semua aktiva yang dimiliki perusahaan.

ROA mengukur laba kotor sebelum bunga dan pajak atau EBIT dari aktiva yang dipakai. Semakin besar rasio ini maka kondisi perusahaan semakin baik.

Return on Equity (ROE)

ROE adalah perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan total ekuitas.

Yang berupa pengukuran dari penghasilan yang tersedia bagi para pemilik perusahaan terhadap modal yang telah diinvestasikan pada suatu perusahaan.

Return on equity menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola modal sendiri secara efektif dan mengukur laba dari investasi pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan.

ROE menampilkan rentabilitas modal atau rentabilitas usaha.

Earning per Share (EPS)

Earning per share adalah rasio yang mengukur kemampuan setiap lembar saham dalam menghasilkan laba berupa jumlah rupiah.

Pada umumnya yang menggunakan adalah pihak manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham.

Rumus Rasio Rentabilitas

  • Rumus Gross Profit Margin

Membandingkan laba kotor perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai dalam periode tertentu yang sama.

Gross Profit Margin = Laba Kotor / Penjualan Bersih x 100%

Sedangkan rumus Net profit Margin sebagi berikut:

Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak / Penjualan Bersih x 100%
  • Return On Investment (ROI)

Return on investment adalah perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Rumusnya sebagai berikut:

ROI = Laba Bersih Setelah Pajak / Total Investasi x 100%

atau

ROI = Net profit margin x Assets turn over
  • Return On Assets (ROA)

Return On Assets adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dengan menggunakan semua aktiva yang dimiliki perusahaan. Rumusnya sebagai berikut:

ROA (Rentabilitas Ekonomi) = Laba Bersih Sebelum Pajak / Total Aktiva x 100%
  • Return on Equity(ROE)

Return on Equity (ROE) merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan total ekuitas. Rumusnya sebagai berikut:

ROE = Laba bersih setelah pajak / ekuitas X 100%
  • Earning per share (EPS)

Earning per share merupakan rasio untuk mengukur kemampuan setiap lembar saham dalam menghasilkan laba. Rumusnya sebagai berikut:

EPS = Laba Bersih Setelah Pajak – Dividen Saham Preferen / Jumlah Saham Biasa x 100%

Contoh Soal Rasio Rentabilitas

Soal 1

Sebuah perusahaan melakukan kegiatan bisnisnya dengan jumlah modal sebesar Rp 400.000 yang terdiri dari utang Rp 200.000 dengan bunga 10% per tahun dan modal sendiri Rp 500.000.

Keuntungan yang berasal dari kegiatan operasional perusahaan sebesar Rp 40.000 selama 1 tahun. Berapa besar rentabilitas ekonomis perusahaan tersebut?

Pembahasan:

Rentabilitas ekonomis = Laba / Modal

RE = Rp 40.000 / Rp 200.000 x 100 %
= 20%

Soal 2

Perusahaan ABCD memerlukan tambahan dana sebesar Rp 200 juta, yang akan dipergunakan untuk penambahan aktiva tetap Rp. 120 juta dan modal kerja Rp. 80 juta.

Aktiva tetap tersebut diperkirakan akan berusia 4 tahun, dan karenanya beban penyusutan per tahun Rp. 30 juta.

Perusahaan ditawari hutang dari suatu bank dengan bunga 18% per tahun, jangka waktu dua tahun, dan untuk tahun pertama harus membayar 50% dari pokok pinjaman.

Dengan demikian apabila kredit tersebut diambil, akan menimbulkan beban finansial sebagai berikut:

  • Tahun ke 1
Angsuran Pokok Pinjaman : 50% x Rp 200 juta = Rp 100 juta 
Bunga: 18% x Rp 200 juta = Rp 36 juta
  • Tahun ke 2
Angsuran Pokok Pinjaman :  50% x Rp 200 juta = Rp 100 jut
Bunga: 18% x Rp 100 juta = Rp 18 juta

Misalkan rentabilitas ekonomi dari penggunaan hutang tersebut setiap tahun diharapkan sebesar 25%, dan perusahaan membayar pajak penghasilan sebesar 25%.

Apakah penggunaan hutang tersebut akan menimbulkan beban finansial yang lebih besar dari pemasukan keuangannya ?

Pembahasan:

Jika Rentabilitas Ekonomi 25%, maka LABA OPERASI adalah 200 juta/0,25 = Rp 50 juta.

Soal 3

Berdasarkan Neraca PT RA diketahui sebagai berikut.

Saham Rp 500.000.000
Laba ditahan Rp 100.000.000
Kas Rp 25.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp 1.000.000.000
Laba Bersih Rp 150.000.000

Hitunglah rentabilitas modal sendiri dari PT RA!

Pembahasan:

Rentabilitas Modal sendiri = Laba Bersih / Modal sendiri x 100%
= 150.000.000 / 600.000.000
= 25%
= 0.25

Modal sendiri diperoleh dari saham ditambah laba ditahan:

Rp 500.000.000 + Rp 100.000.000 = Rp 600.000.000
Rentabilitas sebesar 0.25 atau 25% artinya setiap Rp 1 modal sendiri menghasilkan laba bersih Rp 0.2.

fbWhatsappTwitterLinkedIn