Biografi Nadiem Makarim – Profil, Masa Kecil dan Karir

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pendiri Gojek yang menjadi Menteri Gojek di bawah payung PT Karya Anak Bangsa Apps yang didirikan oleh Nadiem Makarim. Seiring dengan perkembangan aplikasi Gojek yang semakin maju, nama Nadiem Makarim semakin dikenal masyarakat Indonesia.

Keberhasilannya dalam mengembangkan aplikasi Gojek membantunya dipilih oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Di  Kabinet Tinggi Indonesia, Nadiem Makarim menjadi Menteri termuda di usia 35 tahun.

Dalam kehidupan Nadiem Makarim, masih banyak cerita menarik yang  bisa diambil sebagai motivasi atau semangat untuk melakukan sesuatu, terutama dalam proses start-up yang berat. Simak biografi singkat Nadiem Makarim berikut ini.

Masa Kecil Nadiem Makarim

Tahukah Anda siapa nama lengkap Nadiem Makarim? Nama lengkap Nadiem Makarim adalah Nadiem Anwar Makarim. Seperti yang diketahui  banyak orang, pendiri Gojek adalah Nadiem Makarim, ia lahir di Singapura pada 4/7/1984. Nadiem Anwar Makarim biasa dipanggil  Nadiem.

Ayah Nadiem Makarim bernama Nono Anwar Makarim, lahir di Pekalongan dan memiliki profesi hukum yang cukup terkenal dan ia adalah seorang intelektual yang lulus dengan gelar doktor hukum dari Universitas Harvard.

Sementara itu, ibunda Nadiem Makarim, Atika Algadrie, berasal dari Pasuruan dan bekerja sebagai penulis lepas di bidang kerelawanan. Atika Algadrie adalah ibunda dari Nadiem Makarim yang merupakan putri dari Hamid Algadri, salah satu pelopor kemerdekaan Indonesia.

Nadiem Makarim memiliki seorang kakak laki-laki bernama Rayya Makarim. Jika Nadiem memilih karir di bidang bisnis dan politik, kakaknya memilih sinema sebagai karirnya. Karier Rayya Makarim di dunia perfilman cukup sukses, terutama sebagai penulis skenario. Film yang diberi judul 27 Langkah Mei yang ditulis oleh Rayya Makarim ini bisa dikatakan cukup sukses ketika mendapat sejumlah penghargaan.

Pada tahun 2014, Nadiem Makarim dan Franka Franklin menikah di Bali. Pernikahan antara Nadiem Makarim dan Franka Franklin dikaruniai seorang putri bernama Solara Franklin Makarim.

Kisah hidup lengkap Nadiem Makarin yang juga cucu pejuang kemerdekaan Indonesia, juga dapat ditemukan dalam buku Nadiem Makarim, Menteri Termuda Abad Ini.

Pendidikan Nadiem Makarim

Pendidikan  Nadiem Makarim berkisar dari Sekolah Dasar (SD) hingga  Sekolah Menengah Pertama (SMP). Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di Indonesia, Nadiem Makarim memilih sekolah menengah atas (SMA) di Singapura.

Kerja keras dan keseriusan dalam menempuh pendidikan tinggi membantu Nadiem Makarim menyelesaikan studinya di Brown University, Amerika Serikat dan memperoleh gelar Sarjana. Hubungan internasional merupakan jurusan yang dipilih Nadiem Makarim selama menempuh studi di Brown University, Amerika Serikat. Nadiem Makarim mengikuti program pertukaran  di London School of Economics.

Pada tahun 2006 dan setelah lulus dari Brown University, Nadiem Makarim bekerja di Mckinsey and Company sebagai konsultan manajemen dan pada tahun ketiganya berhenti bekerja di Mckinsey and Company dan memilih untuk melanjutkan program akademik setelah universitas.

Hal ini dikarenakan ia merasa ilmu yang dimilikinya saat ini kurang. Institusi pilihan untuk gelar masternya adalah Harvard Business School, dan administrasi bisnis adalah jurusannya ketika ia menghadiri Harvard Business School.

Nadiem Makarim berhasil memperoleh gelar MBA (Magister Administrasi Bisnis) setelah menyelesaikan studinya di Harvard Business School.

Setelah lulus dari Harvard Business School dan jatuh cinta dengan Indonesia, putra Nono Anwar Makarim memilih kembali ke Indonesia dan meniti karir di Indonesia. Selama di Indonesia, gelar Nadiem Makarim memungkinkannya untuk mendapatkan pekerjaan dalam waktu singkat.

Karir Nadiem Makarim

1. McKinsey and Company (2006-2009)

Pada tahun 2006, setelah lulus dari Brown University dan memperoleh gelar MBA, Nadiem Makarim memutuskan untuk berkarir di McKinsey and Company. Dia bertindak sebagai konsultan manajemen. Nadiem Makarim telah bersama McKinsey and Company selama tiga tahun.

2. Zalora Indonesia (2011-2012)

Setelah mengakhiri karirnya di McKinsey and Company, Nadiem Makarim melanjutkan karirnya di Zalora Indonesia  pada tahun 2011. Selama di Zalora Indonesia, beliau menjabat sebagai Managing Director. Karirnya di Zalora Indonesia mungkin tidak cukup lama, hanya setahun.

Selama berada di Zalora Indonesia, Nadiem Makarim merasa telah belajar banyak dan belajar banyak tentang kewirausahaan. Ini adalah salah satu tujuan dalam karir Zalora Indonesia.

Hingga akhirnya Nadiem Makarim memutuskan mundur dari Zalora Indonesia karena ingin memulai startup sendiri. Dalam mendirikan perusahaannya, Nadiem Makarim bekerja dengan talenta terbaik di kawasan Asia.

3. Kartuku (2013-2014)

Nadiem Makarim melanjutkan karirnya sebagai Creative Director di Kartuku. Kartuku adalah perusahaan yang bergerak di bidang sistem pembayaran non tunai di Indonesia.

Minimnya pesaing dalam sistem pembayaran non tunai di Indonesia menyebabkan Gojek mengakuisisi Kartuku. Gojek mengakuisisi Kartuku dengan tujuan memperkuat sistem layanan di Gopay.

4. Gojek (2010-2019)

Setelah meniti karir di bisnis besar, Nadiem Makarim memberanikan diri untuk memulai sebuah bisnis dan bisnis tersebut diberi nama Gojek. Untuk memulai bisnis ini, Nadiem Makarim mengajak 3 orang temannya yang memiliki bakat dan ketajaman bisnis, Jurist Tan, Mickey dan Brian Cu. Apa yang dilakukan Nadiem Makarim dan ketiga temannya dalam membangun Gojek adalah joint venture.

Awalnya, Gojek adalah aplikasi yang hanya melayani konsumen dengan layanan pesan antar, pesan makanan, dan pesan antar. Namun seiring dengan kemajuan Gojek, Gojek telah menjadi aplikasi yang hebat bahkan dimungkinkan untuk melakukan berbagai jenis transaksi melalui aplikasi ini.

Dapat dikatakan bahwa transformasi yang terjadi di Gojek memakan waktu sekitar 5 tahun. Berkat transformasinya, Gojek kini menawarkan lebih dari 20 layanan, seperti kebersihan rumah, kebutuhan sehari-hari, pemesanan obat, pembayaran pulsa, pembelian tiket, dan lainnya. Gojek juga melebarkan sayapnya ke pembayaran digital yang sekarang dikenal sebagai “Gopay”.

Nadiem Makarim dan Gojek

Selama tinggal di Jakarta, Nadiem Makarim merasa kemacetan di Jakarta  cukup serius dan percaya bahwa transportasi ojek adalah salah satu bentuk transportasi utama yang dapat mengurangi kemacetan di Jakarta dan memudahkan perjalanan bagi pengguna ojek.

Ketika Nadiem Makarim sedang mengendarai ojek, dia mengobrol dengan tukang ojek. Dari hasil dialog, pendapat para pengemudi ojek mengeluhkan sulitnya jemput penumpang dan lama menunggu penumpang. Waktu yang terbuang percuma ini dapat mengakibatkan berkurangnya pendapatan para pengemudi ojek.

Berdasarkan dua faktor tersebut, Nadiem Makarim memiliki keinginan dan cita-cita untuk mendirikan perusahaan yang dapat memfasilitasi transportasi penumpang oleh mitra ojek.

Untuk mengembangkan bisnis Gojeknya, Nadiem Makarim membutuhkan  dana yang tidak sedikit. Tahun 2014 merupakan kali pertama Gojek dibiayai agar Gojek bisa dikembangkan  lebih modern.

Perkembangan aplikasi Gojek yang  baik telah menarik beberapa perusahaan untuk berinvestasi di Gojek seperti Northstar Group, Redmart Limited, DST Group, Warburg Pincus, Formation Group, Sequoia Capital, Capital Group, Rakuten Ventures, NSI Ventures dan KKR. Dari perusahaan tersebut, Gojek telah menerima sekitar Rp 7,2 triliun.

Hingga saat ini, dengan valuasi miliaran dolar, Gojek merupakan salah satu dari hanya 19 dekaron di dunia. Berkat karirnya di Gojek, Nadiem Makarim masuk dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia versi majalah Globe Asia. Nilai aset yang dimiliki  Nadiem Makarim diperkirakan mencapai 100 juta USD.

Perlu diketahui juga bahwa saat Gojek meraih predikat decacorn, usia Nadiem Makarim sudah 34 tahun seperti  yang dijelaskan secara rinci dalam buku Nadiem Makarim karya Adi Darmawan.

Kebijakan Nadiem Makarin Saat Jadi Menteri

Nadiem Makarim dilantik sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada  23 Oktober 2019. Alhasil, Nadiem Makarim menjadi  Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Teknologi, anggota Kabinet Tinggi Indonesia.

Selama menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim melakukan sejumlah kebijakan. Nadiem Makarim telah datang dengan dua kebijakan yang berbeda yaitu kebijakan  pendidikan dasar hingga menengah atas dan kebijakan pendidikan tinggi

Kebijakan Pendidikan Dasar hingga Pascasarjana

  1. Mengganti Ujian Nasional dengan Tes Kompetensi Minimum dan Survei Kepribadian. Sekolah dipercaya untuk melakukan tes kecakapan minimum dan survei kepribadian. Sistem penilaian untuk ujian kecakapan datang dalam bentuk tertulis, kerja kelompok, dan banyak lagi.
  2. Melakukan ujian untuk siswa sekolah menengah (kelas 4, 8,  11). Dengan kebijakan ini, ujian tidak bisa dijadikan dasar penilaian untuk maju ke tingkat selanjutnya.
  3. Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dengan kebijakan ini, guru memiliki kebebasan untuk membuat dan mengembangkan RPP.
  4. Menerapkan sistem pembagian penerimaan siswa baru (PPDB). Kebijakan ini dapat meningkatkan target siswa berprestasi dari 15% menjadi 30%.

Sementara itu, kebijakan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim di perguruan tinggi dikenal dengan kebijakan ‘otonomi belajar’. Berikut adalah beberapa kebijakan “Belajar Gratis”.

Kebijakan Merdeka Belajar

  1. Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) bebas membuka atau mendirikan program studi baru. Pengecualian berlaku untuk program gelar medis dan pendidikan.
  2. Program re-akreditasi otomatis untuk semua gelar dan sukarela untuk universitas dan program studi yang siap untuk ditingkatkan.
  3. Memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah ekstra kurikuler dan mengubah pengertian satuan semester (SKS).
  4. Laboratorium Badan Layanan Umum (BLU) dan Satuan Kerja (Satker) akan menjadi Laboratorium Badan Hukum (BH Labs) dan akan di fasilitasi oleh BLU Laboratorium Kemendikbud dan Satker menjadi BH Labs.

Kebijakan Menteri Pendidikan di Tengah-tengah Pandemi

Dengan adanya pandemi Covid19, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim mengeluarkan kebijakan baru. Berikut beberapa kebijakan Nadiem Makarim selama wabah Covid-19.

  1. Mengizinkan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) digunakan untuk pembelian pulsa internet guru dan siswa.
  2. Melakukan pembelajaran di rumah atau jarak jauh (PJJ).

Sedangkan dalam jenjang pendidikan perguruan tinggi, kebijakan yang diambil berupa memberikan keringanan UKT kepada mahasiswa yang terdampak Covid19.

Penghargaan Nadiem Makarim

Berkat kesuksesannya dalam membangun perusahaan Gojek, Nadiem Makarim mendapatkan beberapa penghargaan. Berikut beberapa penghargaan yang diperoleh Nadiem Makarim, yaitu

1. The Straits Times Asian of The Year

Pada tahun 2016, Nadiem Makarim mendapatkan penghargaan The Straits Times Asian of The Year atas keberhasilan dan inovasinya membangun Gojek. Berkat aplikasi Gojek ini masyarakat di Indonesia dan beberapa negara di Asia bisa meningkatkan pendapatannya.

Nadiem Makarim adalah orang Indonesia pertama yang memenangkan penghargaan  Straits Times Asian of the Year. Dengan perusahaannya Gojek dia bisa merubah trend bisnis menjadi lebih modern dan dengan aplikasi ini banyak orang yang terbantu terutama secara ekonomi.

2. Termasuk dalam Daftar Bloomberg Edisi 2018

Pada tahun 2018, Nadiem Makarim masuk dalam daftar Bloomberg. Angka-angka yang dimasukkan oleh Bloomberg inovatif di banyak bidang. Yang dipertimbangkan Bloomberg saat memasukkan nama Nadiem Makarim adalah aplikasi Gojek besutan Nadiem Makarim semakin berkembang dan semakin modern.

Masuknya Nadiem Makarim ke daftar Bloomberg tak lepas dari usahanya  mendirikan Gojek. Gojek dinilai telah mengalami transisi yang sangat pesat. Awalnya hanya fokus pada pemesanan kini fitur aplikasi gojek semakin beragam. Dari membeli obat-obatan hingga kemampuan untuk melakukan semua jenis pembayaran dan tagihan.

3. Penghargaan Nikkei Asia ke-24

Penghargaan yang diterima Nadiem Makarim tidak dapat dipisahkan dari perusahaan Gojek. Penghargaan  berikutnya adalah 24th Nikkei Asia Award.

Nadiem Makarim masuk dalam kategori Inovasi Bisnis dan Ekonomi dan  perusahaan yang didirikannya (Gojek) di nilai telah berkontribusi dalam pembangunan kawasan Asia. Dalam penghargaan ini, Nadiem Makarim menjadi karakter termuda.

Kontribusi Gojek dapat sangat meningkatkan pendapatan mitra gojek dan memberikan kemudahan bagi pengguna dalam kehidupan sehari-hari. Dengan hadirnya aplikasi Gojek, pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya di sektor kuliner UMKM  terus mengalami percepatan.

Saat menerima penghargaan ini, Nadiem Makarim langsung menggandakan hadiahnya menjadi Rs 860 juta. Tarif ganda tersebut kemudian digunakan untuk pendidikan anak-anak mitra pengemudi Gojek.

4. Gojek Masuk  Dalam Fortune Top 50 World Changing Companies

Gojek, didirikan oleh Nadiem Makarim, masuk  dalam Fortune Top 50 World Changing Companies. Apresiasi ini diberikan kepada Gojek karena aplikasi ini dapat mengubah tren masyarakat menuju modernitas dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor jasa transportasi.

Gojek sudah dua kali masuk 50 besar perusahaan yang mengubah dunia menurut Fortune. Pertama, pada 2017 lalu berhasil menempati peringkat 17. Dua tahun berselang, Gojek menempati peringkat 11 dari 52 perusahaan dari berbagai negara. Gojek adalah satu-satunya perusahaan di Asia Tenggara.

Dapat dikatakan bahwa karir Nadiem Makarim terus meningkat terbukti dengan banyaknya penghargaan yang diraihnya. Nadiem Makarim telah menerima banyak penghargaan sejak mendirikan dan bekerja di Gojek.

Aplikasi Gojek ini sangat berguna bagi konsumen yang mencari sesuatu tanpa harus bepergian. Aplikasi Gojek ini juga memberikan keuntungan bagi para pengemudi ojek, dengan adanya aplikasi ini para pengemudi ojek dapat memperoleh penghasilan tambahan dan meningkatkan perekonomian para pengemudi ojek.

fbWhatsappTwitterLinkedIn