81+ Contoh Konjungsi Antar kalimat dan Pembahasannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam struktur tatanan Bahasa Indonesia, banyak jenis kata yang dikelompokkan berdasarkan fungsi dan sifatnya dalam kalimat.

Salah satu contohnya adalah konjungsi atau sering disebut sebagai kata penghubung. Konjungsi sering dipakai dalam kalimat sederhana yang digunakan untuk komunikasi sehari-hari.

Konjungsi memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan fungsinya dalam kalimat.

Dalam penjelasan berikut akan diuraikan secara lengkap pengertian dari konjungsi, jenis-jenis konjungsi, dan contoh konjungsi antarkalimat.

Apa itu Konjungsi Antarkalimat?

Konjungsi antarkalimat adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan satu kalimat degan kalimat lainnya.

Kunjungsi antar kalimat pada umumnya terletak di awal kalimat baru yang dihubungkan dengan kalimat sebelumnya.

Atau dalam arti lain, konjungsi antarkalimat ini dipakai untuk memulai satu kalimat baru yang awal kalimat barunya menggunakan huruf kapital.

Konjungsi antarkalimat sangat penting dalam struktur Bahasa Indonesia karena berfungsi untuk membantu pembaca memahami sebuah tulisan.

Tanpa adanya kunjungsi antarkalimat paragraf atau suatu bacaan akan sangat sulit dipahami dan dimengerti oleh para pembaca.

karena itu, pemakaian konjungsi antarkalimat ini harus tepat karena akan mempengaruhi struktur kalimat yang ditulis. 

Jenis-jenis Konjungsi Antarkalimat

Ada jenis-jenis konjungsi antarkalimat yang perlu diketahui, diantaranya adalah

Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Pertentangan dalam Gagasan

Konjungsi antarkalimat jenis ini merupakan konjungsi yang menjelaskan tentang pertentangan dalam sebuah ide atau gagasan.

Misalnya: sekalipun demikian – begituwalaupun demikian – begitu, dan meskipun demikian – begitu, biarpun – begitu.

Contoh konjungsi antarkalimat yang menyatakan pertentangan dalam gagasan misalnya: “Saya kurang setuju dengan pendapat yang dia sampaikan. Walupun begitu, saya bisa menerima masukan tersebut dengan besar hati”

Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Lanjutan dari Peristiwa

Konjungsi antarkalimat jenis ini pada dasarnya menyatakan mengenai bagaimana lanjutan dari sebuah peristiwa yang terjadi.

Misalnya:  sesudah itusetelah itu, kemudian, lalu, dan juga selanjutnya.

Contoh konjungsi antarkalimat yang menyatakan lanjutan dari peristiwa misalnya: “Tim basket sekolah akan lebih dulu berhenti di gedung olah raga, sesudah itu melanjutkan istirahat di asrama masing-masing”.

Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Kebalikan dari yang Dinyatakan Sebelumnya

Konjungsi antarkalimat yang menyatakan adanya kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya merupakan jenis konjungsi yang menggunakan kata “sebaliknya”.

Dalam sebuah kalimat, bisa dilihat dalam contoh berikut ini: “Masyarakat dianjurkan untuk membuang sampah pada tempatnya, sebaliknya para petugas kebersihan menjalankan fungsinya dengan memunguti sampah yang ditinggalkan orang yang kurang bertanggung jawab”.

Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Keadaan yang Sebenarnya.

Konjungsi antarkalimat yang menyatakan keadaan yang sebenarnya bisa diwakilkan dengan penggunakan kata: “sesungguhnya atau bahwasanya

Contohnya dalam kalimat bisa dilihat dalam struktur kalimat berikut: “Masalah banjir di jakarta memang masih belum bisa terselesaikan. Sesungguhnya pemerintah sudah melakukan upaya penanganan cukup maksimal”.

Konjungsi Antarkalimat yang Menguatkan Keadaan yang Dinyatakan Sebelumnya

Konjungsi antarkalimat yang menguatkan suatu keadaan yang sudah dinyatakan sebelumnya biasanya menggunakan kata penghubung berupa “bahkan atau malahan“.

Contoh konjungsi antarkalimat jenis ini bisa dilihat dalam contoh kalimat berikut: “Ani sudah belajar mati-matian untuk menyiapkan ujian di perguruan tinggi, bahkan ia sudah mengikuti les dan try out yang diselenggarakan oleh banyak lembaga”.

Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Pertentangan dengan Keadaan Sebelumnya

Konjungsi antarkalimat yang menyatakan tentang pertentangan dengan keadaan yang sebelumnya bisanya memakai kata penghubung berupa kata: namun, tetapi, atau akan tetapi.

Contoh konjungsi antarkalimat jenis ini bisa dilihat dalam kalimat berikut: “Wahana permainan di tempat itu sudah dilengkapi standarisasi keamanan nasional, namun kecelakaan tetap tidak bisa dihindarkan”.

Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Konsekuensi

Konjungsi antarkalimat yang menyatakan konsekuensi bisanya dinyatakan dalam kata penghubung “dengan demikian“.

Contohnya dalam kalimat bisa dilihat dalam kalimat berikut: “Kepala Sekolah sudah mengumumkan aturan, dengan demikian anak yang melanggar akan mendapat sangsi yang sesuai”.

Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Akibat

Konjungsi antarkalimat yang menyatakan akibat bisanya dinyatakan dengan penggunaan kata penghubung berupa: karena sebab itu, oleh sebab itu, oleh karena itu.

Contoh konjungsi antarkalimat jenis ini dalam sebuah teks bisa dilihat seperti berikut: “Polisi sudah menetapkan saksi sebagai tersangka, oleh sebab itu ia harus mengikuti prosedur penyelidikan dan hukuman”.

Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Kejadian yang Mendahului Hal yang Dinyatakan Sebelumnya.

Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya bisanya dinyatakan dalam sebuah kata penghubung “sebelum itu”.

Contohnya dalam struktur kalimat bisa dilihat dalam kalimat berikut: “Laila membawa pulang tugas yang belum diselesaikan di sekolah, sebelum itu ibu guru menyampaikan bahwa waktunya terbatas dan tugas yang ia berikan butuh waktu pengerjaan yang lebih lama”.

Contoh Konjungsi Antarkalimat

Dari sembilan jenis konjungsi antarkalimat yang telah dijelaskan diatas. Contoh berikut ini adalah konjungsi antarkalimat yang biasa dipakai dalam komunikasi sehari-hari dalam struktur kalimat Bahasa Indonesia.

Contoh Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Pertentangan dalam Gagasan

  1. Sebenarnya Aisyah tidak menyukai minuman yang diberikan oleh Bu Tati, meskipun demikian dia tetap menghormati pemberian orang tua.
  2. Lisa adalah anak manja yang selalu pergi dengan orangtuanya, meskipun begitu ia tetap memberanikan diri untuk ikut acara camping di sekolah.
  3. Acara musik di sekolah sudah kelebihan jumlah pengunjung, walaupun demikian jumlah penonton yang baru datang terus bertambah banyak.
  4. Aldi kurang setuju dengan pendapat Maulana di forum rapat tadi pagi, meskipun demikian mereka tetap berteman baik di luar forum.
  5. Bapak Mustafa adalah seorang jenderal besar di kepolisian, meskipun begitu ia tetap rendah hati dan menghargai para tetangganya.
  6. Tas bergambar bunga milik Raya belum pernah digunakan sama sekali, walaupun demikian ia tetap membeli tas baru berwarna biru.
  7. Hujan deras masih mengguyur sekolah sejak pagi tadi, walaupun demikian acara turnamen sepak bola masih tetap dilaksanakan.
  8. Pagi tadi, Nadia bangun kesiangan, walaupun begitu ia sempat menyiapkan bekal untuk dibawa ke sekolah.
  9. Jam pulang sekolah sudah selesai sejak jam 2 siang, walaupun demikian sekolah tetap ramai sampai menjelang sore.

Contoh Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Lanjutan dari Suatu Peristiwa

  1. Pagi-pagi ibu membereskan rumah dan bersih-bersih terlebih dahulu, setelah itu baru ibu pergi ke pasar dan memasak.
  2. Rania pergi ke sekolah dulu, selanjutnya ia baru akan pergi les Bahasa Inggris di tempat Bu Ratna.
  3. Setelah bermain ular tangga, selanjutnya anak-anak akan pergi mengaji di rumah Pak Ustadz.
  4. Setelah adonan mulai kalis setelah diuleni, selanjutnya dicetak di loyang dan dipanggang dengan api kecil.
  5. Setelah memasukkan sayur-sayuran, selanjutnya taburkan sedikit garam dan merica bubuk.
  6. Perjalanan hari ini dimulai dari Kota Bandung, selanjutnya akan dilanjutkan ke Kota Cirebon.
  7. Lina membawa bekal dari rumah, sesudah itu ia hanya membeli minuman dan buah di kantin sekolah.
  8. Laila sudah selesai mengerjakan tugas sekolah, selanjutnya ia akan membantu ibu berjualan di rumah.
  9. Rina memakai jaket ke sekolah, setelah itu ia melepasnya saat sudah sampai di kelas.

Contoh Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Kebalikan dari yang Dinyatakan Sebelumnya

  1. Sekolah tidak boleh membebani siswanya dengan banyak tugas, sebaliknya sekolah diperbolehkan membantu siswanya mengembangkan bakat yang dimiliki.
  2. Adinata menyukai buah tomat, sebaliknya Mila sangat membenci makanan yang diolah dari buah tomat.
  3. Kakak rajin bangun pagi dan merapihkan sendiri kamarnya, sebaliknya adik sangat susah dibangunkan diwaktu pagi.
  4. Nadia sudah mengerjakan semua tugas yang diberikan pak Yanto, sebaliknya Rido lupa jika hari ini ada tugas.
  5. Adik laki-laki Nurma sangat suka kegiatan memasak, sebaliknya Nurma hanya senang jika masakannya sudah matang.
  6. Kakak Riski memiliki mata yang sipit, sebaliknya Riski memiliki dua mata yang tajam dan bulat lebar.
  7. Ibu sangat suka makanan manis, sebaliknya ayah lebih menyukai yang pedas dan asin.
  8. Aldo tidak menyukai ikan laut, sebaliknya Naifah sangat menyukai ikan-ikan segar.
  9. Adik sudah sampai rumah sejak siang, sebaliknya kakak baru berangkat pada jam 2 siang.

Contoh Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Keadaan yang Sebenarnya

  1. Sejak awal sesungguhnya Abidzar sudah diingatkan untuk tidak mengendarai mobil malam-malam.
  2. Makanan yang disumbangkan kepada korban longsor itu sesungguhnya adalah makanan yang masih layak dikonsumsi.
  3. Latifah sudah mengabarkan bahwasanya ia izin tidak bisa mengikuti kegiatan kaya wisata di sekolah.
  4. Adinda sudah mengatakan bahwasanya ia tidak menyukai makanan hasil laut atau olahan dari boga bahari.
  5. Sebelum mengendarai motor, sesungguhnya ia sudah memakai jaket dan sarung tangan lengkap.
  6. Kirei mengatakan bahwasanya ia belum bisa pergi ke rumah nenek pada minggu ini.
  7. Killa memberitahu Kayla bahwasanya ia tidak bisa ikut pergi bermain sore ini.
  8. Ibu Guru mengabarkan bahwasanya besok sekolah akan diliburkan karena sedang ujian nasional.
  9. Kebun di dekar rumah nenek di kampung sesungguhnya sudah diberikan kepada paman Ali.

Contoh Konjungsi Antarkalimat yang Menguatkan Keadaan yang Dinyatakan Sebelumnya

  1. Ibu sudah membawakan bekal untuk Nadia. Bahkan sudah menyiapkan untuk makan malamnya juga.
  2. Nilai yang didapatkan Nina dalam ujian matematika cukup tinggi, malahan ia adalah peringkat satu di kelasnya.
  3. Nita sangat senang dengan pelajaran biologi, malahan ia betah belajar berlama-lama di laboratorium.
  4. Agus sangat menyukai hal-hal yang berbau animasi, bahkan ia bercita-cita sebagai animator di perusahaan Ghilbi.
  5. Dika tidak menyukai film horor, bahkan ia takut jika rumahnya hanya mati lampu sebentar.
  6. Rumah nenek sangat jauh, bahkan untuk pergi kesana harus berjalan di jalur yang tidak bisa dilalui kendaraan bermotor.
  7. Pelajaran Nina hari ini sangat mudah, malahan ia bisa santai sejenak sambil melihat keluar jendela kelas.
  8. Fattah menyukai segala hal yang berhubungan dengan tata surya, bahkan kamarnya dihiasi susunan gambar planet dan rasi bintang.
  9. Baju yang dibawa Nisa sangat banyak, malahan tasnya sampai penuh sesak.

Contoh Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Pertentangan dengan Keadaan Sebelumnya

  1. Kinan memiliki postur tubuh yang agak berisi, namun larinya sangat kencang.
  2. Linda tidak menyukai sayur-sayuran, tetapi ia harus selalu memakannya jika ingin tubuhnya sehat.
  3. Lisa ingin masuk sekolah bisnis terbaik, tetapi ia malas belajar.
  4. Bola yang dipakai Ali harganya murah, namun bisa awet dipakai sampai lama.
  5. Ibu pergi ke pasar dari pagi, namun sampai saat ini masih belum pulang juga.
  6. Ada kebakaran di komplek sebelah, namun petugas pemadam kebakaran belum datang juga.
  7. Andi anak yang nakal di sekolah, tetapi ia rajin pergi sholat berjamaah di musholla.
  8. Kakak adalah anak yang pandai, namun ia ditolak beberapa kali dari kampus impiannya.
  9. Ayah sebenarnya tidak suka kerja di kantor, namun gajinya cukup lumayan untuk keluarga.

Contoh Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Konsekuensi

  1. Karena sudah melanggar aturan sekolah, dengan demikian Ali harus di hukum.
  2. Andi menyetir mobil ugal-ugalan, dengan demikian izin mengemudinya ditangguhkan polantas.
  3. Abi sudah sudah menyalahgunakan kepercayaan orangtuanya, dengan demikian dia sudah tidak dipercaya lagi.
  4. Natan sudah meminta izin kepada ayahnya, dengan demikian ia boleh pulang terlambat setelah selesai sekolah.
  5. Ibu guru mengumumkan jam pelajaran berakhir lebih cepat, dengan demikian para siswa boleh pulang lebih awal.
  6. Reza tidak mendapatkan izin dari ayahnya, dengan demikian ia tidak boleh main-main lagi di luar.
  7. Hakim sudah menentukan keputusan, dengan demikian sidang bisa diakhiri.
  8. Kepala sekolah sudah menetapkan aturan, dengan demikian siapapun yang melanggar wajib menerima hukuman.
  9. Ayahnya sudah menelpon, dengan demikian Kikan harus cepat pulang.

Contoh Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Akibat

  1. Sita sedang tidak enak badan, oleh sebab itu ia izin tidak mengikuti pelajaran olah raga.
  2. Tadi pagi ia makan kebanyakan, oleh karena itu perutnya sakit.
  3. Ia tidak mendengarkan nasihat orangtua, oleh karena itu ia sering kena hukuman.
  4. Jala yang dipasang nelayan itu robek, oleh karena itu banyak ikan yang tidak terjaring.
  5. Ia tidak memakai jaket saat berkendara, oleh sebab itu ia sering masuk angin.
  6. Semalam ia begadang, oleh sebab itu ia mengantuk di sekolah.
  7. Ibunya tidak menghadiri rapat, oleh karena itu Andi tidak mendapatkan informasi.
  8. Siska tidak bisa hadir ke sekolah, oleh karena itu ia mengirimkan surat izin.
  9. Marfuah tidak terjatuh dari sepeda motor, oleh karena itu tangannya terluka.

Contoh Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Kejadian yang Mendahului Hal yang Dinyatakan Sebelumnya

  1. Nizar masih meneteskan air mata, sebelumnya ia menangis sampai sesegukan.
  2. Polisi sudah menemukan pencurinya, sebelumnya polisi sudah menanyai para saksi.
  3. Abel akan pergi ke pasar raya dengan teman-temannya, sebelumnya ia sudah meminta izin pada ibunya.
  4. Ayah memilih bekerja dari rumah, sebelumnya ayah bekerja di kantor setiap hari.
  5. Marwah bersiap pergi ke sekolah, sebelum itu ia sarapan bersama keluarganya.
  6. Nita adalah guru matematika, sebelum itu ia bekerja di kantor pemasaran.
  7. Luki membawa pulang ikan dari rumah Dimas, sebelumnya mereka memancing bersama.
  8. Ibu memasak daun singkong, sebelumnya ia memetik sendiri daun itu dari kebun.
  9. Anita pergi berenang ke kolam renang, sebelumnya ia melakukan olah raga pemanasan.
fbWhatsappTwitterLinkedIn