Masyarakat hidup dengan bersosialisasi dan membentuk suatu kebudayaan. Namun, karena ada beberapa faktor tertentu maka dapat terjadi perubahan sosial budaya. Perubahan sosial budaya adalah situasi ketidaksamaan pada unsur-unsur atau susunan kebudayaan yang terjadi di suatu struktur dan fungsi masyarakat.
Faktor penyebabnya dapat dipengaruhi oleh internal maupun eksternal antara lain berupa terjadinya konflik, jumlah penduduk yang berubah, penemuan baru, terjadi revolusi, pengaruh budaya lain, bencana alam, peperangan, perubahan iklim, motivasi untuk maju atau berprestasi, asimilasi, akulturasi, dan sistem pendidikan yang sudah semakin maju.
Beberapa contoh perubahan tersebut antara lain:
Perubahan struktur sosial dan kebudayaan di suatu masyarakat tentu akan memberikan beberapa dampak baik dampak positif maupun negatif.
Terciptanya alat dan mesin modern dari perkembangan teknologi dan adanya tenaga kerja yang terampil dapat membantu industri kerja untuk lebih efisien dan efektif dalam menyelesaikan produksi produk atau jasa dan meningkatkan eksistensi industri kerja.
Adanya perkembangan teknologi yang juga berpengaruh pada perubahan industri kerja yang kecil menjadi lebih besar dan lebih banyak menjangkau banyak wilayah. Hal ini menjadi peluang terciptanya lapangan kerja baru untuk keberlangsungan industri supaya menghasilkan produk atau jasa menjadi lebih optimal.
Perubahan sosial akan memicu untuk meningkatnya ilmu pengetahuan yang akhirnya banyak menemukan penemuan-penemuan baru, termasuk juga berkembangnya teknologi.
Hasil dari penemuan-penemuan tersebut dapat berupa adanya alat-alat atau mesin-mesin yang membantu atau mempermudah pekerjaan sehari-hari, alat komunikasi yang semakin canggih dan mempermudah komunikasi, adanya kemudahan dalam mengakses sumber pengetahuan dan berbagi ilmu, dan lain sebagainya.
Kesetaraan gender dapat tercipta dengan lebih fleksibelnya laki-laki dan perempuan untuk mendapatkan pendidikan dan akses kesehatan yang memadai. Adanya keadilan gender untuk mendapatkan hak akses pendidikan dan kesehatan juga mampu meningkatkan ekonomi individu/keluarga/negara, pembangunan dapat tercapai dengan baik, meningkatkan status kesehatan, mengurangi kemiskinan, menciptakan masyarakat yang lebih berpendidikan, dan seterusnya.
Industri kerja yang semakin berkembang maka akan menimbulkan kompetesi antar industri. Sehingga industri membutuhkan karyawan yang cakap, terampil, ahli, berlatar belakang pendidikan tertentu, dan lain-lainnya yang mampu untuk berkontribusi mengembangkan industri kerja.
Adanya pergantian nilai dan budaya lama menjadi lebih baru yang dapat mensejahterakan dan berkepribadian yang lebih humanis.
Berbagai individu, kelompok, maupun budaya dapat membentuk komunitas atau lembaga masyarakat yang lebih bervariasi sesuai tujuan dan minat. Karena semakin kompleks kelompok masyarakat yang terbentuk, maka kebutuhan individu atau kelompok semakin banyak yang dapat dipenuhi.
Hilangnya nilai budaya yang dapat mengakibatkan seseorang mengesampingkan norma hukum, norma sosial, dan norma budaya.
Hal ini dikarenakan keinginan untuk meningkatkan status sosial, adanya kemudahan akses toko barang atau jasa dan pembayarannya, berbagai jenis makanan yang diciptakan sehingga ada rasa ingin mencicipi, mendatangi tempat-tempat terkenal di digital, dan sebagainya.
Tingkat pengangguran dapat meningkat karena ada ketidaksiapan lapangan kerja yang tercipta yang tidak seimbang dengan kebutuhan, atau skill yang dimiliki.
Selain itu, adanya peningkatan krimininalitas terjadi karena adanya perubahan budaya yang mengubah sudut pandang beberapa orang, ingin diterima dalam suatu kelompok, dan dapat juga karena masalah ekonomi sehingga mendorong seseorang untuk melakukan kriminalitas.
Perubahan sosial budaya juga dapat menimbulkan berbagai bentuk bencana alam karena ulah manusia. Karena berbagai macam teknologi yang tercipta sehingga bisa menimbulkan tumpukan sampah baru, mengambil alih area perhutanan, membangun bangunan di area sumber pangan, menggusur habitat binatang, dan sebagainya.
Konflik sosial yang muncul bisa berupa internal maupun eksternal. Hal ini dapat terjadi jika ada perbedaan kepentingan, sikap sosial dalam menghadapi perubahan, perubahan nilai dan budaya pada suatu komunitas, serta perbedaan sudut pandang yang minim toleransi.
Kesanggupan setiap masyarakat berbeda-beda dalam adaptasi terhadap suatu perubahan. Jika tidak dapat beradaptasi maka akan semakin tertinggal dan kualitas hidup semakin menurun. Kesenjangan sosial dapat terjadi pada ekonomi, kesehatan, pendidikan, kebudayaan, maupun psikologis.