Daftar isi
Lingkungan hidup menurut undang-undang No. 23 tahun 1997, Lingkungan hidup ialah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang dapat memengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Berikut ini tokoh-tokoh yang berperan dalam Lingkungan hidup.
1. Emil Salim
Prof. Dr. Emil Salim sebagai salah satu tokoh lingkungan hidup, baik di indonesia ataupun kancah internasional ini lahir di Lahat, Sumatera Selatan pada 8 Juni 1930. Emil Salim merupakan seorang ahli ekonomi, cendekiawan, juga pengajar, serta politisi di indonesia. Beliau merupakan keponakan dari salah satu pahlawan indonesia yaitu K.H. Agus Salim.
Setelah menyelesaikan jabatannya sebagai Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kependudukan yaitu pada tahun 1994. Emil Salim beserta dengan koleganya mendirikan sebuah yayasan keanekaragaman hayati yang merupakan sebuah organisasi non pemerintahan yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan.
Emil Salim merupakan politisi yang menjabat paling lama menjadi menteri dan jabatan lainnya yang pernah diemban. Pada 10 April 2007, Emil Salim menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Presiden dan pada 25 Januari 2010, beliau dilantik kembali dan mengemban tugas sebagai ketua juga. Sebelum dilantik menjadi Dewan Pertimbangan Presiden, Emil Salim beberapa kali menjabat sebagai Menteri.
Emil Salim,selain di kancah Nasional, Kariernya juga berkiprah dalam kancah internasional. Emil Salim sebagai ketua dari Konfidensi Kementerian Lingkungan Hidup ASEAN yang ke III, yang merumuskan target, program, dan juga rencana aksi yang harus dikerjakan oleh negara ASEAN selama lima tahun dimulai pada tahun 1988.
Kontribusi yang diberikan Emil Salim sangat besar dalam pembangunan dunia dan menjadikannya mendapatkan beberapa penghargaaan internasional dari masyarakat dunia. Beliau merupakan tokoh lingkungan hidup internasional yang pernah menerima penghargaan dari World Wide Fund (WWF).
WWF merupakan suatu lembaga konservasi mandiri paling besar dan berpengalaman di dunia. Penghargaan tersebut didedikasikan karena kontribusi Emil Salim pada upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan di indonesia ataupun dunia.
Emil Salim selain menjadi inspirasi dan teladan bagi masyarakat lndonesia juga menjadi inspirasi bagi masyarakat global. Emil Salim memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun dan memperkuat masyarakat dalam upaya mendorong pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Emil Salim, juga memiliki peranan penting dalam penentuan kebijakan pemerintah RI mengenai mitigasi perubahan iklim global dalam berbagai forum internasional.
2. Ismid Hadad
Ismid Hadas merupakan seorang pemerhati lingkungan hidup juga wartawan senior yang merupakan salah satu aktivis Indonesia. Beliau lahir di Surabaya pada 29 April 1940. Ismid Hadad ialah ketua dewan pimpinan yayasan Keanekaragaman hayati yang merupakan sebuah yayasan konservasi terbesar di Indonesia.
Ismid Hadad pernah menjabat sebagai Ketua Kelompok Kerja Mekanisme Pendanaan di Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) di Jakarta selama 5 tahun. Selain itu, Ismid Hadad juga berpartisipasi dalam delegasi Indonesia dan negosiator dalam konferensi UNFCCC dan forum negodiasi multilateral mengenai perubahan iklim sejak tahun 2007 sampai 2015.
Pada saat ini, Beliau mengemban jabatan sebagai Penasihat Seniorku Iklim Keuangan pada Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk bidang Perubahan Iklim Keuangan dan Kebijakan Multilateral sejak tahun 2013.
Ismid Hadad merupakan mantan aktivis mahasiswa angkatan 66 yang mengawali kariernya sebagai seorang Redaktur Pelaksana di Harian KAMI. Ismid Hadad bukan seorang politisi, tetapi sebagai seseorang diantara eksponen Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia.
Ismid Hadad merupakan Kepala Biro Penerangan di KAMI, tempat di mana para pemuda berkarya yang tidak sepaham dengan rezim orde lama. Selain itu, Ismid Hadad ialah salah satu pendiri dan direktur dari LP3ES dari tahun 1975 sampai dengan tahun 1980.
3. Balthasar Kambuaya
Balthasar Kambuaya merupakan Menterj Lingkungan Hidup Indonesia yang diangkat oleh Susilo Bambang Yudoyono pada tahun 2011. Beliau lahir di Ayamaru, Papua Barat, 9 September 1956.
Balthasar Kambuaya, menempuh pendidikan Diploma di Universitas Cendrawasih pada tahun 1978. Untuk Strata I Beliau mengambil di Universitas Brawijaya pada tahun 1984. Kemudian pada tahun 1996, Balthasar Kambuaya melanjutkan pendidikan Strata II di Sekolah Bisnis Universitas Durham, Inggris. Gelar Doktornya, Balthasar Kambuaya menempuh di Universitas Hasanudin pada tahun 2003.
Sebelum menjadi seorang menteri, Balthasar Kambuaya pernah menjadi seorang Penanggungjawabnya Penelitian Inventarisasi Jenis Sumber-Sumber Pertambangan Papua pada tahun 2002. Selain itu, Balthasar Kambuaya pernah menjabat sebagai Ketua Tim Peneliti Inventarisasi Potensi Pendapatan Asli Daerah Papua.
4. Susilo Bambang Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono yang merupakan presiden RI ke enam ini, berhasil menjalankan program pembangunan berkelanjutan yang mengutamakan Peningkatan ekonomi dan pelestarian lingkungan hidup. Susilo Bambang Yudhoyono atau yang akrab dipanggil SBY ini merupakan presiden pertama negara berkembang yang menyampaikan komitmen perihal mengurangi emisi gas rumah kaca.
Kebijakan Pro environment pada saat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin Indonesia merupakan salah satu pilar pembangunan dengan pro growth, pro jobs dan pro poor. Langkah yang digunakan Pemerintah untuk pelestarian Lingkungan Hidup, meliputi dengan adanya moratorium untuk melindungi hutan, perlindungan terumbu karang, dan komitmen secara sukarela untuk menurunkan sebuah emisi sebesar 26% yang dilakukan dengan usaha sendiri dan 41% dengan dukungan yang diberikan internasional.
Susilo Bambang Yudhoyono juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut serta dalam membantu dan mendukung Indonesia dalam menjalankan program di bidang Lingkungan Hidup.
5. Yuyun Ismawati
Yuyun Ismawati merupakan aktivis lingkungan hidup yang berasal dari Denpasar, Bali. Pada tahun 2009, Beliau mendapatkan penghargaan Lingkungan Goldman 2009. Yuyun Ismawati memulai karirnya sebagai seorang Insinyur Pemerintahan yang bekerja dengan konsultan untuk merancang sistem suplainya air wilayah pedesaan dan perkotaan.
Pada tahun 1996, dengan dibantu oleh jaringan LSM, Beliau membagi keahlian yang dimiliki yaitu keahlian teknik lingkungan untuk membantu warga miskin’ dalam merancang fasilitas pengelolaan sampah yang terkoordinasi dengan baik yang memprioritaskan kesehatan lingkungan dan manfaat ekonomi bagi warga setempat.