13 Dinasti yang Berkuasa di China Beserta Sejarahnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam sejarah China, dinasti merupakan rezim monarki yang memerintah secara turun temurun sejak era sebelum masehi. Dinasti yang pertama kali berkuasa kala itu adalah Dinasti Xia. Sementara pemerintahan dinasti berakhir pada tahun 1912 Masehi setelah diruntuhkan oleh Revolusi Xinhai.

Selama kurang lebih empat millennium berkuasa di China, terdapat sebanyak 13 dinasti. Adapun 13 dinasti tersebut yang pernah berkuasa di China secara berurutan sejak era Sebelum Masehi antara lain:

1. Dinasti Xia (2070 – 1600 SM)

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Dinasti Xia merupakan dinasti pertama yang berkuasa di China. Dinasti ini didirikan oleh Yu yang Agung. Salah satu masa kejayaan terbesar dari Dinasti Xia yaitu dapat mengembangkan teknik pengendalian banjir di mana yang sempat merusak tanaman petani selama beberapa generasi setelahnya.

Akan tetapi, sumber atau referensi sejarah dari periode pemerintahan Dinasti Xia sangat terbatas. Sehingga hanya sedikit pula mengenai informasi dari Dinasti Xia tersebut.

2. Dinasti Shang (1600 – 1046 SM)

Dinasti Shang tercatat menjadi dinasti yang berkuasa di Cina paling awal yang mempunyai bukti arkeologis. Dinasti yang berkuasa kurang lebih lima abad ini, sudah terdapat 31 raja yang memerintah dengan kekuasaan wilayahnya membentang di sepanjang Sungai Kuning.

Pemimpin Dinasti Shang pertama yaitu Raja Tang, yang terlahir dengan nama Zi Lu. Dinasti Shang mengalami kemajuan dalam banyak bidang mulai dari matematika, astronomi, seni, hingga teknologi militer. Tidak hanya itu, Dinasti Shang juga memakai sistem kalender yang sangat maju serta menjadi bentuk awal adanya aksara China modern.

3. Dinasti Zhou (1046 – 256 SM)

Dinasti Zhou merupakan dinasti yang memerintah paling lama di China. Masa pemerintahannya berlangsung kurang lebih delapan abad. Pada masa pemerintahan Dinasti Zhou, peradaban China mulai berkembang dan menyebar.

Perkembangan ilmu filsafat ini ditandai oleh lahirnya aliran Konfusianisme, Taoisme dan juga Mohisme. Tidak hanya itu, Dinasti Zhou juga sudah mengenal mata uang, sumpit dan mengembangkan ajaran Mandat Surga.

Ajaran Mandat Surga mrupakan sebuah ajaran atau pandangan untuk membenarkan aturan raja yang sudah diberkati oleh para dewa. Dari sinilah, kemudian dinasti ini menciptakan filsuf dan penyair terkenal di China seperti Lao-Tzu, Tao Chien, Mencius, Konfusius, Mo Ti, dan ahli strategi militer yakni Sun-Tzu.

Kekuasaan Dinasti Zhou mulai berakhir setelah periode negara perang pada (47-221 SM). Pada periode tersebut di mana berbagai negara kota saling berperang dan menyatakan dirinya sebagai entitas feudal independen.

4. Dinasti Qin (221 – 206 SM)

Dinasti Qin menandakan dimulainya masa kekaisaran di China. Walaupun hanya berkuasa selama lima tahun, dinasti ini dikenal sebagai dinasti yang mengawali pembagunan Tembok Besar China.

Seperti kita ketahui, sampai saat ini Tembok Besar China telah dikenal sebagai tembok paling panjang di dunia dengan kepanjangan lebih dari 21.000 kilometer. Selain itu, kasiar Qin dikenang karena suka melakukan pembungkaman. Pada 213 SM, saat kaisar memerintahkan untuk melakukan pembakaran ratusan ribu buku dan mengubur hidup-hidup sebanyak 460 sarjana konfusuanisme.

5. Dinasti Han (206 SM – 220 M)

Dinasti Han didirikan oleh Lu Bang, yang merupakan pemimpin pemberontak dari kelas petani. Masa kekuasaannya bertahan selama empat abad lebih. Dari kekuasaan yang sangat lama tersebut kemudian sering disebut sebagai zaman keemasan dalam sejarah China.

Pemerintahan pada masa Lu Bang dikenal sebagai periode stabilits dan kemakmuran. Hal ini dibuktikkan dengan adanya jalur perdagangan barat yang menghubungkan China dan Eropa (Jalur Sutra). Selain itu, konfusianisme, puisi dan juga sastra telah mengalami perkembangan.

Telah tercipta berbagai ragam karya seni dan penemuan seperti kertas dan porselen. Karya seni tersebut masih berpengaruh terhadap perkembangan dunia hingga saat ini. Selain itu, orang-orang Han menjadi kelompok etnis yang paling dominan di China.

6. Periode Enam Dinasti

Enam Dinasti merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut enam dinasti yang pernah berkuasa di China selama periode pergolakan. Enam dinasti itu terdiri dari Periode Tiga Kerajaan yakni We, Wu dan Shu (220-265 M), Dinasti Jin (265-420 M0 serta Periode Dinasti Utara dan Selatan (386-589 M).

Selama periode kekuasaan Enam Dinasti tersebut, ibu kota pemerintahan selalu berpusat di Jianye. Jianye inilah yang kita kenal sekarang sebagai Nanjing.

7. Dinasti Sui (581 – 618 M)

Meskipun masa kekuasaannya terbilang cukup singkat, namun Dinasti Sui mampu berhasil membawa perubahan yang besar. Pasalnya, konfusianisme sudah mulai ditinggalkan dan memberikan ruang kepada Taoisme dan ajaran Buddha untuk berkembang di China.

Di bawah kepemimpinan Kaisar Wen bersama putranya yakni Yang, tentara kekaisaran Dinasti Sui makin diperkuat hingga menjadi pasukan tentara yang terbesar di dunia saat itu. Tidak hanya itu, Tembok Besar China yang dahulunya dibangun oleh Dinasti in diperluas dan Grand Canal (Terusan Besar China) pun selesai dibangun.

8. Dinasti Tang (618 – 907 M)

Masa pemerintahan Dinsti Tang disebut sebagai masa kemakmuran. Pada saat itu, China pun mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam bidang seni dan teknologi. Penguasa kedua Dinasti Tang yakni Kaisar Taizong juga dikenal sebagai salah satu kasiar terhebat di China.

Sementara pada masa pemerintahan Kaisar Xuanzong (712-756 M), Dunasti Tang mencapai puncak kejayaannya. China pun kala itu menjadi negara terbesar dan terpadat di dunia. Dinasti ini pun kembali mengalami kemajuan ketika Permaisuri Wu Zetian memimpin kendali pemerintahan.

Wu Zetian inilah yang disebut sebagai satu-satunya kaisar wanita dalam sejarah China. Selain itu, terdapat pula pencapaian terbesar lainnya seperti bidang teknologi, seni, ilmu pengetahuan, budaya, dan sebagainya.

9. Periode Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan (907 – 960 M)

Setelah Dinasti Tang runtuh, terjadi kembali periode perpecahan politik. Akibatnya, periode ini dikenal sebagai Periode Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan.

Pasalnya, di wilayah China bagian utara terdapat lima dinasti yang telah memerintah selama turun-temurun. Namun pada periode yang sama pula, di wilayah China bagian selatan juga terdapat sepuluh kerajaan yang memerintah.

10. Dinasti Song (960-1279 M)

China pun kembali disatukan oleh Dinasti Song tepatnya Kaisar Taizu setelah periode perpecahan tersebut. Pada periode ini, kemudian lahir beberapa penemuan terbesar seperti bubuk mesiu, percetakan, uang kertas hingga Kompas.

Selama beberapa tahun memerintah, akhirnya Dinasti Song runtuh di tangan Kekaisaran Mongol. Dari sinilah kemudian berdiri Dinasti Yuan.

11. Dinasti Yuan (1279 – 1368 M)

Dinasti Yuan merupakan dinasti kekaisaran China yang didirikan oleh seorang cucu dari pendiri Kekaisaran Mongol yakni Kubilai Khan. Dinasti ini sering dikenal sebagai dinasti asing karena didirikan dari sosok yang bukan keturunan Han.

Meskipun demikian, Dinasti Yuan dianggap bagian terpenting dari Kekaisaran Mongol di mana wilayah kekuasaannya membentang luas dari Laut Kaspia sampai ke Semenanjung Korea.

12. Dinasti Ming (1368 – 1644 M)

Dinasti ini didirikan oleh Zhu Yuan Zhang (Kaisar Hongwu) yang memimpin pemberontakan para petani dalam menjatuhkan Dinasti Yuan. Dinasti ini menjadi dinasti kekaisaran China terakhir yang dipimpin oleh bangsa Han. Adapun masa kejayaannya pun seperti penyelesaian dalam pembangunan Tembok Besar China.

13. Dinasti Qing (1644-1912 M)

Dinasti terakhir di China yakni Dinasti Qing atau Dinasti Manchu. Dinasti ini berkuasa selama tiga abad yang sudah menjadi kekaisaran terbesar keempat dalam sejarah dunia.

Bahkan pada periode 1800-an, Dinasti Qing pernah menghadapi serangan dari berbagai negara seperti Inggris, Prancis, Rusia, Jerman dan juga Jepang. Hingga tahun 1912, Dinasti Qing runtuh kemudian berdiri Republik China.

fbWhatsappTwitterLinkedIn