Daftar isi
Adam Smith termasuk salah satu pemikir dan pengembang utama dalam ekonomi klasik, yang kemudian dikembangkan oleh beberapa ahli lainnya, seperti David Ricardo, Thomas Malthus dan Anne Robert. Teori ekonomi klasik disebut juga sebagai aliran modern pertama. Ekonomi klasik secara umum dianggap sebagai aliran modern yang pertama dalam sejarah konsep ekonomi.
Aliran ini bertahan hingga pertengahan ratus tahun ke -19 dan selanjutnya digantikan oleh ekonomi neoklasik kelahiran di Britania Raya pada tahun ke 1870. Definisi klasik telah diperdebatkan oleh beberapa pakar, terutama pada periode 1830-1870 an dan berlanjut ke ekonomi neoklasik.
Pengertian Ekonomi Klasik
Sebagai suatu aliran modern yang pertama di dalam sejarah pemikiran ekonomi, dalam ekonomi klasik terdapat. Pemikir dan pengembang utama dari aliran ini yaitu, Adam Smith, Jean-Baptiste Say, David Ricardo, Thomas Malthus dan John Stuart Mill. Selain itu, ekonomi klasik merupakan sebuah pasar bebas yang akan mengatur dirinya sendiri jika tidak ada campur tangan dari pihak apapun.
Dikenal istilah Hukum Say berupa penawaran yang menciptakan permintaannya sendiri, yang berarti produksi agregat akan menghasilkan beberapa pendapatan yang cukup untuk membiayai semua pengeluaran yang dihasilkan. Hal tersebut menyebabkan ekonomi klasik dikenal sebagai penekan penerapan harga yang fleksibel, baik dari segi upah maupun barang.
Berbeda dengan Keynes. Keynes menyatakan harus ada penghematan, pengeluaran uang, atau pemakaian instrumen untuk pembiayaan lainnya, yaitu untuk membiayai pengeluaran dan menutupi biaya produksi. Postulat lain yang ditekankan oleh ekonomi klasik adalah adanya keseimbangan antara tabungan, Investasi, dengan asumsi yang suku bunga fleksibel dan akan selalu menjaga ekuilibrium.
Perbedaan Ekonomi Klasik dan Modern
Ekonomi Klasik dan Modern memiliki beberapa perbedaan dari segi permasalahan yang harus dihadapi agar semakin kompleks. Berikut beberapa perbedaan ekonomi klasik dan modern.
1. Ekonomi Klasik
Ekonomi klasik memiliki tujuan untuk mencapai kemakmuran dengan permasalahan ekonomi yang berfokus pada proses produksi, distribusi dan konsumsi. Sifat permasalahan yang dihadapi oleh ekonomi klasik lebih sederhana, yaitu hanya produksi, distribusi, dan konsumsi. Dan terakhir dalam sudut pandang permasalahan ekonomi klasik dilihat secara lebih sederhana.
2. Ekonomi Modern
Ekonomi modern memiliki tujuan untuk menyelesaikan segala permasalahan dengan lebih kompleks, salah satunya, seperti keterbatasan sumber daya manusia. Dalam ekonomi modern terdapat permasalahan yang terfokus pada tiga hal yaitu, barang apa serta jumlahnya untuk diproduksi, bagaimana cara memproduksi dan untuk siapa barang tersebut diproduksi.
Permasalahan yang dihadapi ekonomi modern ini tergolong jauh lebih baik, karena ekonomi modern mencakup bagaimana cara kita memperoleh sumber daya produksi tersebut. Sudut pandang permasalahan ekonomi modern bersifat lebih mendalam dan menyeluruh.
Ciri-Ciri Ekonomi Klasik
Ciri-ciri ekonomi klasik yang membedakannya dengan pemikiran aliran ekonomi lainnya adalah sebagai berikut:
- Laissez Faize
Dasar sistem ekonomi merupakan sistem bebas berusaha. Jadi, dianggap perekonomian sudah mempunyai kemampuan untuk kembali ke posisi seimbang secara otomatis.
- Pasar bebas
Dalam kondisi pasar bebas maka akan biasanya terjadi full employment atau kesempatan kerja penuh alias tidak adanya pengangguran lagi.
- Pemerintah tidak ikut campur
Peran pemerintah sebatas masalah untuk penegakan hukum, menjaga keamanan, serta pembangunan infrastruktur. Tidak untuk mengatur-ngatur.
- Upah fleksibel
Tingkat upah ditentukan oleh permintaan dan penawaran sebagai tenaga kerja. Upah akan mengalami penurunan jika tenaga kerja berlebih. Dan sebaliknya, upah akan naik jika ada kekurangan tenaga kerja.
Prinsip-Prinsip Ekonomi Klasik
Terdapat beberapa prinsip-prinsip ekonomi klasik yang dikembangkan Adam Smith bersama tokoh klasik lainnya. Prinsip ini sengaja diturunkan dari generasi ke generasi hingga akhirnya dipatahkan oleh penganut aliran ekonomi modern.
- Hemat, kerja keras, kepentingan diri yang baik, dan kedermawanan terhadap orang lain adalah suatu kebaikan. Hal ini harus menjadi dasar dan harus didukung selama proses ekonomi.
- Pemerintah harus membatasi kegiatannya pada pengaturan keadilan, memperkuat hak milik privat, dan tetap mempertahankan negara dari serangan asing.
- Negara harus siap mengadopsi kebijakan Laissez Faire non-intervensi seperti, perdagangan bebas, pajak rendah, dan birokrasi minimal.
- Standar klasik emas/perak akan mencegah negara mendepresiasi mata uang dan akan mendapatkan lingkungan moneter yang lebih stabil di mana ekonomi dapat berkembang.
Masalah Ekonomi Klasik
Terdapat 3 masalah dalam Ekonomi Klasik. Dimana masalah utama dalam ilmu ekonomi klasik ini yaitu produksi, distribusi dan konsumsi. Penjelasannya sebagai berikut:
- Masalah Produksi
Masalah produksi yaitu, masalah yang dialami demi memenuhi kebutuhan manusia, seperti barang dan jasa yang harus disediakan. Perlu diketahui barang dan jasa apa yang saat ini dibutuhkan oleh masyarakat agar dapat diketahui peluang diterimanya barang dan jasa dipasaran. Produsen diharuskan untuk mengetahui jenis barang dan jasa yang dibutuhkan konsumennya, khususnya untuk memenuhi permintaan pasar dalam jumlah besar.
- Masalah distribusi
Masalah distribusi yaitu bagaimana mendistribusikan produk dengan benar kepada konsumen. Distribusi merupakan pendistribusian barang atau jasa dari produsen ke konsumen, sehingga produk tersebut akan tersebar luas dengan tujuan agar produk produsen tersebut dapat tersebar lebih luas untuk menjangkau konsumen. Setelah produk dipasarkan lalu produk tersebut dapat dikonsumsi.
- Masalah konsumsi
Setelah barang dan jasa sampai ke konsumen, pertanyaan selanjutnya adalah apakah barang tersebut akan dikonsumsi atau membuang barang karena harga yang tidak terjangkau. Di sisi lain, sebagai konsumen kita harus dapat meningkatkan pendapatan untuk mendapatkan produk yang kita inginkan.
Contoh dari tiga masalah ekonomi klasik ini diatas adalah masalah yang harus dipertimbangkan produsen saat memproduksi produk. Di sisi lain, konsumen juga dituntut untuk meningkatkan daya tarik beli agar dapat menyerap setiap produk yang dihasilkan produsen.