Daftar isi
Merunut namanya, Ilmu Manajerial ini merupakan penggabungan antara ilmu ekonomi dengan ilmu mengambil keputusan. Wawasan tentang hal ini juga dapat menjadi strategi yang bagus dalam menjalankan bisnis agar perusahaan dapat mengatur dan mengelola sumber daya yang terbatas tetapi mendapatkan tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Dominic Salvatore (1996), ekonomi manajerial merupakan wawasan yang menunjukkan adanya teori ekonomi dan analisis pengambilan keputusan untuk menganalisis apakah bisnis dapat mencapai tujuan secara efektif efisien.
Menurut Hirschey (2003), ekonomi manajerial merupakan penerapan ilmu ekonomi sebagai cara untuk mengambil keputusan administrasi dan manajemen. Ilmu ini bermanfaat agar sebuah organisasi dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.
Mendapatkan Keuntungan
Tidak lain dan tidak bukan, sasaran utama menerapkan ekonomi manajerial adalah tentu saja untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaan.
Perubahan disadari telah terjadi dalam rumah sakit. Fakta di lapangan dan sejarah rumah sakit menunjukkan bahwa terjadi pergeseran dari suatu sistem yang berpijak pada dasar kemanusiaan menjadi sebuah lembaga usaha yang mempunyai misi sosial.
Dalam hal ini para pengelola rumah sakit di samping mampu memahami ilmu ekonomi juga diharapkan mampu menerapkan prinsip usaha. Salah satu hal penting dalam hal ini adalah pemahaman akan ekonomi manajerial.
Dalam sebuah keutusan yang diambil oleh direktur RS, mempengaruhi tingkatan dan pemecahan solusi yang terjadi pada Rumah sakit tersebut. Misal, di rumah sakit yang bersifat sosial penuh, dengan dukungan sumber pembiayaan yang tanpa batas ,peranan ekonomi manajerial dalam pengambilan keputusan mungkin tidak diperlukan.
Akan tetapi, pada rumah sakit yang bersifat sosial-ekonomi, terdapat beberapa masalah yang membutuhkan ekonomi manajerial, misalnya dalam keputusan menentukan tarif bangsal VIP.
Di dalam rumah sakit yang bersifat sosial-ekonomi, adanya bangsal VIP diharapkan menghasilkan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dapat memberikan tambahan insentif ekonomi bagi para staf dan mengembangkan rumah sakit. Dengan demikian, tarif bangsal VIP seharusnya ditetapkan di atas ongkos produksi (berarti tidak ada subsidi).
Dalam menentukan tarif bangsal VIP, peranan ekonomi manajerial sangat besar karena pengambil keputusan harus memper-hatikan berbagai aspek seperti permintaan (demand) untuk bangsal VIP, adanya pesaing, proyeksi BOR untuk analisis Break Even Point dan besarnya ongkos produksi.