Umum

19 Fakta Menarik Tentang Jepang yang Jarang Diketahui

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Jepang adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di Asia Timur. Negara tersebut terdiri dari 6.852 pulau, dengan empat pulau terbesar adalah Honshu, Hokkaido, Kyushu, dan Shikoku. Luas wilayah Jepang secara keseluruhan adalah sekitar 377.975 kilometer persegi.

Meskipun wilayahnya relatif kecil, Jepang memiliki populasi yang cukup besar dan merupakan salah satu ekonomi terbesar di dunia. Wilayahnya juga terkenal dengan gunung berapi, gempa bumi, dan kehidupan budaya yang kaya.

Beberapa fakta menarik tentang negara jepang, antara lain sebagai berikut.

1. Menari larut malam adalah ilegal

Pada awalnya, aturan tersebut diperkenalkan pada tahun 1948 sebagai bagian dari undang-undang yang dirancang untuk mengontrol kegiatan hiburan malam dan melawan perdagangan manusia. Tujuan awalnya adalah untuk mengontrol industri hiburan malam dan mencegah eksploitasi perempuan.

Aturan itu menyebabkan pembatasan ketat terhadap aktivitas menari di klub malam dan bar tanpa izin khusus dari pemerintah setempat. Namun, pada tahun 2015, aturan ini direvisi untuk memperluas kebebasan dalam kegiatan hiburan malam dan menyesuaikan dengan perkembangan sosial dan budaya.

Sejak saat itu, aturan tersebut telah diubah untuk memungkinkan menari larut malam tanpa batasan waktu di Jepang.

2. Hampir semua smartphone yang dijual tahan air

Hampir semua smartphone yang dijual di Jepang memiliki fitur tahan air karena permintaan konsumen yang tinggi akan kehandalan dan daya tahan perangkat mereka terhadap air dan elemen lainnya. Karena Jepang memiliki iklim yang cenderung lembap dan sering terjadi hujan, fitur tahan air menjadi penting bagi pengguna untuk menjaga perangkat mereka tetap berfungsi dalam kondisi lingkungan yang berbeda.

Selain itu, tren ini juga dipengaruhi oleh standar kualitas tinggi yang diterapkan oleh produsen smartphone untuk memenuhi harapan pelanggan di pasar Jepang. Sebagai hasilnya, kebanyakan produsen smartphone menghadirkan produk tahan air untuk memenuhi permintaan pasar Jepang.

3. Memiliki Perusahaan tertua di dunia

Perusahaan tertua di Jepang adalah Kongo Gumi Co., Ltd. Kongo Gumi adalah sebuah perusahaan konstruksi yang didirikan pada tahun 578 Masehi. Perusahaan ini terkenal karena spesialisasinya dalam pembangunan kuil dan struktur budaya tradisional Jepang.

Selama lebih dari 1.400 tahun, Kongo Gumi diwarisi dari generasi ke generasi dalam keluarga Kongo. Namun, pada tahun 2006 perusahaan tersebut akhirnya dibeli oleh perusahaan konstruksi besar lainnya yaitu Takamatsu Corporation setelah mengalami kesulitan keuangan.

Meskipun demikian, Kongo Gumi tetap dikenal sebagai salah satu perusahaan tertua yang pernah ada, dan warisannya masih terasa dalam pelestarian bangunan-bangunan bersejarah di Jepang.

4. Jepang terdiri dari 6852 pulau

Jepang adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari sejumlah besar pulau, dengan total sekitar 6.852 pulau. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 430 pulau yang dihuni, sementara sisanya tidak berpenghuni.

Pulau-pulau utama Jepang adalah Honshu, Hokkaido, Kyushu, dan Shikoku. Honshu adalah pulau terbesar di Jepang dan merupakan pusat politik, ekonomi, dan budaya negara tersebut. Kemudian Hokkaido terletak di bagian utara dan merupakan pulau terbesar kedua yang terkenal dengan alamnya yang indah dan suhu yang lebih dingin.

Sedangkan Kyushu terletak di bagian barat daya, terkenal dengan gunung berapi aktifnya dan air panas alaminya serta Shikoku yang berada di selatan Honshu, terkenal dengan keindahan alamnya dan perjalanan wisata rohannya. Pulau-pulau lainnya di Jepang juga memiliki peran penting dalam kehidupan ekonomi, budaya, dan sejarah negara tersebut.

5. Memiliki festival yang didedikasikan untuk lingga

Festival tersebut dikenal sebagai Kanamara Matsuri yang secara harfiah berarti Festival Lingga Baja. Festival itu diadakan di kota Kawasaki pada hari Minggu pertama di bulan April setiap tahunnya. Dalam Festival Kanamara Matsuri, lingga memang menjadi simbol utama dan fokus dari perayaan tersebut.

Berbagai barang seperti permen, sayuran yang diukir dan dekorasi dipahat dalam bentuk lingga sebagai bagian dari upacara dan penghormatan terhadap simbol tersebut. Puncak acara tersebut adalah parade mikoshi, di mana lingga besar yang dihias diarak dalam kendaraan hias berbentuk kuil.

Asal usul festival ini memang berhubungan dengan legenda Shinto kuno. Menurut legenda, iblis pernah menyembunyikan diri dalam bagian pribadi seorang dewi dan menggigit dua penis para pelamarnya pada malam pernikahan.

Seorang pandai besi kemudian menciptakan lingga besi yang besar, yang berhasil mematahkan gigi iblis dan mengusirnya. Kuil tempat lingga tersebut dijadikan sebagai tempat perlindungan bagi para pelacur dan orang-orang yang menderita penyakit menular seksual untuk mencari doa dan perlindungan.

Selain itu, disana banyak juga orang yang berdoa untuk kesuburan, pernikahan, dan keberuntungan bisnis. Selain memiliki asal usul yang menarik, festival Kanamara Matsuri telah menjadi acara yang mendukung inklusivitas dan merayakan keragaman, termasuk komunitas LGBTQ.

Uang yang terkumpul dari festival ini juga sering disumbangkan untuk penelitian HIV dan penyuluhan kesehatan seksual.

6. Tidur siang di tempat kerja adalah hal yang biasa

Tidur siang di tempat kerja, atau disebut inemuri dalam bahasa Jepang memang merupakan praktek yang relatif umum di Jepang, terutama terjadi di kantor-kantor yang memiliki budaya kerja yang sangat keras dan sering kali mengharuskan karyawan untuk bekerja lembur atau bekerja hingga larut malam.

Tidur siang di tempat kerja sering dianggap sebagai tanda bahwa seorang karyawan sedang bekerja keras dan kurang tidur karena dedikasinya terhadap pekerjaan. Namun, itu juga dapat menjadi tanda bahwa seorang karyawan bekerja terlalu banyak dan kurang tidur, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada kesehatan dan produktivitas mereka.

Beberapa perusahaan Jepang bahkan menyediakan ruang tidur khusus atau inemuri pod di kantor mereka agar karyawan dapat istirahat sejenak selama hari kerja.

7. Menyeruput mie dianggap sopan

Di Jepang, menyeruput mie dianggap sebagai tanda sopan dan penghargaan terhadap makanan yang disajikan. Hal itu berlaku untuk mie panjang seperti ramen atau soba. Menyeruput mie tersebut tidak hanya memungkinkan agar mie tersebut lebih mudah dimakan, tetapi juga membantu mendinginkan mie agar tidak terlalu panas saat dimakan.

Selain itu, menyeruput mie juga dapat memberikan pengalaman rasa yang lebih baik, karena udara yang masuk bersama-sama dengan mie ketika diseruput dapat meningkatkan aroma dan rasa mie tersebut. Oleh karena itu, dalam budaya Jepang, menyeruput mie dianggap sebagai tanda penghargaan terhadap makanan dan dapat dilakukan secara sopan di restoran atau tempat makan lainnya.

8. Tingkat melek huruf di Jepang adalah 99%

Tingkat melek huruf di Jepang sangat tinggi karena sistem pendidikan yang kuat dan budaya yang sangat menghargai pendidikan. Pendidikan dasar dan menengah sangat wajib di Jepang dan ada penekanan yang kuat pada literasi bahasa Jepang, termasuk pembelajaran huruf hiragana, katakana, dan kanji.

Selain itu, ada juga pengajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah Jepang. Sistem ujian yang ketat dan standar akademis yang tinggi mendorong siswa untuk belajar dengan tekun dan mencapai tingkat literasi yang tinggi.

Ini berkontribusi pada tingkat melek huruf yang sangat tinggi di Jepang, di mana sebagian besar penduduk memiliki kemampuan membaca dan menulis yang baik dalam bahasa Jepang.

9. Negara dengan konsumen makanan laut yang tinggi

Jepang dikenal sebagai negara dengan konsumsi makanan laut yang tinggi. Hal itu disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk geografi negara yang sebagian besar terdiri dari pulau-pulau dan memiliki garis pantai yang panjang, serta budaya makanan laut yang kaya.

Makanan laut merupakan bagian penting dari masakan Jepang dan masyarakat Jepang mengonsumsinya dalam berbagai bentuk seperti sushi, sashimi, tempura, dan ramen dengan tambahan berbagai jenis seafood. Selain itu, masyarakat Jepang juga menganggap makanan laut sebagai bagian penting dari pola makan yang sehat dan seimbang.

Makanan laut kaya akan protein, asam lemak omega-3 dan berbagai nutrisi penting lainnya yang dianggap baik untuk kesehatan. Karena itu, makanan laut sering menjadi pilihan utama dalam diet sehari-hari di Jepang.

Faktor lain yang berkontribusi pada tingginya konsumsi makanan laut di Jepang adalah adanya pasar ikan yang besar dan berkembang seperti Tsukiji di Tokyo, yang menyediakan akses mudah kepada berbagai jenis ikan dan seafood segar.

Dengan kata lain, industri perikanan yang maju dan kebijakan yang mendukung pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan juga membantu mempertahankan tingkat konsumsi makanan laut yang tinggi di Jepang.

10. Tokyo salah satu wilayah terpadat di dunia

Tokyo adalah pusat keuangan dan bisnis Jepang, yang menarik banyak orang untuk mencari peluang kerja dan karir di sana. Perusahaan-perusahaan besar, lembaga keuangan, dan kantor pusat berpusat di Tokyo, menarik pekerja dari seluruh Jepang dan luar negeri.

Kemudian, Tokyo memiliki sistem transportasi umum yang sangat efisien dan terintegrasi, termasuk kereta bawah tanah (subway), kereta komuter, dan bus, yang memungkinkan akses mudah ke berbagai bagian kota.

Hal itulah yang membuat Tokyo menjadi tempat yang sangat menarik untuk ditinggali bagi para pekerja yang ingin menghindari kemacetan lalu lintas. Tokyo juga menawarkan berbagai fasilitas dan hiburan, termasuk restoran, pusat perbelanjaan, hiburan malam, dan tempat-tempat wisata.

Kehidupan malam yang sibuk dan budaya pop yang berkembang membuat Tokyo menjadi tempat yang menarik bagi banyak orang untuk tinggal dan bekerja. Kombinasi dari faktor-faktor tersebut menyebabkan Tokyo menjadi salah satu wilayah terpadat di dunia.

Dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan lahan yang sangat mahal. Meskipun demikian, Tokyo tetap menjadi salah satu kota yang paling inovatif, dinamis, dan menarik di dunia.

11. Episode Pokemon pernah menyebabkan serangan epilepsi pada anak-anak

Pernah terjadi insiden di mana satu episode dari serial anime Pokémon yang disebut Electric Soldier Porygon yang menyebabkan serangan epilepsi pada sejumlah anak di Jepang. Insiden itu terjadi pada 16 Desember 1997, saat episode tersebut ditayangkan di televisi.

Di salah satu adegan, ada sekuens cahaya kilat yang sangat cepat dan berwarna-warni yang kemudian diketahui memicu serangan epilepsi pada beberapa pemirsa yang sensitif terhadap cahaya. Insiden tersebut mengakibatkan beberapa anak mengalami serangan epilepsi yang disebut crisis epilepsi fotosensitif.

Setelah insiden itu, episode tersebut ditarik dari penayangan dan penyiaran serial Pokémon dihentikan untuk sementara waktu. Insiden tersebut kemudian memicu perhatian global terhadap potensi efek samping dari stimulasi cahaya pada acara televisi dan menyebabkan perubahan dalam standar penyiaran dan peringatan yang berkaitan dengan potensi risiko penyiaran televisi.

12. Memiliki lebih dari 5 juta mesin penjual otomatis

Jepang dikenal memiliki sejumlah besar mesin penjual otomatis. Mesin penjual otomatis tersebar luas di seluruh Jepang, dan mereka menyediakan berbagai barang dan layanan, mulai dari minuman dingin dan makanan ringan hingga tiket transportasi, pakaian dalam, barang elektronik, dan banyak lagi.

Kehadiran mesin penjual otomatis sangat umum di sepanjang jalan, di stasiun kereta api, di pusat perbelanjaan, di tempat-tempat wisata, dan bahkan di lingkungan perumahan. Mesin penjual otomatis adalah bagian yang penting dari budaya konsumsi Jepang.

Karena mereka memberikan kenyamanan bagi masyarakat dengan menyediakan akses cepat dan mudah ke barang-barang sehari-hari. Jumlah pastinya bisa jauh lebih dari 5 juta, karena terus bertambah seiring dengan permintaan dan kebutuhan pasar.


13. Kertas toilet jarang ditemukan di jepang

Kertas toilet jarang ditemukan di Jepang, terutama di toilet umum. Sebagai gantinya, Jepang lebih umum menggunakan bilah air untuk membersihkan diri setelah buang air besar. Sebagian besar toilet di Jepang dilengkapi dengan fitur yang disebut toilet washlet atau bidet toilet.

Toilet washlet ini dilengkapi dengan nozzle air yang dapat disesuaikan, sehingga pengguna dapat membersihkan diri mereka sendiri dengan air setelah selesai buang air besar. Beberapa toilet washlet bahkan dilengkapi dengan fitur pemanas air dan pengering udara untuk kenyamanan pengguna.

Meskipun demikian, kertas toilet masih tersedia di beberapa tempat di Jepang, terutama di toilet umum di area wisata yang sering dikunjungi oleh turis asing. Namun, penggunaan kertas toilet bukanlah praktik umum di Jepang, dan sebagian besar penduduk setempat lebih memilih menggunakan toilet washlet untuk membersihkannya.

15. Mengikuti festival bayi menangis setiap bulan april

Festival bayi menangis (Naki Sumo) adalah acara tahunan yang diadakan di berbagai kuil di Jepang pada bulan April. Acara ini memiliki akar dalam tradisi Shinto yang berusia ratusan tahun dan bertujuan untuk membawa keberuntungan dan kesehatan kepada bayi yang berpartisipasi.

Selama festival berlangsung, bayi yang berusia sekitar satu tahun dibawa oleh orang tuanya ke kuil untuk mengikuti acara. Para bayi kemudian diletakkan di atas tatami atau panggung kecil dan para sumo bayi yang biasanya merupakan pendeta atau pria yang dianggap sebagai orang yang membawa keberuntungan, akan bertarung di atas panggung tersebut.

Para sumo menggunakan berbagai cara untuk membuat bayi menangis, seperti mengenakan topeng yang menakutkan atau menyanyi lagu-lagu yang menyedihkan. Menurut kepercayaan, tangisan bayi yang keras dianggap membawa keberuntungan dan melindungi bayi dari penyakit dan roh jahat.

Orang tua yang berpartisipasi dalam festival tersebut percaya bahwa dengan membuat bayi menangis, maka dapat memperkuat daya tahan tubuh dan memberikan perlindungan kepada bayinya. Festival bayi menangis juga merupakan ajang untuk berkumpulnya komunitas lokal dan keluarga.

Serta kesempatan untuk merayakan kehidupan dan kesehatan anak-anaknya. Acara itu juga menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal dan internasional yang ingin merasakan budaya Jepang yang unik dan tradisional.

16. Norwegia yang pertama kali memperkenalkan sushi salmon ke Jepang

Pada tahun 1980-an, Norwegia mulai mengembangkan industri salmon yang kuat dan mencari pasar baru untuk produk negaranya. Salah satu pasar yang ditargetkan adalah Jepang, di mana sushi dan sashimi sangat populer.

Namun, pada saat itu, sushi salmon bukanlah bagian dari tradisi makan Jepang. Namun, para pedagang Norwegia dan koki sushi Jepang mulai bereksperimen dengan salmon sebagai bahan dasar untuk sushi, karena salmon dari Norwegia memiliki kualitas yang baik dan harganya lebih terjangkau dibandingkan dengan ikan laut lokal lainnya.

Sushi salmon akhirnya mendapatkan popularitas di Jepang dan menjadi salah satu varian sushi yang paling populer di sana dan di seluruh dunia. Namun, penting untuk dicatat bahwa sushi salmon bukanlah makanan asli Jepang, dan kontribusi Norwegia terhadap popularitasnya di Jepang lebih bersifat sebagai penyedia bahan baku daripada pencipta makanan itu sendiri.

17. Merokok di dalam ruangan diterima oleh masyarakat jepang

Pada beberapa dekade yang lalu, merokok di dalam ruangan merupakan kebiasaan umum di banyak tempat di Jepang, termasuk di restoran, bar, kantor, dan tempat umum lainnya. Budaya merokok yang kuat di Jepang membuat merokok di dalam ruangan dianggap sebagai sesuatu yang biasa dan diterima oleh masyarakat.

Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan risiko kesehatan yang terkait dengan merokok dan perubahan budaya global terkait kebiasaan merokok, sikap terhadap merokok di dalam ruangan di Jepang telah berubah.

Pemerintah Jepang telah menerapkan berbagai kebijakan untuk mengurangi merokok di dalam ruangan, seperti larangan merokok di dalam gedung-gedung pemerintah, restoran, dan tempat-tempat umum lainnya.

Selain itu, banyak perusahaan dan tempat usaha swasta telah mengadopsi kebijakan tidak merokok di dalam ruangan atau menyediakan area khusus bagi perokok.

18. Kue keberuntungan bukan berasal dari Jepang

Sebenarnya, kue keberuntungan atau yang dikenal sebagai fortune cookie dalam bahasa Inggris, bukan berasal dari Jepang, melainkan dari Amerika Serikat. Kue keberuntungan pertama kali diciptakan di Amerika Serikat, lebih tepatnya di San Francisco, California, pada awal abad ke-20. Meskipun memiliki nama yang terdengar dalam bahasa Jepang, kue keberuntungan tidak memiliki asal-usul Jepang yang jelas.

Kue keberuntungan adalah kue kecil berbentuk setengah bulan yang terbuat dari tepung, gula, mentega, dan vanila. Di dalamnya, ditempatkan selembar kertas kecil yang dilipat yang berisi ramalan atau kutipan inspiratif.

Kue tersebut menjadi populer di restoran Tionghoa di Amerika Serikat dan kemudian menyebar ke seluruh dunia. Meskipun demikian, kue keberuntungan telah menjadi bagian dari budaya populer di Jepang dan banyak negara lain di dunia.

Terutama dalam hubungannya dengan masakan Tionghoa dan restoran Tionghoa. Banyak orang di Jepang mengaitkan kue keberuntungan dengan kebudayaan Tionghoa, meskipun kue tersebut sebenarnya berasal dari Amerika Serikat.

19. Geisha yang asli adalah laki-laki

Taikomochi adalah istilah yang digunakan dalam tradisi hiburan Jepang untuk merujuk kepada pria yang memiliki peran dalam menghibur para tamu, terutama di pesta atau acara resmi. Mereka sering kali berperan sebagai pembawa pesan, penghibur, dan bahkan pelawak.

Taikomochi biasanya berpakaian dalam pakaian tradisional Jepang dan dapat melakukan berbagai jenis pertunjukan, seperti menyanyi, menari, atau menyampaikan pidato lucu. Meskipun taikomochi dan geisha seringkali berada dalam lingkungan hiburan yang sama, peran dan fungsi mereka berbeda.

Geisha adalah wanita yang terampil dalam seni tradisional Jepang seperti menyanyi, menari, dan memainkan alat musik, sementara taikomochi adalah pria yang biasanya memiliki peran lebih dalam hal menghibur dan meramaikan suasana di acara-acara tertentu.

Peran taikomochi dalam budaya Jepang telah berubah seiring berjalannya waktu, tetapi mereka masih terlihat di beberapa acara tradisional, khususnya di lingkungan yang lebih formal atau resmi. Meskipun jarang terjadi, taikomochi dapat juga ditemui di pesta atau acara yang lebih modern di Jepang.