Daftar isi
Jumlah populasi angkatan kerja di satu negara dengan negara lainnya tentunya berbeda. Hal tersebut disesuaikan dengan jumlah keseluruhan dari data kependudukannya, seperti angka kematian serta angka kelahiran yang terjadi di wilayah tersebut. Semakin banyak jumlah populasi angkatan kerja di suatu negara, tentunya semakin baik untuk kemajuan perekonomian tersebut.
Namun, dengan rasio jumlah angkatan kerja yang sedang bekerja lebih tinggi dibandingkan dengan rasio populasi angkatan kerja yang sedang mencari kerja atau justru sedang menganggur. Tidak hanya itu, tingkat partisipasi dari angkatan kerja ini juga sangat penting bagi pemerintah.
Tak lain dan tidak bukan dijadikan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan negara untuk kedepannya. Terlebih kebijakan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan nantinya. Yang benar benar diorientasikan untuk kemajuan perekonomian masyarakat dan negara. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi angkatan kerja yang ada di suatu wilayah.
1. Siklus Bisnis
Semakin tinggi pertumbuhan sebuah bisnis tentunya perusahaan akan lebih memerlukan tenaga kerja yang lebih banyak dibandingkan dengan sebelumnya. Hal itu semata mata dilakukan untuk memenuhi semua permintaan produk dari konsumen ke perusahaan.
Bahkan tidak bisa dipungkiri, jumlah tenaga kerja tetap yang berada di perusahaan terkadang tidak cukup bisa melayani semua permintaan produk yang masuk. Hal itu seringkali terjadi, saat tingkat permintaan konsumen terhadap produk sangat tinggi tingginya.
Entah terjadi pada masa promosi ataupun pada saat perusahaan baru saja menetapkan harga penetrasi terhadap produknya. Sehingga tingkat permintaan yang masuk terhadap produk sangat melonjak tajam. Tingkat pertumbuhan bisnis ini akan berjalan seiring dengan tingkat partisipasi angkatan kerjanya.
Bisa dikatakan semakin tinggi pertumbuhan bisnis akan semakin banyak jumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam hal ini. Namun, yang terjadi juga sebaliknya apabila pertumbuhan bisnis cenderung rendah atau sedang jatuh jatuhnya, tingkat partisipasi angkatan kerja ini juga akan menurun.
2. Tingkat pertumbuhan populasi
Selain itu, tingkat partisipasi angkatan kerja ini juga sangat dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan populasi. Semakin tinggi pertumbuhan populasi di suatu negara, terlebih pada jumlah populasi usia produktifnya akan semakin tinggi pula tingkat partisipasi ketenagakerjaannya.
Seperti yang kita tahu, negara maju seperti Jepang lebih identik dengan tingkat pertumbuhan populasi yang tinggi, terlebih pada populasi usia tuanya. Sedangkan yang terjadi sebaliknya, di negara berkembang seperti Indonesia ini tingkat pertumbuhan populasi terbesar berada pada usia produktif.
Yang mana seharusnya dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi ini, Indonesia bisa memanfaatkannya sebaik mungkin guna memajukan perekonomian negaranya.
3. Pendidikan dan keahlian
Setiap perusahaan tentunya akan merekrut pihak pihak yang dirasa memiliki keterampilan dan keahlian yang lebih dibidangnya. Hal ini dilakukan semata mata agar perusahaan bisa menyajikan pelayanan dan proses produksi yang sangat maksimal bagi seluruh konsumennya.
Sehingga bisa dikatakan bahwa semakin tinggi jumlah populasi angkatan kerja yang memiliki pendidikan dan keahlian yang dicari oleh sebagian besar perusahaan, tentunya akan sangat berpengaruh terhadap tingkat partisipasi angkatan kerjanya.
Karena sebagian besar perusahaan akan mencari tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi keterampilan dan pendidikan yang sesuai dengan bidangnya.
4. Kemajuan teknologi
Kemajuan suatu teknologi bisa merugikan dan menguntungkan suatu pihak. Yang mana tergantung dengan kepentingan pihak tersebut. Kemajuan dan kecanggihan teknologi akan sangat menguntungkan bagi pihak perusahaan.
Hal ini dikarenakan proses produksi, pemasaran serta pendistribusian akan menjadi lebih mudah jika dibandingkan dengan menggunakan tenaga manual. Terlebih sekarang sudah banyak perusahaan yang telah menggunakan teknologi otomatisasi guna membantu dalam proses produksinya.
Sehingga semua proses akan lebih cepat dan efisien dalam hal waktu. Namun, kerugiannya adalah mesin tidak selamanya bisa mengerjakan proses produksi dengan sempurna. Karena keterampilan produksi, pemasaran dan pendistribusian yang lebih tepat dan lebih sempurna adalah keterampilan yang berasal dari tenaga kerja manusia.
Namun, kemajuan teknologi ini akan sangat merugikan bagi para tenaga kerja. Karena semakin banyak perusahaan yang menggunakan teknologi akan semakin sedikit tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.