Manajemen Kinerja: Pengertian – Tujuan dan Prosesnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Diantara faktor yang menjadi kunci keberhasilan sebuah usaha atau organisasi adalah kinerja perusahaan serta organisasi tersebut.

Baik itu kinerja karyawan atau anggota, jajaran pengurus atau manajerial, serta kinerja dari setiap aspek yang ada di dalam perusahaan atau organisasi yang bersangkutan.

Untuk mencapai hal tersebut tentunya diperlukan adanya perencanaan, pengawasan dalam pelaksanaannya, dan juga evaluasi yang dilakukan secara konsisten, agar bisa dilakukan perbaikan dan peningkatan ketika diperlukan.

Hal inilah yang dalam istilah lain disebut sebagai manajemen kinerja.

Pengertian Manajemen Kinerja

Pengertian Secara Umum

Secara umum manajemen kinerja adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk merencanakan, mengatur, mengawasi, dan mengevaluasi kinerja sebuah perusahaan atau organisasi.

Tujuannya untuk memastikan tujuan dan sasaran perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai dengan baik.

Pengertian Menurut KBBI

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan:

Manajemen adalah:

  • Penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran
  • Pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi.

Sementara itu, kinerja adalah Sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja (tentang peralatan).

Pengertian Menurut Para Ahli

Beberapa definisi manajemen kinerja dalam pandangan beberapa ahli, diantaranya adalah:

  • Irham Fahmi (2014:128)
    Manajemen Kinerja adalah suatu ilmu yang memadukan seni di dalamnya untuk menerapkan suatu konsep manajemen yang memiliki tingkat fleksibilitas yang representatif dan aspiratif guna mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan cara mempergunakan orang yang ada di organisasi tersebut secara maksimal.
  • Wibowo (2007:9)
    Manajemen kinerja merupakan gaya manajemen dalam mengelola sumber daya yang berorientasi pada kinerja yang melakukan proses komunikasi secara terbuka dan berkelanjutan dengan menciptakan visi bersama dan pendekatan strategis serta terpadu sebagai kekuatan pendorong untuk mencapai tujuan organisasi.
  • Armstrong dan Baron (1998)
    Manajemen Kinerja merupakan pendekatan strategis dan terintegrasi untuk memberikan hasil yang sukses dalam organisasi dengan meningkatkan kinerja dan mengembangkan kemampuan tim dan individu.
  • Dessler (2003:322)
    Manajemen Kinerja adalah Proses mengkonsolidasikan penetapan tujuan, penilaian, dan pengembangan kinerja ke dalam satu sistem tunggal bersama, yang bertujuan memastikan kinerja karyawan mendukung tujuan strategis perusahaan.
  • Kreitner dan Angelo Kinicki (2014:246)
    Manajemen Kinerja (performance management) adalah sistem perusahaan di mana manajer mengintegrasikan aktivitas penentuan tujuan, pengawasan dan evaluasi, penyediaan umpan balik dan pelatihan, dan penghargaan karyawan secara kontinue.

Fungsi Manajemen Kinerja

Fungsi dari manajemen kinerja terbagi ke dalam 4 kategori, yaitu:

  • Fungsi Planning atau Perencanaan
    Manajemen kinerja berfungsi untuk menyusun perencanaan kegiatan perusahaan atau organisasi, agar kinerja perusahaan atau organisasi tersebut dapat berjalan dengan lancar dan minim hambatan, sehingga tujuan perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai dengan baik.
  • Fungsi Organizing atau Pengorganisasian
    Manajemen kinerja berfungsi sebagai pengatur atau mengorganisasikan setiap elemen yang ada dalam sebuah perusahaan atau organisasi.
  • Fungsi Directing atau Pengarahan
    Manajemen kinerja dibuat untuk memberikan pengarahan bagi karyawan dan juga manajerial perusahaan mengenai kegiatan atau aktivitas yang harus dilakukan dalam perusahaan atau organisasi tersebut.
  • Fungsi Controlling atau Pengendalian
    Manajemen kinerja juga berfungsi sebagai alat kontrol yang mengendalikan aktivitas perusahaan atau organisasi sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam kegiatan perencanaan.

Tujuan Manajemen Kinerja

Secara umum, tujuan manajemen kinerja adalah untuk memastikan bahwa kegiatan perusahaan atau organisasi dapat berlangsung dengan maksimal dan terarah pada tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut.

Tujuan manajemen kinerja dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1. Tujuan Strategis

Tujuan strategis dari manajemen kinerja yakni yang berhubungan dengan kegiatan karyawan, seperti:

  • Pemberdayaan karyawan
  • Pemberian motivasi dengan sistem reward.

2. Tujuan Administrasi

Tujuan administratif manajemen perusahaan terkait dengan segala sesuatu yang akan dijadikan dasar dalam membuat keputusan-keputusan administratif, seperti:

  • Penilaian karyawan
  • Promosi
  • Pemutusan hubungan kerja.

3. Tujuan Pengembangan

Yakni tujuan manajemen kinerja terkait dengan pengembangan kapasitas dan kualitas karyawan dan pegawai lainnya, seperti:

  • Melakukan pelatihan karyawan
  • Menempatkan karyawan di posisi yang tepat.

Adapun tujuan manajemen kinerja menurut Williams, Armstrong & Baron, dan Wibisono adalah sebagai berikut:

  • Mengatur kinerja perusahaan atau organisasi supaya lebih terstruktur.
  • Mengetahui efektivitas dan efisiensi kinerja sebuah perusahaan atau organisasi.
  • Membantu dalam pengambilan keputusan terkait kinerja internal sebuah perusahaan atau organisasi baik secara individu maupun kolektif
  • Meningkatkan kemampuan organisasi secara keseluruhan dengan melakukan perbaikan-perbaikan yang berkesinambungan
  • Memacu karyawan agar bekerja dengan penuh semangat dan produktif serta sesuai prosedur untuk mencapai hasil kerja yang optimal.

Syarat Manajemen Kinerja

Dalam pelaksanaannya, manajemen kinerja biasanya ditunjang dengan keberadaan beberapa alat, seperti:

  • Manajemen Mutu ISO
  • Balanced Scorecard (BSC)
  • Malcolm Baldridge (MBNQA)
  • Six Sigma
  • Lean Six Sigma, dan lainnya.

Meskipun demikian, manajemen kinerja tetap harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:

  • Adanya strategi yang jelas dalam mewujudkan tujuannya.
  • memiliki indikator kinerja yang dapat diukur secara kuantitatif.
  • Memiliki target dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan.
  • Adanya kontrak kinerja berupa perjanjian antara atasan dan bawahannya
  • Ada siklus manajamen kinerja yang ditaati oleh semua.
  • Adanya sistem reward & punishment yang diterapkan secara konsisten
  • Top manajemen atau pemimpin yang berdedikasi
  • Manajemen kinerja dengan prinsip “right man in the right place”.

Manfaat Manajemen Kinerja

Beberapa manfaat manajemen kinerja adalah:

1. Manfaat Bagi Perusahaan

  • Sebagai referensi dalam menyesuaikan tujuan perusahaan dengan tujuan individu dalam perusahaan
  • Menjaga kualitas kinerja perusahaan
  • Meningkatkan kegiatan pelatihan dan pengembangan.
  • Sebagai referensi dalam perencanaan jenjang karir karyawan
  • Sebagai referensi dalam perencanaan kegiatan dan pengambilan keputusan perusahaan.

2. Manfaat Untuk Manajer

  • Untuk meningkatkan kemampuan manajerial
  • Sebagai pertimbangan dalam membuat keputusan dan melakukan perencanaan
  • Membantu mengembangkan kualitas kegiatan manajemen perusahaan
  • Menjadi pegangan dalam menyelesaikan permasalahan dalam perusahaan.

3. Manfaat Untuk Semua Karyawan

  • Meningkatkan kualitas kinerja dan keterampilan karyawan
  • Membantu karyawan agar fokus pada tujuan perusahaan
  • Memberikan informasi mengenai peran dan tujuan karyawan.

Prinsip Dasar Manajemen Kinerja

Beberapa hal yang menjadi prinsip dasar dalam kegiatan manajemen perusahaan adalah:

1. Analisis Mendalam

Manajemen kinerja dibuat dengan analisis mendalam terhadap permasalahan yang sedang atau diduga akan muncul dalam perusahaan atau organisasi.

Analisis itu diperlukan agar bisa diambil atau dibuat strategi yang tepat dalam menanganinya.

2. Spesifik

Manajemen kinerja yang baik menuntut dibuatnya aturan-aturan atau langkah-langkah yang spesifik atau rinci, baik dalam hal administratif atau hal-hal lain yang terkait dengan kinerja jenis perusahaan tersebut.

3. Terukur dan Terarah

Indikator dalam manajemen kinerja tidak boleh dibuat secara sembarangan dan asal-asalan, akan tetapi harus terukur dan terarah.

Hal ini penting dilakukan agar tidak menjadi kendala dalam implementasi dan evaluasinya.

4. Hubungan Umpan Balik

Manajemen kinerja yang baik harus mengedepankan adanya hubungan timbal balik antara manajemen perusahaan dengan karyawannya.

Sehingga hubungan antara elemen-elemen dalam perusahaan tersebut tidak berjalan satu arah.

Dengan demikian diharapkan akan timbul iklim kerja yang kondusif dan padu yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan secara umum.

5. Memberikan Dampak Positif bagi Perusahaan

Dalam pelaksanaannya, manajemen kinerja haruslah bisa memberikan dampak positif bagi perusahaan.

Jika yang terjadi sebaliknya, maka diperlukan evaluasi dan perbaikan terhadap manajemen kinerja yang telah dibuat dan dilaksanakan tersebut.

Proses Manajemen Kinerja

Proses atau siklus manajemen kinerja terbagi ke dalam tiga tahapan, yaitu:

1. Perencanaan

Tahap perencanaan dalam siklus manajemen kinerja melibatkan seluruh pihak yang ada dalam perusahaan.

Pada tahap ini ditentukan hal-hal yang harus dilakukan untuk membantu peningkatan kinerja semua pihak.

Hal-hal tersebut mencakup tujuan dan juga langkah-langkah yang disusun dengan prinsip SMART, yaitu:

  • Specific (Spesifik)
    tujuan, langkah-langkah dan target harus ditentukan secara rinci atau spesifik
  • Measureable (Terukur)
    perencanaan yang dibuat dengan indikator yang terukur. Misal kapan, berapa dan sebagainya.
  • Attainable (Tercapai)
    perencanaan dibuat dengan masuk akal, baik itu langkah-langkah maupun target yang hendak dicapai
  • Realistic (Realistis)
    perencanaan dibuat secara realistis dengan menimbang kemampuan dan kondisi perusahaan dan juga karyawannya secara menyeluruh
  • Time-Bound (Dibatasi Waktu)
    harus ada rentang waktu yang ditentukan dalam pencapaian target yang diinginkan.

2. Pemantauan

Pada tahap ini, kemajuan kinerja  perusahaan atau karyawan terus dipantau.

Selain itu pada tahap ini juga bisa dilakukan proses  pembinaan, pengarahan serta pemberian umpan balik atau feedback yang diperlukan sebagai tambahan motivasi dalam peningkatan kualitas dan kuantitas kinerja karyawan.

3. Peninjauan atau evaluasi

Pada tahap ini dilakukan tinjauan atau evaluasi terhadap apa yang terjadi dalam proses manajemen kinerja sebelumnya.

Evaluasi dilakukan untuk menelaah apakah perencanaan yang telah dilakukan dapat diimplementasikan dengan baik dan bagaimana hasil atau efeknya bagi kinerja perusahaan.

Hasil evaluasi ini nantinya bisa dijadikan referensi dalam pembuatan rencana manajemen kinerja pada siklus berikutnya.

Cara Meningkatkan dan Mengevaluasi Manajemen Kinerja

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan dan mengevaluasi manajemen kinerja. Diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Visi dan Misi Perusahaan harus dibuat dengan jelas dan rinci sehingga mudah dipahami oleh karyawan.
  • Pemberlakuan sistem Reward and Punishment sebagai motivator eksternal
  • Pengadaan pelatihan untuk karyawan guna meningkatkan skill dan kompetensinya
  • Adanya pembagian kerja yang terstruktur dengan job description yang jelas.
  • Penempatan karyawan yang sesuai dengan keahlian dan kemampuannya.
  • Adanya dedikasi kepemimpinan yang tinggi dan bisa menjadi contoh bagi karyawan
  • Evaluasi kerja yang dilakukan secara kontinue dan objektif.
fbWhatsappTwitterLinkedIn