Influencer Marketing: Pengertian, Jenis, Tren dan Keuntungan

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Di tengah pesatnya pertumbuhan media sosial, keberadaan influencer marketing sangat penting bagi pertumbuhan bisnis. Influencer marketing adalah strategi pemasaran di mana brand bermitra dengan influencer untuk meningkatkan kesadaran brand atau membantu memasarkan produk dan layanan brand tertentu.

Biasanya  influencer ini berasal dari berbagai platform seperti Instagram atau Youtube. Untuk mengeksplorasi lebih lanjut, mari cari tahu apa sebenarnya influencer marketing di sini.

Apa Itu Influencer Marketing?

Tentunya Anda tahu pekerjaan influencer, bukan? Influencer sendiri adalah orang-orang yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi keputusan pembelian orang lain, baik melalui otoritas, pengetahuan, lokasi atau hubungannya dengan audiens.

Menurut bigcommerce.com, influencer marketing adalah cara bagi brand untuk mempromosikan produk melalui dukungan dari influencer internet atau pembuat konten. Melalui media sosial, influencer telah membangun reputasi pada topik tertentu berdasarkan keahlian mereka.

Mereka akan secara teratur membuat konten di jejaring sosial mereka, yang akan menarik banyak pengikut yang antusias. Brand sering bermitra dengan influencer karena kemampuan mereka untuk menciptakan tren dan mendorong pengikut mereka untuk membeli produk yang mereka promosikan.

Jenis

Ada berbagai jenis influencer tergantung pada berapa banyak pengikut yang mereka miliki, antara lain:

1. Mega influencer

Mega influencer adalah influencer yang memiliki banyak orang Follow up di platform media sosial. Setidaknya pengikutnya mencapai lebih dari satu juta pengikut. Kebanyakan influencer ini biasanya berasal dari selebriti, olahragawan, musisi, bintang film, dll.

Namun, merek harus menyadari bahwa terkadang tidak mudah untuk bekerja dengan influencer besar ini karena biasanya biayanya cukup besar, hingga Rp 16 juta untuk satu posting. Influencer juga lebih pilih-pilih dalam memilih mitra bisnisnya.

2. Macro Influencer

Keberadaan macro influencer ini satu urutan besarnya lebih rendah dari mega influencer. Biasanya mereka memiliki 40.000 hingga 1 juta pengikut di jejaring sosial. Biasanya makro influencer berasal dari dua jenis kalangan, yaitu kalangan selebritis yang belum mencapai puncak kariernya, dan para profesional online yang telah berhasil membangun pengikut yang signifikan. .

Ada lebih banyak influencer makro daripada mega influencer. Mereka sendiri seringkali lebih ramah ketika bekerja dengan merek. Namun, sebelum mendaftar untuk berkolaborasi, pastikan untuk menganalisis apakah pengikut mereka palsu. Alasannya, tidak jarang makro influencer menggunakan banyak pengikut palsu.

3. Micro Influencer

Micro influencer adalah orang-orang biasa yang dikenal karena pengetahuan mereka tentang bidang tertentu. Nah, pengikut mereka biasanya berasal dari audiens niche itu. Biasanya, influencer kecil ini memiliki pengikut antara 1.000 dan 40.000 pengikut.

Dengan jumlah ini, influencer kecil seringkali tidak merasa berpengaruh sampai sebuah brand mengajak mereka untuk bekerja sama. Bahkan influencer micro ini terkadang mengiklankan brand secara gratis.

4. Nano Influencer

Jenis influencer terbaru dikenal sebagai nano influencer. Jenis influencer ini memiliki sedikit pengikut, tetapi mereka ahli dalam bidang yang tidak jelas atau sangat terspesialisasi. Mereka biasanya memiliki kurang dari 1.000 pelanggan. Tapi jangan salah, followers mereka adalah orang-orang yang peduli dengan nano influencer dan mendengarkan pendapat mereka.

Karena pengikutnya yang sedikit, nano influencer terkadang tidak dianggap penting oleh brand meskipun harganya murah, kecuali untuk brand dengan keahlian tertentu di bidang yang sama. Sedangkan jika dilihat dari jenis konten yang dihasilkan, influencer dapat dibagi menjadi beberapa kategori seperti  Youtube, Instagram, Tik Tok, Facebook, Twitter atau Podcaster.

Mengapa Influencer Marketing Tetap Berkembang

Influencer marketing sangat populer akhir-akhir ini. Bukan sekedar tren, strategi  terus berkembang seiring  waktu. Alasan influencer terus berkembang antara lain:

1. Lebih Banyak Pilihan dalam Pembuatan Konten

Semakin banyak media sosial berkembang, semakin beragam konten yang dibuat. Video adalah salah satu jenis konten paling populer yang dibuat oleh influencer untuk mempromosikan  produk.

2. Berkembangnya Agensi Influencer

Influencer marketing menjadi  standar dalam strategi perusahaan. Saat ini, ada agensi yang mewakili influencer dan agen yang membantu brand menemukan orang yang tepat.

3. Semakin Banyak Orang  Menjadi Influencer

Anda mungkin berpikir bahwa ada terlalu banyak influencer saat ini. Namun, pertumbuhan media sosial yang berkelanjutan akan meningkatkan peluang pendatang baru untuk menjadi influencer.

Dengan cara ini, akan ada lebih banyak audiens untuk niche yang berbeda. Hal ini dapat memudahkan Anda untuk menemukan influencer yang cocok dengan produk atau brand Anda.

Kriteria Influencer Marketing

Seperti namanya, kunci influencer marketing adalah kehadiran influencer. Pada dasarnya, seorang influencer adalah orang yang berpengaruh di masyarakat. Namun, bukan berarti  seorang influencer harus selalu berasal dari kalangan selebriti atau publik figur.

Seseorang dikatakan sebagai influencer jika memenuhi setidaknya dua dari aspek berikut:

  • Memiliki kemampuan untuk mempengaruhi keputusan pembelian orang lain karena otoritas, pengetahuan dan hubungannya dengan orang lain
  • Memiliki pengikut di beberapa niche segmen pasar aktif

Penting untuk dipahami bahwa influencer tidak hanya menjadi alat  strategi pemasaran, tetapi juga asosiasi aset hubungan sosial dalam bermitra dengan brand untuk mencapai tujuan pemasaran.

Tren Influencer Marketing

Pandemi yang sedang berlangsung telah mengubah kebiasaan kebanyakan orang. Hal yang sama berlaku untuk strategi pemasaran yang harus dilakukan merek agar tetap bertahan. Berikut beberapa tren influencer marketing :

1. Buat Konten  Interaktif

Tren influencer marketing ini terkait dengan pembuatan konten. Konten pasif akan membuat audiens bosan dan tidak tertarik.

Anda perlu memastikan bahwa influencer yang Anda pilih mampu membuat konten yang kreatif, menarik, kuat, dan interaktif. Dengan mengundang audiens Anda untuk berinteraksi, Anda juga dapat melihat ulasan tentang produk yang dipromosikan.

2. Gunakan Lebih Banyak Konten dalam Bentuk Video

Instagram adalah salah satu media sosial yang paling sering digunakan untuk influencer marketing. Iklan asli yang menggunakan banyak gambar kini telah berubah menjadi video yang menarik lebih banyak penonton. Tidak hanya Instagram, Youtube juga merupakan bagian dari platform Influencer untuk mempromosikan  produk secara lebih jelas dan detail.

3. Menciptakan Tren Baru

Jika Anda memiliki brand, Anda harus melakukan riset pasar dan mengidentifikasi tren di jejaring sosial yang berbeda. Dengan cara ini, Anda dapat meningkatkan kesadaran brand Anda di kalangan publik. Anda dapat membuat tren yang lebih orisinal, inovatif, dan kreatif. Biarkan brand Anda mendapatkan lebih banyak perhatian dan menonjol dari persaingan.

4. Kemitraan Jangka Panjang antara Brand dan Influencer Marketing 

Dalam praktik influencer marketing  ini, brand dan influencer lebih memilih  kemitraan jangka panjang daripada proyek tunggal. Memang, menjual produk membutuhkan waktu.

Oleh karena itu, membuat rekomendasi dengan hanya satu konten akan berdampak lebih kecil pada penjualan. Biasanya, brand memiliki kontrak dengan influencer, yang mencakup kesepakatan tentang kapan dan berapa banyak konten yang harus dikerjakan.

5. Brand akan Mengevaluasi Efektivitas Influencer Marketing 

Semakin lama brand memilih untuk bermitra, semakin banyak influencer marketing berbasis kinerja akan meningkat. Sebuah brand akan memiliki ekspektasi penjualan atau jumlah klik dari pelanggan. Nah, influencer yang menghadapi kontrak jangka panjang harus membaca detail kontrak dengan cermat sebelum menerimanya dan harus memperhatikan apa yang dijanjikan.

6. Semakin Banyak Acara Online

Selama pandemi, influencer marketing akan sering dilakukan secara online. Di masa pandemi ini, banyak strategi brand yang berubah, termasuk influencer marketing. Pergerakan yang masih terbatas memaksa brand dan influencer untuk melakukan berbagai event secara virtual.

Tidak hanya review produk tetapi juga demo produk, unboxing, dan penjualan yang ditargetkan semuanya dilakukan secara online. Brand dapat menemukan cara untuk membuat orang bersemangat tentang acara mendatang.

Keuntungan

Untuk mempelajari lebih lanjut, lihat keuntungan influencer marketing di bawah ini.

1. Membangun Kepercayaan

Biasanya, influencer adalah  yang pertama menerima informasi tentang produk terbaru sesuai dengan bidangnya masing-masing (teknologi, kecantikan, perjalanan, dan sektor lainnya). Hal ini membuat mereka menjadi trendsetter, sehingga banyak orang yang mempercayai suatu produk jika direkomendasikan oleh influencer.

Seringkali mereka juga menjadi idola  konsumen. Jadi ketika Anda berkolaborasi dengan bisnis Anda, perspektif baru tentang brand Anda muncul. Ketika mereka melihat idola mereka menggunakan produk, konsumen pasti akan menyukainya.

2. Lebih Terjangkau

Untuk menjalankan strategi bisnis ini tidak harus mahal. Kecuali benar-benar hanya ingin bekerja dengan selebriti, di mana penonton akan lebih besar. Influencer sendiri dibagi berdasarkan jumlah pengikut mulai dari mikro (jumlah pengikut dari 1.000 hingga 100.000), makro (jumlah pengikut per 100.000) hingga selebriti dengan pengaruh (menggunakan orang terkenal). Tentu saja, harga bervariasi.

Namun, dibandingkan dengan memasang iklan besar, anggaran influencer marketing tentu akan lebih kecil. Ada juga influencer yang tidak mengenakan biaya sebagai imbalan atas produk atau layanan gratis.

3. Menentukan Arah Audiens Target Anda

Influencer marketing sendiri pada setiap platform berbeda, karena dapat lebih mudah untuk menargetkan pasar secara lebih tepat pada platform yang berbeda. Instagram dan Facebook tentunya akan memiliki fitur yang berbeda, influencer juga akan berbeda.

Seperti halnya influencer marketing, Instagrammembutuhkan target tertentu, seperti traveller milenials. Dengan cara ini, sesuaikan platform yang ingin Anda targetkan untuk mempromosikan dan mewakili brand.

4. Secara Efektif Menjangkau Target Audiens

Jika seorang influencer memiliki topik terkait brand dalam bisnisnya, audiens target akan secara otomatis mencocokkan brand tersebut karena mereka mengikuti influencer tersebut.

Misalnya, ketika brand fashion bermitra dengan pemberi pengaruh fashion, audiens target menjadi relevan karena semua pengikut pemberi pengaruh tertarik pada fashion. Bahkan, interaksi dengan brand bisa dilihat langsung melalui komentar di postingan influencer.

5. Membangun Kesadaran Brand

Jika Anda memulai bisnis baru, influencer marketing dapat menjadi awal baru untuk membangun kesadaran brand. Seperti yang dibahas pada poin pertama, influencer menjadi trendsetter di kalangan pengguna media sosial. Tingkat kepercayaan dan opini memiliki nilai kepercayaan yang tinggi.

Dengan demikian, ini akan membantu konsumen untuk mengetahui tentang brand atau produk yang direkomendasikan oleh perusahaan Anda melalui influencer.

Contoh Penerapan Influencer Marketing dalam Bisnis 

Program pakaian renang bayi yang disponsori Khloe Kardashian di Amazon adalah contoh bagaimana brand menggunakan influencer marketing. Dengan 93,7 juta pelanggan Khloe, Amazon dapat memamerkan berbagai macam produk bayi dan bersalin yang dijualnya di platformnya.

Pada saat itu, Khloe juga berterima kasih kepada Amazon karena telah mempersiapkan acara tersebut, menandai Amazon di postingannya dan membagikan tautannya dengan pengikutnya.

Contoh di atas adalah bagian dari penerapan influencer marketing dengan menggunakan jasa seorang selebriti sebagai influencer. Nah, contoh lain penerapan strategi pemasaran influencer menggunakan micro influencer adalah blog influencer HBFIT Hannah Bronfman.

Melalui blognya, Hannah banyak menulis tentang kesehatan, olahraga, kebahagiaan, gaya hidup, dan kecantikan. Tak heran, sejak saat itu, sebuah perusahaan kecantikan bernama Face Gym mempekerjakannya untuk menjadi seorang influencer.

Melalui postingan blognya, Hannah menulis banyak informasi mengenai pengalaman perawatannya di Face Gym, termasuk lokasinya yang unik serta foto-fotonya selama dia tinggal. Dia juga memberikan kupon kepada penggemar yang mengunjungi Face Gym atas rekomendasinya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn