Daftar isi
Melakukan penelitian atau menulis karya ilmiah diperlukan untuk menentukan instrumen penelitian terlebih dahulu. Instrumen penelitian adalah salah satu bagian yang tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, sebelum melakukan proses penulisan karya ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, atau laporan penelitian diperlukan untuk memahami instrumen penelitian.
Instrumen penelitian menjadi salah satu hal yang harus dipelajari, melihat dari begitu penting dan erat kaitannya dengan karya tulis ilmiah. Sebab, instrumen penelitian tentunya dibutuhkan oleh berbagai kalangan yang berhubungan dengan penulisan karya ilmiah atau penelitian, terutama bagi mahasiswa dan peneliti. Maka mempelajari instrumen penelitian merupakan sebuah keharusan.
Untuk memahami instrumen penelitian, di bawah ini kami berikan penjelasan lengkapnya:
Instrumen penelitian secara umum adalah metode yang digunakan untuk mengukur serta melakukan pengumpulan data pada karya ilmiah. Instrumen penelitian berpengaruh pada validitas data yang digunakan pada penelitian. Sebab apabila tidak sesuai atau salah, maka akan mempengaruhi hasil dari penelitian tersebut.
Instrumen penelitian merupakan sebuah alat bantu untuk mendapatkan data penelitian. Jika tidak ada instrumen penelitian, maka data-data yang dibutuhkan bagi penelitian tidak akan bisa didapatkan. Apabila datanya tidak didapatkan, penelitian tidak dapat untuk dilakukan.
Sebuah karya ilmiah atau penelitian tentunya bersifat ilmiah, sehingga memerlukan data yang sesuai atau valid. Dengan demikian, instrumen penelitian diharuskan terukur dan teruji secara ilmiah pula. Sebab apabila instrumen penelitian yang digunakan tidak terukur dan teruji secara ilmiah, penelitian atau karya ilmiah tersebut akan dipertanyakan bahkan dipatahkan.
Beberapa ahli pernah mengungkapkan pengertian dari instrumen penelitian. Berikut ini beberapa pengertian instrumen penelitian menurut para ahli:
Instrumen penelitian menurut Ibnu Hajar merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi kuantitatif yang isinya berupa variabel berkarakter dan objektif. Data informasi yang dimaksud meliputi hal-hal berikut:
Menurut Suharsimi Arikunto instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti saat mengumpulkan data, yang bertujuan supaya penelitian menjadi lebih sistematis dan mudah dilakukan.
Menurut Notoatmodjo, instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan dan mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner, formulir observasi, atau formulir lain yang berhubungan dengan pencatatan data, dan lain-lain.
Menurut Sukmadinata, instrumen penelitian yaitu suatu tes yang berkarakteristik bisa mengukur subjek penelitian melalui serangkaian pertanyaan pada penelitian.
Instrumen penelitian menurut Sanjaya merupakan alat yang digunakan dalam mengumpulkan data dan informasi untuk penelitian. Kegiatan penelitian adalah kegiatan sebagai tolak ukur, maka alat ukur atau instrumen yang digunakan harus valid dan baik.
Instrumen penelitian dibedakan menjadi beberapa jenis. Jenis instrumen penelitian yang dimaksud adalah:
Kuesioner adalah sebuah instrumen yang isinya berupa daftar pertanyaan. Pada umumnya digunakan dalam pengumpulan data penelitian dari responden. Isi kuesioner adalah berbagai pertanyaan yang dibuat secara terstruktur dan tidak.
Apabila kuesionernya salah, maka hasil penelitian juga akan salah. Maka dari itu kuesioner harus valid, reliabel, dan tidak palsu. Supaya data yang dihasilkan tersebut dapat divalidasi.
Kuesioner yang baik menurut Popoola memiliki kriteria berikut ini:
Wawancara merupakan salah satu instrumen penelitian yang sering digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian kualitatif. Dengan wawancara, peneliti mengumpulkan informasi dari responden dengan interaksi secara verbal.
Peneliti akan menyiapkan sejumlah pertanyaan terstruktur yang berhubungan dengan penelitian. Kemudian peneliti akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada narasumber.
Observasi adalah sebuah metode yang digunakan oleh peneliti dengan cara mengamati perilaku atau situasi individu. Observasi terdiri dari dua jenis yaitu observasi partisipan dan observasi non-partisipan. Untuk observasi partisipan, peneliti merupakan anggota dari kelompok yang diamati.
Metode observasi ini membutuhkan keahlian khusus dalam membuat dan menilai hasil pengamatan perilaku pada penelitian.
Instrumen penelitian diskusi kelompok terfokus yaitu sebuah metode pengumpulan data dengan cara diskusi. Bedanya dengan wawancara, jika wawancara hanya berfokus mengajukan pertanyaan pada satu orang, diskusi kelompok dilakukan terhadap sekelompok orang secara terarah. Dengan diskusi kelompok, peneliti dapat mengumpulkan data dari banyak orang sekaligus.
Jenis instrumen penelitian eksperimen atau percobaan adalah peneliti melakukan beberapa percobaan yang ditujukan untuk menguji beberapa reaksi yang mungkin atau bisa terjadi pada objek yang diteliti. Metode eksperimen atau percobaan biasanya dilakukan dalam penelitian sains murni dan terapan. Percobaan biasanya dilakukan dalam pengaturan laboratorium.
Metode ini memiliki keunggulan karena dapat menghasilkan data langsung. Hasilnya akan bebas dari kesalahan apabila percobaan dijalankan secara benar.
Tes adalah instrumen penelitian yang biasanya berupa sejumlah pertanyaan, latihan, lembar kerja, atau lainnya yang bertujuan menjadi alat ukur keterampilan, intelegensi, kemampuan, juga bakat yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian. Dalam metode tes ini, subjek penelitian akan diberikan pertanyaan atau soal yang terstandarisasi dan harus dijawab.
Instrumen penelitian selanjutnya yaitu skala bertingkat. Istilah lain dari skala bertingkat yaitu rating. Skala bertingkat atau rating merupakan suatu alat ukur objektif yang dibuat dengan berskala atau bertingkat.
Instrumen penelitian skala bertingkat juga dapat digunakan untuk mendapatkan gambaran kuantitatif aspek tertentu dari suatu objek atau barang dengan bentuk skala yang bersifat ordinal. Misalnya skalanya sangat baik, baik, sedang, tidak baik, dan sangat tidak baik.
Dokumentasi instrumen penelitian biasanya berupa tulisan, gambar, atau video. Melalui dokumentasi, peneliti dapat memperoleh data dari buku, majalah, artefak, catatan harian, foto, video dan sebagainya. Instrumen ini pada umumnya digunakan untuk meneliti bukti-bukti sejarah, landasan hukum sebuah peraturan, dan lain-lain.
Instrumen penelitian berfungsi sebagai suatu alat untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Melalui instrumen penelitian dapat diketahui beberapa hal berikut:
Berikut ini contoh instrumen penelitian dengan metode wawancara:
Lampiran 1. Draf Wawancara (Instrumen Penelitian)
Peneliti berperan sebagai instrumen pengumpulan data. Dalam pengumpulan data tersebut juga digunakan alat bantu yang berupa interview guide (panduan wawancara). Pada contoh ini, peneliti melakukan wawancara dengan Bapak H. Abu Bakar selaku manajer Koperasi Pondok Pesantren Manba’ul ‘Ulum dan Nina Zuliani selaku staff pembukuan. Di bawah ini draf wawancara yang digunakan:
Draft Wawancara untuk Bapak H. Abu Bakar