9 Jalur Perdagangan Kuno Terpenting  di Dunia 

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Jalur perdagangan atau rute perdagangan adalah serangkaian jaringan logistik dan perhentian yang digunakan untuk angkutan kargo komersial. Jalur ini umumnya memiliki rute yang panjang dan menghubungkan jaringan rute transportasi baik komersial maupun bukan komersial ke rute yang lebih kecil lagi. Jalur perdagangan sudah ada sejak zaman dahulu kala yakni pada 3000 SM. 

Jalur tersebut menghubungkan antara Mesopotamia dengan Lembah Indus di Pakistan. Jalur perdagangan membantu menghubungkan pemasokan kebutuhan-kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi di suatu daerah. Berikut ini adalah jalur perdagangan masa kuno yang paling penting di dunia. 

1. Jalur Sutra 

Jalur ini merupakan rute perdagangan tersohor pada masanya. Keberadaannya menghubungkan antara Asia (Tiongkok) dan Eropa Timur (Kekaisaran Romawi) sepanjang 6500 km. Rute perdagangan yang disebut Silk Road ini dibangun pada abad pertama sebelum Masehi tepatnya pada era Dinasti Han.

Penamaan Jalur Sutera diambil karena pada awalnya jalur ini digunakan untuk perdagangan sutera saja yang hanya diproduksi oleh Tiongkok. Nama tersebut baru diberikan oleh Ferdinand von Richthofen pada abad ke 19.

Semakin berkembangnya waktu jalur ini pun digunakan untuk transaksi lainnya seperti jual beli emas dan perak dari Eropa. Jalur ini pun digunakan untuk pertukaran budaya, ilmu pengetahuan dan juga teknologi. 

Jalur ini tidak hanya dilalui oleh para pedagang saja melainkan juga oleh para penjelajah, penyebar agama, dan juga prajurit. Indonesia termasuk kedalam salah satu wilayah yang dilalui oleh Jalur Sutera yakni Selat Malaka.

Jalur Sutera masih beroperasi hingga tahun 1453 M sebelum akhirnya ditutup oleh Kesultanan Ottoman. Meski demikian pada tahun 2014 lalu UNESCO menetapkan Jalur Sutera sepanjang 5000 km yakni dari China sampai ke Zhetsyu (Asia Tengah) sebagai bagian dari warisan dunia.

2. Jalur Dupa 

Jalur Dupa atau the Incense Router adalah jaringan rute perdagangan sepanjang 2000 km yang menghubungkan Jazirah Arab dan Mediterania. Disebut Jalur Dupa karena rute ini digunakan untuk memenuhi pasokan mur dan kemenyan.

Dua barang tersebut merupakan komoditas paling penting bagi Romawi, Yunani, dan Mesir. Kala itu kemenyan dan mur hanya bisa dijumpai di wilayah semenanjung Arab yang saat ini ada Yaman dan Oman. 

Jalur Dupa ini berkembang sejak abad ke 3 Sebelum Masehi hingga abad ke 2 Masehi. Di jalur ini terdapat sistem-sistem irigasi, konstruksi perkotaan, benteng dan karavanserai yang modern serta canggih. Kota-kota yang terdapat di sepanjang jalur ini antara lain Haluza, Mamshit, Avdat dan Shivta. 

3. Jalur Amber 

Jalur Amber atau Jalur Kuning ialah jaringan perdagangan yang dapat kita jumpai di Eropa Tengah untuk menghubungkan Laut Baltik dan Laut Adriatik. Panjang jalur ini sekitar 2000 km dari Aquileia menuju ke ke St. Petersburg dan melalui Italia, Slovenia, Hongaria, Austria, Republik Ceko, Polandia, Lituania, Latvia, Estonia, dan Rusia. Rute ini termasuk sebagai salah satu jalan paling awal di Eropa karena ada sekitar tahun 1900 SM sampai 300 SM. 

Adanya jalur ini membantu para pedagang dan yang lainnya agar tidak melewati pegunungan yang terjal. Rute ini digunakan untuk pengangkutan ambar yakni fosil yang terbentuk dari resin pohon yang memiliki warna indah.

Komoditas ini sangat penting dan berharga bahkan dijuluki sebagai “emas dari Utara”. Hal itu karena proses pembentukan ambar membutuhkan waktu sangat lama yakni Jejak Jalur Amber ini dapat kita lihat hari ini di Polandia.

4. Jalur Rempah 

Spice Trade atau Jalur Rempah terkadang disebut juga sebagai Jalur Sutra Maritim adalah jaringan rute perdagangan yang berjaya pada masa kekhalifahan Islam tepatnya Era Abbasiyah dan Umayyah. Jalur ini membentang sepanjang 15.000 km dari pantai Jepang melalui kepulauan Hindia Belanda (Indonesia), ke dekat Timur tengah kemudian melintasi Eropa dan berakhir di Mediterania.

Rute ini mulai ada sejak abad ke 15 yakni setelah jatuhnya Konstantinopel ke tangan Ottoman yang memblokir perdagangan rempah-rempah ke Eropa. Karena pada masa itu rempah-rempah adalah komoditas berharga maka pencarian terhadap daerah-daerah penghasil rempah-rempah pun dimulai yakni di wilayah Asia (Indonesia, China dan Jepang). Rempah-Rempah yang saat itu dicari adalah kayu manis, lada, cengkeh dan pala. 

5. Jalan Via Salaria 

Jalan Via Salaria adalah salah satu rute perdagangan yang digunakan untuk mengangkut pasokan garam. Jalan ini berada di Roma menuju ke Castrum Truentinum sepanjang 150 mil. Jalan ini menjadi salah satu jalan yang tertua di Roma dimana sisa-sisa peninggalannya masih bisa dijumpai di sana. Jalan ini terbagi menjadi dua yakni Salaria Lama atau Salaria Vecchia dan Salaria Baru atau Salaria Nuova yang ada saat ini. 

6. Jalan Garam Lama

The Old Salt Road atau Jalan Garam Lama adalah sebuah jalur garam lainnya yang ada di Jerman Utara pada abad pertengahan. Jalan ini membentang sepanjang 62 mil dimulai dari Lüneburg menuju ke utara hingga ke Lübeck. Pada masa ini garam merupakan komoditas berharga hingga mendapat julukan sebagai “emas putih”. 

Persediaan garam banyak ditemukan di Jerman Utara sehingga rute ini menjadi salah satu rute terpenting pada masanya. Kapan itu garam digunakan untuk mengawetkan hasil tangkapan ikan para nelayan. 

7. Jalan Kuda Teh 

Jalan Kuda Teh dikenal dengan istilah lainnya yakni chamadao, sebuah rute perdagangan yang ada di China dan Tibet. Jalur ini membentang sepanjang 2.250 km yakni dari Sichuan ke Yunan yang merupakan daerah pertama yang menanam teh di dunia. Rute perdagangan ini sudah digunakan sejak 1600 Sebelum Masehi dan termasuk sebagai rute yang berbahaya karena jalannya yang berliku serta melewati beberapa sungai. 

Meski berbahaya namun rute ini terus digunakan dan dapat digunakan seluruhnya pada abad ke 7 Masehi. Bahkan pada masa Dinasti Song yakni abad 10 hingga abad 13 rute ini digunakan dalam skala besar. Jalur ini semakin sering digunakan dan menjadi penting karena pada masa Perang Dunia II karena banyak pelabuhan-pelabuhan yang diblokir oleh Jepang. 

8. Jalur Perdagangan Trans Sahara

Trans Sahara Highway atau Jalur Perdagangan Trans Sahara adalah rute perdagangan sepanjang 4.500 km yang ada di Algeria. Jalur yang dibangun pada abad ke 4 Masehi ini melintasi tiga negara sekaligus yakni Algeria, Nigrer dan Nigeria. Rute dimulai dari Afrika Utara yakni dari Aljir di Aljazair dan berakhir di Lagos, Nigeria. 

Rute yang ramai pada abad ke 11 ini digunakan untuk mengangkut emas, budak, garam, bulu burung unta, senjata dan juga kain. Karena medannya yang melalui teriknya Gurun Sahara maka melewati jalur ini bukanlah hal yang mudah ditambah dengan sumber air yang langka. Melalui jalur ini juga lah Islam berkembang dan tersebar  serta ilmu pengetahuan dan bahasa Arab. 

9. Jalur Timah

Jalur Timah adalah rute perjalanan yang penting pada masa Zaman Perunggu hingga Zaman Besi. Seperti namanya, jalur sepanjang 120 km digunakan untuk mengangkut timah dari Cornwall di Inggris menuju ke Perancis dan Yunani. Timah pada saat itu banyak dicari untuk membuat logam karena dinilai lebih kuat dan tahan lama. 

Di sepanjang jalur ini terdapat benteng-benteng yang digunakan sebagai pos pemberhentian. Sayangnya tidak ada catatan tertulis apapun yang dapat diteliti dari rute berumur 2800 SM ini. Kendati demikian terdapat catatan arkeologi yang menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan seni dan teknologi di sepanjang jalur ini. 

fbWhatsappTwitterLinkedIn